Rumah sakit adalah sumber limbah medis terbesar. Limbah medis adalah
limbah yang berasal dari pelayana medis, limbah laboratorium, atau pelayanan
sejinsnya, serta limbah yang dihasilkan di rumah sakit saat dilakukan
perawatn/pengobatan atau penelitian. Salah satu limbah medis adalah limbah padat
medis, limbah padat medis adalah limbah padat medis yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patalogi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitoksis,
limbah kimiawi, limbah radioaktif. Limbah padat medis ini perlu perhatian khusus
terhadap pengelolaannya.
Tujuan
1. limbah Cair
Prosedur
Setelah wadah terisi volume wadah, kemudian
Limbah Cair yang berasal dari peralatan di laboratorium, seperti siymex kx
-21, midray B2800, Easylite, isi blood Gas di kumpulkan dalam wadah.
tidak mudah pecah, tidar bocor, dan bisa ditutup dengan rapat.
Ditutup rapat dan diberi label "limbah cair laboratorium" Kemudian
berkordinasi dengan petugas kebersihan
Untuk mengambil limbah cair tersebut.
Petugas kebersihan kemudian mengumpulkan limbah tersebut ditempat
yang aman.
Pengolahan limbah non infeksius bisa saja dilakukan di rumah sakit jika
ada tenaga dan teknologi yang mendukung. Upaya pengolahan tersebut meliputi
“kegiatan pemadatan, pengomposan, daur ulang materi maupun daur ulang
energi”. Pemrosesan akhir limbah non infeksius dilakukan di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA). Pemerintah kabupaten/ kota sebagai pelaksana dalam pemrosesan
akhir.
Limbah Infeksius
Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan
kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi Kesehatan Limbah cair di
laboratorium contohnya darah, urin, cairan tubuh, limbah yang dihasilkan alat
pengujian, sisa-sisa bahan pemeriksaan, cat untuk pemeriksaan mikroskopis, dan
air bekas pencucian alat.
2. Pengumpulan
3. Pengolahan
4. Pembuangan