Anda di halaman 1dari 3

KEWASPADAAN ISOLASI

No. Dokumen : KBS/SOP/031/2024


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02 Januari 2024
Halaman : 1/3

KLINIK dr . Rani Isyana


BUANA SYIFA Romula Rekkers

1. Pengertian Kewaspadaan isolasi merupakan kewaspadaan standar yang harus dilakukan untuk
mengurangi resiko terinfeksi penyakit menular pada petugas kesehatan baik dari sumber
infeksi yang diketahui maupun tidak diketahui.
2. Tujuan Untuk mengurangi kejadian penularan angka infeksi
3. Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Pratama Buana Syifa No : KJ/SK/028/2023 tentang
Kebijakan
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Referensi 1. Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Permenkes No. 34 Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Tranfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
3. Permenkes No. 30 Tahun 2022 tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan
5. Alat dan
bahan -

6. Langkah- 1. Penempatan Pasien Tidak Infeksius


langkah Menggunakan kewaspadaan standar
a. Penempatan Pasien : pasien bisa ditempatkan di semua ruang perawatan
b. Kebersihan tangan: Lakukan lima saat kebersihan tangan
c. Penggunaan APD : gunakan APD sesuai dengan standar
d. Peralatan Perawatan pasien: Peralatan perawatan pasien dan eksresi
hendaknya diperlakukan sedemikian rupa sehinggatidak bersentuhan dengan
kulit dan lapisan mukosa, tidak mengotori pakaian, dan tidak memindahkan
mikroorganisme ke pasien lain dan lingkungan.
e. Pengendalian lingkungan: lakukan prosedur untuk perawatan rutin,
pembersihan dan desinfeksi permukaan lingkungan perawatan.
f. Perlindungan petugas Kesehatan : pemeriksaan peetugas Kesehatan dilakukan
minimal 1 tahun 1 kali. Dapat difokuskan pada area yang beresiko terpanjang
paling sering.
g. Etika Batuk : Edukasi dan sosialisasi etika batuk dilakukan pada petugas, pasien
dan keluarga pasien.
h. Praktik menyuntik yang aman : Dilakukan dengan melakukan tindakan aseptic
area yang akan dilakukan penyuntikan.
2. Penempatan Pasien Infeksius (TB)
Dilakukan dengan melakukan tindakan rujuk ke puskesmas
7. Diagram alir
-

8. Hal-hal yang
perlu Kartu Pasien penderita infeksius
diperhatikan
9. Unit terkait
Rawat Jalan

10. Dokumen
terkait -
11. Riwayat perubahan No. Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai
dokumen diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai