Ajal Pada
Lansia
Kelompok 10
1. Khory Handayani 2111316002
2. Sari Nadhifa Afdhal 1811312007
3. Dihan Nelistia 1811312033
4. Olga Mulyanes 1811312015
5. Della Buana Putri 1811311019
6. Tri Nadia Putri 1811312005
A. Penyakit
Terminal
04 05 06
Stroke Akibat
Multiple kecelakaan AIDS.
Sklerosis. fatal.
C. Manifestasi Klinik
Fisik
1. Gerakan pengindaran menghilang 5. Kulit kelihatan kebiruan dan pucat.
secara berangsur-angsur dimulai dari 6.Denyut nadi tidak teratur dan lemah.
ujung kaki dan ujung jari. 7.Nafas berbunyi, keras dan cepat
2. Aktivitas dari GI berkurang. ngorok.
3. Reflek mulai menghilang. 8. Penglihatan mulai kabur.
4. Suhu klien biasanya tinggi tapi 9.Klien kadang-kadang kelihatan rasa
merasa dingin dan lembab terutama nyeri.
pada kaki dan tangan dan ujung- 10. Klien dapat tidak sadarkan diri.
ujung ekstremitas.
D. Tahap Berduka
Dr.Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang dapat
terjadi pada pasien dengan penyakit terminal :
01 02 03
Bergaining
Denial Anger ( Marah ) (tawar-
(pengingkaran )
menawar )
04 05
Depetion Acceptance
(depresi ) (penerimaan)
E. Tipe-Tipe Perjalanan Kematian
02 03 04
01
01
02
03
Tidak ada 04
Tidak adanya
respon
gerak dari Tidak ada reflek.
terhadap Gambaran
otot,
rangsangan mendatar pada
khususnya
dari luar EKG.
pernafasan.
secara total.
G. Macam Tingkat Kesadaran atau Pengertian Pasien
dan Keluarganya Terhadap Kematian.
Strause et all (1970), membagi kesadaran ini dalam 3 type:
01 02 03
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas/ ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan dengan situasi yang tidak
dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada pada
gaya hidup
2. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang dihadapi, penurunan fungsi
perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain
3. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan keluarga,takut akan hasil
( kematian ) dengan lingkungnnya penuh dengan stres ( tempat perawatan )
4. Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system pendukung
keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
1 Ansietas / ketakutan Klien atua keluarga akan : Bantu klien untuk mengurangi
( individu , keluarga ) yang Mengungkapkan ketakutannya yang ansietasnya :
berhubungan denga situasi brhubungan dengan gangguan 1. Berikan kepastian dan
yang tak dikenal. Sifat Menceritakan tentang efek ganmguan pada kenyamanan
kondisi yang tak dapat fungsi normal, tanggungn jawab, peran dan 2. Tunjukkan perasaan tentang
diperkirakan takut akan gaya hidup pemahman dan empti, jangan
kematian dan efek negative menghindari pertanyaan
pada gaya hidup. 3. Dorong klien untuk
mengungkapkan setiap ketakutan
permasalahan yang berhubungan
dengan pengobtannya
4. Identifikasi dan dukung
mekaniosme koping efektif
5. Kaji tingkat ansietas klien :
rencanakan pernyuluhan bila
tingkatnya rendah atau sedang
C. Intervensi
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
DO :
• Klien terlihat bingung, terlihat pucat,
dan terkadang menunduk sambil
menangis.
• TTV :
TD : 130/70
N : 57x / menit Suhu : 360 C
RR : 15x / menit
No Analisa Data Etilogi Problem
2 DS : • Proses penuaan Keputusasaan yang berhubungan dengan
• Klien mengatakan bahwa dia sudah lelah dan • Penyakit terminal kehilangan kepercayaan pada kekuatan
tidak mau menjalani proses pengobatan lagi. • Terapi spiriual
DO : • Tidak ada harapan sembuh
• Klien nampak murung, sulit mengungkapkan • Keputusasaan
perasaan, berdiam diri, dan kehilangan
keprcayaan kepada tuhan.
• TTV :
TD : 130/70
N : 57x / menit Suhu : 360 C
RR : 15x / menit
3 DS : • Proses penuaan Distress spiritual yang berhubungan
• Klien mengatakan dokter telah memvonisnya • Penyakit terminal dengan menjelang ajal
bahwa hanya bisa bertahan kurang dari 1 tahun • Terapi
• Keluarga mengatakan keyakinan klien tehadap • Tidak ada harapan untuk sembuh
tuhan menurun • Keputusasaan
DO : • Menyatakan hidupnya terasa kurang
• Klien menjadi tertutup, hanya berdiam diri, bermakna
dan terkadang menunjukkan kesedihan. • Distress spiritual
• TTV
TD : 130/70
N : 57x / menit Suhu : 360 C
RR : 15x / menit
C. Diagnosa Keperawatan
Edukasi :
• Jelaskan prosedur termasuk
sensasi yang mungkin dialami.
• Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis.
• Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien.
• Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan
persepsi.
2 Keputusasaan berhubungan Harapan Promosi Harapan
dengan kehilangan Ketersediaan alternatif pemecahan pada masalah Meningkatkan kepercayaan pada
kepercayaan pada kekuatan yang dihadapi. kemampuan untuk memulai dan
spiritual Kriteria hasil : mempertahankan tindakan
Verbalisasi keputusasaan dari skala 2 (cukup Observasi :
meningkat) menjadi skala 4 (cukup menurun) • Identifikasi harapan pasien dan
keluarga dalam pencapaian hidup
No SDKI SLKI SIKI
Terapeutik :
• Ciptakan lingkungan yang
memudahkan mempraktikkan
kebutuhan spiritual.
Edukasi :
• Anjurkan mengungkapkan perasaan
terhadap kondisi yang realistis
• Latih cara mengembangkan spiritual
3 Distress spiritual berhubungan Status Spiritual Dukungan spiritual
dengan menjelang ajal Keyakinan atau sistem nilai berupa kemampuan Memfasilitasi peningkatan perasaan
merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan seimbang dan terhubung dengan
diri, oranglain, lingkungan atau tuhan. kekuatan yang lebih besar.
Kriteria Hasil : Tindakan :
• Perilaku marah pada tuhan dari skala 2 (cukup Observasi :
meningkat) menjadi skala 4 (cukup menurun). • Identifikasi perasaan khawatir,
• Verbalisasi menyalahkan diri sendiri drai skala 2 kesepian, dan ketidakberdayaan.
(cukup meningkat) menjadi skala 4 (cukup • Identifikasi pandangan tentang
menurun). hubungan antara spiritual dan
• Perasaan takut dari skala 2 (cukup meingkat) kesehatan.
menjadi skala 4 (cukup menurun).
No SDKI SLKI SIKI
Terapeutik :
• Berikan kesempatan
mengekspresikan perasaan
tentang penyakit dan kematian.
• Berikan kesempatan
mengekspresikan dan
meredakan marah secara tepat.
• Yakinkan bahwa perawat
bersedia mendukung selama
masa ketidakberdayaan.
• Sediakan privasi dan waktu
tenang untuk aktivitas spiritual.
Edukasi :
• Anjurkan berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan atau orang
lain.
D. Implementasi dan Evaluasi
No SDKI Implementasi Evaluasi
1 Ansietas berhubungan dengan • Menciptakan suasana terapeutik untuk S : Pasien mengatakan merasa lebih
ancaman terhadap kematian menumbuhkan kepercayaan pasien. baik setelah mengungkapkan perasaan
• Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan. dan persepsi kepada perawat dan kepada
• Memahami situasi yang membuat ansietas dan keluarga.
mendengarkan dengan penuh perhatian. O : Pasien masih belum dapat menerima
• Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama kondisinya saat ini dan eksperinya
pasien. tampak sedih ketika bercerita dan
• Memberi anjuran kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya sekarang
mengungkapkan perasaan dan persepsi. kepada perawat dan keluarganya.
TTV
TD : 130/70
N : 60x / menit Suhu : 370 C
RR : 16x / menit
A : Masalah ansietas pada pasien
teratasi sebagian
P : Intervensi 1 dihentikan.
No SDKI Implementasi Evaluasi
2 Keputusasaan berhubungan • Mengidentifikasi harapan pasien dan keluarga S : Pasien mengatakan merasa lebih
dengan kehilangan untuk mencapai harapan hidup pasien baik setelah mengungkapkan perasaan
kepercayaan pada kekuatan • Menciptakan lingkungan yang memudahkan dan persepsi kepada perawat dan kepada
spiritual klien untuk melakukan kebutuhan spiritual keluarga, Pasien juga mengatakan
• Menganjurkan klien mengungkapkan perasaan bahwa ia telah melakukan kegiatan
kondisi yang dialami. spiritual dengan berdzikir ketika
• Melatih klien untuk mengembangkan spiritual sebelum tidur.
diri. O : Pasien sudah dapat menerima
kondisinya saat ini dan eksperinya
tampak tenang ketika bercerita dan
melakukan aktivitas spiritual.
TTV
TD : 130/70
N : 60x / menit Suhu : 370 C
RR : 16x / menit
A:Masalah Keputusasaanpada pasien
teratasi
P : Intervensi 2 dihentikan.
No SDKI Implementasi Evaluasi
3 Distress spiritual berhubungan • Memberikan kesempatan pasien S : Pasien mengatakan merasa lebih
dengan menjelang ajal mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan baik setelah mengungkapkan perasaan
kematian. dan persepsi, serta amarahnya kepada
• Memberikan kesempatan pada pasien perawat dan kepada keluarga.
mengekspresikan dan meredakan marah secara O : Pasien tampak lebih tenang dan
tepat. eksperinya tampak damai ketika
• Meyakinkan kepada pasien bahwa perawat bercerita dan mengungkapkan
bersedia mendukung pasien selama masa perasaannya sekarang kepada perawat
ketidakberdayaan. dan keluarganya. Pasien mampu
• Menyediakan privasi dan waktu tenang untuk meredakan amarah dan dapat menerima
aktivitas spiritual pasien. kondisi nya saat ini dengan ikhlas.
• Menganjurkan pada pasien untuk berinteraksi Pasien juga dapat berinteraksi dengan
dengan keluarga, teman, dan atau orang lain. anggota keluarga dan tetangga sekitar
rumahnya ketika datang menjenguk
pasien.
No SDKI Implementasi Evaluasi
TTV
TD : 130/70
N : 60x / menit Suhu : 370 C
RR : 16x / menit
A : Masalah ansietas pada pasien
sudah teratasi
P : Intervensi 1 dan 3 dihentikan
TERIMA
KASIH