Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kualitas Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

DISUSUN OLEH

Siti nur aisyah Sri devi

Sufiah adena putr


Pengertian Analisis Kualitas

Lingkungan Tempat
Pengertian Analisis Kualitas Lingkungan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA)

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan salah satu tempat


yang digunakan untuk membuang sampah yang telah mencapai
tahap akhir pengelolaan sampah sejak timbulan pertama,
pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan dan pembuangan
sampah.Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah tempat untuk
mengumpulkan sampah,tempat itu harus terisolasi dengan baik
untuk menghindari dampak negatif terhadaplingkungan sekitar
TPA
Ada beberapa persyaratan dalam menentukan lokasi Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah, yaitu:
1. Daerah non-geologis (daerah sesar, tanah longsor, gempa bumi,
dll)
2. Daerah yang tidak rawan geologi, yaitu daerah yang kedalaman
air tanahnya kurang dari 3 meter, jenis tanah yang mudah
menyerap air, dan daerah yang dekat dengan sumber air, dll.
3. Bukan daerah rawan medan (kemiringan tanah >20%)
4. Lokasinya bukan area dengan aktivitas yang sering seperti
bandara dan pusat perdagangan
5. Bukan kawasan yang terlindungi.
Tujuan pengukuran kualitas lingkungan tempat pembuangan
akhir sampah.

Analisis kualitas lingkungan adalah suatu kegiatan untuk menentukan


apakah hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dan kualitas
ekologi dalam keadaan baik atau seperti apa dampaknya terhadap
lingkungan, ekologi dan organisme yang ada di dalamnya.
Tujuan dari analisis kualitas lingkungan antara lain sebagai berikut:
1. Memperoleh keselamatan hubungan antara manusia dan
lingkungan
2. Melindungi lingkungan terhadap dampak dari setiap perilaku
yang dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan
3. Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan
ditingkat pusat dan daerah
4. Memperoleh informasi tentang besarnya masalah yang ada dan
langkah-langkah pengendaliannya
5. Menentukan besar kecilnya masalah, untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap penyakit yang berkaitan dengan
lingkungan
Berikut terdapat juga tujuan pengukuran kualitas lingkungan
secara pengetahuan umum. itu termasuk untuk melaksanakan
upaya penguatan pengendalian faktor risiko penyakit dan
kecelakaan pada fasilitas umum dan bangunan gedung.

Tujuan pengukuran kualitas lingkungan Tempat Pembuangan


Akhir (TPA) ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas
tanah, kualitas udara dan kepadatan vektor di sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA), serta status kesehatan masyarakat dan
ada juga Tujuan lain dari pengukuran kualitas lingkungan tempat
pembuangan akhir sampah yaitu untuk mengukur efisiensi dan
efektivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan, serta dampak
yang akan ditimpulkan oleh tempat pembuangan akhir sampah.
Dampak yang terjadi adalah peningkatan parameter komponen
gas, partikulat, asap, dan peningkatan kebisingan (Rainda, 2017).
Dampak Positif sampah di Kawasan TPA Bantargebang

1. Sebagai Sumber Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah


(PLTSa)
2. Menjadikan Sampah Organik Sebagai Pupuk kompos sampah
di Bantargebang juga akan menghasilkan keuntugan ganda
yang bernilai ekonomis, salahsatunya bahan baku pupuk
organik (kompos).
3. Bahan baku produk daur ulang plastik.
Resiko Lingkungan pada tempat pembuangan akhir (TPA)

1. Tata guna lahan (tanah). Prakiraan resiko terhadap tata guna lahan yang
mungkin terjadi yaitu resiko berasal dari buangan limbah terutama lindi yang
mencemari air tanah dan air permukaan.
2. Kualitas udara. Prakiraan resiko terhadap udara, yaitu resiko berasal dan bau
gas yang timbul dari proses degradasi sampah yang semakin lama semakin
tidak sedap.
3. Kualitas air permukaan. Prakiraan resiko terhadap air permukaan yaitu berasal
dari pengolahan limbah cair, yang dibuang ke sungai.
4. Kualitas air tanah. Prakiraan resiko terhadap air tanah yaitu berasal dari
pengolahan lindi dan rembesan lindi pada lapisan dasar TPA.
5. Flora darat. Prakiraan resiko terhadap flora darat berasal dari pengolahan
limbah cair kemudian kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap oleh
tumbuhan yang hidup di sekitar sungai
6. Flora air. Prakiraan resiko terhadap flora air berasal dari pengolahan limbah
cair kemudian kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan yang
hidup di sekitar sungai
7. Fauna darat. Prakiraan resiko terhadap fauna darat berasal dari tumpukan
sampah kemudian dimakan. Selain atu gangguan terhadap fauna darat juga
dari adanya gas methan
8. Fauna air. Prakiraan resiko terhadap fauna air berasal dari limbah cair yang
berasal dari kolam pengolahan ke sungai.
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai