FORMAT PENGKAJIAN
PSIKOLOGIS PADA
PALIATIF CARE
Bantuan Memenuhi
01 Bantuan Emosional 02
Kebutuhan Fisiologis
1 2
3 4
Shock (kaget, goncangan batin) Merasa bersalah, marah, tidak Rasa takut, hilang akal, frustasi,
berdaya rasa sedih, susahm acting out.
Mengucilkan diri Merasa cacat dan tidak berguna, Khawatir menginfeksi orang lain,
menutup diri murung
Membuka status secara terbatas Ingin tahu reaksi orang lain, Penolakan, stress, konfrontasi
pengalihan stress, ingin dicintai
Mencari orang lain yang HIV Berbagi rasa, pengenalan, Ketergantungan, campur tangan,
positif kepercayaan, penguatan, tidak percaya pada pemegang
dukungan social rahasia dirinya.
Pengkajian Psikologis
Status khusus Perubahan keterasingan menjadi Ketergantungan, dikotomi kita dan
manfaat khusus, perbedaan menjadi mereka (semua orang dilihat sebagai
hal yang istimewa, dibutuhkan oleh terinfeksi HIV dan direspon seperti
yang lainnya. itu), over identification.
Perilaku mementingkan orang lain Komitmen dan kesatuan kelompok, Pemadaman, reaksi dan kompensasi
kepuasan memberi dan berbagi yang berlebihan
perasaan sebagai kelompok
2. Kemarahan (anger) Apabila pengingkaran tidak dapat dipertahankan lagi, maka fase pertama berubah
menjadi kemarahan. Perilaku pasien secara karakteristik dihubungkan dengan marah dan rasa bersalah.
Pasien akan mengalihkan kemarahan pada segala sesuatu yang ada disekitarnya. Biasanya kemarahan
diarahkan pada dirinya sendiri dan timbul penyesalan. Yang menjadi sasaran utama atas kemarahan
adalah perawat, semua tindakan perawat serba salah, pasien banyak menuntut, cerewet, cemberut, tidak
bersahabat, kasar, menantang, tidak mau bekerja sama, sangat marah, mudah tersinggung, minta banyak
perhatian dan iri hati. Jika keluarga mengunjungi maka menunjukkan sikap menolak, yang
mengakibatkan keluarga segan untuk datang, hal ini akan menyebabkan bentuk keagresipan (Hudak &
Gallo, 1996).
Respon Psikologis
4. Depresi Selama fase ini pasien sedih/ berkabung mengesampingkan marah dan
pertahanannya serta mulai mengatasi kehilangan secara konstruktif. Pasien mencoba
perilaku baru yang konsisten dengan keterbatasan baru. Tingkat emosional adalah
kesedihan, tidak berdaya, tidak ada harapan, bersalah, penyesalan yang dalam, kesepian
dan waktu untuk menangis berguna pada saat ini. Perilaku fase ini termasuk mengatakan
ketakutan akan masa depan, bertanya peran baru dalam keluarga intensitas depresi
tergantung pada makna dan beratnya penyakit (Netty, 1999).
Respon Psikologis
5. Penerimaan dan partisipasi Sesuai dengan berlalunya waktu dan pasien beradapatasi, kepedihan
dari kesabatan yang menyakitkan berkurang dan bergerak menuju identifikasi sebagai seseorang
yang keterbatasan karena penyakitnya dan sebagai seorang cacat. Pasien mampu bergantung pada
orang lain jika perlu dan tidak membutuhkan dorongan melebihi daya tahannya atau terlalu
memaksakan keterbatasan atau ketidakadekuatan (Hudak & Gallo, 1996). Proses ingatan jangka
panjang yang terjadi pada keadaan stres yang kronis akan menimbulkan perubahan adaptasi dari
jaringan atau sel. Adaptasi dari jaringan atau sel imun yang memiliki hormon kortisol dapat terbentuk
bila dalam waktu lain menderita stres, dalam teori adaptasi dari Roy dikenal dengan mekanisme
regulator.
Kesimpulan
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga dalam
mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan
penderitaan. Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien yaitu
kejadian-kejadian yang dapat mengancam diri sendiri dimana masalah yang seringkali di
keluhkan pasien yaitu mengenai masalah seperti nyeri, masalah fisik, psikologi sosial,
kultural serta spiritual. Dalam perawatan paliatif peran perawat adalah memberikan Asuhan
Keperawatan pada Pasien Terminal untuk membantu pasien menjalani sisa hidupnya dalam
keadaan seoptimal mungkin.Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan
kondisi terminal, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien
sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya dapat meninggal
dengan tenang dan damai.
Terima Kasih