Anda di halaman 1dari 11

Pengkajian Psikologi

Menjelang Ajal
Disusun Oleh :
 Fitri Laras Martanti Br Zega
(200204020)
 Mae’Ulida Br Sarumaha (200204031)
 Manahan Batistuta Panjaitan (200204032)
PERAWATAN PALIATIF adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada
penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang
dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang
disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta
melibatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, & Rasjidi, 2008).

Perawatan paliatif ini bertujuan untuk membantu pasien yang sudah


mendekati ajalnya, agar pasien aktif dan dapat bertahan hidup selama mungkin.
Perawatan paliatif ini meliputi mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya,
membuat pasien menganggap kematia sebagai proses yang normal, mengintegrasikan
aspek-aspek spikokologis dan spritual (Hartati & Suheimi, 2010). Selain itu
perawatan paliatif juga bertujuan agar pasien terminal tetap dalam keadaan
nyaman dan dapat meninggal dunia dengan baik dan tenang (Bertens, 2009).

Prinsip perawatan paliatif yaitu menghormati dan menghargai martabat serta


harga diri pasien dan keluarganya
Pengkajian Psikologis
Reaksi Proses psikologis

Reaksi Hal-hal Proses Psikologis yang Biasa


dijumpai yaitu Shock (kaget, goncangan Merasa
bersalah, marah, Rasa takut, hilang akal,
batin)frustasi, tidak berdaya, rasa sedih, susah
acting out.
Mengucilkan diri Merasa cacat dan tidak Khawatir
berguna, menutup diri menginfeksi orang lain,
murung Membuka status secara Ingin tahu reaksi
orang Penolakan, terbatas lain, pengalihan
stress, konfrontasi stress, ingin dicintai
Mencari orang lain yang HIV positif.
01
Contoh Formulir Pengkajian
Menjelang Ajal
RESPON PSIKOLOGIS (PENERIMAAN DIRI) TERHADAP PENYAKIT
ADA EMPAT TAHAP REAKSI EMOSI SESEORANG TERHADAP
PENYAKIT, YAITU :

01 Pengingkaran (denial)
Pada tahap pertama pasien menunjukkan 04
Depresi
Selama fase ini pasien sedih/
karakteristik perilaku pengingkaran, mereka gagal berkabung mengesampingkan marah dan
memahami dan mengalami makna rasional dan dampak pertahanannya serta mulai mengatasi
emosional dari diagnosa. kehilangan secara konstruktif. Pasien
mencoba perilaku baru yang konsisten

02 Kemarahan (anger) dengan keterbatasan baru.


Apabila pengingkaran tidak dapat dipertahankan
lagi, ma ka fase pertama berubah menjadi
kemarahan. Perilaku pasien secara karakteristik
dihubungkan dengan marah dan rasa bersalah. Pasien
05 Penerimaan Acceptance)
Pada fase ini, seseorang sudah bisa
menerima kenyataan bahwa peristiwa buruk
akan mengalihkan kemarahan pada segala sesuatu yang ia alami benar-benar terjadi dan
yang ada disekitarnya. tidak dapat diubah.Kendati mungkin
perasaan sedih, kecewa, dan penyesalan

03 Sikap tawar menawar (bargaining)


Setelah marah-marah berlalu, pasien akan berfikir
masih ada, tetapi di tahap ini, seseorang
sudah mulai bisa belajar dan menyesuaikan
diri untuk hidup bersama kenyataan yang
dan merasakan bahwa protesnya tidak ada artinya.
baru dan menerima hal tersebut sebagai
Mulai timbul rasa bersalahnya dan mulai membina
bagian dari perjalanan hidupnya.
hubungan dengan Tuhan,
Masalah Psikologi

Masalah psikologi yang paling sering dialami pasien


paliatif adalah kecemasan. Hal yang menyebabkan
terjadinya kecemasan ialah diagnosa penyakit yang
membuat pasien takut sehingga menyebabkan
kecemasan bagi pasien maupun keluarga (Misgiyanto
& Susilawati, 2014).
NANDA (2015) menyatakan bahwa
kecemasan adalah perasaan tidak
nyaman atau kekhawatiran yang
diseratai oleh respon otonom,
perasaan takut yang disebabkan
olehantisipasi terhadap bahaya. Hal
ini merupakan tanda waspada yang
member tanda individu akan adanya
bahaya dan mampukah individu tersebut
mengatasinya.
PENGKAJIAN
Anamnesis yang teliti baik dari pasien maupun keluarganya (keluhan, lokasi).
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, status mental dan laporan harian selama
perawatan.

Tanda dan gejala yg di temukan pada saat melakukan pengkajian berikut:

 Kesukaran dalam melaksanakan kegitan sehari-hari


 Pelupa
 Sering mengulang kata-kata
 Tidak mengenal dimensi waktu, misalnya tidur di ruang makan
 Cepat marah dan sulit diatur
 Kehilangan daya ingat
 Kesulitan belajar dan mengingat informasi baru
 Kurang konsentrasi
 Kurang kebersihan diri —SOMEONE FAMOUS
 Rentan terhadap kecelakaan: jatuh
 Tremor
 Kurang kordinasi gerakan
Peran Perawat dalam Perawatan Paliatif

1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan


keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu secara
efektif dan saran-saran untuk meningkatkan kualitas hidup.
3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas
dalam menghadapi perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar yang baik dalam
memberikan dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan mereka sehingga
kenyamanan terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai