Anda di halaman 1dari 19

Gejala dan

Penatalaksaan
Dispepsia
• Fungsional
Mohamad Pujiyantoro 102014115
• Leo Trio Sanjaya 102017056
• Richard Agung 102017170
• Riska Noviyanti 102013218
• Ade Siska 102016253
• Parisca Maya 102017048
• Rachel Filia 102017120
• Gabrilia Handayani 102017165
• Beatrix Derfi Sarifin 102017238
• Seorang perempuan berusia 25 tahun
datang ke poliklinik umum dengan
keluhan nyeri ulu hati sejak 3 hari yang
lalu.

Skenari
o1
Identif
kasi
Istilah

• Perempuan 25
Rumus tahun datang
an dengan keluan
Masala nyeri ulu hati
h sejak 3 hari yang
lalu.
Analisis
Masalah Anamnesis

Pemeriksaan
Epidemiologi • Fisik
• Penunjang

Diagnosis
Pencegahan • WD
• DD

RM

Prognosis Gejala Klinis

Penatalaksanaan Etiologi

Patofisiologi
ANAMNESIS
• Identitas pasien
Wanita, 25 tahun

 Keluhan utama
Nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu

• Riwayat Penyakit Sekarang


• Keluhan sering mengganggu
• Dengan Promag keluhan berkurang.
• Faktor pencetusnyeri terlambat makan dan makan
makanan pedas.
• Tidak ada penurunan BB, muntah, dan BAB hitam.
• Riwayat Penyakit dahulu
Keluhan sudah sering
mengganggu dan hilang
timbul sejak 1 tahun yang
lalu.

• Riwayat Kesehatan
Kelurga

• Riwayat Pribadi

• Riwayat Sosial Ekonomi


PEMERIKSAAN
FISIK
• Keadaan umum tampak sakit
sedang

• Kesadaran compos mentis

• TTV normal

• Nyeri tekan (+) pada regio


epigastrium.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium : faktor infeksi


(leukositosis), pankreatitis
(amilase, lipase), keganasan Pada kasus hasil lab
saluran cerna (CEA, CA 19-9, belum ada
AFP).
2. Endoskopi
(esofagogastroduodenoskopi)
3. Radiologi (pemeriksaan barium
meal) : kelainan struktural
mukosa SCBA (tukak atau
gambaran tumor) dan
obstruksi.
WORKING DIAGNOSIS

• Dispepsia fungsional = kumpulan gejala


yang terdiri dari mual muntah, nyeri ulu
hati, kembung, rasa penuh dan cepat
kenyang, sendawa, rasa terbakar.

(1) dispepsia tipe ulkus


(2) dispepsia tipe dismotilitas
(3) dispepsia nonspesifik
1. Dispepsia ec Ulkus 2. Dispepsia ec 3. Dispepsia ec 4. Dispepsia ec
Peptik Pankreatitis Gastritis Kolesistitis

• Defek berukuran > • Defisiensi lithostatin Inflamasi mukosa Radang dinding


5mm, kedalaman • tekanan pada lambung. kantung empedu.
sampai lapisan saluran pankreas
submukosa. • Konsumsi alkohol
• Dapat terjadi jangka panjang 
perforasi kerusakan sel asinar.
• Tukak duodeni: Nyeri epigastrium, • Gastritis akut : Nyeri kolik abdomen
Nyeri hilang setelah diare dan steatore, infeksi H. pylori  kanan atas, demam.
makan kembung, BB dan rasa nyeri
• Tukak gaster : Nyeri ikterus sebagai akibat epigastrium
setelah makan dan stenosis bilier. mendadak, mual
mual dan muntah.
• Gastritis kronis :
infeksi H. pylori
dan OAINS.
EPIDEMIOLOGI
• Perempuan > laki-laki
• Prevalensi dispepsia adalah ¼ dari
populasi dewasa dan merupakan
penyebab tersering untuk konsultasi
perobatan. Setiap tahun, hampir 25%
dewasa mengalami dispepsia yang
berlangsung selama beberapa hari,
meliputi 7% dari lawatan ke kantor dan
lebih dari setengah keluhan dari
gastrointestinal di praktek umum.
ETIOLOGI

• Diet dan faktor sekitar


• Sekresi asam lambung
• Infeksi H. pylori
• Dismotilitas gastrointestinal
• Regurgitasi (refluks) asam dari lambung
• NSAID
• Iritasi lambung ringan (gastritis ringan).
Patogenes Infeksi Helicobacter
pylori

is
Sekresi Asam
Lambung peningkatan
Eradikasi H. pylori pada
dispepsia fungsional
dengan H. pylori positif,
sensitivitas mukosa
gagal  pengobatan
lambung terhadap asam
Dismotilitas konservatif baku.
yang menimbulkan rasa
Perlambatan
tidak enak diperut.
pengosongan Diet dan Faktor
lambung (Nyeri ulu Lingkungan
hati, cepat penuh, Perubahan pola makan,
kembung) dan intoleransi makanan 
hipomotilitas makanan berlemak
antrum, gangguan
akomodasi lambung
Psikologis
waktu makan,
Stres akut. Adanya
disritmia gaster,
kontraktilitas lambung
dan
yang mendahului keluhan
hipersensitivitas
mual setelah stimulus stres
visceral (nyeri,
sentral.
sendawa, dan
penurunan berat
badan)
TATALAKSANA

Tanda Alarm

- Hematemesis
melena
- BB > 10 kg
- Disfagia
- Mual muntah
- Anemia
Penatalaksa
naan

Non
Medikament
Medikament
osa
osa

Pendekatan
Dietetik
Umum
Medikamentos
a

H2-
Antimuskar
Antasida reseptor PPI Prokinetik Obat lain
inik
antagonis
• Menghindari makanan pencetus (pedas,
tinggi lemak, kopi)
• Makan dalam porsi kecil tetapi sering
• Mengurangi stress dan cemas
PROGNOSIS

• Dengan menghilangkan penyebab dan terapi


yang akurat dan adekuat prognosis dispepsia
fungsional baik
KESIMPULAN
• Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk suatu sindrom
atau kumpulan gejala atau keluhan yang terdiri dari nyeri atau
rasa tidak nyaman diulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa,
rasa cepat kenyang, perut rasa penuh atau begah. Secara garis
besar, penyebab sindrom dispepsia ini dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok penyakit organik dan kelompok dimana
sarana penunjang tidak dapat memperlihatkan adanya gangguan
patologis struktural atau biokimiawi. Anamnesis, pemeriksaan
fsik, dan pemeriksaan penunjang yang tepat sangat diperlukan
untuk menunjang dalam menegakkan penyebab yang tepat
sehingga dapat selaras dengan penatalaksanaan yang diberikan
kepada pasien. Diagnosis yang cepat serta pengobatan yang tepat
dapat memberkan prognosis yang baik. Untuk pencegahan dapat
dihindari hal-hal yang dapat merangsang timbulnya keluhan.

Anda mungkin juga menyukai