Anda di halaman 1dari 18

ASKEP LANSIA

DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN
• Saat seseorang menjadi tua,
kemampuan untuk beradaptasi
terhadap gangguan internal
maupun eksternal menurun,
PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN
PADA LANSIA

• Saluran GI ini dinding usus kehilangan kekuatan


dan elastisitas.
• Masalah konstipasi menjadi empat kali lebih
besar dibanding saat usianya lebih muda.
• Atropic gastritis merupakan kondisi yang umum
terjadi pada lansia, dan mengakibatkan gangguan
pencernaan dan penyerapan zat gizi, terutama
vitamin B12, biotin, Ca dan Fe.
• Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya
periodontal disease yang biasa terjadi setelah
umur 30 tahun dan kesehatan gigi yang buruk dan
gizi yang buruk.
• Indera pengecap menurun
hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap
terutama rasa manis dan asin
• Esofagus melebar
• Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar
menurun ), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun.

• Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi


terganggu ).
PENGKAJIAN

1. Status gizi
2. Pemasukan diet
3. Anoreksia, tidak dicerna, mual dan muntah
4. Kemampuan mengunyah dan menelan
5. Kedaan gigi, rahang dan rongga mulut
6. Auskultasi bising usus
7. peerut kembung
8. Apakah ada konstipasi, diare.
PEMERIKSAAN FISIK

• Urutan : inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi


• Auskultasi mendahului palpasi & auskultasi
karena manipulasi pada usus dengan 2 teknik tsb

• Mengganggu mobilitas dan bising usus


INSPEKSI
• Inspeksi kulit terhadap warna, karakteristik permukan,
jaringa parut, lesi

Auskultasi
1. Bising usus (frekuensi, karakter)
Normal : terdengar gemuruh 5 sampai 25 kali/menit
Penyimpangan : tak ada bising setelah pendengaran lebih
dari 5 menit
2. Desiran : dg menempat bagian bel kedaerah epigastrik dan
empat kuadran
Normal : tak ada
Penyimpangan : keras/lembut, bunyi nada : tinggi
PERKUSI

• Pada keempat kuadran


Normal : timpani terutama diatas lambung dan usus. Pekak di
areaperut bawah
Penyimpangan : pekak nyata pada area lain
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan nutrisi :kurang dari kebutuhan


tubuh b/d pemasukan yang tidak adekuat
2. Gangguan eliminasi BAB b/d pola makan
tidak efektif
INTERVENSI DAN
IMPLEMENTASI
1. Rangsang nafsu makan :
• Berikan makanan porsi kecil tapi sering
• Berikan makanan bergizi.
• Berikan makanan selagi hangat dgn penampilan
yang enarik.
• Tersedianya makanan yang mungkin sesuai dg
pilihannya.
2. CEGAH TERJADINYA
GANGGUAN PENCERNAAN
• Berikan sikap fowler waktu makan
• Pertahankan keasaman lambung
• Berikan makanan yg tidak membentuk gas
• Cukup cairan
3. CEGAH KONSTIPASI ATAU
SEMBELIT

• Jamin kecukupan cairan dalam diet


• Berikan dorongan untuk melakukan
aktifitas
• Berikan kebebasan dan posisi tubuh
normal.
KONSTIPASI

Penyebab :
1. Masukan cairan tak adekuat
2. Tak aktif  kurang latihan
3. Obat-obatan ( aspirin, antihistamin, antasi dengan
alumunium atau kalsium, dsb)
4. Diet tinggi lemak
5. Mengabaikan respon pada dorongan defekasi
6. Stress mental atau depresi
BAGAIMANA MENGATASI
KONSTIPASI PADA LANSIA …
1. Minum sedikitnya 1,9 ltr air/hari, kecuali
dikontraindikasikankarena peny. Lain
(jantung, sirkulasi, ginjal ).
2. Berpartisipasi pada latihan secara : berjalan
 dapat mempertahankan tonus otot
3. Batasi penggunaan obat yang dijual bebas
yang menyebabkan konstipasi
4. KURANGI /HILANGKAN PENGGUNAAN
LAKSATIF MERUSAK MEKANISME DEFEKASI
ALAMIAH

5. Makan sedikitnya 4 porsi sayuran . Kurangi


masukan gula

6. Coba untuk mengembangkan jadwal


eliminasi teratur
PELAKSANAAN

• Semua tindakan yang telah


direncanakan dilakukan sesuai
kebutuhan pasien
EVALUASI

• Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu


dievalusi/ dinilai, baik secara verbal maupun non
verbal. Untuk mengetahui sejauhmana lansia dan
keluarga mampu melakukan apa yang telah
dianjurkan

Anda mungkin juga menyukai