Anda di halaman 1dari 5

PENEMPATAN ALUR PASIEN

BERDASARKAN TRANSMISI

RSUD KAB. PULAU No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


MOROTAI
Jln. Nakamura 1/4
Desa Dehegila
Morotai
Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Daerah Kabupaten Morotai
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Julys Giscard Kroons
NIP. 19800704 200804 1 001

PENGERTIAN Penapisan penempatan pasien di ruang isolasi berdasarkan


transmisi adalah penempatkan pasien yang potensial
mengkontaminasi lingkungan atau yang tidak dapat diharapkan
menjaga kebersihan atau kontrol lingkungan ke dalam ruang
yangterpisah.

Penapisan penempatan pasien berdasarkan penularan penyakit


dibagi menjadi 3 yaitu: Melalui kontak, droplet dan udara
(airborne).

1. Penularaninfeksi melaluidroplet: Infeksi yang disebarkan


melalui butiran cairan yang lebih besar (>5µm) yang
dihasilkan oleh seorang pasien yang batuk, bersin atau
berbicara penyakit yang menular metalui droplet yaitu
Bpedussis, Meningococcus, Avian Influenza,
StreptococcusgrupA, Adenovir, H1N1

2. Penularan infeksi melalui udara (airborne) : infeksi yang


disebarkan melalui cairan yang butirannya lebih kecil dari 5
µm. Penyakit yang menular melalui udara misalnya TB

3. Penularan infeksi melalui kontak : Infeksi atau kolonisasi yang


ditransmisikan melalui kotak langsung atau tidak langsung.
Penyakit yang menular melalui kontak: MRSA, VRE, resisten
E coli ISK, diare karena suspek Clostridim difficile,
norovirus, RSV, Pseudornonas aeruginosa, Herpes simplex
virus

Ruang lingkup prosedur ini mulai penempatan pasien sampai


pasang signtransmisi di depan kamar pasien.
PENEMPATAN ALUR PASIEN
BERDASARKAN TRANSMISI

No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


RSUD KAB. PULAU
2/4
MOROTAI
Jln. Nakamura
Desa Dehegila
Morotai
1. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah
TUJUAN
penapisan penempatan pasien berdasarkan transmisi.

2. Terhindarnya dari penularan infeksi

3. Tercapainya Patient Safety

KEBIJAKAN SK Direktur RSUD Kab. Pulau Morotai

No. tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi


(PPI).
1. Penempatan pasien oleh dokter penanggung jawab pasien
PROSEDUR (DPJP) berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

1.1. Route dari penularan infeksi menular baik yang diketahui


atau diduga

1.2. Faktor risiko penularan pasien yang telah terinfeksi

1.3. Faktor risiko penyebaran infeksi rumah sakit dari pasien


lain ruangan

1.4. Ketersediaan pasien kamar tersendiri

1.5. Jika tidak tersedia, dapat dipilih penggunaan kamar


dengan penggabungan pasien dengan infeksi yang sama
(Kohort)

2. Penerapan Kewaspadaan Penularan Melalui Udara (Airborne)

2.1. Tempatkan pasien dikamar isolasi yang memiliki syarat


sebagai berikut :

2.1.1. Bertekanan udara negatif dibanding dengan


ruangan sekitarnya.

2.1.2. Memiliki saluran pengeluaran udara ke lingkungan


yang memadai.

2.1.3. Pintu ke arah dalam harus selalu tertutup

2.1.4. Bila tidak tersedia ruang isolasi bertekanan negatif,


PENEMPATAN ALUR PASIEN
BERDASARKAN TRANSMISI

No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


RSUD KAB. PULAU
MOROTAI 3/4
Jln. Nakamura
Desa Dehegila
Morotai
tempatka pasien di ruangan berventilasi alami
dengan pertukaran udara 12 kali perjam.

3. Penerapan Kewaspadaan Penularan Melalui Droplet

3.1. Tempatkan pasien dikamar tersendiri

3.2. Bila tidak tersedia kamar tersendiri, tempatkan pasien


dalam kamarbersama dengan pasien yang terinfeksi aktif
dengan mikroorganismeyang sama (kohort) tetapi tidak
boleh dengan infeksi yang berbeda.

3.3. Prioritaskan pasien yang memilikibatukyang berlebihan


dan dahak produktif untuk single room

3.4. Bila tidak tersedia kamar tersendiri dan tidak


memungkinkan menggabungkan dengan pasien lain,
maka pisahkan dengan jarak sedikitnya satu meter
dengan pasien lainnya.

3.5. Tidak dibutuhkan penanganan udara dan ventilasi khusus


dan pintu boleh tetap terbuka.

3.6. Hindari menempatkan pasien pada kewaspadaan


penularan melalui droplet di ruang yang sama dengan
pasien yang memiliki kondisi yangdapat meningkatkan
risiko hasil buruk dari infeksi atau yang mungkin
memudahkan penularan (misalnya mereka yang
immunocompromised)

4. Kewaspadaan penularan melalui kontak ditetapkan oleh


DPJP:

4.1. Tempatkan pasien dikamar tersendiri

4.2. Bila tidak tersedia kamar sendiri, tempatkan pasien dalam


kamar bersama dengan pasien yang terinfeksi
aktifdengan mikroorganisme yang sama tetapi tidak boleh
dengan pasien dengan infeksi yang berbeda
PENEMPATAN ALUR PASIEN
BERDASARKAN TRANSMISI

No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


RSUD KAB. PULAU 4/4
MOROTAI
Jln. Nakamura
Desa Dehegila
Morotai

4.3. Bila tidak tersedia kamar tersendiri,dan penggabungan


dengan pasien lain tidak diinginkan pertimbangkan sifat
epidemiologi mikroorganisme dan populasi pasien saat
menempatkan pasien.

5.Pasang Sign Transmisi di depan kamar pasien : Kontak, Droplet


atau Airborne oleh penanggung jawab satuan kerja

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat

2. Instalasi Rawat inap

3. Instalasi Rawat Intensif (ICU,NICU)

4. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

5. Komite Keperawatan

6. Bidang Pelayanan Medis

7. Bidang Pelayanan Keperawatan


LAMPIRAN 1
ALUR PENEMPATAN PASIEN BEDASARKAN TRANSMISI

MULAI

DPJP

PENENTUAN PENEMPATANPASIEN
BERDASARKANTRANSMISI

TIDAK
PASIEN
TIDAK PASIEN
DENGAN PASIEN
DENGAN DNG
TRANSMISI TRANSMISI
AIRBONE TRANSMISI
DROPLET KONTAK

YA
YA
DPJP DPJP YA
YA
PENERAPAN R. YA R.TERSEN
DPJP
R. ISOLASI R.TERSENDI
ISOLASI BERTEKAN RI PENEMPATAN DIRI PENEMPATA
AN PPRIVATE RUANG DNG PPRIVATE
TEKANAN NEGATIF (-) ROOM N
PASIEN LAIN ROOM
NEGATIF TERSENDIRI
(KOHORT) / PRIVATE
TIDAK
ROOM
DPJP TIDAK
YA R. TIDAK
TERSENDIRI/
PENEMPATAN R. PPRIVATE
ROOM
TERSENDIRIPRIV
ATE ROOM
TIDAK
DPJP
DPJP
DPJP
PENEMPATAN
PENEMPATAN PENEMPATAN RUANG DNG
RUANG DNG PASIEN LAIN
RUANG DNG PASIEN LAIN
PASIEN LAIN (KOHORT)
(KOHORT)
(KOHORT)

DPJP DPJP
PENERAPAN
KEWASPADAAN DPJP PENERAPAN
PENULARAN KEWASPADAAN
MELALUI PENERAPAN
KEWASPADAAN PENULARAN
AIRBONE MELALUI
PENULARAN
MELALUI KONTAK
DROPLET

PJ. SATUAN KERJA


PASANG SIGN
TRANSMISI DI DPN
KAMAR PASIEN

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai