Anda di halaman 1dari 8

PERDARAHAN POST PARTUM

Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Maternitas


Pada Proses Perkuliahan Semester IV
Jurusan Keperawatan

Disusun Oleh :

Oktovina Rarcha Imoliana (P07120118080)


Tingkat : IIB

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENKES MALUKU
JURUSAN KEPERAWATAN AMBON
AMBON
I. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pengkajian yang benar
dan terarah akan mempermudah dalam merencanakan tindakan dan evaluasi dari tidakan
yang dilakasanakan. Pengkajian dilakukan secara sistematis, berisikan informasi subjektif
dan objektif dari klien yang diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik.

Pengkajian terhadap klien post meliputi :

1. Pengkajian fokus
Pengkajian fokus pada perdarahan post portum meurut Dongoes dan Marylin E, (2001)
sebagai berikut :
a. Alasan dan keluhan pertama masuk Rumah Sakit Apa yang dirasakan saat itu
ditujukan untuj mengenali tanda atau gajala yng berkaitan dengan perdarahan post
portum misalnya antonio uteri, retensio plasenta robekan jalan lahir, vagina,
perineum, adanya sisa selaput plsenta dan biasanya ibu nampak perdarahan banyak >
500 CC 20
b. Riwayat kesehatan sekarang Dikaji untuk mengetahui apakah seorang ibu menderita
penyakit yang bisa menyebabkan perdarahan post portum seperti aspek fisiologis dan
psikososialnya.
c. Riwayat kesehatan dahulu Dikaji untuk mengrtahui apakah seorang ibu perah
menderita penyakit yang lain yang menyertai dan bisa memperburuk keadaan atau
mempersulit penyambuhan. Seperti penyakit diabetus melitus dan jantung
d. Riwayat kesehatan keluarga Meliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah
keluarga pasien ada yang mempunyai riwayat yang sama Pola pengkajian kesehatan
menurut (Dongoes dan Marilyn E,2001) Sebagai berikut :
 Aktivitas istirahat Insomia mungkin teramat.
 Sirkulasi kehilangan darah selama proses post portum
 Integritas ego Peka rangsang, takut atau menangis sering terlihat kira-kira 3hari
setelah melahirkan “post portum blues” 21
 Eliminasi BAK tidak teratur sampai hari ke 2dan ke 5
 Makan dan cairan Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira sampai
hari ke 5
 Persepsi sensori Tidak ada gerakan dan sensori
 Nyeri dan ketidaknyamanan Nyeri tekan payudara dan pembesaran dapat terjadi
diantara hari ke 3 sampai hari ke 5 post partum
 Seksualitas
a) Uterus diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran menurun satu jari setiap
harinya
b) Lochea rubra berlanjut sampai hari ke 2
c) Payudara produksi kolostrum 24 jam pertama
 Pengkajian Psikologis
a) Apakah pasien dalam keadaan stabil
b) Apakah pasien biasanya cemas sebelum persalinan dan masa penyembuhan
 Data pemeriksaan Penunjang, meliputi : pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit
darah, leukosit.

2. Pengkajian Dasar Data Klien

a. Sirkulasi : Rembesan kontinu atau perdarahan tiba-tiba. 22 Dapat tampak pucat,


anemik.
b. Ketidaknyamanan : Nyeri tekan uterus (fragmen-fragmen plasenta tertahan)
Ketidaknyamanan vagina/pelvis, sakit punggung (hematoma)
c. Keamanan : Pecah ketuban dini
d. Seksuaitas : Tinggi fundus atau baan uterus gagal kembali pada ukuran dan fungsi
kehamilan (Subinvorusi) Leukorea mungkin ada Terus terlepasnya jaringan

3. Pemeriksaan Diagnostik

a. Golongan darah : Menentukan Rh, golongan ABO dan pencocokan silang

b. Jumlah darah lengkap

c. Kultur uterus dan vaginal : Mengesampingkan infeksi pasca partum


d. Urinalisis : Memastikan kerusakan kandung kemih

e. Profil koagulasi : Peningkatan degeradasi kadar produk fibrin/ produk spilit fibrin
(SDP/FSP) f. Sonografi : Menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan.

B. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan vaskuler yang berlebihan
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovelemia
3. Defisit volume cairan b. d kehilangan aktif volume cairan
4. Nyeri akut b. d agen injuri fisik
5. Resiko onfeksi b. d prosedur invasif
6. Defisit perawatan diri b. d kelemahan fisik
7. Cemas atau ketakutan b. d krisis siuasional
C. Rencana Keperawatan pada Pasien Perdarahan Postpartum

No Diagnosa Tujuan & KH Intervensi


1. Kekurangan volume Tujuan : 1. Tinjau ulang catatan
cairan b.d kehilangan Volume cairan adekuat kehamilan dan
vaskuler berlebihan persalinan/kelahiran.
Hasil yang diharapkan: 2. Kaji lokasi uterus dan derajat
 TTV stabil kontraktilitas uterus.
 Pengisian kapiler 3. Perhatikan
cepat hipotensi/takikardia
 Haluaran urine perlambatan pengisian
adekuat kapiler, sinopsis dasar kuku
membran mukosa dan bibir.
4. Lakukan tirah baring dengan
kaki di tinggikan 200 -300
dan tubuh horisontal.
5. Kolaborasi :
 Pemberian infus, pemberian
darah lengkap/produk darah
 Pemberian obat sesuai
indikasi

2. Perubahan perfusi Tujuan : 1. Perhatikan Hb/Ht sebelum


jaringan Tidak terjadi perfusi dan setelah kehilangan
berhubungan dengan darah
hipovolemia jaringan 2. Pantau tanda vital; catat
derajat dan durasi episode
Kriteria hasil : hipovolemik
 Menunjukkan tanda- 3. Perhatikan tingkat
tanda vital dalam kesadaran dan adanya
rentang normal perubahn perilaku
 Ekstremitas hangat 4. Kaji payudara setiap hari,
 Kapiler refill <> 35 perhtikan ada atau tidaknya
tahun laktasi dan perubahan pada
 Paritas > 3 kali ukuran payudara
 Inaktivitas 5. Kolaborasi :
 Kelahiran cesar  Berikan terapi oksigen
 Diabetes mellitus sesuai kebutuhan
 Pantau GDA dan Kadar
pH

3. Defisit volume cairan Tujuan : 1. Monitor jumlah pendarahan


b. d kehilangan aktif pasien
volume cairan Tidak terjadi perdarahan 2. Monitor hasil laboratorium
pasien
Kriteria hasil : 3. Tidurkan pasien dengan
posisi kaki lebih tinggi
 Perdarahan berhenti sedang badanya tetap
 Hb diatas normal terlentang.
 Tanda vital diatas 4. Monitor tanda vital
normal 5. Monitor intake dan output
setiap 1 jam .
6. Lakukan message uterus
dengan satu tangan serta
tangan lainnya diletakkan
diatas simpisis.
7. Batasi pemeriksaan vagina
dan rektum
8. Berikan infus atau cairan
intravana
9. Kolaborasi dengan tim
medis dengan pemberian
anti perdarahan
10. Berikan tranfusi whole
blood (bila perlu)

4. Nyeri akut b. d agen Tujuan : 1. Kaji nyeri setiap 6 jam, baik


injuri fisik skala, intensitas, lokasi,
Nyeri hilanh atau frekuensi
brkurang 2. Ajarkan teknik relaksasi.
3. Kaji tanda vital
Kriteria hasil : 4. Pemberian dengan tim
medis dengan pemberian
 Skala nyeri berkurang analgetik
atau hilang
 Pasien tampak tenang

5. Resiko onfeksi b. d Tujuan : 1. Catat perubahan tanda vital


prosedur invasif 2. Obsevasi luka dan jahitan
Tidak terjadi infeksi perineum tiap ganti balut.
3. Monitor involusi uterus dan
Kriteria hasil : pengeluaran lochea
4. Perhatikan kemungkinan
 Lochea tidak berbau infeksi ditempat lain,
 Tanda vital dalam misalnya infeksi di saluran
batas vital nafas, mastitis dan saluran
kencing
5. Berikan perawatan perineal,
dan pertahankan agar
pembalut Jangan sampai
terlalu basah
6. Kolaborasi dengan tim
medis dengan pemberian
zat besi dan antibuotika.

6. Defisit perawatan diri Tujuan : 1. Monitor kemampuan klien


b. d kelemahan fisik untuk perawatan diri yang
Kebutuhan akan aktifitas mandiri.
fisik pasie terpenuhi 2. Mitor kebutuhan klien
untuk alat-alat bantu untuk
Kriteria hasil : kebersihan diri, berpakaian
berhias, toileting dan
 Pasien dapat makan.
melakukan aktivitas 3. Sediakan bantuan sampai
dengan bantuan klien mampu scara utuh
 Pasien menyatakan untuk melakukan selfcare
kenyamanan terhadap 4. Dorong untuk melakukan
kemempuan secara mandiri, tapi beri
melakukan aktivitas bantuan ketika klien tidak
 Klien terbebasdari mampu melakukannya.
bau badan 5. Ajarkan klien atau keluarga
untuk mendorong
kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya
jika pasien tidak mampu
untuk melakukannya.

7. Cemas atau Tujuan : 1. Kaji respon psikologis klien


ketakutan b. d krisis terhadap perdarahan paska
siuasional Cemas hilang atau persalinan
brkurang 2. Kaji respon fisiologis klien
(takikardia, takipnea,
Kriteria hasil : gemetar)
3. Perlakukan pasien secara
 Klien dapat empati serta sikap
mengungkapkan mendukung
secara verbal rasa 4. Berikan informasi tentang
cemasnya perawatan dan pengobatan
 Pasien mengatakan 5. Bantu klien
perasaan cemas mengidentifikasi rasa
berkurang atau hilang cemasnya
6. Kaji mekanisme koping
yang digunakan klien
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono.2009. Ilmu Kandungan, Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, Sarwono.2010. Ilmu Kebidanan, Edisi Keempat. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai