Anda di halaman 1dari 34

1

Daftar SPO PPI :

1. SPO Mencuci Tangan Bedah

2. SPO Kebersihan Tangan

3. SPO dasar dan aturan program PPI

4. SPO Pengkajian resiko / ICRA

5. SPO Penggunaan Alat Singel use re use

6. SPO pembersihan tumpahan dara / cairan tubuh

7. SPO pengelolaan limbah

9. SPO APD Level I

10. SPO APD Level II

11. SPO APD Level III


2

1. SPO Mencuci Tangan Bedah

PELAKSANAAN CUCI TANGAN BEDAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

SPO / 60 / III / 1 2
RUMAH SAKIT TK.II 2018
Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL Ditetapkan di ; Balikpapan


TERBIT/ REVISI Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL / / 2022

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469
Cuci tangan bedah adalah suatu prosedur tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan cairan antiseptik
cuci tangan chlorhexidine gluconat 4% dibawah air mengalir.

Cuci tangan bedah dilakukan oleh tim bedah (operator,


PENGERTIAN asisten bedah dan perawat instrumen) sebelum dan diantara
tindakan pembedahan.

Ruang lingkup protap ini mulai dari melepas semua


perhiasan yang ada ditangan sampai mengeringkan tangan
menggunakan handuk steril.

1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah


TUJUAN pelaksanaan cuci tangan bedah.
2. Tercapainya usaha pencegahan infeksi silang.

Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah sakit


KEBIJAKAN
dalam Kewaspadaan Isolasi melalui Pelaksanaan Cuci Tangan
Bedah

PROSEDUR 1. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan seperti


cincin, jam dan gelang
3

2. Gulung lengan baju hingga atas siku.


3. Basahi tangan hingga siku dengan air mengalir, jaga
posisi tangan lebih tinggi dari lengan untuk menghindari
kotaminasi ulang oleh air dari arah siku dan mencegah
kontaminasi tangan dari bakteri pada sabun dan air.
4. Tuangkan cairan antiseptik cuci tanag 3-5ml (satu kali
pompa)untuk menyabuni seluruh permukaan tangan yang
telah dibasahi.
5. Ratakan cairan antiseptik pada kedua tangan.
6. Gosok punggung dan ela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
7. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari.
8. Gosok jari-jari kedua tangan dengan posisi saling
mengait.
9. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya.
10. Gosok ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri
PROSEDUR dengan gerakan memutar dan sebaliknya
11. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 3-5ml (satu kali
pompa) pada tangan kanan
12. Gosok sisi lengan kiri pergelangan ke arah siku (satu
arah, jangan bolak balik) dengan gerakan memutar
selama 1 menit.
13. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 3-5ml (satu kali
pompa pada tangan kiri.
14. Gosok sisi lengan kanan dari pergelangan ke arah siku
(satu arah jangan bolak balik)dengan gerakan memutar
selama 1 menitJaga posisi tangan tetap diatas siku setiap
saat.Jika tangan menyentuh sesuatu setiap saat,prosedur
cuci tangan bedah harus diperpajang 1menit pada bagian
yang terkontaminasi.
15. Bilas tangan dan lengan dengan mengalirkan air satu
arah dari ujung jari ke arah siku tanpa menyentuh antara
lengan yang satu dengan yang lain. Jangan membalikan
4

arah posisi lengan di aliran air selama prosedur cuci


tangan usahakan agar air tidak menciprat ke pakaian
bedah.
16. Lanjutkan ke ruang operasi dengan posisi tangan tetap
PROSEDUR
diatas siku.
17. Keringkan tangan menggunakan handuk steril.
UNIT TERKAIT Instalasi Kamar bedah

2. SPO Kebersihan Tangan

KEBERSIHAN TANGAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

SPO / 60 / III / 2018 1


RUMAH SAKIT TK.II
Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL TERBIT Ditetapkan di ; Balikpapan


Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

Kebersihan tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran


Pengertian dengan menggunakan sabun antiseptik dibawah air mengalir atau dengan
menggunakan handrub berbasis alkohol.

Untuk menghilangkan / mengurangi kotoran atau mikroorganisme yang


ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat dikurangi dan
lingkungan terjaga dari infeksi
Tujuan
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi silang
2. Menjaga kebersihan perseorangan
5

1. PMK No 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian

Kebijakan Infeksi Pada Pelayanan Kesehatan


2. 2. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto
Nomor : Skep / 08 / IV / 2020 Tentang Penetapan Kebersihan
Tangan Di Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto

Yang perlu diperhatikan sebelum mencuci tangan :

→ Melepaskan segala aksesoris di tangan seperti : cincin,


gelang, arloji

→ Berkuku pendek dan tidak berkutek.

→ Jika menggunakan baju lengan panjang, lengan baju bagian


bawah di gulung kearah siku.

I. MEMBERSIHKAN TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS


ALKOHOL (HANDRUB)

A. Persiapan alat

Prosedur Cairan desinfektan untuk kebersihan tangan antiseptik berbasis


alkohol/chlorhexidine

B. Pelaksanaan 6 (enam) langkah, kebersihan tangan membutuhkan


waktu 20-30 detik dengan cara :
1. Tuangkan antiseptik berbasis alkohol 3-5 cc pada permukaan
tangan yang berada pada posisi seperti mangkok.
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
dan sebaliknya
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
8. Setiap langkah gerakan mencuci tangan dilakukan 4 kali
hitungan.
9. Dan tangan kita sudah bersih.

II. MEMBERSIHKAN TANGAN DENGAN CAIRAN ANTISEPTIK DAN


AIR MENGALIR (HAND WASHING)

A. Persiapan
1. Air bersih mengalir
6

2. Larutan sabun antiseptik yang oleh Rumah Sakit /


Chlorheksidine
3. Kertas Tissu
4. Tempat sampah non infeksius

B. Pelaksanaan 6 (enam) Langkah, kebersihan tangan melalui cuci


tangan membutuhkan waktu 40 – 60 detik dengan cara :
1. Basahi tangan dengan air
2. Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni seluruh
permukaan tangan
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air menerapkan 6 langkah
10. Setiap langkah gerakan mencuci tangan dilakukan 4 kali
hitungan.
Prosedur 11. Keringkan tangan menggunakan handuk sekali pakai atau
tissu sampai benar-benar kering
12. Gunakan handuk sekali pakai atau tissu untuk menutup
keran air
13. Dan tangan Anda sudah bersih

C. Cara Mengeringkan Tangan


1. Keringkan telapak tangan kiri dengan tangan kanan
menggunakan tissue
2. Keringkan punggung tangan sampai sela-sela jari tangan
kiri dengan tangan kanan menggunakan kertas tissu
dengan cara menepuk nepuk untuk membantu mengangkat
bakteri
3. Keringkan kuku tangan kiri dengan cara menekan ujung
jari-jari pada telapak tangan kanan
4. Keringkan telapak tangan kanan dengan tangan kiri
menggunakan tissue
5. Keringkan punggung sampai sela-sela jari tangan kanan
dengan tangan kiri menggunakan kertas tissu dengan cara
menepuk nepuk untuk membantu mengangkat bakteri
6. Keringkan kuku tangan kanan dengan cara menekan ujung
jari-jari
7. Satu sisi tissu untuk satu telapak tangan

Unit Terkait Seluruh unit di Rumah Sakit, Pasien dan Pengunjung


7

3. SPO dasar dan aturan program PPI

DASAR-DASAR DAN ATURAN PERENCANAAN PROGRAM


PPI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

SPO / 60 / III / 1 7
RUMAH SAKIT TK.II
2018
Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL Ditetapkan di ; Balikpapan


TERBIT/ REVISI Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL / / 2022

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

PENGERTIAN Program PPI adalah susunan rencana kegiatan dalam upaya


menekan angka infeksi rumah sakit sesuai dengan ilmu
pengetahuan, praktek dan Undang-undang yang berlaku

Agar program PPI mengacu pada ilmu pengetahuan, praktek dan


TUJUAN
Undang-undang yang berlaku

1. Keputusan Menkes RI Nomor 27/Kemenkes/2017 tentang


pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi dan
manajerial di fasilitas pelayanan kesehatan.
KEBIJAKAN

2. Surat perintah Kepala RS. TK. II Dr. R. Hardjanto No.


1636/XI/2011 tanggal 8 Nopember 2011 tentang
pembentukan struktur organisasi Tim PPI RS. TK. II Dr. R.
Hardjanto.
8

A. Program kerja Komite PPI, meliputi :


1. Supervisi Komite PPI (IPCN/IPCLN)
2. Audit (kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan APD
dan kepatuhan bundle HAIs)
3. Monitoring dan evaluasi
4. Surveilans data HAIs
5. Membuat ICRA dan ICRA Kontruksi
6. Diklat, edukasi, sosialisasi atau diseminasi PPI
7. Monitoring kesehatan karyawan
8. Evaluasi dan usul regulasi PPI
9. Pembuatan laporan (surveilans, ICRA, bulanan dan
triwulan)

B. Program PPI rumah sakit , meliputi :


1. Kewaspadaan Standar
a. Kebersihan Tangan (hand hygiene)
b. Penggunaa Alat Pelindung Diri ( APD )
c. Pengelolaan Peralatan Perawatan Pasien dan alat
Medis
PEROSEDUR d. Pengendalian Lingkungan
e. Pengelolaan Limbah Hasil Pelayanan
f. Pengelolaan Linen
g. Perlindungan Kesehatan Petugas
h. Penempatan Pasien
i. Kebersihan Pernapasan atau Etika Batuk
j. Penyuntikan Yang Aman
k. Lumbal pungsi yang aman

2. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi


a. Kewaspadaan Transmisi Kontak
b. Kewaspadaan Transmisi Droplet
c. Kewaspadaan Transmisi Udara (airborne)

C. Dalam pembuatan program PPI harus berdasarkan


pada :
1. Pengetahuan ilmu PPI terkini
2. Pedoman praktek PPI yang diakui
3. Undang-undang dan peraturan yang berlaku
4. Standar badan nasional atau lokal untuk sanitasi dan
kebersihan

Komite PPI RS. TK. II Dr. R. Hardjanto.


UNIT TERKAIT

4. SPO Pengkajian resiko / ICRA


9

PENGKAJIAN RESIKO INFEKSI /


INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)

NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

RUMAH SAKIT
TK.II Dr. R. SPO / 60 / III / 2018 1
HARDJANTO
TANGGAL Ditetapkan di ; Balikpapan
TERBIT/ REVISI Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ
Kolonel Ckm NRP 11950011340469

PENGERTIAN Infection Control Risk Assessment (ICRA) atau Pengkajian


Resiko Infeksi adalah suatu sistem pengontrolan dan
pengendalian infeksi yang terukur .

Agar dapat meningkatkan kepatuhan petuhan petugas terhadap PPI


TUJUAN
serta nilai standar mutu pelayanan rumah sakit tercapai

1. Keputusan Menkes RI Nomor 27/Kemenkes/2017 tentang


pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi dan
manajerial di fasilitas pelayanan kesehatan.
KEBIJAKAN

2. Surat perintah Kepala RS. TK. II Dr. R. Hardjanto No.


1636/XI/2011 tanggal 8 Nopember 2011 tentang
pembentukan struktur organisasi Tim PPI RS. TK. II Dr. R.
Hardjanto.
10

Langkah pengkajian ICRA, sebagai berikut :

a. Identifikasi resiko (beratnya dampak potensial, seberapa


sering munculnya kejadian beresiko dan identifikasi
aktifitas berdasarkan tranmisinya).
b. Analisa resiko : mengapa terjadi, seberapa sering terjadi,
siapa yang berkontribusi, dimana kejadiannya dan apa
dampaknya serta biaya untuk mencegahnya.
c. Kontrol resiko : lakukan strategi pengurangan atau
mengeliminasi kemungkinana resiko masalah
d. Monitoring resiko : memastikan rencana pengurangan
PEROSEDUR resiko dilaksanakan dan menjadi umpan balik perbaikan
e. Langkah – langkah yang digunakan :
- Penilaian probabilitas : untuk menilai seberapa sering
kejadian muncul, semakin sering terjadi semakin
banyak resiko.
- Penilaian dampak : untuk menilai resiko keparahan
akibat kejadian yang muncul
- Penilaian tingkat resiko terhadap sistem : adanya
peraturan, pelaksanaan dan ketersedian fasilitass
- Kemudian dilakukan perhitungan : lakukan perkalian (
probabilitas x dampak x sistem ) kemudian dibuat
grading. Selanjutnya buat Plan of Action (POA)

Komite PPI RS. TK. II Dr. R. Hardjanto.


UNIT TERKAIT
11

5. SPO Penggunaan Alat Singel use re use

DASAR-DASAR DAN ATURAN PERENCANAAN PROGRAM PPI


NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

SPO / 60 / III / 2018 1


RUMAH SAKIT TK.II
Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL TERBIT Ditetapkan di ; Balikpapan


Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

Alat Single Use adalah alat medis dysposible yang diyatakan oleh pabrik
untuk penggunaan sekali pakai

Alat Re Usable adalah alat medis yang oleh rekomendasi pabrik dapat
PENGERTIAN digunakan kembali

Alat Single Use - Re Use adalah alat medis single use yang akan
digunakan kembali oleh karena pertimbangan pengadaan sulit di dapat
dan harga yang mahal

1. Agar alat kesehatan yang akan digunakan dalam keadaan steril


sehingga dapat mencegah dan mengendalikan infeksi di Rumah
TUJUAN Sakit.
2. Untuk memutus mata rantai transmisi mikroorganisme dari
peralatan medis ke pasien dan peralatan medis aman digunakan
petugas.
KEBIJAKAN

1. Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


dalam Kewaspadaan Standar pada dekontaminasi alat pasien
2. PMK No 27 tahun 2017 tentang pencegahan dan pengendalian
12

infeksi pada pelayanan kesehatan

1. Daftar alat Single Use - Re Use

No. Nama Alat Ruang Penggunaan Alat


1 2 3 4
1 Sirkuit Ventilator OK/ICU 40 kali re use
Laringo Mask
2 OK 40 kali re use
Airway (LMA)
3 Dialyser Hemodialisa 7 kali re use

2. Prosedur Sterilisasi Alat Single Use - Re Use


PROSEDUR a. Alat single use yang akan digunakan kembali harus di nilai oleh
user (operator), apakah masih memenuhi syarat, tidak berubah
bentuk, tidak berubah warna, tidak cacat dan mudah digunakan
kembali
b. Proses dekontaminasi, pembersihan, pengemasan, pelabelan
sesuai SPO yang berlaku
c. Dalam kemasan harus dicantumkan catatan penggunaan alat yang
berisI : Kode, nama alat, nama penilai, tanggal sterilisasi,
penggunaan, nama dan tanda tangan petugas yang melakukan
sterilisasi
d. Alat single use - reusable harus disimpan dalam tempat tersendiri
dan tertutup
e. Dilakukan pencatatan untuk evaluasi

UNIT TERKAIT
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Hemodialisa
6. Intensive Care Unit
13

7. CSSD

6. SPO pembersihan tumpahan dara / cairan tubuh

PEMBERSIHAN TUMPAHAN DARA / CAIRAN TUBUH

NO. NO. REVISI Halaman


DOKUMEN

1
SPO / 60 / III /
RUMAH SAKIT TK.II 2018
Dr. R. HARDJANTO

Ditetapkan di ; Balikpapan
TANGGAL TERBIT Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ
Kolonel Ckm NRP 11950011340469

PENGERTIAN Pembersihan tumpahan darah/cairan tubuh adalah proses


membuang semua atau sebagian besar pathogen dari permukaan atau
benda yang terkontaminasi darah/cairan tubuh pasien.

1. Untuk mencegah penyebaran infeksi pada petugas dan lingkungan


2. petugas yang membersihkan tumpahan darah/cairan tubuh harus
TUJUAN mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai sesuai
dengan risiko pajanan.
3. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah pembersihan
tumpahan darah/cairan tubuh

KEBIJAKAN 1. PMK No 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian


Infeksi Pada Pelayanan Kesehatan
2. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto
14

Nomor : Skep / 08 / IV / 2020 Tentang Penetapan Pengendalian


Lingkungan Di Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto

1. Persiapan alat, Kotak Spill Kitt infeksius yang berisi :


1.1 Tutup Kepala
1.2 Masker Bedah
1.3 Kacamata Pelindung
1.4 Sarung tangan karet
1.5 Apron / celemek
1.6 Penanda infeksius (3 buah)
1.7 Bahan penyerap (Kain / tissu / koran)
1.8 Alat Penjepit
1.9 Sapu kecil dan serok
1.10 Plastik Kuning/ wadah limbah infeksius ( 2 buah)

PROSEDUR 1.11 Chlorin 0,5% dalam tempatnya


2. Penggunaan APD sesuai dengan prosedur, dengan urutan sebagai
berikut :
2.1. Pakai seragam kerja dan sepatu tertutup
2.2. Pakai apron
2.3. Pakai Masker
2.4. Pakai kacamata
2.5. Pakai tutup kepala
2.6. Hand Hygiene
2.7. Pakai sarung tangan
3. Penatalaksanaan Pembersihan Tumpahan Darah / Cairan Tubuh
3.1 Pasang penanda infeksius pada sekitar tumpahan yang akan
dibersihkan
3.2 Serapan tumpahan darah atau cairan tubuh menggunakan
bahan penyerap (Kain / tissu / koran)
3.3 Angkat bahan serap tumpahan menggunakan sapu-serok
3.4 Lalu buang ke Plastik Kuning / wadah limbah infeksius, sampai
cairan terserap semua
3.5 Permukaan yang terkena tumpahan darah/cairan tubuh disiram
15

chlorin 0,5% tunggu 3 menit


3.6 Lalu dikeringkan dengan bahan penyerap (Kain / tissu / koran)
sekali pakai, buang ke wadah limbah infeksius menggunakan
alat penjepit
3.7 Peralatan dan APD yang akan di re-use, tidak dibuang dalam
tempat infeksius.
4. Peralatan dirapikan
Setelah kegiatan selesai, peralatan dirapikan dan dilakukan proses
dekontaminasi supaya dapat digunakan kembali.
5. Pelaksanaan melepas APD dengan urutan sebagai berikut :
5.1. Melepas APD diruangan khusus
PROSEDUR 5.2. Meletakan APD pada tempat yang aman
5.3. Lepaskan sarung tangan
5.4. Hand Hygiene
5.5. Lepaskan apron
5.6. Lepaskan tutup kepala
5.7. Lepaskan kacamata
5.8. Lepaskan Masker Bedah
5.9. Hand Hygiene

Semua Unit
UNIT TERKAIT
16

7. SPO pengelolaan limbah

PENGELOLAAN LIMBAH
NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

SPO / 60 / III / 2018 1


RUMAH SAKIT TK.II
Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL TERBIT Ditetapkan di ; Balikpapan


Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan sumber


infeksi berupa limbah padat, cair, dan gas yang telah terkontaminasi
(secara potensial sangat berbahaya) atau tidak terkontaminasi yang
harus dikelola dengan baik dan benar, mulai dari pemisahan sampah,
pengemasan,sampai ke pembuangan akhir.

a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah,


PENGERTIAN cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan orang
lain

b. Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan


rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran,
taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali (apabila ada
teknologinya).

c. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut
tajam atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit.

TUJUAN
1. Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah baik
bagi pasien, pengunjung, tenaga kesehatan serta melindungi
masyarakat sekitarnya dari bahaya pencemaran limbah yang berasal
dari rumah sakit.

2. Semua limbah yang terdapat di lingkungan rumah sakit (baik di


dalam maupun diluar) dapat dikelola dengan baik.
17

3. Menjaga citra rumah sakit dan keindahan.

3. PMK No 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian


Infeksi Pada Pelayanan Kesehatan
KEBIJAKAN 4. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto
Nomor : Skep / 08 / IV / 2020 Tentang Penetapan Pengendalian
Lingkungan Di Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto

A. Limbah Infeksius

1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna


kuning

2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda –


benda tajam

3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau

4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat


limbah tidak boleh di pakai untuk keperluan lain

5. Apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
PROSEDUR diangkut

6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan

(larutan klorin 0,5% + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan


air, dan keringkan.

7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah


tangga sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)

8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan


dalam insenerator sebagai pembuangan akhir

9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik.

B. Limbah Non Infeksius

1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna


hitam.

2. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau

3. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat


18

limbah tidak boleh di pakai untuk keperluan lain (sebaiknya


menandai tempat sampah yang non infeksius)

4. Apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut

5. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan


(larutan klorin 0,5 % + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan
air

6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah


tangga sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)

7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung buang di


Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)

8. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik

C. Limbah benda tajam :

1. Jangan mematahkan atau menekuk benda tajam

2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua


benda–benda tajam

3. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (Recaping)

4. Segera buang limbah benda tajam pada tempat khusus (safety


PROSEDUR box) yang tertutup, tahan tusuk dan aman

5. Wadah benda tajam di letakkan dekat lokasi tindakan

6. Apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut

7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah


tangga sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)

8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung


dimasukkan dalam insenerator sebagai pembuangan akhir

Semua Unit
UNIT TERKAIT
19

8. SPO Pengendalian Lingkungan Pada Permukaan

PENGELOLAAN LIINGKUNGAN PADA PERMUKAAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

SPO / 60 / III / 2018 1


RUMAH SAKIT TK.II
Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL TERBIT Ditetapkan di ; Balikpapan


Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

Secara umum lingkungan hidup dapat diartikan sebagai


benda, kondisi dan keadaannya, serta pengaruh yang terdapat
pada ruang yang kita tempati dan mempengaruhi makhluk hidup,
PENGERTIAN termasuk kehidupan manusia.
Pengendalian lingkungan adalah pangaturan dan
pengawasan terhadap ruangan yang kita tempati untuk
mempengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar.

3. Agar permukaan lingkungan bebas dari mikroorganisme, serangga


dan binatang pengganggu sehingga dapat mencegah dan
TUJUAN
mengendalikan infeksi di RumahSakit.
4. Untuk memutus mata rantai transmisi mikroorganisme kepada

pasien, petugas dan pengunjung.

5. PMK No 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian


KEBIJAKAN
Infeksi Pada Pelayanan Kesehatan
20

6. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto


Nomor : Skep /….. /IV / 2020 Tentang Penetapan Pengendalian
Lingkungan Di Rumah Sakit TK II Dr. R. Hardjanto

1. Tidak dianjurkan menggunakan karpet di ruang perawatan dan


menempatkan bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang
perawatan.
2. Melakukan pembersihan permukaan atau disinfeksi permukaan
lingkungan, tempat tidur, peralatan disamping tempat tidur dan
pinggirannya yang sering tersentuh.
3. Semua permukaan termasuk wastafel, kamar mandi dan toilet harus
dibersihkan setiap hari.
4. Perbersihan permukaan menggunakan cairan yang
menggandung/berbahan klorin 0,05%, larutan natrium hipoklorit
0,05-0,5%. Atau menggunakan larutan H2O2 0,5-1,4% atau sesuai

PROSEDUR dengan persedian dari apotik.


5. Jika menggunakan produk lain dari apotik, ikuti aturan pakai cairan
disinfektan, waktu kontak dan cara pengencerannya sesuai dengan
ketentuan atau petunjuk dari produk cairan desifektan.
6. Pada pembersihan lantai, hindari penggunaan sapu ijuk dan yang
sejenis, sebaiknya gunakan cara basah (kain basah) dan mop (untuk
pembersihan kering/lantai),bila memungkinkan mop terbuat dari
microfiber, untuk mencegah terjadinya aerosolisasi kuman patogen
penyebab infeksi pada saluran napas.
7. Mop dan alat kebersihan lainnya yang digunakan untuk ruang isolasi
harus digunakan tersendiri, tidak digunakan lagi untuk ruang lainnya.
8. Untuk lingkungan yang sering digunakan pembersihannya dapat
diulang menggunakan air dan detergen, terutama bila di lingkungan
tersebut tidak ditemukan mikroba multi resisten.
9. Bila ada cairan tubuh dipermukaan diberi cairan desinfektan :
a. alkohol digunakan untuk area sempit
b. larutan peroksida (H2O2) 0,5-1,4% untuk ruangan rawat
c. larutan peroksida (H2O2) 2% untuk permukaan kamar operasi
21

d. larutan peroksida (H2O2) 5-35% (dry mist) untuk udara.


Setelah itu bagian permukaan didesinfeksi menggunakan klorin
0,5% sesuai Prosedur Dekontaminasi Tumpahan Cairan Tubuh.

10. Pembersihan di area sekitar pasien:


a. Pembersihan permukaan sekitar pasien harus dilakukan
secara rutin setiap hari, termasuk setiap kali pasien
pulang/keluar dari ruang periksa, ruang tindakan dan
ruang rawat (terminal dekontaminasi).

b. Pembersihan juga perlu dilaksanakan terhadap barang


yang sering tersentuh tangan, misalnya : nakas disamping
tempat tidur, tepi tempat tidur dengan bed rails, tiang infus,
tombol dan gagang telepon, gagang pintu, permukaan
meja kerja, anak kunci, dan lain-lain.

c. Pembersihan besar / kurvey umum pada ruang rawat


dilakukan minimal setiap 1 (satu) bulan atau sesuai
PROSEDUR dengan kondisi pasien di ruangan.
11. Prinsip pembersihan :
a. bersihkan dari area tampak bersih ke arah tampak kotor
b. dari bagian atas kearah bawah
c. bersihkan dan keringkan area tumpahan terlebih dahulu
12. Seluruh pemukaan lingkungan datar harus bebas debu, bebas
jamur, bebas sampah, bebas serangga (semut, kecoa, lalat,
nyamuk) dan binatang pengganggu (kucing, anjing dan tikus)

Semua Unit
UNIT TERKAIT
22

9. SPO APD Level I

PENGGUNAAN DAN PELEPASAN ALAT PELINDUNG DIRI


( APD ) LEVEL I

NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

RUMAH SAKIT TK.II SPO / 60 / III / 2018 1


Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL TERBIT Ditetapkan di ; Balikpapan


Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan


untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko
pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
PENGERTIAN yang tidak utuh dan selaput lendir pasien.
APD Level I terdiri dari : Masker, sarung tangan, penutup
kepala dan sepatu tertutup.
Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai pengunaan APD
sampai pelepasaan APD yang baik dan benar.

1. Terjadinya acuan penerapan langkah-langkah penggunaan alat


TUJUAN pelindung diri ( APD ) penularan melalui udara, droplet dan kontak .
2. Memutus rantai penyebaran penularan infeksi dari pasien ke
putugas, dari petugas ke petugas dari pasien ke lingkungan.

1. Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam


Kewaspadaan Isolasi melalui Pengunaan Alat Pelindung Diri
KEBIJAKAN
2. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease
(COVID-19) Revisi ke 3 16 Maret 2020 Kemenkes Republik
23

Indonesia
3. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto
Nomor : Skep / 04 / III / 2020 tentang Penetapan Penggunaan
Peralatan APD berdasarkan lokasi, petugas dan jenis aktivitas pada
penanganan wabah covid-19 di RS Tk II dr R Hardjanto Balikpapan

1. Persiapan
a. Bahan Alat Pelindung Diri ( APD )
1. Baju scrub
2. Tutup kepala
3. Masker Bedah
4. Sarung tangan bersih (sesuai tindakan)
5. Sepatu tertutup
b. Perlengkapan tambahan
1. Cairan Hand sanitizer
2. Tempat sampah infeksius
PROSEDUR
c. Tempat penggunaan APD terpisah dengan tempat
pelepasan APD
2. Cara Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd) Level I
3.1 Lepaskan semua barang barang pribadi (perhiasan tangan,
jam tangan, telepon genggam)
3.2 Sudah memakai baju scrub dan sepatu tertutup
3.3 Kenakan masker bedah
3.4 Pakai tutup kepala
3.5 Terapkan kebersihan tangan
3.6 Pakailah sarung tangan
3. Cara Pelepasan Alat Pelindung Diri (Apd) Level I
3.1 Lepas sarung tangan, buang pada tempatnya
3.2 Terapkan kebersihan tangan
3.3 Lepas penutup kepala, secara hati-hati jangan menyentuh
area wajah
3.4 Lepaskan masker dari belakang kepala pada masker jenis
ikat/hijab. Jika yang menggantung di telinga, pegang tali
24

masker.
3.5 Lalu lepaskan masker secara hati-hati, buang ketempat

PROSEDUR sampah dengan aman.


3.6 Terapkan kebersihan tangan

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Istalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Intensif
UNIT TERKAIT
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Penunjang Diagnostik
7. Instalasi Rehabilitasi Medik
8. Petugas Cleaning Service, Londri dan Kebersihan lingkungan

LAMPIRAN
25

10. SPO APD Level II

PENGGUNAAN DAN PELEPASAN ALAT PELINDUNG DIRI


( APD ) LEVEL II

NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

RUMAH SAKIT TK.II SPO / 60 / III / 2018 1


Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL TERBIT Ditetapkan di ; Balikpapan


Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk


melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah,
semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien.
PENGERTIAN
APD Level II terdiri dari : Masker, sarung tangan, pelindung
wajah/kaca mata, penutup kepala, gaun bedah, apron dan sepatu
tertutup.
Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai pengunaan APD sampai
pelepasaan APD yang baik dan benar.

3. Terjadinya acuan penerapan langkah-langkah penggunaan alat

TUJUAN pelindung diri ( APD ) penularan melalui udara, droplet dan kontak .
4. Memutus rantai penyebaran penularan infeksi dari pasien ke
putugas, dari petugas ke petugas dari pasien ke lingkungan.

4. Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam


KEBIJAKAN Kewaspadaan Isolasi melalui Pengunaan Alat Pelindung Diri
5. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease
26

(COVID-19) Revisi ke 3 16 Maret 2020 Kemenkes Republik


Indonesia
6. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto
Nomor : Skep / 04 /I / 2020 tentang Penetapan Penggunaan
Peralatan APD berdasarkan lokasi, petugas dan jenis aktivitas pada
penanganan wabah covid-19 di RS Tk II dr R Hardjanto Balikpapan

2. Persiapan
d. Bahan Alat Pelindung Diri ( APD )
6. Baju scrub
7. Masker Bedah
8. Tutup kepala
9. Gaun bedah
10. Kaca mata ATAU pelindung wajah
11. Sarung tangan bersih
12. Apron (jika prosedur menimbulkan percikan cairan tubuh

PROSEDUR pasien)
13. Sepatu tertutup
e. Perlengkapan tambahan
1. Cairan Hand sanitizer
2. Tempat sampah infeksius
3. Tempat peletakan APD yang akan dire-use
f. Tempat penggunaan APD terpisah pada tempat pelepasan
APD
4. Cara Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd) Level II
6.1 Lepaskan semua barang barang pribadi (perhiasan tangan,
jam tangan, telepon genggam)
6.2 Sudah memakai baju scrub lalu mengenakan sepatu
tertutup
6.3 Kenakan masker bedah
6.4 Pakai tutup kepala
6.5 Kenakan gaun bedah
6.6 Menggunakan apron. Jika ada tindakan prosedur akan
menimbulkan percikan cairan tubuh dari pasien. (sesuai
27

kebutuhan )
6.7 Pakailah kacamata pelindung/goggle ATAU pelindung
wajah / face shield. Kacamata pelindung dipasang sesuai
bentuk lekukan wajah dan karet di kepala disesuaikan jika
menggunkan karet/tali.
6.8 Terapkan kebersihan tangan
6.9 Pakailah sarung tangan
5. Cara Pelepasan Alat Pelindung Diri (Apd) Level II
3.7 Lepas sarung tangan, buang pada tempatnya
3.8 Terapkan kebersihan tangan
3.9 Jika menggunakan Apron
3.10 Lepaskan apron dengan tubuh condong ke depan dan hati-
hati untuk menghindari kontaminasi tangan Anda. Lalu
lepaskan bagian belakang dan gulung ke depan. Saat
melepas apron sekali pakai, robek pada bagian leher dan
gulung ke bawah tanpa menyentuh area depan.
3.11 Terapkan kebersihan tangan
3.12 Lepaskan pelindung wajah ATAU pelindung mata dengan
menarik tali atau memegang bagian belakang kepala dan
letakan dengan aman
PROSEDUR
3.13 Terapkan kebersihan tangan
3.14 Lepas penutup kepala, secara hati-hati jangan menyentuh
area wajah
3.15 Lepaskan masker dari belakang kepala pada masker jenis
ikat/hijab. Jika yang menggantung di telinga, pegang tali
masker.
3.16 Lalu lepaskan masker secara hati-hati, buang ketempat
sampah dengan aman.
3.17 Terapkan kebersihan tangan

1. Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT
2. Istalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
28

4. Instalasi Rawat Intensif


5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Penunjang Diagnostik
7. Instalasi Rehabilitasi Medik
8. Petugas Cleaning Service, Londri dan Kebersihan lingkungan

LAMPIRAN

11. SPO APD Level III


29

PENGELOLAAN LIINGKUNGAN PADA PERMUKAAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI Halaman

SPO / 60 / III / 2018 1


RUMAH SAKIT TK.II
Dr. R. HARDJANTO

TANGGAL TERBIT Ditetapkan di ; Balikpapan


Kepala Rumkit Tk.II Dr. R.Hardjanto
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Ichsan Firdaus, Sp.KJ


Kolonel Ckm NRP 11950011340469

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk


melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah,
semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien.

PENGERTIAN
APD Level III terdiri dari : Sarung tangan, masker bedah, masker
N95, pelindung wajah, kaca mata, penutup kepala, gaun pelindung,
apron, sepatu boot dan cover all.

Ruang lingkup prosedur ini adalah mulai pengunaan APD sampai


pelepasaan APD yang baik dan benar.

5. Terjadinya acuan penerapan langkah-langkah penggunaan alat


TUJUAN pelindung diri ( APD ) penularan melalui udara, droplet dan kontak .
6. Memutus rantai penyebaran penularan infeksi dari pasien ke
putugas, dari petugas ke petugas dari pasien ke lingkungan.

7. Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dalam


KEBIJAKAN
Kewaspadaan Isolasi melalui Pengunaan Alat Pelindung Diri
8. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease
30

(COVID-19) Revisi ke 3 16 Maret 2020 Kemenkes Republik


Indonesia
9. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dr. R. Hardjanto
Nomor : Skep / 04 / III / 2020 tentang Penetapan Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Covid-19 Pada Pelayanan Di Rumah Sakit
Tingkat II Dr. R. Hardjanto

1. Persiapan
g. Alat Pelindung Diri ( APD )
14. Baju scrub
15. Sepatu bot dan kaus kaki
16. Gaun bedah
17. Sarung tangan bersih
18. Baju pelindung / cover all
19. Masker N-95
20. Masker Bedah
21. Kaca mata ATAU pelindung wajah
PROSEDUR
22. Tutup kepala
23. Apron (jika tindakan prosedur berrisiko percikan cairan
tubuh pasien)
24. Sarung tangan panjang atau terluar (sesuai persedian)
h. Perlengkapan
1. Cairan Hand sanitizer
2. Cairan desinfektan

3. Tempat sampah infeksius


4. Tempat peletakan APD yang akan di reuse (apron, covel
all, google/face shield, masker N95, tempat gaun dan
baju tindakan / srub
i. Tempat penggunaan APD terpisah pada tempat pelepasan
APD
j. Tersedia wadah / tempat peletakan APD yang akan
direuse
31

6. Cara Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd) Coverall


2.1. Lepaskan semua barang barang pribadi (perhiasan tangan,
jam tangan, telepon)
2.2. Pakailah baju scrub lalu kaos kaki dan sepatu bot karet
2.3. Pakai gaun bedah.
2.4. Terapkan kebersihan tangan
2.5. Pakailah sarung tangan
2.6. Pakailah coverall : masukan baju dari arah kaki sampai ke
badan dan tangan lalu kacing resleting baju sampai leher
dengan memperhatikan kualitas yang sesuai
2.7. Pakailah masker N-95 sesuai prosedur. Bagian luar masker
N-95 pakai masker bedah
2.8. Pakailah penutup kepala atau topi bedah yang menutupi sisi
kepala. Tutup semua rambut dan telinga, dari depan dahi
lalu menutupi kedua telinga dan sampai kepangkal leher

PROSEDUR belakang. Tutup topi cover all.


2.9. Pakailah Apron kedap air. Gunakan apron bila tindakan
beresiko percikan cairan tubuh ( jika prosedur tindakan
menimbulkan percikan cairan tubuh saja)
2.10. Pakailah kacamata pelindung. Kacamata pelindung
dipasang sesuai bentuk lekukan wajah dan karet di kepala
disesuaikan jika menggunkan karet/tali. ATAU
menggunakan face shield / pelindung wajah (bukan bentuk
helm)
2.11. Pakailah Sarung tangan kedua ( sarung tangan panjang /
sesuai persedian )
2.12. Pakailah pelindung wajah. (jika berbentuk helm)

7. Cara Pelepasan Alat Pelindung Diri (Apd) Coverall


3.1 Terapkan kebersihan tangan pada tangan bersarung
3.2 Semprotkan / basahi seluruh permukaan APD luar dengan
cairan desinfektan sebelum dibuka, terutama pada area
kancing pelepasan bagian depan yang terpapar dengan
32

dengan pasien dan lingkungan pasien


3.3 Terapkan kebersihan tangan pada tangan bersarung
3.4 Lepaskan face shielg/pelindung wajah dengan menarik tali
PROSEDUR atau memegang bagian belakang dan letakan dengan aman
pada tempatnya
3.5 Terapkan kebersihan tangan pada tangan yang bersarung
3.6 Lepaskan apron dengan tubuh condong ke depan dan hati-
hati untuk menghindari kontaminasi tangan Anda.
Lalu lepaskan bagian belakang dan gulung ke depan. Saat
melepas apron sekali pakai, robek pada bagian leher dan
gulung ke bawah tanpa menyentuh area depan.
3.7 Terapkan kebersihan tangan pada tangan yang bersarung

PROSEDUR 3.8 Lepaskan penutup kepala dengan hati-hati untuk


menghindari kontaminasi wajah Anda. Dimulai dari bawah
pelindung kepala di belakang dan gulung dari belakang ke
depan dan dari bagian dalam ke bagian luar, lalu buang
secara aman.
3.9 Terapkan kebersihan tangan pada tangan yang bersarung
3.10 Lepaskan coverall dan sarung tangan luar: Miringkan kepala
ke belakang untuk menggapai resleting, buka resleting
seluruhnya tanpa menyentuh kulit atau scrub mulai
melepaskan coverall dari atas kebawah. Setelah
menanggalkan bagian bahu, lepaskan sarung tangan luar
sambil menarik lengan keluar dari lengan baju. Dengan
sarung tangan bagian dalam menggulung coverall dari
pinggang ke bawah dan dari bagian dalam coverall, turunkan
ke arah sepatu bot secara hati-hati. buang copver all ATAU
letakan dengan aman pada tempatnya.
3.11 Terapkan kebersihan tangan pada tangan yang bersarung
3.12 Lepaskan masker bedah, buang pada tempatnya
3.13 Terapkan kebersihan tangan pada tangan yang bersarung
3.14 Lepaskan goggle/ pelndung mata dengan menarik tali atau
memegang bagian belakang dan letakan dengan aman pada
33

tempatnya
3.15 Lepaskan masker bedah, buang pada tempatnya
3.16 Lepaskan sepatu boot karet, usahakan tanpa menyentuhnya.
Letakan secara benar sebelum meninggalkan area
pelepasan
3.17 Terapkan kebersihan tangan pada tangan yang bersarung
3.18 Lepaskan sarung tangan secara hati-hati dengan teknik yang
tepat dan buang dengan aman
3.19 Terapkan kebersihan tangan
3.20 Lepaskan gaun bedah, letakan pada tempatnya.
3.21 Lepaskan masker N95 dari belakang kepala dengan terlebih
dahulu melepaskan tali bagian bawah keatas kepala dan
biarkan menggantung di depan; berikutnya lepas tali bagian
atas dari bagian belakang kepala lalu letakan masker N95
dengan aman pada tempatnya.
3.22 Lanjutkan kebersihan badan
PROSEDUR
Ketetangan :

Saat bekerja pada ruang perawatan pasien, sarung tangan luar harus
diganti antar pasien dan sebelum keluar (ganti setelah merawat pasien
terakhir)

Setelah prosedur pelepasan APD selesai, lanjutkan dengan kebersihan


badan dan mengganti baju scrub.

Pada ruang pelepasan APD sebaiknya ada cermin.

9. Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT
10. Istalasi Rawat Jalan
11. Instalasi Rawat Inap
12. Instalasi Rawat Intensif
13. Instalasi Bedah Sentral
14. Instalasi Penunjang Diagnostik
15. Instalasi Rehabilitasi Medik
16. Petugas Cleaning Service, Londri dan Kebersihan lingkungan
34

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai