akibat suatu tingkah laku agresif sebagai pelampiasan dorongan nurani untuk menyakiti dan
mencederai yang dilakukan seseorang. Kekerasan/penganiayaan merupakan daya upaya untuk
terjadinya suatu tindak pidana.
Penganiayaan seksual merupakan perlakuan sewenang-wenang dalam rangka menyiksa atau
melecehkan tubuh atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa atau
gender, yang berakibat penderita mengalami gangguan psikologi dan termasuk mengganggu
kesehatan reproduksi seseorang. Penganiayaan seksual ini mendatangkan rasa sakit atau luka
pada badan atau anggota badan orang lain.
B. Faktor Eksternal
1. Faktor sosiokultural (sosial dan kebudayaan),
Juga dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat, berbagai macam hiburan yang disajikan seperti hiburan
di dunia maya atau yang dikenal dengan internet, yang di dalamnya dimuat berbagai
macam jenis informasi baik dari dalam maupun luar negeri, mulai dari informasi
positif sampai informasi yang negatif pun tersedia di dalamnya. Salah satunya situs-
situs sporno yang tidak sepatutnya dipertontonkan pun kini bisa dinikmati oleh
semua orang.
3. Faktor pendidikan dan keluarga.
Pendidikan dalam keluarga berguna untuk membentuk kepribadian seseorang. Dalam
arti, bahwa peletak dasar terbentuknya kepribadian adalah pendidikan. Dalam hal ini
faktor keteladanan dan pembiasaan oleh keluarga merupakan faktor penentu dalam
peletak dasar kepribadian anak. Karena sikap dan tindakan orang tua dicontoh dan
selanjutnya dibiasakan menjadi pola tingkah laku.
.
References
Lewoleba, k. k., & fahrozi, m. h. (2020). Studi Faktor-Faktor Terjadinya Tindak Kekerasan Seksual Pada
Anak. Jurnal asensi hukum, 27-48.