Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan dan juga ingin berhubungan dengan
manusia lainnya.Manusia juga memiliki keinginan yang besar untuk mengetahui apa yang
terjadi dalam dirinya dan apa yang terjadi di sekitarnya. Rasa ingin tahu ini menuntut
manusia untuk melakukan proses komunikasi.Komunikasi merupakan proses interaksi yang
melibatkan dua pihak atau lebih dimana terjadi proses penyampaian dan penerimaan pesan
baik secara langsung maupun tidak langsung.

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam sebuah hubungan. Dalam ilmu kedokteran,
terdapat kemampuan – kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh para dokter. Seorang
dokter harus dapat berkomunikasi dan membangun rasa empati dengan baik kepada pasien.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam skenario ini adalah Cara melakukan komunikasi antara
mahasiswa dengan kakek dan nenek

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan proses interaksi yang melibatkan dua pihak atau lebih
dimana terjadi proses penyampaian dan penerimaan pesan baik secara langsung
maupun tidak langsung.

1.1 Raymond Ross


Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-
simbol sedemikian rupa agar membantu penerima pesan membangkitkan
respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator.
1.2 Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada
penerima dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka.
1.3 Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada
satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
1.4 Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-
kata, gambar, grafis, angka, dsb.

2. Sifat komunikasi
2.1 Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata
yang disampaikan dengan disuarakan ataupun ditulis. Dalam komunikasi
verbal diperlukan sosok pendengar yang aktif, Mendengarkan aktif berarti
pendengar menaruh minat terhadap apa yang disampaikan pembicara, dan
peduli dengan apa yang dipikirkan atau dirasakannya serta apa yang
diinginkannya. Mendengarkan aktif akan membantu pendengar memahami
mengenai apa yang terjadi. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek
berupa ;
2.1.1 Penggunaan kata
Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata
yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam
berkomunikasi.
2.1.2 Kecepatan bicara
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat
diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
2.1.3 Intonasi suara
Akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
2.1.5 Singkat dan jelas
Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
2.1.6 Timing
Berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi,
artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan
apa yang disampaikan.
2.2 Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang tidak menggunakan
kata-kata yang disampaikan dengan gerakan tubuh, ekspresi muka, kontak
mata, pakaian, gaya rambut, gaya tulisan,simbol, paralinguistik ( kualitas
suara, emosi, gaya bicara, ritme bicara, intonasi) .
2.3 Hubungan komunikasi verbal dan non verbal
2.3.1 Pengulangan
Pesan non verbal memperkuat pesan verbal yang
disampaikan
2.3.2 Pertentangan
Pesan verbal dan non verbal menunjukan pertentangan,
atau terdapat perbedaan antara pesan verbal yang
disampaikan dengan non verbal
2.3.3 Melengkapi
Pesan verbal dan non verbal saling melengkapi satu
sama lain, misalnya secara verbal kurang tersampaikan
namun dengan non verbal semakin diperjelas
2.3.4 Mengganti
Pesan verbal dan non verbal bisa saling menggantikan
2.3.5 Menekankan
Non verbal menekankan interpretasi pesan verbal
3. Hambatan Komunikasi
3.1 Hambatan fisik
Hambatan fisik merupakan hambatan yang menyangkut hal-hal yang
berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau
orang yang tidak bisa mendengar
3.2 Hambatan mental
Hambatan mental merupakan hambatan yang menyangkut kondisi mental
seseorang yang diajak berkomunikasi, misalnya orang tersebut sedang
dalam kondisi sedih, kesepian, atau kurang perhatian.
3.3 Hambatan sosial
Hambatan sosial merupakan hambatan yang menyangkut lingkup sosial
seseorang yang diajak berkomunikasi, misalnya orang tersebut kehilangan
teman-teman ataupun keluarga
3.4 Hambatan Usia
Hambatan usia merupakan hambatan yang berkaitan dengan adanya
perbedaan usia antara dua orang yang berkomunikasi, misalnya bagaimana
anak remaja sekarang dan menggunakan kalimat-kalimat yang sulit
dipahami oleh orang yang lebih tua. Kesenjangan usia memang harus
dijembatani dengan baik sehingga pesan yang disampaikan tercapai.

4. Analisa Transaksionil
Analisa transaksionil merupakan proses analisa transaksi atau komunikasi dalam
hubungan sosial antara 2 orang atau lebih individu yang berbeda. Analisa yang
dilakukan adalah dengan menentukan ego yang dominan yang sedang berlangsung
( orangtua, dewasa, anak). Kita sebagai lawan bicara harus mampu menyesuaikan
diri agar komunikasi yang terjalin berjalan baik.

4.1 Oknum Orangtua


Individu yang bertindak dan berperasaan seperti yang dilakukan Ibu dan
Ayah.Individu yang memberikan proteksi, bimbingan, kritik serta ajaran
bagaimana melakukan sesuatu.
4.2 Oknum Dewasa
Individu yang bertindak dan berperasaan seperti yang dilakukan orang
dewasa. Individu lebih berorientasi pada kenyataan, lebih membandingkan
berbagai alternatif yang ada, suka melakukan koreksi, percaya diri sendiri
dan tidak dipengaruhi perasaan.
4.3 Oknum kanak-kanak
Individu yang bertindak dan berperasaan seperti yang dilakukan anak
anak pada umumnya. Individu memiliki perasaan, fantasi, intuisi serta
emosi yang belum stabil dan belum tepat.
BAB III
PEMBAHASAN
Skenario

Pada suatu kunjungan sosial ke satu rumah dimana tinggal sepasang kakek dan nenek lanjut
usia, beberapa mahasiswa melakukan komunikasi dengan kakek nenek tersebut. Kakek yang
berumur 75 tahun ini merawat istrinya yang berumur 70 tahun dan sudah pikun. Mereka tak
punya anak dan saudara- saudara lagi. Kehidupan mereka ditanggung oleh gereja.

Komunikasi

Sesuai dengan skenario kita dapat mengetahui bahwa mahasiswa dan kakek nenek tersebut
telah melakukan proses komunikasi secara verbal. Dalam komunikasi verbal ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan. Dalam skenario ini aspek-aspek yang sangat penting untuk
diperhatikan antara lain :

1. Penggunaan kata
Dalam skenario ini, mahasiswa dihadapkan dengan dua orang lanjut usia
2. Kecepatan bicara
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat
diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
3. Intonasi suara
Akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai