Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN DENGAN INFEKSI AIRBORNE

RSUD
Prof. Dr. Soekandar No Dokumen No Revisi Hal
Kabupaten Mojokerto 00 1 dari 3

1.PENGERTIAN 1.1 Penanganan pasien dengan infeksi airborne adalah


cara penanganan penularan agen infeksius melalui
yang disebabkan oleh penyebaran droplet nuklei yang
tetap infeksius saat melayang di udara dalam jarak
jauh dan waktu yang lama.

2. TUJUAN 2.1 Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang


dilakukan petugas yang berhubungan dengan pasien
airborne sehingga untuk mencegah menyebarnya
droplet nuklei.

3. KEBIJAKAN 3.1 SK Direktur RSUD Prof.Dr.Soekandar No………


tentang Penerapan Kewaspadaan isolasi di Rumah
Sakit.

4. PROSEDUR 4.1 Pasien dengan infeksi airborne di triage.

4.2 Petugas kesehatan harus membersihkan tangan


sesuai SPO yang telah ditetapkan, menggunakan
masker respitoir / N95, dan menggunakan pelindung
mata (kacamata pelindung / pelindung wajah) bila
diperkirakan akan terjadi percikan pada mata.

4.3 Pasien anak-anak yang memperlihatkan gejala dan


tanda-tanda klinis yang menunjukkan diagnosis
tertentu (misalnya, croup untuk parainfluenza,
bronkiolitis akut untuk RSV), khususnya selama wabah
musiman, mungkin memerlukan kewaspadaan isolasi
sesegera mungkin.

4.4 Lakukan pengendalian sumber infeksi (misalnya,


menggunakan tisu, saputangan, atau masker bedah)
pada pasien di ruang tunggu saat batuk atau bersin,
dan pembesihan tangan setelah kontak dengan sekresi
pernapasan.

4.5 Petugas kesehatan harus menggunakan APD (masker


bedah atau respirator partikulat N95, pelindung mata,
gaun pelindung, dan sarung tangan), dan
membersihkan tangan yang memadai saat membawa
dan melakukan tindakan pada pasien dengan infeksi
airborne.

4.6 Beri pasien masker bedah pada saat transport pasien


PENANGANAN PASIEN DENGAN INFEKSI AIRBORNE

RSUD
Prof. Dr. Soekandar No Dokumen No Revisi Hal
Kabupaten Mojokerto 00 2 dari 3

4.7 Bila memungkinkan, tempatkan pasien dengan jarak


terpisah minimal 1 m dari pasien lainnya.

4.8 Ruang pencegahan penularan melalui udara atau


penempatan di ruang untuk satu pasien yang
berventilasi baik.

4.9 Bila ruang untuk satu pasien tidak tersedia, gabungkan


(cohorting) pasien-pasien yang diagnosis penyebab
penyakitnya sama.

5.UNIT 5.1 Unit Rawat Inap


TERKAIT 5.2 Unit Rawat Jalan / Poliklinik
5.3 Unit Gawat Darurat
5.4 Unit VK
5.5 Unit Perinatologi
5.6 Unit ICU
5.7 Unit Laboratorium
5.8 Unit Gizi
5.9 Unit Farmasi
5.10 Unit Laundry
5.11 Unit Bedah
5.12 Unit Cleaning Servis
PENANGANAN PASIEN DENGAN INFEKSI AIRBORNE

RSUD
Prof. Dr. Soekandar No Dokumen No Revisi Hal
Kabupaten Mojokerto 00 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai