Hormon tirotropik, thyroid stimulating hormone (TSH) mengendalikan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormon tiroksin. Sel-selnya besar dan berbentuk polihendral mengandung
granula kecil yang berdiameter 50-100nm. Fungsinya menstimulasi pemebesaran tiroid,
menambah uptake yodium, dan menambah sintesis tiroglobulin. Hormon-hormon dari
kelenjar tiroid menyebabkan menurunnya jumlah sel-sel tiroktropik yang merupakan
reseptor terhadap thyroid releasing factor (TRF) menyebabkan menurunnya sekresi
hormon TSH.
c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal. Selnya mengadung
granul sekretori berdiameter 375-550 nm, merupakan yang terbesar ditemukan dalam sel-
sel hipofisis. Sel ini menyintesis hormon ACTH dan beta lipoprotein, diproduksi dan
disimpan dalam sel basofil hipofise anterior, memepunyai efek terhadap supraren dan
ekstraadrenal.
d. Hormon gonadotropin, menghasilkan:
Folicle stimulating hormone (FSH). Sel-selnya berbentuk angular, terdapat diseluruh
hipofisis, mengandung granula sekretori yang menyekresi FSH yang merangsang
perkembangan folikel de graaf dalam ovarium, membentuk spermatozoa pada testes,
merangsang gametogenesis laki-laki.
Luteinizing hormone (LH) mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam
ovarium, memengaruhi luteinisasi pada wanita dan laki-laki, disebut sebagai interstisial
cell stimulating hormone (ICSH) yang memengaruhi produksi testosteron dalam testes.
e. Prolaktin (PRI) atau hormon luteotropik (LTH) memulai dan memepertahankan laktasi
dengan memengaruhi langsung kelenjar-kelenjar susu di mamae. Prolaktin prolakin
dihasilkan oleh sel-sel laktotrof di bagian hipofise bagian depan dengan bantuan hormon
lain, mempunyai kemampuan untuk merangsang pertumbuhan payudara dan merangsang
produksi air susu. Akibat pengaruh hormon estrogen kadar prolaktin pada perempuan
meningkat lebih tinggi sesudah perempuan dewasa (pubertas). Selama kehamilan kadar
prolaktin akan terus meningkat sejak dini sampai mendekati kelahiran, setelah lahir kadar
prolaktin mulai menurun. Sekrei prolaktin diatur dan diawasi oleh hipotalamus.
f. Melanocyte stimulating hormone (MSH). MSH dihasilkan oleh hipofise pars intermedium
didapati pada manusia dalam fase kehidupan fetus.
2. Lobus posterior kelenjar hipofise (neurohipofisis) berasal dari evaginasi atau penonjolan dasar
ventrikel otak ketiga, menghaasilkan dua macam hormon:
a. Vasopresin atau arginen vasoprevin (APV), hormon anti diuretik (ADH) yang bekerja
melalui reseptor-reseptor tubulus distal ginjal, menghemat air, mengonsetras urine
dengan menambah aliran osmotik dari lumina-lumina ke intestinum medular yang
membuat kontraksi otot polos. Dengan demikian ADH memelihara konstannya osmolaritas
dan volume cairan dalam tubuh. Pengaturan sekresi :
Perubahan tekanan osmotik efek plasma (osmoreseptor)
Perubahan volume cairan ekstrsel (stres reseptor)
Peningkatan osmolalitas plasma dan penurunan volume plasma merangsang sekresi
vasopresin
Penurunan osmolalitas dan peningkatan volume plasma menghambat sekresi
vasopresin
Osmoreseptor terdapat di hipotalamus dan stres reseptor sistem kardiovaskuler
bertekanan rendah dan tinggi
Rangsangan angiotnsin II, adrenalin, kortisol, estrogen, da progesteron susunan saraf
pusat dan peningkatan suhu tubuh
Kelenjar Hipofisis sangat penting karena menyampaikan pesan dari otak dengan cara yang
disebut kelenjar hipotalamus dan memanfaatkan pesan-pesan ini untuk memproduksi hormon
yang mempengaruhi berbagai bagian tubuh dan mengaktifkan semua kelenjar hormon lain untuk
menghasilkan hormon mereka sendiri. Ini adalah alasan mengapa hal itu disebut “master gland”.
Hormon disekresikan dari bantuan kelenjar hipofisis mengontrol proses tubuh, seperti:
o Tekanan darah
o Pertumbuhan fisik pada manusia
o Beberapa tahap kehamilan dan persalinan termasuk stimulasi kontraksi uterus saat
melahirkan.
o Produksi ASI
o Fungsi organ seks pada pria dan wanita
o Fungsi kelenjar tiroid
o Perubahan makanan menjadi energi (metabolisme)
o Air dan osmolaritas regulasi dalam tubuh
o Keseimbangan air dengan cara kontrol reabsorpsi air oleh ginjal
o Pengaturan suhu.