Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 8

Dosen Pengampu : Prof.dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes,


FISPH,FISCM,SPKKLP
Adinda Aulia Ar-Ramdhani
01 0801212415

Egsa Marwin Tambiski


02 0801211052

Restu Amalia Mazid


03 0801212348

04 Sufiah Adena Putri


0801211081
Kelainan Sex Pada Remaja
1. Kelainan Sex Pada Remaja
Seiring perubahnya jaman yang semakin maju dan perubahan sosial pada masyarakat , terdapat
penyimpangan atau kelainan yang terjadi pada perilaku manusia termasuk dalam aktivitas seksual.
Penyimpangan atau kelainan seksual menurut Dianawati (2003:75) adalah “cara yang ditempuh
seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan jalan yang tidak sewajarnya. Biasanya,
cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah dengan menggunakan objek seks yang tidak wajar”.
Menurut kartono (2009: 227) Ketidak wajaran seksual itu mencakup perilaku- perilaku seksual atau
fantasi-fantasi seksual yanng diarahkan pada pencapaian orgasme lewat relasi di luar hubungan
kelamin heteroseksual, dengan jenis kelamin yang sama, atau degan partner yang belum dewasa,
dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang bisa diterima
secara umum. Sudarjo dalam Muryati (2007:23) mengatakan bahwa “penyimpangan perilaku seksual
adalah merupakan suatu ketidak wajaran seksual yang dilakukan oleh seseorang di luar batas aturan
norma yang ada sehingga tidak diterima oleh lingkungan”.
2. Jenis Jenis Kelainan Sex Pada Remaja

Menurut Kartono (2009: 236) Penyimpangan seksual dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
sebabnya. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
1. Abnormalitas seks disebabkan oleh dorongan seksual yang abnormal.Contohnya yaitu Seduksi
dan Perkosaan.Seduksi merupakan bujukan dan godaan untuk mengajak partnernya bersetubuh,
yang sebenarnya melanggar norma susila atau melanggar hukum.
2. Abnormalitas seks disebabkan adanya partner seks yang abnormal. Contohnya adalah pornografi
dan obscenity. Pornografi adalah bacaan yang immoril; berisikan gambar-gambar dan tulisan yang
asusila, yang khusus dibuat untuk merangsang nafsu seks. Sedangkan obsenity merupakan pola
tingkah laku, gerak-gerik, perkataan-perkataan, dan ekspansi lainnya yang bersifat erotis, tidak
sopan, berlangsung ditempat umum, jorok dan menjijikkan
2. Penyebab Kelainan Sex Pada Remaja
Magdalena (2010: 33) remaja dan anak-anak yang terjebak menjadi pelaku seks dipicu olehbeberapa
faktor:
1. Pernah menjadi korban. Remaja yang pernah menjadi korban pelecehan seks atau perkosaan
cenderung menjadi pelaku aktivitas seks karena measa kecanduan atau menikmati seks itu sendiri. Di
sisi lain, juga karena merasa “sudah basah tercebur sekalian”.
2. Lingkungan yang kurang baik. A yang dibesarkan dilingkungan di mana teman-temannya
menganggap berciuman antara lelaki dan perempuan adalah hal biasa, termasuk berpegangan tangan,
pelukan, atau bahkan yang lebih jauh lagi adalah hal lumrah, akan menganggap semua aktivitas yang
mengarah ke perilaku seks itu biasa saja, dan merasa wajar melakukannya juga. Rahayu dalam
Rahayu dan Wigna (250: 2011) mengatakan bahwa keluarga adalah unit kesatuan sosial terkecil yang
mempunyai peranan sangat penting dalam membina anggota-anggota keluarganya. Dari penjelasan
tersebut dapat diartikan bahwa apabila peran keluarga tidak berfungsi maka pembinaan pada setiap
anggota keluarga akan gagal.
3. Libido yang tidak terkontrol. Massa pra puber adalah masa di mana seorang anak menyadari bahwa
organintimnya berbeda dengan lawan jenis, membuat mereka mengalami lonjakan libido dibandingkan
dengan masa anak-anak. Sedikit saja melihat gambar atau tulisan mengenai seks dan tidak dibentengi
dengan moral, anak remaja dengan libido tinggi bisa melakukan aktivitas seksual.
4. Alkohol. Minuman beralkohol kerap dijadikan sebagai alat untuk membuat seorang remaja tak
sadarkan diri, mudah dibujuk, lalu dirangsang melakukan hubungan seksual.
2. Cara Mengatasi Kelainan Sex Pada Remaja

1) Faktor protektif dari internal individu. Secara umum faktor untuk melakukan suatu hal dibagi
menjadi dua. Yaitu,faktor yang timbul dari dalam diri sendiri yang disebut faktor internal. Dan faktor
yang timbul dari lingkungan sekitar yang disebut faktor eksternal. Beberapa contoh faktor yang
timbul dari dalam diri sendiri yang dapat dikategorikan dalam faktor protektif penyimpangan
seksual menurut Jessor dalam Rahyani (2014:8) yaitu: nilai-nilai yang diyakini, persepsi, motivasi
untuk menghindari perilaku seks berisiko, niat, serta ketrampilan yang memadai untuk menolak
hubungan seks pranikah.
2) Pemberian pendidikan seks. Magdalena (2010: 2) menjelaskan bahwa remaja, berada dalam
periodedimana seorang manusia memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi, penasaran, merasa
tertantang jika dilarang atau dibatasi. Mereka bukan orang dewasa yang sudah paham risiko dan
konsekuensi atas tindakannya.
3) Adanya bimbingan atau pengawasan dari lingkungan sekitar.Lingkungan sekitar yang dimaksud
adalah lingkungan tempat dimana remaja banyak berinteraksi seperti lingkungan keluarga,
sekolah, tetangga, ataupun lingkungan bermain.
4) Melakukan perlindungan dari pengaruh buruk internet. Internet merupakan salah satu sumber
informasi yang paling banyak diakses saat ini, di dalam internet bisa ditemukan apapun dari hal
yang bermanfaat
5) Pelaksanaan bina diri dan sosial untuk tunalaras. Bina diri dan Sosial menurut Aini Mahabati
(2012: 8) yaitu usaha-usaha untuk menangani masalah pribadi dan sosial anak tunalaras
Thank you, Any Question???

Anda mungkin juga menyukai