(SAP)
SEKSUALITAS DALAM KEHAMILAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan ibu hamil dan keluarga
dapat memahami aktivitas seksual dalam kehamilan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu hamil dan keluarga
mampu:
a. Mengetahui aktivitas/ perilaku seksual yang aman.
b. Mengetahui macam-macam aktivitas seksual yang aman.
c. Mengetahui aktivitas hubungan seksual yang aman selama kehamilan
d. Mengetahui variasi posisi hubungan seksual yang aman selama
kehamilan
e. Mengetahui kebaikan dan kelemahan dalam melakukan aktivitas
seksual yang aman selama kehamilan.
B. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu Hamil Waktu Media
dan Keluarga
Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam 5 menit Mikrofon
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan materi - Memperhatikan
yang akan diberikan
pada pertemuan ini
- Memberi tahu kontrak - Memperhatikan
waktu penyuluhan.
- Menjelaskan TIU & - Memperhatikan
TIK
Pelaksanaan - Menanyakan kepada - Menjawab 20 menit - Microfon
ibu-ibu hamil pertama - Flip card
kali tentang pengertian - Papan
aktivitas seksual tulis
- Menyimpulkan & - Memperhatikan - Spidol
memperjelas jawaban
ibu-ibu hamil pertama
kali
- Menjelaskan macam- - Memperhatikan
macam aktivitas
seksual
- Memberikan - Bertanya
kesempatan untuk
bertanya
- Memberi balikan & - Diskusi
melemparkan jawaban
kepada ibu-ibu hamil
pertama kali lain
- Memberikan - Memperhatikan
kesimpulan jawaban
- Menanyakan aktivitas - Menjawab
seksual selama
kehamilan
- Menyimpulkan & - Memperhatikan
memperjelas jawaban
ibu-ibu hamil pertama
kali
- Menjelaskan variasi - Memperhatikan
posisi seks selama
kehamilan
- Menjelaskan kebaikan - Memperhatikan
& kelemahan dalam
melakukan hubungan
seksual selama
kehamilan
- Memberikan - Bertanya
kesempatan untuk
bertanya
- Memberi balikan & - Diskusi
melemparkan jawaban
kepada ibu-ibu hamil
pertama kali lain.
- Menyimpulkan & - Memperhatikan
memperjelas jawaban
ibu-ibu hamil pertama
kali
- Memberikan - Menjawab 5 menit Microfon
pertanyaan lisan pertanyaan
- Memberi balikan - Memperhatikan
- Memberi kesimpulan - Memperhatikan
- Menutup pertemuan - Memperhatikan
dengan mengucap
salam.
C. Media
Leaflet, Banner, proyektor
D. Pengorganisasian
Moderator :
Presentator :
Fasilitator :
Anggota :
E. Setting Acara
F. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab ( Diskusi )
G. Tempat
Gedung Puskesmas Weleri I
H. EVALUASI
1. Strutur
Membuat SAP
Kontrak waktu
Menyiapkan peralatan
Setting tempat
2. Proses
Peserta penkes memperhatikan dan mengerti apa yang disampaikan
dalam penyuluhan tersebut.
Peserta penkes bertanya.
3. Hasil
Peserta penkes mampu mengetahui aktifitas seksual.
Peserta penkes mampu mengetahui macam-macam aktifitas seksual.
Peserta penkes mampu mengetahui aktifitas hubungan seksual selama
kehamilan.
Peserta penkes mampu mengetahui variasi posisi seksual selama
kehamilan.
Peserta penkes mampu mengetahui kebaikan dan kelemahan dalam
melakukan aktifitas seksual selama kehamilan.
Lampiran Pertanyaan
Pertanyaan:
1. Sebutkan macam-macam aktivitas seksual ?
2. Sebutkan aktivitas seksual yang tidak boleh dilakukan selama kehamilan ?
Jawab:
1. Macam-macam aktivitas seksual:
a. Berfantasi
b. Masturbasi/onani
c. Cium kening
d. Cium basah
e. Meraba
f. Petting
g. Oral sex
2. Aktivitas seksual yang tidak boleh dilakukan:
a. Posisi menekan/membebani perut
b. Penetrasi dalam
c. Mengeluarkan sperma ke dalam
d. Berhubungan 6 minggu sebelum dan 6 minggu setelah persalinan.
Lampiran Materi
SEKSUALITAS DALAM KEHAMILAN
A. Pengertian
Aktivitas seksual atau perilaku seksual sebagai perilaku muncul karena
adanya dorongan seksual dan bentuk yang bermacam-macam, mulai dari
pergerakan tangan, berpelukan, bercumbu, sampai dengan hubungan seks
(Happy & Herisanto, 2000). Ada yang berpendapat lain bahwa hubungan
seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik
dengan lawan jenis maupun dengan sesama (Sarwono, 2003). Hubungan
seksual dapat menyesuaikan diri, bukan dari tuntutan masyarakat, tetapi juga
dengan kebutuhan individu mengenai kebahagiaan, perwujudan diri sediri
atau peningkatan kemampuan individu untuk mengembangkan kepribadian
yang lebih baik.
Hubungan seksual ini dapat menyesuaikan diri, bukan saja tuntutan
masyarakat, tetapi juga kebutuhan individu mengenai kebahagiaan,
perwujudan diri sendiri atau peningkatan kemampuan individu untuk
mengembangkan kepribadian yang lebih baik (Marasmis, 1999).
3. Cium kening
Aktivitas seksual berupa sentuhan pipi dengan bibir. Aktivitas ini
menyebabkan imajinasi atau fantasi seksual menjadi berkembang.
4. Cium basah
Aktivitas seksual berupa sentuhan bibir dengan bibir. Ciuman seperti ini
dapat mengembangkan dorongan seksual hingga tak terkendali. Orang
akan mudah melakukan aktivitas seksual selanjutnya tanpa disadari.
5. Meraba
Kegiatan meraba bagian-bagiab sensitif rangsang seksual, seperti
payudara, leher, paha atas, vagina, penis, pantat dan lain-lain. Sehingga
melemahkan diri dan akal sehat yang dapat melanjutkan ke aktivitas
seksual lainnya.
6. Petting
Keseluruhan aktivitas ke non intercourse (sehingga menempel alat
kelamin). Akibatnya bisa ketagihan.
7. Oral sex
Adalah memasukkan alat kelamin ke dalam mulut lawan jenisnya
sehingga dapat menimbulkan kepuasan seksual yang sama pada saat
intercourse.
8. Intercourse atau senggama
Aktivitas seksual dengan memasukkan alat kelamin laki-laki ke alat
kelamin wanita. Kegiatan ini dapat merobek selaput dara pada wanita.
(Munajat, 2000).
2. Usia ibu
3. Kesiapan ibu
Happy, M.L. & Herisanto, R.L. (2000). Tanya jawab seputar seksual remaja.
Jakarta: PKBI.
Surrinah. (2004). Posisi hubungan seks yang terbaik selama kehamilan. Retrieved
November 04, 2004, From www.ifoibu.com
AKTIVITAS HUBUNGAN SEKSUAL DALAM
SEKSUAL/PERILAKU SEKSUAL KEHAMILAN
SEKSUALITAS DALAM Segala tingkah laku yang didorong oleh Kehamilan normal tanpa komplikasi
KEHAMILAN hasrat seksual baik dengan lawan jenis boleh dilakukan hubungan seksual
maupun dengan sesama. seperti semasa belum hamil, asal tidak
mempunyai riwayat penyakit jantung,
MACAM-MACAM AKTIVITAS abortus, hamil dengan perdarahan,
By:
SEKSUAL kehamilan dengan ketuban yang sudah
KELOMPOK 8
Berfantasi pecah.
dimana pria ada di depan wanita Pertambahan pengaliran darah ke Dan trimester III hubungan seks tidak
dengan posisi menyamping vulva menjadikan wanita hamil lebih dilarang kecuali
berhadapan dengan wanita. mudah dirangsang dan mencapai 6 minggu sebelum dan 6 minggu
Wanita berbaring dipingir atau orgasme. setelah persalinan
dengan kedua kaki ditekuk dan Payudara wanita hamil lebih sensitif
bokong berada di pinggir kasur. kepada rangsangan. Kesimpulan:
Berbaring saling menyamping satu Tetapi Aktivitas seks yang tidak boleh
arah atau biasa dikenal dengan posisi Kadang kala kontraksi/ orgasme dimasa dilakukan selama kehamilan:
sedok kehamilan muda (Trimester I) Posisi yang menekan/ membebani
Istri duduk diatas suami sementara mengakibatkan detak jantung fetus perut ibu hamil
suami duduk di kursi. menjadi pelan-pelan, tapi hal ini belum Penetrasi dalam
pernah menyebabkan dampak yang Mengeluarkan sperma kedalam
KEBAIKAN YANG DIDAPAT
membahayakan bagi fetus. Tidak berhubungan 6 minggu
JIKA MELAKUKAN AKTIVITAS
SEKSUAL SELAMA Sedangkan Trimester II diperbolehkan sebelum dan 6 minggu setelah
KEHAMILAN:
melakukan hubungan seks diusahakan persalinan.
Kebebasan untuk melakukan
sperma dikeluarkan diluar,
hubungan seks tanpa perasaan risau.