FLORENCE NIGHTINGALE
Y U Y U N C H R I S T YA N N I
P O LT E K K E S K E M E N K E S PA L A N G K A
R AYA
2018
BIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE
• Lahir tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia, dalam suatu perjalanan panjang
keliling Eropa. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya,
Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris.
• Florence Nightingale memiliki seorang kakak perempuan bernama Parthenope
yang merupakan anak pertama dan lahir di Napoli, Yunani.
• Florence Nightingale adalah anak seorang bangsawan Inggris yang kaya,
beradab dan bercita-cita tinggi yang bernama William Edward Nightingale.
• Semasa kecilnya Florence tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah
milik ayahnya, William Edward Nightingale yang merupakan seorang tuan
tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris.
• Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah
keluarga terpandang.
• Pendidikan didapat dari ayahnya, ia belajar bermacam-macam bahasa yaitu
bahasa Latin, Yunani, Perancis, dan lain-lain.
• Ia senang memelihara binatang yang sakit, selain itu ia bersama ibunya juga
senang mengunjungi orang miskin yang sakit serta rajin beribadah.
• Pada masa remaja mulai terlihat perilaku Florence dan kakaknya yang kontras,
Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah.
Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung
bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence sendiri lebih banyak
keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.
• Pada suatu ketika, pada saat Florence berdoa dengan hikmat ia mendengar suara
Tuhan bahwa dalam hidupnya menanti sebuah tugas, saat itu usianya tujuh belas
tahun. Akhirnya Pada tanggal 7 Februari 1837 dia menulis di buku hariannya
tentang pengalamannya itu dengan judul “Tuhan berbicara kepadaku dan
memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa?”
• Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan
karena status sosial keluarganya yang kaya tetapi merasa bersemangat disaat ia
merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar rumah
keluarganya serta ia sangat gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagai klinik
dan rumah sakit.
• Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence untuk
berkarier sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat
keberatan dengan jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya,
meski mendukung kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak
ingin Florence menjadi perawat.
• Pada masa itu, pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang
hina, alasannya:
perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga
tentara yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi;
profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam
keadaan terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang
kurang sopan untuk wanita baik-baik, selain itu banyak pasien
memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di rumah
sakit dengan tidak senonoh;
perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada
perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas;
perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
• Definisi keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan
menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adh ilmu dan kiat yang memerlukan
pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.
• Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi, dan cedera,
memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan
lingkungan
• Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik
secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit dan luka.
• Konsep individu adalah merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual yang lengkap dan berpotensi.
• Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan
kekuatannya secara penuh.
• Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan
sakitnya seseorang.
DESKRIPSI KONSEP SENTRAL MENURUT FLORENCE
NIGHTINGALE
1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Walaupun memang
lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang
yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat
2. Lingkungan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan psikologis yang
dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas
melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus
dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji
fisik/tubuhnya.
Ada beberapa lingkungan konteks lingkungan secara keseluruhan yaitu:
a. Lingkungan fisik
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari
bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi
orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup,
jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa
supaya mendapat ventilasi yang cukup.
LANJUTAN…
b. Lingkungan Psikologi
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi
tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan
kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan Sosial
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, sehingga setiap perawat harus
menggunakan kemampuan observasi dalam kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data
yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap
kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan
psikologis. Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi
lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah. Juga
merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu Nightingale sangat
menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.
LANJUTAN..
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan
menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap
peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan
menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan
termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah
tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau
membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yang
pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.
HUBUNGAN TEORI FLORENCE NIGHTINGALE
DENGAN KONSEP KEPERAWATAN