Anda di halaman 1dari 33

Menjelang

Ajal Pada
Lansia
Kelompok 10
1. Khory Handayani 2111316002
2. Sari Nadhifa Afdhal 1811312007
3. Dihan Nelistia 1811312033
4. Olga Mulyanes 1811312015
5. Della Buana Putri 1811311019
6. Tri Nadia Putri 1811312005
A. Penyakit
Terminal

Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit


dimana menurut akal sehat tidak ada harapan
lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit
itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau
suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah suatu
proses yang progresif menuju kematian berjalan
melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-
Rosa, 1969).
B. Jenis Penyakit Terminal
01 02 03
Penyakit-penyakit Penyakit-penyakit Congestif Renal
kanker. infeksi. Falure (CRF).

04 05 06
Stroke Akibat
Multiple kecelakaan AIDS.
Sklerosis. fatal.
C. Manifestasi Klinik
Fisik
1. Gerakan pengindaran menghilang 5. Kulit kelihatan kebiruan dan pucat.
secara berangsur-angsur dimulai dari 6.Denyut nadi tidak teratur dan lemah.
ujung kaki dan ujung jari. 7.Nafas berbunyi, keras dan cepat
2. Aktivitas dari GI berkurang. ngorok.
3. Reflek mulai menghilang. 8. Penglihatan mulai kabur.
4. Suhu klien biasanya tinggi tapi 9.Klien kadang-kadang kelihatan rasa
merasa dingin dan lembab terutama nyeri.
pada kaki dan tangan dan ujung- 10. Klien dapat tidak sadarkan diri.
ujung ekstremitas.
D. Tahap Berduka
Dr.Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang dapat
terjadi pada pasien dengan penyakit terminal :

01 02 03
Bergaining
Denial Anger ( Marah ) (tawar-
(pengingkaran )
menawar )

04 05
Depetion Acceptance
(depresi ) (penerimaan)
E. Tipe-Tipe Perjalanan Kematian
02 03 04
01

Kematian Kematian Kematian yang Kemungkinan


yang pasti yang pasti belum pasti, mati dan
dengan waktu dengan kemungkinan sembuh yang
yang waktu tidak sembuh belum tidak tentu.
diketahui, bisa pasti, biasanya Terjadi pada
yaitu adanya diketahui, terjadi pada pasien dengan
perubahan baisanya pasien dengan sakit kronik
yang cepat terjadi pada operasi radikal dan telah
dari fase akut kondisi karena adanya berjalan lama.
F. Tanda-tanda Meninggal secara klinis Secara
tradisional.
Pada tahun 1968, World Medical Assembly, menetapkan beberapa petunjuk tentang indikasi
kematian, yaitu:

01
02

03
Tidak ada 04
Tidak adanya
respon
gerak dari Tidak ada reflek.
terhadap Gambaran
otot,
rangsangan mendatar pada
khususnya
dari luar EKG.
pernafasan.
secara total.
G. Macam Tingkat Kesadaran atau Pengertian Pasien
dan Keluarganya Terhadap Kematian.
Strause et all (1970), membagi kesadaran ini dalam 3 type:

01 02 03

Closed Matual Open


Awareness/Tidak Pretense/Kesa Awareness/Sadar
Mengerti. daran/Pengert akan keadaan dan
ian yang Terbuka.
Ditutupi.
H. Bantuan yang Dapat Diberikan Saat Tahap
Berduka
03 Pada Fase
01 Pada Fase Denial Pada faseMenawar
ini perawat perlu mendengarkan segala keluhannya
Perawat perlu waspada dan mendorong pasien untuk dapat berbicara karena akan
terhadap isyarat pasien mengurangi rasa bersalah dan takut yang tidak masuk akal.
dengan denial dengan cara
mananyakan tentang
kondisinya atau 03 Pada Fase
prognosisnya dan pasien Pada faseDepresi
ini perawat selalu hadir di dekatnya dan
dapat mengekspresikan mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien.
perasaan-perasaannya.
02 Pada Fase Marah 04 Pada Fase Penerimaan
Perawat perlu membantunya agar
mengerti bahwa masih me rupakan hal Fase ini ditandai pasien dengan perasaan tenang, damai. Kepada
yang normal dalam merespon perasaan keluarga dan teman-temannya dibutuhkan pengertian bahwa pasien
kehilangan menjelang kamatian. telah menerima keadaanya dan perlu dilibatkan seoptimal mungkin
dalam program pengobatan dan mampu untuk menolong dirinya
sendiri sebatas kemampuannya.
ASKEP SECARA TEORITIS
A.PengkajianRiwayat Kesehatan
1.Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang
2. Riwayat kesehatan dahulu
Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang sama
3.Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan klien
4.Head To Toe
Perubahan fisik saat kematian mendekat:
Pasien kurang rensponsif
Fungsi tubuh melamban
Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja
Rahang cendrung jatuh   
Pernafasan tidak teratur dan dangkal
Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah.
Kulit pucat
Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas/ ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan dengan situasi yang tidak
dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada pada
gaya hidup
2. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang dihadapi, penurunan fungsi
perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain
3. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan keluarga,takut akan hasil
( kematian ) dengan lingkungnnya penuh dengan stres ( tempat perawatan )
4. Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system pendukung
keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

1 Ansietas / ketakutan Klien atua keluarga akan : Bantu klien untuk mengurangi
( individu , keluarga ) yang  Mengungkapkan ketakutannya yang ansietasnya :
berhubungan denga situasi brhubungan dengan gangguan 1. Berikan kepastian dan
yang tak dikenal. Sifat  Menceritakan tentang efek ganmguan pada kenyamanan
kondisi yang tak dapat fungsi normal, tanggungn jawab, peran dan 2. Tunjukkan perasaan tentang
diperkirakan takut akan gaya hidup pemahman dan empti, jangan
kematian dan efek negative menghindari pertanyaan
pada gaya hidup. 3. Dorong klien untuk
mengungkapkan setiap ketakutan
permasalahan yang berhubungan
dengan pengobtannya
4. Identifikasi dan dukung
mekaniosme koping efektif
5. Kaji tingkat ansietas klien :
rencanakan pernyuluhan bila
tingkatnya rendah atau sedang
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

 Dorong keluarga dan teman untuk


mengungkapkan ketakutan-ketakutan
mereka
 Berika klien dan keluarga
kesempatan dan penguatan koping
positif
2 Berduka yang berhubungan Klien atua keluarga akan :  Berikan kesempatan pada klien da
penyakit terminal dan kematian  Mengungkapkan ketakutannya yang brhubungan keluarga untuk mengungkapkan
yang akan dihadapi penurunan dengan gangguan
perasaan, didiskusikan kehilangan
fungsi, perubahan konsep diri dan  Menceritakan tentang efek ganmguan pada fungsi
menark diri dari orang lain normal, tanggungn jawab, peran dan gaya hidup secara terbuka , dan gali makna
pribadi dari kehilangan.jelaskan
bahwa berduka adalah reaksi yang
umum dan sehat
 Berikan dorongan penggunaan
strategi koping positif yang
terbukti yang memberikan
keberhasilan pada masa lalu
 Berikan dorongan pada klien
untuk mengekpresikan atribut diri
yang positif
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

 Bantu klien mengatakan dan


menerima kematian yang akan
terjadi, jawab semua pertanyaan
dengan jujur
 Tingkatkan harapan dengan
perawatan penuh perhatian,
menghilangkan ketidak nyamanan
dan dukungan
3 Perubahan proses keluarga yang Klien atua keluarga akan :  Luangkan waktu bersama keluarga
berhubunga dengan gangguan  Mengungkapkan ketakutannya yang brhubungan atau orang terdekat klien dan
kehidupan takut akan hasil dengan gangguan
tunjukkan pengertian yang empatiI
( kematian ) dan lingkungannya  Menceritakan tentang efek ganmguan pada fungsi
penuh stres ( tempat perawatan ) normal, tanggungn jawab, peran dan gaya hidup  Izinkan keluarga klien atau orang
terdekat untuk mengekspresikan
perasaan, ketakutan dan kekawatiran.
 Jelaskan lingkungan dan peralatan
ICU
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

 Jelaskan tindakan keperawatan dan


kemajuan postoperasi yang
dipikirkan dan berikan informasi
spesifik tentang kemajuan klien
 Anjurkan untuk sering berkunjung
dan berpartisipasi dalam tindakan
perawan
 Konsul dengan atau berikan rujukan
kesumber komunitas dan sumber
lainnya
4 Resiko terhadap distres spiritual Klien atua keluarga akan :  Gali apakah klien menginginkan
yang berhubungan dengan  Mengungkapkan ketakutannya yang brhubungan untuk melaksanakan praktek atau
perpisahan dari system pendukung dengan gangguan
ritual keagamaan atau spiritual yang
keagamaan, kurang pripasi atau  Menceritakan tentang efek ganmguan pada fungsi
ketidak mampuan diri dalam normal, tanggungn jawab, peran dan gaya hidup diinginkan bila yang memberi
menghadapi ancaman kematian kesemptan pada klien untuk
melakukannya
 Ekspesikan pengertrian dan
penerimaan anda tentang pentingnya
keyakinan dan praktik religius atau
spiritual klien
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

 Berikan prifasi dan ketenangan untuk


ritual spiritual sesuai kebutuhan
klien dapat dilaksanakan
 Bila anda menginginkan tawarkan
untuk berdo,a bersama klien lainnya
atau membaca buku ke agamaan
 Tawarkan untuk menghubungkan
pemimpin religius atau rohaniwan
rumah sakit untuk mengatur
kunjungan. Jelaskan ketidak setiaan
pelayanan ( kapel dan injil RS )
ASKEP KASUS
Ny.W adalah seorang wanita lemah yang berusia 88 tahun. Suaminya, meninggal 14
tahun yang lalu akibat cedera serebrovaskuler. Ny. W tinggal dirumahnya bersama
anaknya hingga satu tahun yang lalu. Ketika klien pertama kali di diagnosis kanker
payudara, klien sempat berobat alternatif ke beberapa tempat, namun tidak ada
perubahan hingga klien harus menjalani pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. Selama
sakit klien selalu control dirumah sakit. Saat ini kanker yang di deritanya sudah
bermetastase. Klien diinformasikan bahwa harapan hidupnya hanya tinggal kurang
dari setahun, pada suatu saat tiba-tiba kondisinya menurun dan mengalami kondisi
yang terminal, pasien mengalami penurunan keyakinan terhadap tuhannya dan
keluarganya pun mengalami kecemasan akan kondisi terminal yg dihadapi klien.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien 2. Identitas Penanggung Jawab
• Nama : Ny.W Nama : Tn. H
• Usia : 88 Tahun Usia : 47 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Padang, Sumatera Barat Alamat : Palu, Sulawesi tengah
• Agama : Islam Pekerjaan : Wiraswasta
• Pendidikan : SMA Hubungan dengan Pasien : Anak Pasien
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status : Janda
• Suku Bangsa : Minang
• No.Rekam Medis: xxxxx2423
• Tanggal MRS : 9 Oktober 2021
• Tanggal Pengkajian: 10 Oktober 2021
• Diagnosa Medis: Kanker Payudara
1. Riwayat kesehatan
•Riwayat penyakit sekarang
Saat ini klien menderita kanker payudara stadium IV dan hampir tidak memiliki harapan untuk hidup. Pada saat ini kanker
sudah meluas dalam payudara dan melekat pada kulit atau dinding dada dan juga sudah disertai dengan kelenjar getah
bening aksila supra-klavikula. Selain itu pada kondisi ini metastasis kanker sudah sangat jauh dan sel-sel kanker sudah
sangat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Sel-sel kanker tersebut menyerang bagian tubuh lainnya yaitu tulang, paru-
paru, hati, otak, kulit, dan kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher.

•Riwayat penyakit dahulu


Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah menderita kanker payudara stadium I dan menjalani kemoterapi serta
pengobatan secara alternatif, Ny. W tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, debu, hewan , dan lain lain.

•Riwayat penyakit keluarga


Keluarga klien mengatakan bahwa nenek nya dahulu juga menderita kanker payudara dan meninggal karena kanker
payudara.
•Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan Head to Toe dan hasil yang didapat pada pemeriksaan ini adalah:
Pasien kurang rensponsif
Fungsi tubuh melambat
Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja
Rahang cenderung jatuh
Pernafasan tidak teratur dan dangkal
Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah
Kulit pucat
Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya

•Kebutuhan fisiologis yang dihadapi pasien.


Masalah fisiologis yang dihadapi adalah:
Problem Oksigenisasi: respirasi irregular, lambat, pernafasan cheyne stokes, sirkulasi perifer menurun, perubahan mental; agitasi-gelisah,
tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, nadi ireguler.
Problem Nutrisi dan Cairan: asupan makanan dan cairan menurun, peristaltic menurun, distensi abdomen, kehilangan BB, bibir kering dan
pecah-pecah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun.
Problem suhu: terjadi penurunan suhu tubuh terutama pada bagian ekstremitas yang terasa dingin.
Problem Sensori: Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada kornea,
Pendengaran menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi menurun penglihatan kabur, pendengaran berkurang, sensasi menurun.
Problem nyeri : ambang nyeri menurun dari skala , pengobatan nyeri dilakukan secara intra vena, klien harus selalu didampingi untuk
menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan.
Problem Kulit dan Mobilitas : Bersih dan tidak ada luka kecuali pada area payudara.
B. Analisa Data dan Diagnosa
Keperawatan
No Analisa Data Etilogi Problem

1 DS : • Proses penuaan Ansietas yang berhubungan


• Keluarga klien mengatakan bahwa klien • Penyakit terminal dengan ancaman kematian
sering terbangun pada malam hari. • Tidak ada harapan sembuh
• Klien mengatakan khawatir dengan • Gelisah
penyakitnya dan cemas menghadapi • Ancaman kematian
kematian.

DO :
• Klien terlihat bingung, terlihat pucat,
dan terkadang menunduk sambil
menangis.
• TTV :
TD : 130/70
N : 57x / menit Suhu : 360 C
RR : 15x / menit
No Analisa Data Etilogi Problem
2 DS : • Proses penuaan Keputusasaan yang berhubungan dengan
• Klien mengatakan bahwa dia sudah lelah dan • Penyakit terminal kehilangan kepercayaan pada kekuatan
tidak mau menjalani proses pengobatan lagi. • Terapi spiriual
DO : • Tidak ada harapan sembuh
• Klien nampak murung, sulit mengungkapkan • Keputusasaan
perasaan, berdiam diri, dan kehilangan
keprcayaan kepada tuhan.
• TTV :
TD : 130/70
N : 57x / menit Suhu : 360 C
RR : 15x / menit
3 DS : • Proses penuaan Distress spiritual yang berhubungan
• Klien mengatakan dokter telah memvonisnya • Penyakit terminal dengan menjelang ajal
bahwa hanya bisa bertahan kurang dari 1 tahun • Terapi
• Keluarga mengatakan keyakinan klien tehadap • Tidak ada harapan untuk sembuh
tuhan menurun • Keputusasaan
DO : • Menyatakan hidupnya terasa kurang
• Klien menjadi tertutup, hanya berdiam diri, bermakna
dan terkadang menunjukkan kesedihan. • Distress spiritual
• TTV
TD : 130/70
N : 57x / menit Suhu : 360 C
RR : 15x / menit
C. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap


kematian
2. Keputusasaan berhubungan dengan kehilangan
kepercayaan pada kekuatan spiritual
3. Distress spiritual berhubungan dengan menjelang ajal
C. Intervensi
No SDKI SLKI SIKI
1 Ansietas berhubungan dengan Tingkat Ansietas : Reduksi Ansietas
ancaman terhadap kematian Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap objek Meminimalkan kondisi individu dan
yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya pengalaman subjektif terhadap objek
yang memungkinkan individu melakukan tindakan yang tidak jelas dan spesifik akibat
untuk menghadapi ancaman. antisipasi bahaya yang memungkinkan
Kriteria hasil : individu melakukan tindakan untuk
Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi dari menghadapi ancaman.
skala 2 (cukup meningkat) menjadi skala 4 (cukup Tindakan :
menurun). Observasi :
Perilaku gelisah dari skala 2 (cukup meningkat) menjadi • Identifikasi tingkat ansietas (mis.
skala 4 (cukup menurun). kondisi,waktu,stressor).
• Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
dan non verbal)
Terapeutik :
• Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
• Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan.
•Pahami situasi yang membuat ansietas
dengarkan dengan penuh perhatian.
No SDKI SLKI SIKI

Edukasi :
• Jelaskan prosedur termasuk
sensasi yang mungkin dialami.
• Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis.
• Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien.
• Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan
persepsi.
2 Keputusasaan berhubungan Harapan Promosi Harapan
dengan kehilangan Ketersediaan alternatif pemecahan pada masalah Meningkatkan kepercayaan pada
kepercayaan pada kekuatan yang dihadapi. kemampuan untuk memulai dan
spiritual Kriteria hasil : mempertahankan tindakan
Verbalisasi keputusasaan dari skala 2 (cukup Observasi :
meningkat) menjadi skala 4 (cukup menurun) • Identifikasi harapan pasien dan
keluarga dalam pencapaian hidup
No SDKI SLKI SIKI
Terapeutik :
• Ciptakan lingkungan yang
memudahkan mempraktikkan
kebutuhan spiritual.
Edukasi :
• Anjurkan mengungkapkan perasaan
terhadap kondisi yang realistis
• Latih cara mengembangkan spiritual
3 Distress spiritual berhubungan Status Spiritual Dukungan spiritual
dengan menjelang ajal Keyakinan atau sistem nilai berupa kemampuan Memfasilitasi peningkatan perasaan
merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan seimbang dan terhubung dengan
diri, oranglain, lingkungan atau tuhan. kekuatan yang lebih besar.
Kriteria Hasil : Tindakan :
• Perilaku marah pada tuhan dari skala 2 (cukup Observasi :
meningkat) menjadi skala 4 (cukup menurun). • Identifikasi perasaan khawatir,
• Verbalisasi menyalahkan diri sendiri drai skala 2 kesepian, dan ketidakberdayaan.
(cukup meningkat) menjadi skala 4 (cukup • Identifikasi pandangan tentang
menurun). hubungan antara spiritual dan
• Perasaan takut dari skala 2 (cukup meingkat) kesehatan.
menjadi skala 4 (cukup menurun).
No SDKI SLKI SIKI

Terapeutik :
• Berikan kesempatan
mengekspresikan perasaan
tentang penyakit dan kematian.
• Berikan kesempatan
mengekspresikan dan
meredakan marah secara tepat.
• Yakinkan bahwa perawat
bersedia mendukung selama
masa ketidakberdayaan.
• Sediakan privasi dan waktu
tenang untuk aktivitas spiritual.
Edukasi :
• Anjurkan berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan atau orang
lain.
D. Implementasi dan Evaluasi
No SDKI Implementasi Evaluasi

1 Ansietas berhubungan dengan • Menciptakan suasana terapeutik untuk S : Pasien mengatakan merasa lebih
ancaman terhadap kematian menumbuhkan kepercayaan pasien. baik setelah mengungkapkan perasaan
• Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan. dan persepsi kepada perawat dan kepada
• Memahami situasi yang membuat ansietas dan keluarga.
mendengarkan dengan penuh perhatian. O : Pasien masih belum dapat menerima
• Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama kondisinya saat ini dan eksperinya
pasien. tampak sedih ketika bercerita dan
• Memberi anjuran kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya sekarang
mengungkapkan perasaan dan persepsi. kepada perawat dan keluarganya.
TTV
TD : 130/70
N : 60x / menit Suhu : 370 C
RR : 16x / menit
A : Masalah ansietas pada pasien
teratasi sebagian
P : Intervensi 1 dihentikan.
No SDKI Implementasi Evaluasi

2 Keputusasaan berhubungan • Mengidentifikasi harapan pasien dan keluarga S : Pasien mengatakan merasa lebih
dengan kehilangan untuk mencapai harapan hidup pasien baik setelah mengungkapkan perasaan
kepercayaan pada kekuatan • Menciptakan lingkungan yang memudahkan dan persepsi kepada perawat dan kepada
spiritual klien untuk melakukan kebutuhan spiritual keluarga, Pasien juga mengatakan
• Menganjurkan klien mengungkapkan perasaan bahwa ia telah melakukan kegiatan
kondisi yang dialami. spiritual dengan berdzikir ketika
• Melatih klien untuk mengembangkan spiritual sebelum tidur.
diri. O : Pasien sudah dapat menerima
kondisinya saat ini dan eksperinya
tampak tenang ketika bercerita dan
melakukan aktivitas spiritual.
TTV
TD : 130/70
N : 60x / menit Suhu : 370 C
RR : 16x / menit
A:Masalah Keputusasaanpada pasien
teratasi
P : Intervensi 2 dihentikan.
No SDKI Implementasi Evaluasi

3 Distress spiritual berhubungan • Memberikan kesempatan pasien S : Pasien mengatakan merasa lebih
dengan menjelang ajal mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan baik setelah mengungkapkan perasaan
kematian. dan persepsi, serta amarahnya kepada
• Memberikan kesempatan pada pasien perawat dan kepada keluarga.
mengekspresikan dan meredakan marah secara O : Pasien tampak lebih tenang dan
tepat. eksperinya tampak damai ketika
• Meyakinkan kepada pasien bahwa perawat bercerita dan mengungkapkan
bersedia mendukung pasien selama masa perasaannya sekarang kepada perawat
ketidakberdayaan. dan keluarganya. Pasien mampu
• Menyediakan privasi dan waktu tenang untuk meredakan amarah dan dapat menerima
aktivitas spiritual pasien. kondisi nya saat ini dengan ikhlas.
• Menganjurkan pada pasien untuk berinteraksi Pasien juga dapat berinteraksi dengan
dengan keluarga, teman, dan atau orang lain. anggota keluarga dan tetangga sekitar
rumahnya ketika datang menjenguk
pasien.
No SDKI Implementasi Evaluasi
TTV
TD : 130/70
N : 60x / menit Suhu : 370 C
RR : 16x / menit
A : Masalah ansietas pada pasien
sudah teratasi
P : Intervensi 1 dan 3 dihentikan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai