Anda di halaman 1dari 30

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM MENGEMBANGKAN MUTU SUMBER


DAYA GURU DI MI AL HIJRAH KOTA
MANADO

OLEH :
WIDYA PUSPITA BANTO
1824036
LATAR BELAKANG MASALAH

• Sekarang ini pelaksanaan pendidikan mengikuti perkembangan dan juga


perubahan zaman, sehingga perlu diadakan perbaikan dan juga perubahan.
Diantaranya adalah dalam penyelenggaraan pendidikan. Tujuan
pendidikan menjadi salah satu acuan untuk dapat mengembangkan
perbaikan dan juga perubahan dalam pendidikan, sebab tanpa tujuan yang
jelas proses pendidikan menjadi tanpa arah. Oleh sebab itu dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah harus mempunyai pemimpin yang
baik. Dalam dunia pendidikan perubahan itu harus dihadapi oleh para
pemimpin Pendidikan melalu strategi tertentu.
Pada dasarnya pengertian pendidikan (UU SISDIKNAS No.20 Pasal 1 Ayat 1 tahun 2003)
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan peran sosial sekolah, maka peran
kepemimpinan pendidikan harus berjalan optimal. Secara operasional kepemimpinan pendidikan
harus berlangsung efektif bagi kemajuan organisasi sekolah. Menurut Overton kepemimpinan adalah
kemampuan untuk memperoleh tindakan pekerjaan dengan penuh kepercayaan dan kerjasama. Dalam
menjalankan kepemimpinannya seorang pemimpin memiliki gaya-gaya sendiri.
Menurut Soebagio Atmodiwirio kepemimpinan pendidikan memerlukan perhatian utama
karena melalui kepemimpinan yang baik kita harapkan lahir tenaga-tenaga yang berkualitas dalam
berbagai bidang, baik sebagai pemikir maupun pekerja.
Berdasarkan pemikiran tersebut yang telah diteliti sebelumnya maka peran kepemimpinan
kepala sekolah dalam mengembangkan mutu sumber daya guru di MI Alhijrah Kota Manado sangat
mempengaruhi hasil kinerja para guru dan proses belajar mengajar yang ada di MI Alhijrah Kota
Manado.
RUMUSAN MASALAH
• 1. Bagaimana bentuk peran kepala sekolah dalam mengembangkan mutu sumber daya
guru di MI Alhijrah Kota Manado?
• 2. Bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan mutu
sumber daya guru di MI Alhijrah Kota Manado?
TUJUAN PENELITIAN
• Berdasarkan rumusan masalah penulis mendiskripsikan tujuan penelitian
sebagai berikut :
• 1. Mendeskripsikan bentuk peran kepala sekolah dalam mengembangkan
mutu suber daya guru di MI Alhijrah Kota Manado.
• 2. Mendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu sumber daya guru di MI Alhijrah Kota
Manado.
KEGUNAAN PENELITIAN
• 1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan keilmuwan khususnya
terhadap penelitian terkait peran kepemimpinan kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu sumber daya guru.
• 2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran
dalam penelitian yang akan datang.
DEFINISI ISTILAH
• PERAN
• KEPEMIMPINAN
• KEPALA SEKOLAH
• SUMBER DAYA
• GURU
DEFINISI ISTILAH
• PERAN
• Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto, yaitu peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status),
apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, maka ia
menjalankan suatu peranan. Dalam sebuah organisasi setiap orang memiliki berbagai macam karakteristik
dalam melaksanakan tugas, kewajiban atau tanggung jawab yang telah diberikan oleh masing-masing organisasi
atau lembaga.
• Kemudian menurut Riyadi peran dapat diartikan sebagai orientasi dan konsep dari bagian yang dimainkan oleh
suatu pihak dalam oposisi sosial. Dengan peran tersebut, sang pelaku baik itu individu maupun organisasi akan
berperilaku sesuai harapan orang atau lingkungannya.
• Hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu
jabatan tertentu. Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana peran itu harus dijalankan. Peran yang
dimainkan/diperankan pimpinan tingkat atas, menengah maupun bawah akan mempunyai peran yang sama.
DEFINISI ISTILAH
• KEPEMIMPINAN
• Kepemimpinan dalam Bahasa inggris disebut Leadership, dalam terminologi yang dikemukakan
oleh Marifield dan Hamzah. Kepemimpinan adalah menyangkut dalam menstimulasi,
memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif dan kestiaan orang-orang yang terlibat
dalam usaha Bersama. Kepemimpinan merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen yang
meduduki posisi strategis dalam sistem dan hirarki kerja dan tanggung jawab pada sebuah
organisasi.
• Kepemimpinan menurut Slamet kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses atau fungsi,
pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
DEFINISI ISTILAH
• KEPALA SEKOLAH
• Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dituntut untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang berkaitan dengan
kepemimpinan pendidikan dengan sebaik mungkin, termasuk di dalamnya
sebagai pemimpin pengajar.
DEFINISI ISTILAH
• SUMBER DAYA
• Menurut Mutiara S Panggabean dalam buku “Human Resouces penting bagi organisasi bisnis
maupun non bisnis”, sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu proses yang terdiri dari
pengelolaan, perencanaan, kepemimpinan dan pengendalian aktivitas yang berkaitan dengan
analisis pekerjaan, pengadaan, evaluasi pekerjaan, pengembangan, promosi, kompensasi dan
pemutusan hubungan kerja dalam rangka memperoleh tujuan yang ditentukan.
• SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai pelopor, pemikir serta
perencana untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan secara garis besar, sumber daya manusia
merupakan individu yang bekerja sebagai aktivis suatu organisasi, baik institusi maupun industri
dan berperan sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
DEFINISI ISTILAH
• GURU
• Guru diartikan sebagai orang yang bertugas menjadi fasilitator, inspirator, pembimbing, dan
mendidik untuk para peserta didik dalam belajar dan juga dalam pengembangan kemampuan dan
juga potensi dasar yang dimilikinya secara maksimal. Guru dalam pengertian sistem Indonesia
adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
• Guru harus mampu menoptimalkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
kemampuannya di kelas. Guru pun harus mampu melakukan penilaian terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan.
PENELITIAN TERDAHULU
• M. Arifin, yang meneliti tentang “kepemimpinan kepala sekolah dalam mengolah madrasah ibtidaiyah dan
sekolah dasar berprestasi (studi multi kasus pada MIN Malang I, MI Mamba’ul Ulum dan SDN Ngaglik I
Malang)”.
• Suhaimi yang meneliti tentang “kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan (studi
kasus di SMA Muhamadiyah Mataram)”.
• Asrin yang meneliti tentang “kepemimpinan kepala sekolah pada budaya mutu di sekolah (studi multi kasus di
SMAN Agung dan SMAI Kartini di kota bunga)”.
• Rara Ishati Paputungan yang meneliti tentang ”Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Kinerja
Guru Di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Khoir Desa Buyat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur”.
• Witran Mamonto yang meneliti tentang “Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan Kepala
Madrasah Terhadap Iklim Madrasah di MTs Negeri 1 Bolaang Mongondow Timur.
KERANGKA TEORI
• PENGERTIAN PERANAN
• Dalam sudut pandang Sosiologi, Soerjono Soekonto, menguraikan deskripsi peran yaitu:
• Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti
ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam Kehidupan Kemasyarakatan.
• Peran adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
• Peran juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi sturuktur sosial masyarakat
• Menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekanto: "Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat
dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma- norma dan nilai-nilai
yang dikembangkan sesuai dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyara katan.
Pengertian Kepala Sekolah
Menurut Sri Damayanti dalam buku Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Kepala
Sekolah berasal dari dua kata, yaitu “kepala” dan “sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau
pimpinan dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga di
mana tempat menerima dan memberi pelajaran.
Selain itu, pengertian kepala sekolah menurut Prim Masrokan Mutohar dalam bukunya
Manajemen Mutu Sekolah, Seorang pemimpin yang dituntut untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan sebaik mungkin, menjalankan serta melaksanakan visi, misi, dan tujuan yang
pengajaran dilakukan dalam mengoperasionalkan sekolah termasuk pemimpin dalam pengajaran.
Kepala Sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah juga harus memfungsikan perannya
secara maksimal dan mampu memimpin sekolah dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada
pencapaian tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolahnya
yang tentu saja akan berimbas pada kualitas lulusan anak didik sehingga membanggakan dan
menyiapkan masa depan yang cerah.
Peran Kepala Sekolah

Menurut E. Mulyasa, Kepala Sekolah memiliki peran dan tugas sebagai berikut: Educator, Manager, Administrator, Innovator,
Motivator, Supervisor dan Leader.

A. Kepala Sekolah Sebagai Edukator

Kepala Sekolah sebagai seorang pendidik merupakan hal yang sangat mulia. Paling tidak ada empat hal yang perlu ditanamkan
seorang Kepala Sekolah dalam fungsinya sebagai pendidik, yakni:
1. Mental, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia.
2. Moral, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik dan buruk, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban. Juga moral
yang diartika sebagai akhlak, budi pekerti dan kesusilaan.
3. Fisik, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah.
4. Artistik, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.

Hal yang paling terpenting dalam fungsi Kepala Sekolah sebagai pendidik adalah keteladanan. Keteladanan hendaklah
ditampilkan oleh Kepala Sekolah melalui sikap, perbuatan dan perilaku, termasuk penampilan kerja dan penampilan fisik.
Sebagai edukator, Kepala Sekolah harus selalu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat mendukung terbentuknya pemahaman
tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan tugasnya.
Upaya yang dapat dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerjanya sebagai educator dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. mengikutsertakan guru-guru dalam penataran atau pelatihan untuk menambah wawasan para guru.
2. Kepala Sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta didik untuk lebih giat
bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan diperlihatkan di papan pengumuman. Hal ini
bermanfaat untuk memotivasi para peserta didik agar lebih giat belajar dan meningkatkan prestasinya.
3. Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah dengan cara mendorong para guru untuk memulai dan
mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang telah ditentukan, serta memanfaatkannya secara efektif dan
efisien untuk kepentingan pembelajaran.
Kepala Sekolah sebagai educator harus memiliki kemampuan untuk membimbing guru, tenaga
kependidikan nonguru, membimbing peserta didik, mengembangkan tenaga kependidikan, mengikut
perkembangkan iptek dan memberi contoh mengajar. Kemampuan membimbing peserta didik, terutama
berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler, partisipasi dalam berbagai perlombaan kesenian, olah raga, dan
perlombaan mata pelajaran.
Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari tugas Kepala Sekolah sebagai manajer, yaitu proses,
pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
1. Proses, adalah suatu cara yang sistematik dalam mengerjakan sesuatu. Adapun kegiatan-kegiatan dalam
proses meliputi:
a. Merencanakan, dalam arti Kepala Sekolah harus benar-benar memikirkan dan merumuskan dalam suatu
program tujuan dan tindakan yang harus dilakukan
b. Mengorganisasikan, maksudnya bahwa Kepala Sekolah harus mampu menghimpun dan
mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber-sumber material sekolah, sebab keberhasilan sekolah
sangat bergantung pada kecakapan dalam mengatur dan mendayagunakan berbagai sumber dalam mencapai
tujuan
c. Memimpin, dalam arti Kepala Sekolah mampu megarahkan dan mampu mempengaruhi seluruh sumber
daya manusia untuk melakukan tugas-tugasnya yang esensial
d. Mengendalikan, dalam arti Kepala Sekolah memperoleh jaminan bahwa sekolah berjalan mencapai
tujuan. Apabila terdapat kesalahan di antara bagian-bagian yang ada dari sekolah tersebut, Kepala Sekolah
harus memberikan petunjuk dan meluruskannya.
2. Sumber daya suatu sekolah, meliputi dana, perlengkapan, informasi, maupun sumber daya manusia, ayng
masing-masing berfungsi sebagai pemikir, perencanaan, pelaku serta pendukung untuk mencapai tujuan.
3. Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Artinya bahwa Kepala Sekolah berusaha untuk
mencapai tujuan akhir yang bersifat khusus (specific ends). Tujuan akhir yang bersifat spesifik ini tentunya
tidaklah sama antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya.
Kepala Sekolah selaku manajer harus mampu melaksanakan fungsi manajemen. Setidaknya ada tiga
tugas yang harus dilaksanakan Kepala Sekolah sebagai seorang manajer yaitu: kemampuan melaksanakan proses
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian.
1. Pertama perencanaan (planning) dalam arti yang sederhana dapat dijelaskan sebagai suatu proses
mempersiapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Kedua, pengorganisasian (Organizing) maksudnya adalah mengelompokkan kegiatan yang diperlukan, yakni
menetapkan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi serta
menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.
3. Ketiga, pengawasan (controlling) sering juga disebut pengendalian adalah satu fungsi manajemen yang
berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat
diarahkan kejalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
Kepala Sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas
pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan, dan dokumen seluruh program sekolah. Secara
spesifik, Kepala Sekolah harus mempunyai kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta
didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasaran, mengelola administrasi
kearsipan, dan administrasi keuangan.
Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman oleh Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan
administrasi pendidikan di sekolah yaitu:
1. Adanya struktur organisasi yang relatif permanen dan dapat menggambarkan hubungan kerja antar pegawai
sekolah.
2. Adanya persepsi yang sama tentang tujuan sekolah antar pimpinan dan bawahan yang terlihat dalam proses kerja
administrasi.
3. Adanya sistem pendelegasian yang efektif sesuai dengan kapasitas guru dan karyawan.
4. Administrasi merupakan sumber informasi bagi semua pengembangan sekolah.
5. Sistem penyelenggaraan proses administrasi menggambarkan prinsip kooperatif yang dapat dilihat dalam semua
kegiatan sekolah.
Kepala Sekolah sebagai administrator, berperan dalam mengatur tata laksana sistem administrasi di sekolah
sehingga efektif dan efisien. Peran Kepala Sekolah sebagai administrator diungkapkan Marno sebagai berikut:
1. Kemampuan mengelola semua perangkat KBM secara sempurna dengan bukti data administrasi yang akurat.
2. Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan, ketenangan, keuangan, sarana dan prasarana, dan administrasi
persuratan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI INNOVATOR
Kepala Sekolah sebagai innovator berarti memiliki kemampuan dalam mencari atau
menemukan gagasan baru maupun mengadopsi gagasan baru dari pihak lain, memiliki kemampuan
melakukan pembaharuan di sekolah di bidang KBM, BK, pengadaan guru atau karyawan,
ekstrakurikuler maupun menggali sumber daya pada BP3 maupun dari masyarakat.
Peran Kepala Sekolah sebagai innovator adalah sebagai berikut:
1. Gagasan baru untuk inovasi kemajuan dan perkembangan sekolah. Maupun yang relevan untuk
kebutuhan lembaga.
2. Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru tersebut dengan baik. Ide atau gagasan tersebut
berdampak positif ke arah kemajuan.
3. Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif (pengaturan tata ruang kantor,
kelas perpustakaan, halaman, interior, musholla atau masjid) untuk bertugas dengan baik. Dengan
lingkungan kerja yang baik mendorong kearah semangat kerja yang baik.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR

Kepala Sekolah sebagai motivator harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan
motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat dilakukan melalui pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan dan
penghargaan secara efektif. Sebagai motivator Kepala Sekolah harus memiliki strategi untuk
memotivasi bawahannya, yaitu guru dan staf. Dimana mereka dimotivasi untuk melakukan
berbagai tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat dilakukan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja,
disiplin, dorongan, penghargaan bagi guru atau staf yang berprestasi serta penyediaan berbagai
sumber belajar melalui pengembangan sentral belajar.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR

Kepala Sekolah sebagai supervisor memegang peran penting dalam:

a. Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau persoalan-persoalan dan kebutuhan siswa, serta
membantu guru dalam mengatasi suatu persoalan.
b. Membantu guru dalam mengatasi kesukaran dalam mengajar.
c. Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru baru dengan orientasi.
d. Membantu guru dalam memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan berbagai metode
mengajat sesuai dengan sifat materinya.
e. Membantu guru memperkaya pengalaman belajar sehingga suasana mengajar dapat menggembirakan anak didik.
f. Membantu guru mengerti makna dari alat-alat pelayanan.

g. Membina moral kelompok, menumbuhkan moral yang tinggi dalam melaksanakan tugas skolah pada seluruh staf.

h. Memberi pelayanan terhadap guru agar dapat melaksanakan tugas sesuai kemampuannya
i. Memberikan pimpinan yang efektif dan demokratis.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADERSHIP
Keberhasilan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:
(1) Kepribadian yang kuat, Kepala Sekolah harus mengembangkan pribadi agar percaya diri, berani, bersemangat, murah hati,
dan memiliki kepekaan sosial.
(2) Memahami tujuan pendidikan dengan baik, pemahaman yang baik merupakan bekal utama Kepala Sekolah agar dapat
menjelaskan kepada guru, staf dan pihak lain serta menemukan strategi yang tepat untuk mencapainya.
(3) Pengetahuan yang luas, Kepala Sekolah harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang bidang tugasnya
maupun bidang yang lain yang terkait.
(4) Keterampilan profesional yang terkait dengan tugasnya sebagai Kepala Sekolah, yaitu:
(a) keterampilan teknis, misalnya: teknis menyusun jadwal pelajaran, memimpin rapat

(b) hubungan kemanusiaan, misalnya: bekerjasama dengan orang lain, memotivasi, guru dan staf Keterampilan konseptual,

misalnya mengembangkan konsep pengembangan sekolah, memperkirakan masalah yang akan muncul dan
mencari solusinya.
METODOLOGI PENELITIAN
• 1. Jenis Penelitian
• Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya
eksperimen yang dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, Teknik pengumpulan dengan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kulitatif, dan hasil penelitian
kuaitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
METODOLOGI PENELITIAN
• 2. Waktu dan Lokasi Penelitian
• Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah MI Alhijrah. Lokasi
tersebut berada di Kota Manado, Jln. Karper No. 19 Kel. Mahawu Kec.
Tuminting Kode Pos. 95239. Adapun waktu penelitian yang dibutuhkan
sejak proposal ini dibuat dari bulan oktober- bulan desember 2022.
METODOLOGI PENELITIAN
• 3. Sumber Data
• Sumber data digunakan untuk mendapat informasi data yang jelas, akurat serta valid. Sehingga jenis dan sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu :
• A. Data Primer
• Menurut Husein Umar “Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”.
• Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok tokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara
peneliti dengan narasumber.

• B. Data Sekunder
• Merupakan data yang didapat atau dikumpulkan peneliti dari semua sumber yang sudah ada, dalam artian peneliti
sebagai tangan kedua. Data sekunder bisa didapat dari beberapa sumber misalnya biro pusat statistik yang biasa
disingkat dengan BPS, jurnal buku, laporan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan sistem pewarisan masyarakat
adat Lampung Pepadun.
METODOLOGI PENELITIAN
• 4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan tujuan utama penelitian, maka dari itu peneliti menggunakan beberapa Teknik
penelitian di antaranya :A.Observasi
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan.
B. Wawancara
Menurut Esterberg dalam bukunya Suguiono, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melaluli tanya jawab sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
C. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-
dokumen baik berupa buku dan sebagainya.
5. TEKNIK ANALISIS DATA

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
belangsung secara terusmenerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data dalam
penelitian ini yaitu: data reduction, data display, dan verivication.

a. Data Reduction (Reduksi Data) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Merduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang kokoh, menfikuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya.

b. Data Display (Penyajian Data) Setelah data di reduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam
penelitian kualitatif penyajian data bias dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan
sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kuaitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.

c. Data Verivication Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai