1 1 jenis miroorganisme
Jenis
4
PATOFISIOLOGI
Sisa urine dalam kandung kemih yang meningkat tersebut mengakibatkan distensi
yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan
penurunan resistensi terhadap invansi bakteri dan residu kemih menjadi media
pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan mengakibatkan gangguan fungsi ginjal
sendiri, kemudian keadaan ini secara hematogen menyebar keseluruh traktus
urinarius. Selain itu, beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK, antara lain :
adanya obstruksi aliran kemih proksimal yang mengakibatkan penimbunan cairan
bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter yang disebut sebagai hidronefroses.
Penyebab umum obstruksi adalah : jaringan parut ginjal, batu , neoplasma dan
hipertrofi prostate yang sering ditemukan pada laki-laki diatas usia 60 tahun
Pathways
Klasifikasi
urinalisis Bakteriologis :
Content Content - Mikroskopis
- Biakan bakteri
01 02
Content
Tes Griess Content Kultur urine
06 03
Content Content
Tes esterase leukosit Hitung koloni.
05 04
Penatalaksaan Medis
Penangan Infeksi Saluran kemih (ISK) yang ideal adalah agens
antibacterial yang sevara efektif menghilangkan bakteri dari traktus
urinarius dengan efek minimal terhadap flora fekal dan vagina.
Penggunaan medikasi yang umum mencakup : sulfisoxazole
(gastrisin), trimethoprim / sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bactrim,
septra), kadang ampicillin atau amoksisilin digunakan, tetapi E. coli
talah resisten terhadap bakteri ini. Prydium, suatu analgesic
urinarius juga dapat digunakan untuk mengurangi ketidak nyamanan
akibat infeksi.
Pengkajian keperawatan
1. Rambut
2. Mata
3. Hidung
4. Telinga
5. Mulut
6. Leher
7. Thoraks
8. Paru
9. Jantung
10.Abdomen
11.Ekstremitas
5. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik
1. Laboratorium
a. Analisa urine : terdapat leukosit, eritrosit, crystal, pus, bakteri
dan pH meningkat.
b. Urine kultur : Untuk menentukan jenis kuman atau penyebab
infeksi saluran kemih misalnya : streptococcus, E. Coli, dll.
c. Darah : terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin.
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif ditandai dengan mual,
muntah.
2. Hipertermia b/d peningkatan metabolisme akibat bakteri berkembang pada
kandung kemih..
3. Nyeri akut b/d inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih, dan stuktur
traktus urinarius.
4. Retensi urie b/d peningkatan tekanan ureter, sumbatan pada kandung kemih.
5. Gangguan eliminasi urine b/d obstruksi mekanik pada kandung kemih
ataupun stuktur traktus urinarius.
6. Resiko infeksi b/d port de entry kuman.
7. Defisiensi pengetahuan b/d kurang sumber informasi tentang kondisi,
prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
Intervensi Keperawatan
NO NANDA NOC NIC
1. Kekurangan volume cairan NOC NIC
Definisi : penurunan cairan 1. Fluid balance Fluid Management
intravaskuler, interstisial, atau 2. Hydration 1. Pertahankan catatan intake dan output yang
intraseluler, ini mengacu pada 3. intake akurat.
dehidrasi, kehilangan cairan saat 4. Nutritional status: food and fluid 2. Monitor status dehidrasi (kelembaban
tanpa perubahan pada natrium. membran mukosa, nadi adekuat tekanan
Kriteria Hasil darah ortostatik) jika diperlukan.
Batasan karakteristik : 5. Mempertahankan urine output 3. Monitor vital sign.
1. Perubahan status mental sesuai dengan usia dan BB,BJ urine 4. Monitor masukan makanan / cairan dan
2. Penurunan tekanan darah. normal, HT normal. hitung intake kalori harian.
3. Penurunan tekanan nadi. 6. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh 5. Kolaborasi dalam pemberian cairan iv.
4. Penurunan volume nadi. dalam batas normal. 6. Monitor status nutrisi.
5. Kulit kering. 7. Tidak ada tanda –tanda dehidrasi. 7. Dorongan masukan oral.
6. Kelemahan. 8. Elastisitas turgor kulit baik, 8. Berikan penggantian nasogatrik sesuai
7. Penurunan turgor kulit. membran mukosa lembab, tidak output.
Faktor yang berhubungan : ada rasa haus yang berlebihan. 9. Dorong keluarga untuk membantu pasien
8. Kehilangan cairan aktif makan.
9. Kegagalan mekanisme regulasi. 10. Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
11. Monitor berat badan
2. Hipertermia NOC NIC
Definisi : peningkatan suhu tubuh Thermoregulation Fever Treatment
diatas kisaran normal. Kriteria Hasil : Monitor suhu tubuh
Batasan karakteristik suhu tubuh Dalam rentang sesering mungkin.
Konvulsi normal. Monitor IWL
Kulit kemerahan Nadi dan RR dalam rentang Monitor warna dan suhu
Kejang normal. Monitor tekanan darah, nadi
Takikardi Tidak ada perubahan warna kulit , RR,
Peningkatan suhu tubuh diatas dan tidak ada Monitor WBC,HB,Dan
kisaran normal. pusing. HCT.
Kulit terasa hangat. Berikan antipiretik.
Faktor yang berhubungan Selimuti pasien
Anastesia Monitor intake dan output
Penurunan respirasi Kolaborasi pemberian
Dehidrasi cairan intravena.
Pemajanan lingkungan yang Berikan pengobatan untuk
panas mengatasi penyebab demam
penyakit Tingkatkan intake cairan
aktivitas berlebihan dan nutrisi.
3. Nyeri akut NOC NIC
Definisi : pengalaman sensori dan Pain level Pain Management
emosional yang tidak menyenangkan Pain control
yang muncul akibat kerusakan jaringan Comfort level Lakukan pengkajian nyeri
yang aktual atau potensial atau secara komprehensif termasuk
digambarkan dalam hal kerusakan Kriteria Hasil lokasi, karakteristik, durasi,
sedemikian rupa. Mampu mengontrol nyeri (tahu frekuensi, kualitas, dan faktor
penyebab nyeri, mampu presipitasi.
Batasan Karakteristik : menggunakan teknik nonfarmakologi Observasi reaksi nonverbal
Perubahan selera makanperubahan untuk mengurangi nyeri, mencari dari ketidaknyamanan
tekanan darah. bantuan) Gunakan teknik komunikasi
Indikasi nyeri yang dapat diamati. Melaporkan bahwa nyeri berkurang teraupetik untuk mengetahui
Gangguan tidur dengan menggunakan manajemen pengalaman nyeri pasien.
Mengekspresikan perilaku (gelisah, nyeri. Kaji kultur yang mempengaruhi
merenggek, menangis) Mampu mengenali nyeri (skala, respon nyeri
Faktor yang berhubungan : intensitas, frekuensi, dan tanda Evaluasi pengalaman nyeri
Agen cedera ( mis. Biologis, zat nyeri ) dimasa lalu.
kimia,fisik) Menyatakan rasa yang nyaman Kontrol lingkungan yang dapat
setelah nyeri berkurang. mempengaruhi nyeri.
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
4. Retensi urine NOC NIC
Definisi pengosongan kandung 1. Urinary eliminination Urinary Retention Care
kemih tidak komplit. 2. Urinary continence 1. Monitor intake dan output
2. Monitor penggunaan obat
Batasan karakteristik Kriteria Hasil antikolinergik.
1. Tidak ada haluaran urine 3. Kandung kemih kosong secara 3. Monitor derajat distensi
2. Distensi kandung kemih penuh bladder
3. Disuria. 4. Tidak ada residu urine > 100- 4. Instruksikan pada pasien
4. Sering berkemih 200 cc dan keluarga untuk
5. Sensasi kandung kemih 5. Bebas dari ISK mencatat output urine
penuh. 6. Tidak ada spasme bladder 5. Sediakan privacy untuk
Faktor yang berhubungan 7. Balance cairan seimbang eliminasi
6. Sumbatan 6. Stimulasi refleks bladder
7. Tekanan ureter tinggi dengan kompres dingin
8. Inhibisi arkus reflex, sfingter pada abdomen
kuat. 7. Katerisasi jika perlu
8. Monitor tanda dan gejala
ISK ( Panas, hematuria,
perubahan bau dan
konsistensi urine)
5. Gangguan eliminasi urine NOC NIC
Definisi : disfungsi pada Urinary elimination. Urinary retention care
eliminasi urine Urinary continuence.
Lakukan penilaian kemih
Batasan karakteristik : Kriteria hasil : yang komprehensif
- Disuria Kandung kemih secara penuh berfokus pada
- Sering berkemih Bebas dari isk inkontinensia
- Inkontinensia urine Tidak ada spasme bladder Memantau pengguna obat
- Retensi Balance cairan seimbang dengan sifat antikolinergik
- Nokturia Menggunakan kekuatan
Faktor yang berhubungan : sugesti dengan
- Penyebab multiple menjalankan air atau
- Gangguan sensorik motorik disiram toilet.
- Merangsang refleks
kandung kemih
Sediakan waktu yang
cukup untuk
mengosongkan kandung
kemih.
6. Resiko infeksi NOC NIC
Definisi : mengalami Immune status Infection control
peningkatan resiko terserang Knowledge : infection
organisme patogenik. control Bersihkan lingkungan
Risk control setelah dipakai pasien
Faktor yang berhubungan : lain.
- Penyakit kronis Kriteria Hasil : Pertahankan teknik
- Pengetahuan yang tidak Klien bebas dari tanda isolasi.
cukup. dan gejala infeksi. Gunakan sabun
- Vaksinasi tidak adekuat Menunjukkan kemampuan antimikrobia untuk
- Prosedur invasif. untuk mencegah cuci tangan.
timbulnya infeksi. Batasi pengunjung bila
Mendeskripsikan proses perlu.
penularan penyakit. Monitor tanda dan
gejala infeksi.
7. Defisiensi pengetahuan NOC NIC
Definisi : ketiadaan atau Knowledge : disease process Teaching disease process
defisiensi informasi kognitif Knowledge : health behavior
yang berkaitan yang berkaitan Berikan penilaian tentang
dengan topik tertentu Kriteria Hasil : tingkat pengetahuan
Pasien dan keluarga mampu pasien.
Batasan karakteristik : menjelaskan kembali apa yang Jelaskan patofisiologi dari
1. Perilaku hiperbola dijelaskan oleh perawat/ tim penyakit
2. Pengungkapan masalah kesehatan lainnya. Gambarkan tanda dan
3. Ketidakakuratan melakukan gejala yang biasa muncul
tes dari penyakitnya.
Faktor yang berhubungan : Identifikasi kemungkinan
4. Keterbatasan kognitif penyebab,dengan cara
5. Salah intepretasi informasi yang tepat.
6. Kurang pajanan.
Thank you