Ditetapkan di Banjarmasin
Kepala Rumah Sakit Tk. IlI Dr.R Soeharsono
Tanggal Terbit 04
Januari 2024
SPO
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Halaman
No. Dokumen No Revisi
2/5
01
RUMKIT TK.III
DR. R. SOEHARSONO
Langkah – langkah :
1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi tangan dengan air mengalir
2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 – 5 cc
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela-sela jari jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan
7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
8. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai
11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air
PROSEDUR 12. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 40 – 60 detik )
KEBERSIHAN TANGAN
Halaman
No. Dokumen No Revisi
3/5
Halaman
No. Dokumen 01
No Revisi
RUMKIT TK.III 4/5
RUMKIT TK.III 01
DR. R. SOEHARSONO
DR. R. SOEHARSONO
C. Cara Pembersihan Tangan Bedah ( Surgical Handwash )
Langkah – langkah :
1. Buka semua perhiasan yang digunakan, termasuk cincin, gelang
dan jam tangan
2. Basahi tangan dengan air mengalir.
3. Gunakan cairan antiseptik
4. Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas
dengan air mengalir.
5. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan ke seluruh
5 SAAT MELAKUKAN PRAKTEK KEBERSIHAN TANGAN
permukaan tangan dan lengan bawah
6. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk
1. Sebelum kontak dengan pasien
membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan
2. Sebelum tindakan aseptik
PROSEDUR 7. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari- jari, sela-sela
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien beresiko
jari, telapak tangan dan punggung tangan
4. Setelah kontak dengan pasien
8. Cuci tiap jari seakan – akan mempunyai empat sisi
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
9. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan
10. Setelah seluruh pergelangan tangan telah di scrub, bagian lengan
bawah juga di scrub, pastikan gerakan dari bawah lengan menuju
siku
11. Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku
PROSEDUR 12. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan
tangan di tahan lebih tinggi dari siku
13. Biarkan sisa air menetes melalui siku
14. Keringkan dengan handuk steril
15. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 2 – 5 menit )
Halaman
No. Dokumen No Revisi
5/5
01
RUMKIT TK.III
DR. R. SOEHARSONO
PROSEDUR
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN
SPO
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Identifikasi Pemasangan Gelang adalah suatu prosedur
pemberian identitas berupa gelang kepada pasien untuk
PENGERTIAN
ketepatan identitas, agar tidak terjadi kesalahan dan sesuai
dengan identitas yang ada di Rekam Medik.
Pemasangan Gelang : memastikan identitas pasien
TUJUAN dengan benar sesuai dengan identitas pasien tersebut.
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk.III dr. R. Soeharsono
KEBIJAKAN Nomor : 03.01.01.01.01/XII/2021 tentang Identifikasi Pasien
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Penampilan petugas administrasi rawat inap
b. Periksa kerapihan pakaian seragam
c. Periksa kelengkapan atribut
Alat-alat :
a. Gelang Identitas Pasien
Warna merah muda untuk pasien perempuan
Warna biru muda untuk pasien laki-laki
Warna merah untuk pasien yang memiliki
alergi
Warna kuning untuk pasien memiliki resiko
jatuh
Warna ungu untuk pasien DNR
b. Berkas Rekam Medis
c. Alat Tulis
2. Pelaksanaan :
a. Siapkan gelang identifikasi pasien yang diperlukan
b. Isi label gelang dengan identitas pasien sesuai
berkas rekam medis pasien.
c. Ucapkan salam
d. “ Selamat Pagi / Siang/ Sore/ Malam, Bapak/Ibu “
e. Sebut nama dan unit kerja anda
f. ‘ Saya …….(nama) dari unit kerja…….(sebutkan )
g. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang
identifikasi kepada pasien.
1. IGD
2. Bagian Pendaftaran Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap
4. Admisi
No. Revisi
No. Dokumen 01 Halaman
1/2
PEMBERIAN OBAT, DARAH ATAU PRODUK DARAH, PENGAMBILAN
DARAH DAN SPECIMEN LAIN
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Identifikasi pasien merupakan suatu kegiatan pemberian identitas terhadap
PENGERTIAN pasien yang akan diberikan layanan atau pengobatan tertentu sehingga dapat
meminimalisir kekeliruan.
1. Identifikasi Pasien
2. Cuci Tangan
3. Verifikasi identitas
4. Melaksanakan Tindakan
5. Perawat melakukan prosedur :
a. Sebelum pemberian obat, darah atau produk darah
- Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis.
PROSEDUR
- Perawat menerapkan prinsip 7 benar yaitu : benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara atau rute, benar pasien, benar informasi
dan benar dokumentasi.
b. Sebelum pengambilan darah dan spesimen
- Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis.
- Perawat mengambil darah atau spesimen lain sesuai permintaan
dokter kemudian memberi identitas nama dan nomor rekam medik
pasien di tabung/botol/tempat sampel darah atau spesimen tersebut.
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Laboratorium
Ditetapkan di Banjarmasin
Kepala Rumah Sakit Tk. IlI Dr.R Soeharsono
Tanggal Terbit 04
Januari 2024
SPO
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Komunikasi efektif dilakukan pada saat pemberian perintah baik secara elektronik,
lisan atau tertulis maupun via telepon termasuk pencatatan (pada buku atau di
komputer) perintah secara lengkap atau hasil tes oleh si penerima informasi, penerima
membaca kembali perintah atau hasil tes tersebut dan mengkonfirmasikan apakah
PENGERTIAN
yang telah ditulis dan dibaca ulang itu sudah tepat dan komunikasi pelaporan kembali
hasil pemeriksaan kritis seperti melaporkan hasil laboratorium klinik cito melalui
telepon ke unit pelayanan.
1. Meningkatkan budaya keselamatan pasien
2. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien berorientasi kepada keselamatan
pasien
TUJUAN 3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien, aman bagi staf
dengan sistem pendukung dan tempat yang aman
4. Menghindari kesalahan dalam penerimaan pesan lisan dan atau melalui telepon.
Kebijakan kepala Rumkit TK.III dr.R.Soeharsono Nomor : 03.01.01.01.06/XII/2021
tentang meningkatkan komunikasi verbal/lisan via telepon.
KEBIJAKAN
1. Indikator melakukan komunikasi efektif :
a. Instruksi/laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima
instruksi/laporan
b. Instruksi/laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali oleh
PROSEDUR
penerima instruksi/laporan
c. Instruksi/laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasi oleh petugas penerima
instruksi/laporan
2. Teknik komunikasi efektif :
a. Komunikasi verbal :
1) Petugas yang menerima pesan harus menuliskan dan membacakan
kembali kepada pemberi pesan (komunikasi dan verifikasi dilakukan
langsung)
2) Petugas yang menerima pesan harus menuliskan dan membacakan
kembali kepada pemberi pesan (komunikasi dan verifikasi dilakukan
langsung)
3) Pemberi pesan harus segera melengkapi dokumen verifikasi secara tertulis
dengan menerapkan read back atau baca kembali dan ditandatangani oleh
pemberi pesan dalam waktu 24 jam.
4) Petugas menerapkan prinsip TBAK yaitu T ulis, BA ca, K embali.
5) Untuk istilah yang sulit atau obat-obat kategori LASA (Look Alike Sound
Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut per huruf, misalnya :
UBRETID
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/2
RUMKIT TK.III 01
DR.R.SOEHARSONO
b. Teknik SBAR (Situation – Background – Assesment – Recommendation). Teknik
ini berlaku untuk semua petugas saat melakukan pelaporan/serah terima tugas
3. Sebelum menelepon dokter hendaknya petugas melakukan langkah-langkah
berikut :
1) Periksa pasien dengan benar
2) Lihat nama dokter penanggung jawab pasien yang sesuai untuk ditelepon
3) Mengetahui diagnosis masuk pasien
4) Baca catatan dokter dan keperawatan tertentu
5) Pegang rekam medik pasien dan siap untuk melaporkan alergi, pengobatan
yang diberikan, cairan IV, hasil tes maupun laboratorium
6) Setiap laporan SBAR berbeda. Fokus pada permasalahan dan ringkas
RUMKIT TK III
DR.R.SOEHARSONO KOMUNIKASI LISAN VIA TELEPON
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Komunikasi efektif adalah suatu usaha atau kegiatan antar dokter, perawat
/ petugas kesehatan untuk menyampaikan dan menerima berita / perintah
PENGERTIAN secara lisan, tertulis maupun via telepon. komunikasi efektif juga
dilakukan untuk mengurangi kesalahan pada saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis dan hasil laborlatorium klinik cito.
1. Menjamin penyampaian dan penerimaan berita / perintah tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh pihak-pihak
terkait dalam rangka peningkatan keselamatan pasien.
2. Menunjang pelaksanaan administrasi pasien dengan benar.
TUJUAN
3. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan
yang benar.
4. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian
yang tidak diharapkan pada pasien (pasien safety).
Kebijakan Kepala Rumah Sakit TK.III dr.R.Soeharsono
KEBIJAKAN Nomor : 03.01.02.01.05/XII/2021 tentang Sasaran Keselamatan
Pasien.
1. Lakukan verifikasi terhadap komunikasi lisan/via telepon
dengan Catat, Baca dan Konfirmasi
2. Catat lengkap perintah lisan/via telepon pada rekam medis
- Isi Perintah
- Nama pemberi perintah
- Nama penerima perintah
- Tanggal dan jam
3. Bacakan isi perintah lisan / via telepon dan laporan hasil
pemeriksaan penunjang diagnostik di baca ulang dan di
eja,waspadai nama-nama obat yang NORUM / LASA.
PROSEDUR 4. Konfirmasi ulang perintah lisan / via telepon atau hasil
pemeriksaan kepada pemberi perintah.
5. Laporkan kondisi pasien dengan teknik SBAR
- Situasi (Situasi)
- Background (Latar Belakang)
- Assessment
- Recommedation (Rencana Lanjut).
6. Dokumentasikan perintah lisan/via telepon di Rekam medis
dengan cap Konfirmasi (READ BACK)
RUMKIT TK III
DR.R.SOEHARSONO KOMUNIKASI LISAN VIA TELEPON
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Komunikasi efektif adalah suatu usaha atau kegiatan antar dokter, perawat
/ petugas kesehatan untuk menyampaikan dan menerima berita / perintah
PENGERTIAN secara lisan, tertulis maupun via telepon. komunikasi efektif juga
dilakukan untuk mengurangi kesalahan pada saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis dan hasil laborlatorium klinik cito.
1. Menjamin penyampaian dan penerimaan berita / perintah tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh pihak-pihak
terkait dalam rangka peningkatan keselamatan pasien.
2. Menunjang pelaksanaan administrasi pasien dengan benar.
TUJUAN
3. Memastikan pasien sudah mendapatkan terapi / perawatan
yang benar.
4. Menghindari kesalahan medis yang dapat berakibat kejadian
yang tidak diharapkan pada pasien (pasien safety).
Kebijakan Kepala Rumah Sakit TK.III dr.R.Soeharsono
KEBIJAKAN Nomor : 03.01.02.01.05/XII/2021 tentang Sasaran Keselamatan
Pasien.
PROSEDUR 1. Setiap instruksi lisan via telepon harus tulis , baca dan
konfirmasi ulang.Lakukan verifikasi terhadap komunikasi
lisan / via telepon dengan Tulis , Baca dan Konfirmasi
2. Tulis lengkap perintah lisan / via telepon pada rekam medis
- Isi Perintah
- Nama pemberi perintah
- Nama penerima perintah
- Tanggal dan jam
3. Bacakan isi perintah lisan / via telepon dan laporan hasil
pemeriksaan penunjang diagnostik di baca ulang dan di eja,
waspadai nama-nama obat yang NORUM / LASA.
4. Konfirmasi ulang perintah lisan / via telepon atau hasil
pemeriksaan kepada pemberi perintah.
5. Laporkan kondisi pasien dengan teknik SBAR
- Situasi (Situasi)
- Backgroud (Latar Belakang)
- Assessment
- Recommedation (Rencana Lanjut).
6. Dokumentasikan perintah lisan / via telepon di Rekam medis
dengan cap Konfirmasi (READ BACK)
RUMKIT TK III
DR.R.SOEHARSONO KOMUNIKASI LISAN VIA TELEPON
PROSEDUR
Baca
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Proses kegiatan identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan
medis meliputi:
PENGERTIAN - Sebelum pemberian obat
- Sebelum transfusi/pemberian darah /produk darah
- Sebelum memberikan perawatan atau prosedur pelayanan
Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien
TUJUAN dirawat di Rumkit Tk III dr. R Soeharsono Banjarmasin.
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk.III dr. R. Soeharsono
KEBIJAKAN Nomor : 03.01.01.04.04/XII/2021 tentang Identifikasi Pasien
Sebelum Pemberian Pengobatan Dan Tindakan/Prosedur
a. Persiapan
Penampilan petugas admisi :
a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengkapan atribut
b. Alat
a. Berkas Rekam Medis
b. Alat tulis
c. Prosedur
1. Siapkan identifikasi pasien dan peralatan tindakan medis
2. Ucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu “
3. Sebut nama dan unit kerja anda.
PROSEDUR “Saya..... (nama), dari unit kerja ........(sebutkan)”
SPO
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Penyerahan tugas jaga dari shif sebelumnya ke shif
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Ketepatan lokasi, ketepatan prosedur dan ketepatan pasien adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit untuk
PENGERTIAN menjamin pasien yang akan menjalani suatu tindakan operasi mendapatkan
tindakan operasi sesuai dengan lokasi, keadaan yang perlu ditindak,
prosedur yang tepat untuk melakukan tindakan dan diberikan pada pasien
yang benar membutuhkan tindakan operasi.
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur
dan tepat pasien pada pasien – pasien yang menjalani operasi di Rumah
TUJUAN Sakit
2. Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah
lokasi, salah prosedur dan pasien yang akan di operasi.
KEBIJAKAN Surat keputusan kepala Rumah Sakit Tk.III dr.R.Soeharsono Nomor :
03.01.01.01.01.03/XII/2021tentang Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien.
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Pakai APD
3. Verifikasi identitas pasien
4. Lakukan serah terima pasien oleh perawat ruangan dan perawat bedah di
ruang persiapan (Check in) tentang :
a. Identitas Pasien
b. Dokumen: Surat Ijin Operasi, (SIO), Surat Ijin Anestesi, (SIA)
c. Penandaan area / lokasi operasi ( Marking site )
d. Keadaan umum pasien
e. Pemeriksaan pre anestesi
f. Pemberian antibiotik profilaksis satu jam pre op bila diperlukan
g. Hasil pemeriksaan penunjang ( Laboratorium, Radiologi dan lain-lain )
h. Persiapan darah
i. Perlengkapan khusus, alat / implant yang dibutuhkan
j. Pemberian antibiotik profilaksis satu jam pre op bila diperlukan
k. Dokumentasikan dalam checklist
5. Lakukan konfirmasi sebelum tindakan anestesi / induksi ( Sign in ) di
kamar operasi tentang :
a. Identitas pasien dan informed concent (SIA dan SIO)
b. Penandaan area operasi, lokasi dan prosedur yang benar
c. Apakah ada riwayat alergi obat
d. Resiko aspirasi dan faktor penyulit
e. Jika terjadi antisipasi penangannya
f. Resiko kehilangan darah
g. Bila ada konfirmasi akses intra vena
h. Apakah kesiapan alat dan obat anestesi sudah lengkap dan rencana
antisipasinya
i. Dokumentasikan ke dalam checklist
KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, SERTA TEPAT
PASIEN YANG AKAN MENJALANI SUATU OPERASI
DI INSTALASI BEDAH DAN ANESTESI
dr.Dames Indralaga
Letkol Ckm NRP.11010008991173
Site marking adalah kegiatan pemberian tanda identifikasi khusus
PENGERTIAN untuk penandaan sisi kanan atau kiri pada pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi dengan prosedur yang tepat dan benar.
Tergambarnya kepedulian dan ketelitian operator bedah terhadap
TUJUAN
keselamatan pasien sebelum tindakan operasi.
KEBIJAKAN Gunakan tanda yang jelas dan mudah terbaca.
1. Cuci tangan.
2. Pakai APD
3. Verifikasi Identitas Pasien
4. Libatkan pasien dalam penandaan operasi di dekat atau
sepanjang sisi insisi dengan tulisan “√”
5. Buat tanda dengan tinta permanen
6. Tanda di buat di ruang perawatan sebelum pasien di operasi,
kecuali pasien cito di lakukan di IGD atau di ruang persiapan
operasi
7. Tandai semua kasus yang mencakup lateralitas ( kanan – kiri ),
struktur multiple ( jari, lesi, multiple levels / tulang belakang )
PROSEDUR
8. Proses penandaan dilakukan oleh operator
9. Jelaskan prosedur secara tertulis, bila pasien menolak
pemberian tanda
10. Perkecualian tanpa marking site :
a. Kasus organ tunggal (contoh : sectio cesaria, operasi
jantung)
b. Tindakan pada operasi gigi ( sudah menyebutkan nama gigi
), atau gigi yang mau di operasi sudah ditandai pada foto
rontgen gigi atau diagram gigi
c. Bayi prematur dimana pemberian tanda bisa menyebabkan
tatto permanen
1. Instalasi kamar bedah
UNIT TERKAIT 2. Instalasi rawat inap
3. Instalasi rawat jalan
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Jangdiag