Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SOAP

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI DENGAN


SASARAN CATIN (CALON PENGANTIN)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADING SURABAYA
TANGGAL 23 OKTOBER s/d 25 NOVEMBER 2023

Disusun Oleh :

NADIA FITRI WINDASARI


NIM. P27824423189

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL TENAGA
KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
ASUHAN KEBIDANAN SOAP PADA PRAKONSEPSI

PENGKAJIAN
Tanggal : 1 November 2023
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : PKM Gading
Oleh : Nadia Fitri Windasari

1. Data Subjektif
a. Biodata
Nama : Nn. C Nama : Sdr. S
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Suku/bangsa : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : S1 Pendidikan :
S1 Alamat : Setro kecil no. 16A 4/5 Gading
b. Keluhan Utama
Pasien ingin memeriksakan dirinya untuk persyaratan catin dan pasien
ingin hamil langsung setelah menikah.
c. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7-8 hari
Jumlah : 3-4 kali ganti pembalut
Dismenorhea : Hanya di hari pertama tapi tidak mengganggu
aktivitas Fluor Albus : Tidak ada
HPHT : 15-10-23
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien sehat, tidak ada riwayat alergi dan tidak ketergantungan obat-obatan
apapun. Saat bayi, klien sudah diberikan imunisasi lengkap oleh orangtuanya,
saat sekolah dasar mendapatkan imunisasi di bahu 2 kali.
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya, tidak ada alergi dan
tidak memiliki riwayat penyakit menular (HIV, TBC, Hepatitis, IMS) dan
menurun (Hipertensi, Diabetes, Asma, Jantung).
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit menular (HIV, TBC,
Hepatitis, IMS) dan tidak memiliki riwayat penyakit menurun (Asma,
Diabetes, Hipertensi, Jantung).
g. Riwayat Sosial Ekonomi
Pendidikan terakhir sama S1 dan memiliki kehidupan social baik dengan
keluarga dan lingkungan sekitarnya, klien tidak pernah merokok, tidak
pernah menggunakan narkoba/obat-obatan terlarang, dan tidak pernah
melakukan seks bebas.
h. Sexuality
Klien mengatakan tidak pernah melakukan hubungan seksual.
i. Pola Aktivitas Sehari-hari
 Aktivitas : sehari-hari klien bekerja sebagai guru smp dan saat pulang
mengajar klien membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Klien
berolahraga 1 minggu sekali.
 Nutrisi : klien makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk, dan sayur, minum
6-7 gelas/hari, tidak ada alergi dan pantangan dalam makanan.
 Personal Hyigiene : mandi 2x/hari, keramas tiap 2 hari sekali, ganti
celana dalam 2-3x/hari saat setelah mandi dan saat dirasa lembab atau
kotor.

2. Data Obyektif
a. Keadaan Umum
Kesadaran :
Composmentis Tanda-
tanda vital Tekanan darah
: 110/70 Suhu : 36,5 °C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit

Antropometri
Berat Badan : 56 kg
Tinggi Badan : 158
cm
IMT : 22,4 kg/m2 (normal)
LILA : 27 cm

b. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak minus
Telinga : Bersih, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada serumen.

Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada gangguan penciuman
Mulut : Bibir tidak pucat, mukosa bibir lembab, tidak
terdapatstomatitis,
tidak terdapat caries gigi
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, dan tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, pernafasan
teratur Abdomen : Tidak teraba massa
Genetalia : Tidak dilakukan pengkajian
Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas atas : Oedem -/-, Tidak ada keterbatasan gerak, Kuku tidak pucat
Ekstremitas bawah : Oedem -/-, Tidak ada keterbatasan gerak, Kuku tidak pucat
Pemeriksaan Penunjang
HB : 13 gr/dl
Golda : B+
HIV :
NR VDRL
:
NR
c. Hasil Pengisian Kuisioner SRQ-20
Total Ya 2 (tidak ada kelianan pada gangguan jiwa)

3. Analisa Data
Nn.C usia 24 th catin dengan status kesehatan baik

4. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien.
Evaluasi : pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan
2. KIE mengenai perencanaan kehamilan, seperti jumlah anak, jarak
kehamilan dan kontrasepsi yang akan digunakan. Menjelaskan jenis-jenis
kontrasepsi serta efek samping setiap jenisnya.
Evaluasi: Klien berencana langsung mempersiapkan kehamilan setelah
menikah, klien ingin memiliki 2 anak dan belum memiliki pandangan
mengenai jenis kontrasepsi yang akan digunakan dan akan berunding
dengan suami nanti setelah menikah.
3. KIE mengenai pentingnya ASI eksklusif bagi bayi mapun ibu,
menjelaskan bahwa bekerja bukan halangan untuk menyusi ASI
eksklusif. Memberi alternatif dan pilihan cara utnuk tetap dapat
memberikan ASI eksklusif meskipun sedang bekerja.
Evaluasi: Klien mengerti mengenai pentingnya ASI eksklusif dan
berencana tetap menyusui bayinya tanpa menggunakansusu formula.

4. Menginformasikan tentang kesehatan reproduksi dan menganjurkan klien


untuk menjaga kesehatan organ reproduksi
Evaluasi: Klien mengerti pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan
bersedia menerapkannya
5. KIE mengenai persiapan kehamilan yaitu pengetahuan tentang
fertilitas/kesuburan (masa subur)
Evaluasi: klien mengerti dan akan menerapkan saran yang didapat
6. Memberikan KIE tentang pentingnya asupan gizi seimbang meliputi :
a. Konsumsi gizi seimbang (untuk mendapatkan masukan gizi yang
seimbang ke dalam tubuh catin perlu mengonsumsi lima kelompok
pangan yang beraneka ragam setiap hari/setiap makan. Kelima
kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk pauk, sayuran,
buah-buahan dan minuman. Proporsinya dalam setiap kali makan
dapat digambarkan dalam “isi piringku”)
b. Mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang mengandung zat besi
dan asam folat seminggu sekali. Akan lebih maksimal apabila mulai
mengonsumsi 3bulan sebelum konsepsi
c. Mengkonsumsi kalsium. Rekomendasi asupan kalsium untuk wanita adalah
1000 miligram per hari, setara dengantiga gelas susu atau produk susu
lainnya. Kalsium dapat ditemukan dalam susu, yogurt, keju, salmon,
sarden, dan nasi.
d. Mengonsumsi yodium untuk membantu perkembangan otak dan
sistem saraf bayi, dan mencegah risiko keguguran, lahir premature,
kematian lahir. Direkomendasikan untuk mengonsumsi asupan yodium
sebesar 150 mcg per hari. Sumber makanan yang mengandung yodium
adalah produk susu, telur, seafood (terutama yangberasal dari laut atau
air asin).
e. Mengonsumsi yodium untuk membantu perkembangan otak dan
sistem saraf bayi, dan mencegah risiko keguguran, lahir premature,
kematian lahir. Direkomendasikan untuk mengonsumsi asupan yodium
sebesar 150 mcg per hari. Sumber makanan yang mengandung yodium
adalah produk susu, telur, seafood (terutama yangberasal dari laut atau
air asin).
f. Mengonsumsi asam lemak omega-3 Asam lemak omega-3 dibutuhkan
untuk perkembangan sistem saraf pusat, otak, dan retina pada janin.
Asupan asam lemak omega-3 yang mencukupi ketika hamil
berhubungan dengan perkembangan bayi setelah lahir. Sumber asam
lemak omega-3 yang paling baik adalah ikan dan minyak ikan. Namun,
hindari ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi, seperti ikan hiu,
ikan todak, dan ikan marlin. Kandungan merkuri tinggi pada ikan dapat
membahayakan sistem saraf pada janin.
g. Menjaga agar tubuh tetap sehat dengan membiasakan minum air putih
8 gelas/hari (ukuran gelas 230 mL) atau 2 liter/hari, karena asupan
cairan yang cukup dapat mencegah sembelit dan mencegah terjadinya
dehidrasi, menghindari minum teh/kopi setelah makan karena dapat
menghambat penyerapan zat besi.
h. Melakukan aktivitas fisik untuk memperlancar metabolisme tubuh dan
menjaga tubuh sehat
Evaluasi: klien mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia
menerapkannya
7. Menginformasikan tentang beberapa isu :
Mengiformasikan tentang kekerasan dalam rumah tangga dan macam-
macam kekerasan rumah tangga seperti, kekerasan secara fisik (memukul,
menendang, menampar, menjambak rambut, menyundut dengan rokok dan
melukai), kekerasan psikis (menghina, komentar merendahkan,
mengancam, melarang pasangan mengunjungi saudara), kekerasan seksual
(memaksa dan menuntut hubungan seksual, berhubungan seksual yang
tidak aman), penelantaran (tidak memberi nafkah, melarang pasangan
bekerja), dan eksploitasi (memanfaatkan, memprdagangkan dan
memperbudak pasangan).
Evaluasi: klien mengerti tentang penjelasan yang sudah diberikan
8. Menginformasikan tentang kondisi kesehatan dan penyakit yang perlu
diwaspadai pasangan usia subur seperti anemia, kekurangan gizi, hepatitis
B, diabetes melitus, malaria, TORCH, Thalasemia, Hemofilia, Infeksi
saluran reproduksi, Infeksi menular seksual, dan HIV/AIDS

Evaluasi: Klien mengerti tentang kondisi kesehatan dan penyakit yang


perlu diwaspadai.

Anda mungkin juga menyukai