Anda di halaman 1dari 14

Biografi florence nightingale

1. 1. BIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE Florence Nightingale lahir tanggal 12


Mei 1820 di Florence, Italia, dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Nama
depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia
atau Florence dalam bahasa Inggris. Florence Nightingale memiliki seorang kakak
perempuan bernama Parthenope. anak pertama, lahir di Napoli, Yunani. Beliau adalah
seorang anak bangsawan Inggris yang kaya, beradab dan bercita-cita tinggi yang
bernama William Edward Nightingale. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst,
sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Edward Nightingale yang
merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara
ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga
terpandang. Pendidikan didapat dari ayahnya, ia belajar bermacam-macam bahasa
yaitu bahasa Latin, Yunani, Perancis, dan lain-lain. Ia senang memelihara binatang
yang sakit, selain itu ia senang bersama ibunya mengunjungi orang miskin yang sakit
serta
2. 2. rajin beribadah. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku Florence dan kakaknya
yang kontras, Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan
tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung
bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence sendiri lebih banyak keluar
rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Pada suatu ketika, pada saat
Florence berdoa dengan hikmat ia mendengar suara Tuhan bahwa dalam hidupnya
menanti sebuah tugas, saat itu usianya tujuh belas tahun. Akhirnya Pada tanggal 7
Februari 1837 dia menulis di buku hariannya tentang pengalamannya itu dengan judul
“Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan
apa?” Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita
bukan karena status sosial keluarganya yang kaya tetapi merasa bersemangat disaat ia
merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar rumah
keluarganya serta ia sangat gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagai klinik dan
rumah sakit. Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence
untuk berkarier sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat
keberatan dengan jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski
mendukung kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak ingin
Florence menjadi perawat. Pada masa itu, pekerjaan sebagai perawat memang
dianggap pekerjaan yang hina, alasannya: perawat disamakan dengan wanita tuna
susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara
pergi; profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan
terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan untuk wanita
baik-baik, selain itu banyak pasien memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan
yang berada di rumah sakit dengan tidak senonoh; perawat di Inggris pada masa itu
lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas;
perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
3. 3. Namun hasrat Florence adalah tetap menjadi perawat. Ketika berumur 20 tahun ia
meminta ijin kepada orang tuanya untuk memasuki rumah sakit dan mempelajari
keperawatan, tetapi orang tuanya tetap tidak mengijinkan karena rumah sakit pada
saat itu keadaannya sangat memprihatinkan. Walaupun dilarang, semangat Florence
untuk menjadi perawat tidak pupus. Pada suatu saat neneknya sakit, disinilah ia
mendapat kesempatan untuk merawatnya sampai neneknya meninggal. Dengan
pengalaman tersebut bertambahlah pengalaman Florence dalam merawat orang sakit.
Florence berpendapat bahwa ia perlu menuntut ilmu agar dapat menjalankan
pekerjaan perawat dengan baik. Pendapatnya yang lain adalah dengan menolong
sesama manusia berarti pula mengabdikan diri kepada Tuhan. Dia bertanya kepada
seorang dokter tamu dari Amerika, Dr. Samuel Howe, “Apakah pantas bagi seorang
gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat?” Dr. Samuel
Howe menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi
bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita
terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain.”
Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti Catholic
Sisters of Charity suatu jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya dengan
melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di
Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit
yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara
berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah
untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan
diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa, dengan semangat tinggi Florence
menanggapi cerita Dr. Howe bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Pada bulan Juli
1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman.
Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang
dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari
kehidupannya yang terkekang. Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan
keperawatannya
4. 4. yang pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in
Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam
institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke
setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat
langsung memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa
institusi tersebut bukan institusi sekte, institusi tersebut menerima semua pasien dari
semua denominasi dan agama. Di sini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah
Sakit karena mereka menolak pasien yang beragama Katolik. Florence mengancam
akan mengundurkan diri, kecuali bila komite ini merubah peraturan tersebut dan
memberinya izin tertulis berbunyi; “rumah sakit akan menerima tidak saja pasien
yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta memperbolehkan
mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka, termasuk rabi, dan ulama
untuk orang Islam” Komite Rumah Sakit pun merubah peraturan tersebut sesuai
permintaan Florence. Ternyata , Florence harus menanti cukup lama hingga ia bisa
menjadi seorang perawat, yaitu sekitar lima belas tahun. Waktu yang sedemikian ini
belakangan diyakini Florence sebagai kehendak Tuhan yang menyatakan bahwa
dirinya harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum terjun sebagai seorang perawat.
Florence Nightingale seorang Perawat pelopor perawat modern, penulis dan ahli
statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas
jasa-jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang
Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia. Florence Nightingale menghidupkan kembali
konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan
penekanan kepada perhatian teliti terhadap keperluan hak pasien dan penyusunan
laporan mendetail menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang
lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
5. 5. Biografi Florence Nightingale Dua bayi perempuan dilahirkan di tengah keluarga
William (W.E.N) dan Fanny Nightingale dalam suatu perjalanan panjang keliling
Eropa. Parthenope, anak pertama, lahir di Napoli, Yunani. Putri kedua diberi nama
sesuai dengan nama sebuah kota di Italia, tempat dia dilahirkan pada tanggal 12 Mei
1820 di Florence. Florence Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang
tinggal di luar kota London, dikelilingi pesta-pesta yang terus berlangsung, sebuah
rumah musim panas bernama Lea Hurst, dan tamasya ke Eropa. Tetapi pada tahun
1837, pada usia tujuh belas tahun, dia menulis di buku hariannya, “Pada tanggal 7
Februari, Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani-Nya.” Tetapi
pelayanan apa? Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat
bersukacita 'bukan karena status sosial keluarga kaya' saat dia
6. 6. merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar Embley,
rumah keluarganya. Pada saat Florence berusia dua puluh empat tahun, dia merasa
yakin bahwa panggilannya adalah merawat orang sakit. Tetapi pada tahun 1840-an,
para gadis Inggris terhormat tidak akan bersedia menjadi perawat. Pada masa itu,
perawat tidak melebihi fungsi sebagai pembantu yang melakukan semua pekerjaan di
rumah sakit — rumah sakit umum (para orang kaya dirawat di rumah sendiri) — dan
dianggap sebagai peminum atau pelacur. Tetapi Florence, yang belum menikah dan
masih tinggal bersama orang tuanya, merasa hampir gila karena ketidakproduktifan
dan rasa frustrasi. Dia bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, dr. Samuel
Howe, “Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk
menjadi seorang perawat?” Dia menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak biasa
dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak
wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa
kebaikan bagi orang lain.” Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan
tidak seperti Catholic Sisters of Charity — suatu jalan bagi para wanita untuk
mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan
kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner.
Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah
perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa
untuk para yatim, sekolah
7. 7. untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan
diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa. Sejarah Florence Nightingale Tiga
tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai
pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed
Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam institusi itu dan
menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai,
elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung
memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi
tersebut bukan institusi sekte, institusi tersebut menerima semua pasien dari semua
denominasi dan agama. Di sini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit
karena mereka menolak pasien yang beragama Katolik. Florence mengancam akan
mengundurkan diri, kecuali bila komite ini merubah peraturan tersebut dan
memberinya izin tertulis berbunyi; “rumah sakit akan menerima tidak saja pasien
yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya, serta memperbolehkan
mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka, termasuk rabi, dan ulama
untuk orang Islam” Komite Rumah Sakit pun merubah peraturan tersebut sesuai
permintaan Florence. Ternyata, Florence harus menanti cukup lama hingga ia bisa
menjadi seorang perawat, yaitu sekitar lima belas tahun. Waktu yang sedemikian ini
belakangan diyakini Florence sebagai kehendak Tuhan yang menyatakan bahwa
dirinya harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum terjun sebagai seorang perawat.
8. 8. Perannya dalam Perang Krimea Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis
mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Krimea dan Konstantinopel
(pintu gerbang menuju Timur Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam
pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan
untuk para prajurit yang sakit dan luka-luka. Keadaan memuncak ketika seorang
wartawan bernama William Russel pergi ke Krimea. Dalam tulisannya untuk harian
TIME ia menuliskan bagaimana prajurit-prajurit yang luka bergelimpangan di tanah
tanpa diberi perawatan sama sekali dan bertanya, “Apakah Inggris tidak memiliki
wanita yang mau mengabdikan dirinya dalam melakukan pekerjaan kemanusiaan
yang mulia ini?”. Hati rakyat Inggrispun tergugah oleh tulisan tersebut. Florence
merasa masanya telah tiba, ia pun menulis surat kepada menteri perang saat itu,
Sidney Herbert, untuk menjadi sukarelawan. Pada pertemuan dengan Sidney Herbert
terungkap bahwa Florence Nightingale adalah satu-satunya wanita yang mendaftarkan
diri. Di Krimea prajurit-prajurit banyak yang mati bukan karena peluru dan bom,
namun karena tidak adanya perawatan, dan perawat pria jumlahnya tidak memadai. Ia
meminta Florence untuk memimpin gadis-gadis sukarelawan dan Florence
menyanggupi. Namun, kerja keras membersihkan rumah sakit tidak berpengaruh
banyak pada jumlah kematian prajurit, malah sebaliknya, angka kematian malah
meningkat menjadi yang terbanyak dibandingkan rumah sakit lainnya di daerah
tersebut. Pada masa musim dingin
9. 9. pertama Florence berada disana sejumlah 4077 prajurit meninggal dirumah sakit
tersebut. Sebanyak 10 kali lipat prajurit malah meninggal karena penyakit seperti :
tifoid, kolera, dan disentri dibandingkan dengan kematian akibat luka-luka saat
perang. Kondisi di rumah sakit tersebut menjadi sangat fatal karena jumlah pasien
melimpah lebih banyak dari yang mungkin bisa ditampung, hal ini menyebabkan
sistem pembuangan limbah dan ventilasi udara memburuk. Pada bulan bulan Maret
1855, hampir enam bulan setelah Florence Nightingale datang, komisi kebersihan
Inggris datang dan memperbaiki sistem pembuangan limbah dan sirkulasi udara, sejak
saat itu tingkat kematian menurun drastis. Namun Florence tetap percaya saat itu
bahwa tingkat kematian disebabkan oleh nutrisi yang kurang dari suplai makanan dan
beratnya beban pekerjaan tentara. Pemikiran ini baru berubah saat Florence kembali
ke Inggris dan mengumpulkan bukti dihadapan Komisi Kerajaan untuk Kesehatan
Tentara Inggris (Royal Commission on the Health of the Army), akhirnya ia
meyakinkan bahwa saat itu para prajurit di rumah sakit meninggal akibat kondisi
rumah sakit yang kotor dan memprihatinkan. Hal ini berpengaruh pada karirnya di
kemudian hari dimana ia gigih mengkampanyekan kebersihan lingkungan sebagai hal
yang utama. Kampanye ini berhasil dinilai dari turunnya angka kematian prajurit pada
saat damai (tidak sedang berperang) dan menunjukkan betapa pentingnya disain
sistem pembuangan limbah dan ventilasi udara sebuah rumah sakit.
10. 10. RIWAYAT FLORENCE NIGHTINGALE A. Sejarah Florence Nightingale
Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820 dan diberi nama
berdasarkan kota dimana ia dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada
kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris.
Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik
ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di
Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan
keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki
seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat
perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya
sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan
berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara
Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan.
11. 11. Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena: · Perawat
disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang miskin)
yang mengikuti kemana tentara pergi. · Profesi perawat banyak berhadapan langsung
dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi
sopan wanita baik-baik dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak
berpendidikan yang berada dirumah sakit dengan tidak senonoh § Perawat di Inggris
pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan
tersebut di atas. · Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris, Perancis, dan
Turki melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara Inggris
yang terluka dan dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di medan perang karena
tak cukupnya tenaga perawat di tempat itu. Florence dengan tulus dan berani
membawa 38 orang perawat ke rumah sakit itu. Selama 21 bulan, ia mengabdi tak
kenal lelah merawat, menghibur tentara yang terluka dan mengusahakan perbaikan
fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Florence tak pernah absen untuk selalu
berpatroli menjenguk korban yang terluka bahkan di tengah malam yang dingin.
Kedatangan Florence yang berjalan kaki membawa lentera selalu dinantikan para
pasien. Florence memperoleh julukan Malaikat dengan Lentera. Berkat pengabdian
Florence dan timnya, persentase kematian prajurit yang terluka parah membaik dari
42% menjadi hanya 2%. Bekerja nonstop tak kenal lelah sempat membuat kesehatan
Florence memburuk. Ia terkena penyakit demam yang parah. Namun, berkat cinta
kasihnya dan kerinduannya untuk meringankan penderitaan orang lain, serta doa restu
dari semua orang yang mengenalnya, penyakit tersebut berhasil dikalahkannya dan
pengabdian dapat dilanjutkannya. Florence menerima penghargaan dari Ratu Victoria
dan rakyat Inggris berupa medali emas berukirkan ”Kebahagiaan dan Cinta Kasih
Abadi”. ”Dana Nightingale” yang terkumpul yang sedianya digunakan untuk
membuat medali ini ternyata sangat besar jauh di atas target. Florence pun
membentuk Yayasan Nightingale yang memperoleh sumbangan dari dari banyak
pihak. Dana tersebut digunakan untuk mendirikan sekolah perawat. Pada tahun 1860
Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on
12. 12. Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di
sekolah Florence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer
dikalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar diseluruh dunia. Pada tahun
1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan
bayi. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya: · Pada tahun 1883 Florence di
anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu
Victoria. · Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan
beratus-ratus undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa
The Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang
menerima bintang tanda jasa ini. · Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of
the City dari kota London. Cinta kasih dan pengabdian tulus Florence mengilhami
Henri Dunant untuk mendirikan Palang Merah. Florence menulis beberapa buku
terlaris termasuk buku fenomenal Notes on Nursing. Florence, yang dilahirkan ketika
keluarganya sedang bertamasya ke Florence Italia tahun 1820, terus berkarya sampai
usia lanjut dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 dalam usia
90 tahun. B. Teori Umum Florence Nightingale Teori Environmental Nightngale yang
dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan
keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita.
Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan, walaupun tema ini tidak pernah
dimunculkan di tiap tulisannya, ia menghubungkan kesehatan dengan lima faktor
lingkungannya. C. Definisi Teori dari Florence Nightingale Pasien/Klien Seseorang
dengan proses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan memulihkan
kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha keperawatan. Lingkungan Konsep
utama bagi kesehatan adalah ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan dan
ketenangan. Walaupun lingkungan mempunyai
13. 13. kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale menekankan pada
aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina tubuh untuk
kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga agar tetap sehat sebagai
upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah
penyakit adalah proses menyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang kurang
diperhatikan. Keperawatan Merupakan gambaran jelas dari kondisi optimal guna
membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran
melalui suatu tindakan. Subsistem kedua adalah merupakan sistem yang memiliki
pengaruh besar yang merupakan manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler.
Hal ini berisikan empat gaya adaptip : 1. Gaya Psikologik Mengembangkan
kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan
elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan
makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin. 2. Gaya konsep
diri. Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan
indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri,
konsistensi diri dan etika moral diri 3. Gaya aturan fungsi Adalah yang ditentukan
oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam melakukan
aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial. 4. Gaya interdependen
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem
yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian D. Beberapa pendapat
mengenai Konsep Dasar Keperawatan Florence Nightingale
14. 14. Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai
sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari
keperawatan (Meleis, 1985, Torres, 1986; Marriner-Toorey, 1994; Chin and Jacobs,
1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit merupakan proses awal untuk memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara
sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih
berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale,1860; Torres, 1986). Melalui
observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan
klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan
kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa
Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi memberikan
dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori
deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan
yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan
tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey,
(1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling
penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik
keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat
bahwa observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang
mencurigakan, tetapi demi menyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
keamanan. Sejarah Florence NightingaleSelain itu, minat dan kemampuan matematis
yang dimilikinya semenjak kecil membuat Florence menjadi salah satu tokoh yang
turut berperan penting dalam hal statistik. Ia mengompilasi, menganalisis, dan
mempresentasikan pengamatan medisnya dengan bidang yang juga dikuasai ayahnya.
Salah satu peranannya ialah dalam mempresentasikan informasi secara visual. Ia bisa
dikatakan memperbaiki "grafik kue pie" yang diperkenalkan pertama kali oleh
William Playfair pada tahun 1801.
15. 15. Dalam penjelasannya di hadapan anggota parlemen, Florence menggunakan grafik
yang menyerupai histogram melingkar yang kita kenal belakangan, mengingat para
anggota parlemen terlihat tidak suka membaca atau memahami laporan statistik
tradisional. Belakangan, Florence mempelajari sanitasi di India dengan statistik yang
komprehensif. Ia juga menjadi orang terkemuka yang memperkenalkan
pengembangan pelayanan medis dan kesehatan publik di sana. Atas perannya ini, ia
menjadi wanita pertama yang berbagian dalam Royal Statistical Society, yang juga
menjadi anggota kehormatan dari American Statistical Association. Selain
mempromosikan keseragaman statistik di rumah sakit -- sehingga memudahkan
perbandingan menyeluruh di seluruh negeri, Florence juga merupakan salah satu
penguji data yang berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan. Ia juga menjadi
orang pertama yang memimpin studi tingkat kelahiran anak-anak Aborigin di daerah-
daerah koloni Inggris. WARISAN-WARISAN FLORENCE NIGHTINGALE Salah
satu warisan yang sangat berharga dari Florence ialah sistem kesehatan publik. Sistem
tersebut menunjukkan keyakinannya akan hukum Tuhan, Sang Pencipta segalanya.
Pendekatannya juga menyeluruh. Ia juga menekankan pentingnya kesehatan dan
pencegahan penyakit secara konsisten. Ia mencetuskan perilaku hidup yang sehat
dengan: · Rumah yang layak huni (sesuatu yang langka di masanya, bahkan bagi
mereka yang hidup makmur); · Air dan udara yang bersih; · Nutrisi yang baik; ·
Kelahiran yang aman (tingkat kematian dalam proses kelahiran maupun pasca
kelahiran karena demam, lebih tinggi); perawatan anak yang benar, yang ditunjukkan
dengan tidak satu anak pun yang menjadi pekerjaan yang harus dicermati
Kamis, 17 Oktober 2013

Tentang Sejarah Keperawatan menurut Florence Nightingale dan Rufaidah


Al-Asalmiya

Sejarah Keperawatan tentang Florence Nightingale


    

Florence Nightingale, OM, RRC (/flɒrəns naɪtɨŋɡeɪl/, 12 Mei 1820 - 13 Agustus 1910) adalah seorang
reformis terkenal Inggris sosial dan statistik , dan pendiri keperawatan modern. Dia menjadi terkenal
saat menjabat sebagai perawat selama Perang Crimean , di mana ia cenderung tentara yang
terluka . Dia dijuluki " The Lady with the lamp" setelah kebiasaannya membuat putaran di malam
hari .

Komentator abad ke-21 awal telah menegaskan prestasi Nightingale dalam Perang Krimea telah
dibesar-besarkan oleh media pada saat itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
pahlawan, tetapi prestasi kemudian dia tetap diterima secara luas. Pada tahun 1860, Nightingale
meletakkan dasar keperawatan profesional dengan pendirian sekolah perawat di Rumah Sakit St
Thomas di London. Ini adalah pertama sekuler sekolah perawat di dunia, sekarang bagian dari King
College London. The Nightingale Pledge diambil oleh perawat baru bernama untuk
menghormatinya, dan International Day Perawat tahunan dirayakan di seluruh dunia pada hari ulang
tahunnya. Reformasi sosial termasuk meningkatkan kesehatan bagi semua bagian dari masyarakat
Inggris, meningkatkan kesehatan dan advokasi untuk bantuan kelaparan baik di India, membantu
menghapuskan hukum yang mengatur prostitusi yang terlalu keras bagi perempuan, dan
memperluas diterima bentuk partisipasi perempuan dalam angkatan kerja .
    

Nightingale adalah seorang penulis luar biasa dan serbaguna. Dalam hidupnya banyak karyanya
diterbitkan prihatin dengan menyebarkan pengetahuan medis. Beberapa traktat itu ditulis dalam
bahasa Inggris sederhana sehingga mereka dapat dengan mudah dipahami oleh orang-orang dengan
keterampilan sastra miskin. Dia juga membantu mempopulerkan presentasi grafis dari data statistik.
Banyak tulisannya, termasuk pekerjaan yang luas di atas agama dan mistisisme, hanya telah
diterbitkan secara anumerta .

Florence Nightingale lahir pada 12 Mei 1820 di Villa La Columbaia di Florence, dia diberi nama
setelah kota kelahirannya. Ayahnya, William Edward Nightingale (1794-1874), adalah putra William
Shore, seorang bankir Sheffield. Ketika Nightingale datang usia pada tanggal 21 Februari tahun 1815
dia mewarisi perkebunan Derbyshire di Lea Hurst dan Woodend di Derbyshire dari, dan
diasumsikan nama Peter Nightingale , paman ibunya. Pada 1 Juni 1818 ia menikah Frances Smith,
pendukung kuat dari penghapusan perbudakan. Mereka memiliki dua anak perempuan, Parthenope
dan Florence. " Parthe " diberi nama klasik Naples di mana ia dilahirkan.

    
Florence Nightingale dibesarkan di Lea Balai, pada tahun 1825 keluarganya pindah ke Lea Hurst yang
Nightingale baru saja dibangun. Pada tahun 1826 ia juga membeli Embley Park, di Hampshire dan
in1828 ia menjadi Sheriff Tinggi county. Keluarga selalu menghabiskan musim panas di Lea Hurst dan
musim dingin di Embley Park, sesekali mengunjungi London. Florence Nightingale memiliki
pendidikan yang luas dan datang untuk tidak menyukai kurangnya kesempatan bagi perempuan di
lingkaran sosial. Dia mulai mengunjungi orang miskin, tetapi menjadi sangat tertarik dalam menjaga
orang-orang yang sakit. Dia mengunjungi rumah sakit di London dan di seluruh negeri untuk
menyelidiki kemungkinan pekerjaan bagi perempuan di sana. Namun, keperawatan dipandang
sebagai pekerjaan yang membutuhkan baik penelitian maupun intelijen; perawat dianggap sedikit
kurang dari pelacur pada waktu itu .

       Kunjungan ke rumah sakit Nightingale dimulai pada tahun 1844 dan dilanjutkan selama sebelas
tahun. Dia menghabiskan musim dingin dan musim semi 1849-1850 di Mesir dengan teman-teman
keluarga, dalam perjalanan dari Paris, dia bertemu dua saudara Vincent de Paul St yang memberinya
pengantar ke biara mereka di Alexandria. Nightingale melihat bahwa para suster disiplin dan
terorganisir dengan baik membuat perawat lebih baik daripada wanita di Inggris. Antara 31 Juli - 13
Agustus 1850, Nightingale membuat kunjungan pertamanya ke Institut Deaconesses Protestan di
Kaiserswerth. Lembaga telah didirikan untuk mengurus miskin pada tahun 1833 dan telah tumbuh
menjadi sebuah sekolah pelatihan untuk guru perempuan dan perawat. Dia mengunjungi
Nightingale yakin akan kemungkinan membuat menyusui panggilan untuk wanita. Pada tahun 1851
ia menghabiskan empat bulan di Kaiserswerth, pelatihan sebagai perawat sakit. Ketika ia kembali ke
rumah, dia melakukan banyak kunjungan ke rumah sakit di London, pada musim gugur tahun 1852
dia diperiksa rumah sakit di Edinburgh dan Dublin. Pada tahun 1853 ia menerima pos pemerintahan
yang pertama ketika dia menjadi pengawas dari Hospital for Gentlewomen valid .

Florence Nightingale Menerima Terluka di Scutari-1856-Misi Mercy oleh Jerry Barrett. Klik pada
thumbnail untuk gambar yang lebih besar .

    
Pada bulan Maret 1854 Perang Krimea pecah dan laporan penderitaan orang sakit dan terluka di
kamp Inggris menciptakan kemarahan di Inggris. William Russell , koresponden The Times,
menggambarkan pengabaian mengerikan yang terluka, dan menunjuk perbedaan antara fasilitas
yang disediakan untuk tentara Inggris dan Perancis. Dia bertanya : ' Apakah tidak ada wanita yang
setia di antara kita, mampu dan mau untuk pergi untuk melayani para prajurit sakit dan menderita
dari Timur di rumah sakit Scutari ? Apakah tidak ada putri Inggris, pada jam ini ekstrim kebutuhan,
siap untuk pekerjaan seperti itu rahmat ? Harus kita jatuh sangat jauh di bawah Perancis di
pengorbanan diri dan devotedness ? ' ( The Times, 15 September 1854 dan 22 ). Nightingale
menawarkan jasa untuk Kantor Perang pada tanggal 14 Oktober, tapi temannya Sidney Herbert-
Sekretaris Perang-sudah pernah menulis surat kepadanya, menunjukkan bahwa ia harus pergi ke
Krimea. Herbert mengatakan bahwa dia akan ' memiliki wewenang pleno atas semua perawat dan
bantuan penuh dan kerjasama dari staf medis '. Dia juga berjanji 'kekuatan tak terbatas menggambar
pada pemerintah untuk apa pun yang Anda pikir diperlukan untuk keberhasilan misi Anda '.

Nightingale memulai untuk Krimea pada 21 Oktober dengan tiga puluh delapan perawat : Suster
Katolik Roma sepuluh, delapan suster Anglikan of Mercy, enam perawat dari St John Institute, dan
empat belas dari berbagai rumah sakit; Mr dan Mrs Bracebridge, juga pergi dengan dia. Nightingale
menolak tawaran layanan oleh Mary Seacole. Mereka mencapai Scutari pada tanggal 4 November-
menjelang pertempuran Inkerman. Judul resmi Nightingale adalah ' Pengawas dari Perawat Wanita
di Rumah Sakit di Timur ' , tetapi ia kemudian dikenal secara umum sebagai 'The Lady-in-Chief . "

Florence Nightingale di rumah sakit, menasihati oleh Arthur George Walker, RA 1861-1936.
Perunggu. Bagian dari Memorial Perang Krimea terletak di persimpangan dari Lower Regent Street
dan Pall Mall, London .
        Markas dia berada di rumah sakit barak di Scutari, besar, kotor tempat di mana infeksi merebak.
Toko tidak punya luar Varna atau telah hilang di laut. Deskripsi dari Nightingale dan perawat nya
memberikan beberapa gagasan tentang kondisi di sana. Tidak ada kapal untuk air atau peralatan
apapun, tidak ada sabun, handuk, atau baju, tidak ada pakaian rumah sakit, orang-orang berbaring di
seragam mereka, kaku dengan darah kental dan ditutupi dengan kotoran untuk gelar dan sejenisnya
tidak ada yang bisa menulis tentang, orang-orang mereka ditutupi dengan hama. Kami belum
melihat setetes susu, dan roti sangat asam. Mentega yang paling kotor, melainkan mentega Irlandia
dalam keadaan dekomposisi, dan daging lebih seperti kulit lembab daripada makanan. Kentang kami
menunggu, sampai mereka tiba dari Prancis.

        Pihak berwenang militer dan medis di Scutari melihat intervensi Nightingale sebagai refleksi
pada diri mereka sendiri. Banyak relawan sendiri tidak berpengalaman, dan perilaku perawat ofensif
untuk para wanita. Namun, sebelum akhir 1854, Nightingale dan perawat nya telah membawa
rumah sakit Scutari ke dalam urutan yang lebih baik. Dana bantuan tersebut diselenggarakan oleh
The Times mengirimkan toko, asosiasi sukarela lain di rumah yang membantu. Pada bulan Desember
empat puluh enam lebih banyak perawat pergi ke Krimea . Nightingale cepat membangun dapur
yang luas dan pakaian, dia tampak setelah istri dan anak-anak tentara ', dan untuk menyediakan
kebutuhan sehari-hari bagi mereka. Dia sudah berdiri selama dua puluh jam sehari dan perawat nya
juga bekerja terlalu keras, namun dia adalah satu-satunya wanita yang dia diperbolehkan berada di
bangsal setelah pukul delapan malam, ketika tempat-tempat para perawat lain diambil oleh mantri.
Orang-orang yang terluka memanggilnya 'The Lady of Lampu. ' Longfellow mencoba untuk
mengungkapkan perasaan untuk Nightingale dalam puisinya, Santa Filomena.

Florence Nightingale di pintu rumah sakit sebagai tentara yang terluka tiba oleh Arthur George
Walker, RA 1861-1936. Perunggu. Bagian dari Memorial Perang Krimea terletak di persimpangan dari
Lower Regent Street dan Pall Mall, London .

        Awal tahun 1855, karena cacat pada sistem sanitasi, ada peningkatan besar dalam jumlah kasus
kolera dan demam tifus antara pasien Nightingale. Tujuh dari dokter tentara dan tiga perawat
meninggal. Frost gigitan dan disentri dari paparan di parit sebelum Sevastopol membuat bangsal
penuh dari sebelumnya. Ada lebih dari 2000 sakit dan terluka di rumah sakit dan di Februari 1855
kematian -rate naik menjadi 42 %. Perang Kantor memerintahkan komisaris sanitasi di Scutari untuk
melaksanakan reformasi sanitasi segera, setelah kematian -rate menurun drastis sampai pada bulan
Juni itu telah jatuh ke 2 %. 766Pada Mei 1855 Nightingale mengunjungi rumah sakit di dekat
Balaclava dan bersama dengan Mr Bracebridge dan Alexis Soyer. Nightingale jatuh sakit karena
demam Krimea dan dia berbahaya sakit selama dua belas hari. Awal bulan Juni ia kembali ke Scutari
dan kembali dia bekerja di sana. Selain pekerjaan keperawatan, dia mencoba untuk memberikan
membaca dan rekreasi kamar untuk laki-laki dan keluarga mereka. Pada Maret 1856 ia kembali ke
Balaclava dan tinggal di sana sampai Juli ketika rumah sakit ditutup. Dia kembali ke Inggris pribadi
pada bulan Agustus 1856, dalam sebuah kapal Perancis. Dia masuk Inggris tanpa diketahui dan
pulang ke Lea Hurst .

Pada September 1856 Nightingale mengunjungi Ratu Victoria di Balmoral dan mengatakan Ratu dan
Pangeran Albert tentang segala sesuatu yang ' mempengaruhi sistem rumah sakit militer kita
sekarang dan reformasi yang diperlukan '. Pada November 1855 dana Nightingale telah dibentuk
untuk menemukan sebuah sekolah pelatihan untuk perawat. Ini adalah satu-satunya pengakuan atas
jasanya yang Nightingale akan menyetujui. Pada 1860, £ 50.000 telah dikumpulkan dan Sekolah
Nightingale dan Home untuk Perawat didirikan di Rumah Sakit St Thomas. Kesehatan Nightingale
dan pekerjaan lain mencegahnya menerima jabatan pengawas tapi dia menyaksikan kemajuan
lembaga baru dengan kepentingan praktis. Dia mampu menggunakan pengalamannya di Crimea
untuk kepentingan profesi keperawatan.

Dia menetap di London dan menjalani kehidupan pensiunan invalid, meskipun ia menghabiskan
banyak waktu menawarkan nasihat dan dorongan melalui tulisan dan juga secara lisan. Pada tahun
1857 ia menerbitkan sebuah laporan lengkap dan rahasia tentang cara kerja departemen medis
militer di Crimea dan pada 1858 ia diterbitkan Catatan Matters mempengaruhi Kesehatan, Efisiensi
dan Administrasi Rumah Sakit Angkatan Darat Inggris . Pada 1858 Komisi diangkat untuk menyelidiki
kondisi sanitasi tentara : mengatur nilai tinggi pada kesaksiannya. Pada tahun 1859 sebuah
perguruan tinggi medis tentara dibuka di Chatham dan rumah sakit militer pertama didirikan di
Woolwich pada 1861. Selama Perang Saudara Amerika dan Perang Perancis-Prusia 1870-71 nasihat
dicari oleh pemerintah masing-masing. Nightingale terlibat dalam membangun East London
Keperawatan Masyarakat ( 1868), yang Workhouse Persatuan Perawat dan Masyarakat Nasional
untuk menyediakan Perawat terlatih untuk Masyarakat Miskin ( 1874) dan Ratu Jubilee Perawatan
Institute ( 1890) .

Ketika pemberontakan India pecah pada tahun 1857 Nightingale ditawarkan untuk meninggalkan
India segera jika ada sesuatu yang bisa dia lakukan. Jasanya tidak dibutuhkan tetapi ia menjadi
tertarik pada kondisi sanitasi dari tentara dan orang-orang di sana. Dari pekerjaannya, Departemen
Sanitasi didirikan pada pemerintah India. Dia menjadi akrab dengan banyak segi kehidupan India dan
menuntut bahwa harus ada perbaikan di bidang kesehatan dan sanitasi di sana. Dia tidak
mengunjungi India. Dia menulis makalah tentang penyebab kelaparan, kebutuhan irigasi dan
kemiskinan rakyat India. Pada tahun 1890 ia menyumbang sebuah makalah tentang sanitasi desa di
India. Bukunya, Catatan tentang Keperawatan pertama kali muncul pada tahun 1860 dan dicetak
ulang berkali-kali selama dalam hidupnya.

Dia menerima adalah Order of Merit pada tahun 1907 dan pada tahun 1908 ia dianugerahi Freedom
of the City of London. Dia sudah menerima perintah Jerman Salib Merit dan medali emas Perancis
Secours aux Memberkati Militaires. Pada tanggal 10 Mei 1910 ia disajikan dengan lencana
kehormatan dari Norwegia Masyarakat Palang Merah. Nightingale meninggal di South Street, Park
Lane, London, pada 13 Agustus 1910 pada usia sembilan puluh dan dimakamkan pada tanggal 20
Agustus di plot keluarga di Wellow Timur, Hampshire. Sebuah tawaran pemakaman di Westminster
Abbey ditolak oleh kerabatnya. Layanan peringatan berlangsung di St Paul Cathedral dan Katedral
Liverpool, di antara banyak tempat-tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai