Anda di halaman 1dari 2

PENEMPATAN PASIEN

No.Dokumen
: 440/PKM-RBH/I/2023/024
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 10 Januari 2023
Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS KUS AEDY, SKM.


RAMBAH NIP. 196903032000121001

1. Pengertian Penempatan pasien adalah menempatan pasien pada tempat yang telah
ditentukan atau mengatur jarak pasien berdasarkan kewaspadaan transmisi
(kontak, udara dan Droplet) untuk memudahkan pelayanan dengan
mempertimbangkan aspek keamanan serta keselamatan pasien maupun
petugas kesehatan.
Mencegah infeksi silang antara pasien, pengnjung dan petugas akibat
2. Tujuan
penempatan pasien yang tidak sesuai prinsip.
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor:
3. Kebijakan
tentang SOP Penempatan Pasien.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
Sarana penempatan pasien :
5. Bahan dan Alat
a. Ruang khusus yang memiliki ventilasi memadai
b. Kipas angin
c. Kaca akrilik
d. Tanda kewaspadaan
a. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius
6. Prosedur /
b. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit
Langkah - langkah
pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri.
c. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien
lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem Cohorting.
d. Semua ruangan terkait Cohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisinya (kontak, droplet, airborne)
e. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya
seharusnya dipisahkan tersendiri
f. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara
(airborne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu
kepada yang lain.
g. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB
dalam satu ruangan tetapi pasien TB – HIV dapat dirawat dengan
sesama pasien TB.
Penempatan pasien
7. Diagram Alir
Tempatkan pasien infeksius
terpisah dengan pasien non
infeksius
Penempatan pasien disesuaikan dengan
pola transmisi infeksi penyakit pasien
sebaiknya ruangan tersendiri

Dibolehkan dirawat bersama pasien lain


yang jenis infeksinya sama dengan
menerapkan sistem Cohorting

Semua ruangan terkait Cohorting harus


diberi tanda kewaspadaan berdasarkan
jenis transmisinya

Pasien yang tidak dapat menjaga


kebersihan diri atau lingkungannya
seharusnya dipisahkan tersendiri

Mobilisasi pasien infeksius yang jenis


transmisinya melalui udara (airborne) agar
dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk menghindari terjadinya
transmisi penyakit yang tidak perlu
kepada yang lain

Pasien HIV tidak diperkenankan


dirawat bersama dengan pasien
TB dalam satu ruangan tetapi
pasien TB – HIV dapat dirawat
dengan sesama pasien TB

8. Hal yang perlu a. Penempatan pasien diruangan triase harus diberi jarak minimal 1 meter
diperhatikan antara satu pasien dengan yang lainnya.
b. Ruangan pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa pasien harus
berventilasi baik dengan sirkulasi udara minimal 12 ACH (Air Change
Hour) / pertukaran udara per jam.
UGD.
9. Unit Terkait &
Dokumen Terkait
No Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai di berlakukan
10. Rekaman
Historis Perubahan

Anda mungkin juga menyukai