yang telah ditentukan / mengatur jarak pasien berdasarkan transmisi ( kontak,udara dan droplet ) untuk memudahkan pelayanan dengan mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien maupun petugas Tujuan penempatan pasien Mencegah infeksi silang antara pasien,pengunjung dan petugas akibat penempatan pasien PRINSIP PENEMPATAN PASIEN Kamar terpisah bila dikwatirkan terjadinya kontaminasi luas Kamar terpisah dengan pintu tertutup Kamar terpisah /kohorting dengan ventilasi dibuang keluar dg exhaust pan ke area tdk ada lalu lalang orang Pasien kurang mampu menjaga kebersihan Penggabungan pasien dg penyakit yang sama PENEMPATAN PASIEN TRIASE DAN RUANGAN PEMERIKSAAN
Jarak minimal 1 meter antara pasien
Ruangan unt pemeriksaan pasien harus berventilasi baik dg sirkulasi udara minimal 12 ACH / pertukaran udara per jam RUMUS MENGITUNG ACH
ACH = Luas jendela x kecepatan udara x 3600 detik/jam
volume ruangan ( m³ ) Contoh 1. Luas jendela terbuka Tinggi 0,5 m x lebar 0,5 = 0,25 m² 2. Kecepatan udara lewat jendela : 0,5 m / detik 3. Volume ruangan panjang 5m,lebar 3m,tinggi 3m = 45 m³ maka nilai ACH nya : 0,25 m² x 0,5 m/detik x 3600 dtik / jam = 10 ACH 45 m³ 5. PROSEDUR PENEMPATAN PASIEN a. pasien infeksius terpisah dari pasien non infeksius b. penempatan pasien disesuaikan dg Pola transmisi infeksi peny pasien berdasarkan kontak,droplet sebaiknya ruangan tersendiri c. Bila tdk tersedia ruangan tersendiri,pasien boleh dirawat bersama pasien lain yg jenis infeksinya sama. konsultasikan dahulu kpd tim PPI penanggungjawab PPI d. Semua ruangan terkait kohorting hrs diberi tanda kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya e. Petugas diruang isolasi/kohort tdk boleh memberikan pelayanan kpd pasien ruangan lain. f. Jml orang yg diizinkan masuk ruangan isolasi dibatasi seminimal mungkin g. Pasien yg tdk dpt menjaga kebersihan diri / lingkungan sebaiknya dipisahkan tersendiri h. Mobilisasi pasien infeksius yg tramisinya melalui udara agar dibatasi i. Pasien HIV tdk diperkenankan dirawat bersama dg pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dg sesama pasien TB
J. Hindari pengunaan peralatan yg sama unt beberapa
pasien,tapi bila tak dapat dihindarkan,pastikan alat didesinfeksi dg benar sebelum digunakan pasien lain. k. Lakukan pembersihan berkala dan desifeksi sesuai kewaspadaan standar melalui pengelolaan lingkungan