Tanggal Terbit Direktur RS Murni Teguh Tuban Bali,
SPO 01 Maret 2022
dr. I Gusti Ngurah Wardana MPH
Pengertian 1. Suatu proses penanganan pasien dengan kasus
penyakit menular melalui cairan tubuh yang akan dilakukan tindakan pembedahan. 2. Pasien penyakit menular adalah pasien dengan penyakit tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penanganan pasien
dengan penyakit menular yang dilakukan tindakan operasi dalam upaya mencegah penyebaran penyakit diantara pasien dan petugas.
Kebijakan Keputusan Direktur RS Murni Teguh Tuban Bali Nomor :
MTTB/SPO/PPI/007/III/2022 tentang Kebijakan Pencegahan & Pengendalian Infeksi di RS Murni Teguh Tuban Bali.
Prosedur 1. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
tentang penyakit yang diderita pasien dan prosedur yang akan dilakukan dan pastikan penjelasan tersebut diterima dengan baik dengan menandatangani informed concent. 2. Beri informasi kepada petugas kamar operasi bahwa pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan adalah pasien dengan penyakit menular melalui cairan tubuh. 3. Acarakan tindakan pembedahan di acara paling terakhir. 4. Siapkan ruangan yang sudah ditentukan sedemikian rupa sehingga alat-alat di dalam ruangan hanya berupa kebutuhan standar kamar bedah dan sesuai dngan kebutuhan operasi 5. Pastikan pasien yang akan dilakukan tindakan PENANGANAN OPERASI PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSIUS MENULAR MELALUI CAIRAN TUBUH No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
SPO/PPI/006 00 2/2
pembedahan sudah dilakukan proses dekolonisasi
6. Batasi jumlah petugas dan hanya yang berkepentingan ada di dalam kamar operasi 7. Usahakan selama tindakan berlangsung petugas tidak keluar masuk ruangan. 8. Gunakan standard precaution seperti apron plastik, kacamata google, masker dengan perisai plastik, sepatu boots. 9. Gunakan steril disposable surgery gown (baju operasi steril sekali pakai) 10. Gunakan sarung tangan steril berlapis 11. Untuk dokter anestesi dan petugas lain , gunakan sarung tangan non steril setiap tindakan. 12. Bertindak dengan hati-hati, gunakan dengan media lain setelah tangan sebangai perantara penghantar untuk menyerahkan dan menerima benda-benda tajam, seperti gunting, jarum, pisau, pada operator, misalnya dengan menggunakan bengkok 13. Gunakan disposable draping 14. Setelah tindakan operasi selesai buang benda tajam pada sharp container, buang linen disposable sebagai sampah infeksius, jika menggunakan linen non disposable, tempatkan linen kotor pada kantong infeksius warna kuning dengan diberi tanda xx berwarna merah untuk segera dikirim ke laundry. 15. Buang semua sampah yang infeksius (terkontaminasi) dengan cairan tubuh seperti (darah, pus, urine dan cairan lambung) 16. Untuk alat-alat anestesi seperti ETT, Goedel, Sirkuit tubing digunakan sekali pakai. 17. Setelah tindakan operasi selesai kirim pasien ke ruang pemulihan, gunakan APD (sarung tangan, masker, apron, tutup kepala) saat kontak dengan pasien. 18. Lakukan proses dekontaminasi peralatan di kamar operasi sesuai alur dekontaminasi peralatan perawatan pasien.
Unit Terkait UGD, Unit Rawat Jalan, Ruang Bersalin, ICU/ICCU, Unit Rawat Inap, Unit Rumah Tangga