Anda di halaman 1dari 21

Dispepsia Fungsional

Stella Nadia
102013347
Skenario
seorang perempuan, 25 tahun datang ke poliklinik
umum dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3 hari
smrs. Sebenarnya keluhan ini sudah sering
mengganggu dan hilang timbul sejak 1 tahun yang
lalu. Biasanya pasien minum obat maag dan keluhan
berkurang. Pencetus yang sering adalah terlambat
makan dan makan makanan yang pedas. Penurunan
berat badan, riwayat muntah dan BAB hitam
disangkal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan
kelainan, kecuali nyeri tekan ringan di epigastrium.
Pemeriksaan lab belum ada
a. Identifikasi istilah yang tidak
diketahui
Tidak ada

b. Rumusan masalah
Seorang wanita 25 tahun dengan
keluhan nyeri ulu hati sejak 3 hari
dan hilang timbul
Hipotesis
Wanita berusia 25 tahun tersebut mengalami
dispepsia fungsional
Anamnesis
KU : nyeri ulu hati sejak 3 hari dan hilang timbul
KT : nyeri tekan ringan di epigastrium

Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
Diagnosis

WD DD
Dispepsia Fungsional a. Ulkus peptikum
Dispepsia tipe
b.GERD
ulkus
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium
Barium enema
Endoskopi
Pemeriksaan radiologi
USG
Waktu pengosongan lambung
Dispepsia
Kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri
dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas
yang menetap atau mengalami kekambuhan
Klasifikasi dispepsia
a. Dispepsia organik
Gastritis
Ulkus peptikum
Karsinoma SCBA

b. Dispepsia fungsional
tipe ulkus
tipe dismotilitas
non-spesifik
Dispepsia Fungsional

Adanya satu atau lebih keluhan rasa penuh


setelah makan, cepat kenyang, nyeri ulu
hati/ epigastrik, rasa terbakar di
epigastrium
Tidak ada bukti kelainan struktural
Keluhan ini terjadi selama 3 bulan dalam
waktu 6 bulan terakhir
nyeri epigestrium terlokasi
Dispepsia tipe nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid
ulkus

nyeri saat lapar
nyeri episodik

mudah kenyang
Dispepsia tipe

perut cepat terasa penuh saat makan,
mual, muntah
dismotilitas upper abdominal bloating
rasa tak nyaman bertambah saat makan.

Dispepsia non Tidak ada gelaja seperti kedua tipe diatas


spesifik
Diagnosis Banding
Ulkus peptik

a. Nyeri epigastrium
segera setelah makan GERD
b. Sering muntah
c. Penurunan nafsu
makan a. Heartburn
d. Berat badan menurun b.Esofagitis
e. Ulkus dapat c. Kerusakan
menembus lapisan
mukosa sampai serosa kerongkongan
perforasi
Etiologi
Menelan udara (aero fagi)
Regurgitasi (refluks) asam dari lambung
Obat-obatan anti inflammatory
Iritasi lambung ringan (gastritis ringan)
Stress psikologis,kecemasan atau depresi
Infeksi Helicobacter pylori (Hp)
Faktor predisposisi
Aerofagi
Merokok, konsumsi kafein (kopi), alkohol, atau
minuman yang sudah dikarbonasi (softdrink)
Mengkonsumsi makanan yang menghasilkan gas
Berolahraga langsung setelah makan
Stress/ psikologis yang berlebihan
Patofisiologi
Sekresi asam lambung
Helicobacter pylori
Dismotilitas gastrointestinal
Ambang rangsang persepsi
Disfungsi otonom
Aktivitas mioelektrik lambung
Horonal
Diet & faktor lingkungan
Psikologis
Epidemiologi
> 45 tahun sering ditemukan kasus
keganasan
< 20 tahun jarang ditemukan kasus
keganasan
Wanita > laki-laki
Manifestasi Klinis

dispepsia dengan keluhan seperti


ulkus (ulkus-like dyspepsia)
dispepsia dengan gejala seperti
dismotilitas (dysmotility-like
dyspesia
dispepsia non spesifik (tidak ada
gejala seperti kedua tipe diatas)
Komplikasi

Luka di dinding lambung


Pencegahan
1. Biasakan makan
teratur
2. Kunyah makanan 7. Tingkatkan konsumsi
dengan baik makanan sumber serat
3. Jangan makan 8. Konsumsi makanan
terlalu banyak probiotik
4. Jangan berbaring 9. Kurangi konsumsi
setelah makan makanan pembentuk asam
5. Hindari waktu 10. Jangan makan makanan
makan yang terlalu ber- yang terlalu panas atau
dekatan dingin
6. Jangan makan 11. Kurangi stress
sambil minum
Penatalaksanaan
a. Non-medikamentosa
Pendekatan umum
Dietetik

b. Medikamentosa
Antasida
Penyekat H2 reseptor
PPI
Sitoproteksi
Prokinetik
Obat lain-lain
Psikoterapi
Kesimpulan
Hipotesis diterima

Anda mungkin juga menyukai