Anda di halaman 1dari 10

Otot-Otot pada Extremitas Inferior

Nur Aisyah Amirah Binti A Mazlam


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia
Email: aisyahmirah27@gmail.com
Abstrak
Otot merupakan sistem yang unik bagi makhluk primata. Otot dikendalikan saraf dan
mempunyai kegiatan biolistrik untuk menjalankan fungsinya sebagai alat gerak pada tubuh. Selain
itu, fungsi otot juga untuk mempertahankan postur tubuh, menahan tekanan yang diberikan pada
tubuh, menghasilkan panas dan berperan dalam pengaturan suhu tubuh. Setiap pergerakan
makhluk hidup dihasilkan melalui kontraksi dan relaksasi otot. Otot terbagi kepada beberapa jenis
yaitu otot skelet, otot jantung dan otot polos. Kontraksi otot bermula saat sarkolema dirangsang
yang menyebabkan perlepasan Ca2+ yang dilepaskan dari retikulum sarkoplasma ke sarkoplasma.
Tetanus adalah salah satu jenis gangguan pada otot yang disebabkan oleh organisme yang
menyebabkan otot menjadi kaku.

Kata kunci: Kontraksi otot, gangguan pada otot, otot kaku.

Abstract

Muscle is a unique system for all living thing. Muscle is conducted by nervous system and
has biolytic activities that will enable its function to move the body. Besides, muscles give the body
its shape; endure the pressure exerted on the body, produce heat and regulate the body
temperature. Each single movement of living things is created by contraction and relaxation of
muscle. There are several types of muscle which are skeletal muscle, cardiac muscle and smooth
muscle. Muscle contraction begins when sarcolemma is stimulated which causes the release of
Ca2+ from the sarcoplasmic reticulum into the sarcoplasmic. Tetanus is a type of muscle disorders
caused by organisms that cause muscle stiffness.

Keywords: Muscle contraction, muscle disorders, muscle stiffness.

1
Pendahuluan
Otot merupakan sistem yang unik bagi makhluk primata. Otot dikendalikan saraf dan
mempunyai kegiatan biolistrik untuk menjalankan fungsinya sebagai alat gerak pada tubuh. Selain
itu, fungsi otot juga untuk mempertahankan postur tubuh dan menahan tekanan yang diberikan
pada tubuh. Ia juga menghasilkan panas dan berperan dalam pengaturan suhu tubuh.

Antara karakteristik otot ialah eksitabilitas yaitu peka rangsang dan merespons terhadap
stimuli (impuls). Ia juga mempunyai sifat kontraktilitas (memendek) dan sifat ekstensibilitas yaitu
meregang bila ditarik. Selain itu, ia turut memiliki sifat elastisitas yaitu kembali ke panjang dan
bentuk asal setelah relaksasi atau ekstensi.1

Struktur makroskopik otot kaki

Struktur otot tungkai bawah dan otot pedis dapat dibagikan kepada dua yaitu secara
mikroskopik dan secara makroskopik. Dari sudut makroskopik atau anatominya, otot tungkai
bawah dibagikan kepada musculi flexor, musculi extensor dan musculi petronaei. Musculi flexor
pula dibagi atas lapisan dangkal yang terdiri dari musculus gastrocnemius, musculus soleus dan
musculus plantaris; serta lapisan dalam yang terdiri dari musculus popliteus, musculus flexor
digitorum longus, musculus tibialis posterior dan musculus flexor hallucis longus. Manakala
musculi extensor dibagi kepada musculus tibialis anterior, musculus extensor digitorium longus,
musculus peroneus tertius dan musculus extensor hallucis longus. Musculi peronaei pula dibagi
atas musculus peroneus longus dan musculus peroneus brevis.2

Pada kelompok posterior ialah musculus gastrocnemius, musculus soleus, musculus flexor
digitorum longus dan musculus tibialis posterior membentuk betis. Musculus gastrocnemius
keluar sebagai dua tendon, satu dari tiap condylus femoris. Ketika serat berjalan ke bawah mereka
bergabung dengan serat musculus soleus dan kedua otot berjalan sebagai tendo Achilles, yang
berinsersi pada bagian belakang calcaneus. Tendon-tendon dari otot lain berjalan di belakang
malleolus medialis memasuki telapak kaki dan berinsersi pada os tarsus dan pada jari-jari.
Musculus gastrocnemius dan musculus soleus adalah fleksor plantar yang kuat, membantu
mempertahankan keseimbangan, dan merupakan kekuatan utama saat berjalan, berlari dan
melompat. Musculus gastrocnemius juga fleksor dan penstabil lutut.

2
Kelompok anterior di tungkai bawah adalah musculus tibialis anterior, musculus extensor
hallucis longus dan musculus extensor digitorum longus yang keluar dari tibia, fibula dan
ligamentum interossea di antara kedua tulang, berjalan ke bawah sepanjang tungkai, menjadi
tendon (yang diperkuat pada pergelangan kaki oleh pita fascia) dan berinsersi melalui tendon
tersebut pada os tarsus dan phalanges. Kerja utamanya adalah dorsifleksi kaki dan jari kaki.

Pada kelompok peroneal pula dibagi atas musculus peroneus longus dan musculus
peroneus brevis yang keluar dari fibula, berjalan ke bawah pada sisi lateral tungkai, dan berjalan
di belakang malleolus external untuk berinsersi pada ossa tarsalia dan metatarsalia. Kerja external
untuk berinsersi pada ossa tarsalia dan metatarsalia. Kerja otot-otot ini adalah eversi kaki dan
membantu plantar fleksi.2,3,4

Gambar 1. Sudut Anterior Dan Posterior Otot Kaki Tungkai Bawah.5

Manakala mengikut struktur makroskopik, otot-otot bagi kaki bahagian pedis terbahagi dua
yaitu otot dorsum pedis dan otot planta pedis. Otot dorsum pedis adalah musculus extensor
digitorium brevis dan musculus hallucis brevis. Otot planta pedis pula terbahagi mengikut susunan
jari dimana otot-otot jari kaki I adalah musculus abductor hallucis, musculus flexor hallucis brevis
dan musculus adductor hallucis. Otot-otot jari kaki V pula adalah musculus abductor digiti quinti,

3
musculus flexor digiti quinti brevis dan musculus opponens digiti quinti. Dan yang terakhir adalah
otot-otot yang berada di ruang tengah kaki yaitu pada jari II, III dan IV adalah musculus flexor
digitorum brevis, musculus quadratus plantae, musculus lumbricales, musculus interoissei
plantares dan musculus interoissei dorsalis.2

Gambar 2. Otot di Telapak Kaki Lapisan Pertama dan Kedua.6

Struktur mikroskopik otot kaki

Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk
bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak
dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang
karena mempunyai kemampuan berkontraksi dan dinamakan otot skelet atau otot lurik. Otot skelet
terdiri dari serat-serat otot dan jaringan penyambung antar serat. Panjangnya rata-rata 3 cm dan
terdapat yang lebih panjang yaitu 15-30 cm, dan berdiameter 10-100 µm.

Kebanyakan otot skelet terlibat dalam pergerakan volunter tulang dan tendo. Pusat otak
yang lebih tinggi mempunyai pengendalian primer otot ini dan kontraksinya dimulai oleh neuron
motorik medula spinalis atau radiks ventralis. Beberapa kontraksi otot skelet adalah involunter
misalnya lengkung refleks, kerdipan mata. Pengamatan mikroskop cahaya sajian yang dipotong

4
sejajar dengan sumbu panjang tiap sel otot menunjukkan bahwa otot secara keseluruhan misalnya
biseps mempunyai striasi yang jelas, berarti adanya susunan yang sangat teratur filamen tipis yang
kaya akan aktin dan filamen tebal yang kaya dengan miosin. Dengan mikroskop elektron tampak
struktur dasar striasi.

Gambar 3. Struktur Mikroskopik Otot Kaki.5

Otot-otot tungkai atas

Otot-otot tungkai atas terdiri dari otot lengan atas, lengan bawah dan tangan. Otot-otot
lengan atas terbagi kepada dua, yaitu otot fleksor dan otot ekstensor. Otot-otot fleksor terdiri dari
M. biceps brachii, M. brachialis dan M. coracobrachialis. Otot-otot ekstensor pula terdiri dari M.
triceps brachii.

Otot-otot lengan bawah terdiri atas otot-otot fleksor dan ekstensor. Otot-otot fleksor pula
terdiri atas 3 lapisan. Lapisan pertama terdiri atas m. pronator teres, m. flexor carpi radialis, m.
palmaris longus dan m. flexor carpi ulnaris. Otot m. flexor digitorum sublimis terdapat di lapisan
kedua sementara di lapisan ketiga, terdapat otot m. flexor digitorum profundus, m. flexor pollicis
longus dan m. pronator quadratus.

5
Otot-otot di tangan terdiri atas M. abductor pollicis longus, M.flexor carpi ulnaris, M.
extensor carpi ulnaris, M. flexor carpi radialis, M. flexor pollicis longus dan M. extensor digiti
minimi.3

Gambar 4. Struktur Otot Lengan Atas dan Bawah.7

6
Gambar 5. Struktur Otot Tangan.7

Mekanisme kontraksi otot

Otot terbagi kepada 3 yaitu otot skelet, otot polos dan otot jantung. Jika dilihat dari
mikroskop, otot skelet dan otot jantung kedua-duanya adalah mempunyai corak atau lurik
manakala otot polos tidak. Otot skelet pula dikendalikan oleh saraf, manakala otot jantung dan otot
polos tidak dikendalikan oleh saraf. Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas
utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh dan
substansi dalam tubuh.

Jika otot berkontraksi, panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak mengalami perubahan
tetapi daerah H dan pita I memendek. Jadi susunan filamen intergiditasi harus menyelip satu sama
lain saat otot berkontraksi. Jembatan-silang menghasilkan dan mempertahankan tegangan.
Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi sebanding dengan filamen yang tumpang-tindih dan
karena itu sebanding dengan jumlah jembatan-silang. Setiap kepala jembatan-silang dihubungkan

7
dengan filamen tebal lewat segmen fibrosa fleksibel yang dapat ditekuk ke luar dari filamen tebal
untuk memberikan ruang antar-filamen.8

Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang
relatif dari filamen-filamen aktin dan myosin. Panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak
mengalami perubahan tetapi daerah H dan pita I memendek. Selama kontraksi otot, filamen-
filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak
bertambah banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan
sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya daerah H. Susunan filamen intergiditasi
harus menyelip satu sama lain saat otot berkontraksi. Jembatan-silang menghasilkan dan
mempertahankan tegangan. Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi sebanding dengan
filamen yang tumpang-tindih dan karena itu sebanding dengan jumlah jembatan-silang. Setiap
kepala jembatan-silang dihubungkan dengan filamen tebal lewat segmen fibrosa fleksibel yang
dapat ditekuk ke luar dari filamen tebal untuk memberikan ruang antar-filamen. Selain itu filamen
myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer
menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung oleh interaksi pada
pengikatan dan pelepasan bagian kepala globuler miosin dan filamen F-aktin untuk membentuk
komplek aktin-miosin. Interaksi tersebut perlu energi, secara tidak langsung dari hidrolisis ATP.8,9

Gambar 6. Struktur Sakromer.10


8
Bila sarkolema dirangsang, Ca2+ dilepaskan dari retikulum sarkoplasma ke sarkoplasma.
Konsentrasi Ca2+ dalam sarkoplasma meningkat. Ca2+ terikat pada Troponin C (TpC) yang dapat
mengikat 4 Ca2+. Kemudian, TpC berinteraksi dengan TpI dan TpT untuk mengubah interaksi
mereka dengan tropomiosin. Dengan itu, tropomiosin tidak lagi memblokir dan menyebabkan F-
aktin dapat berinteraksi dengan miosin, jadi kontraksi berlaku. Pada waktu istirahat, konsentrasi
ion kalsium dalam sarkoplasma rendah. Ketika konsentrasi ion kalsium menurun, troponin
mengunci tropomyosin dalam posisi memblokir kepala globuler miosin dan F-aktin daripada
berinteraksi. Dalam kehadiran ATP, filamen tipis bergeser kembali ke keadaan istirahat atau
relaksasi.8

Gangguan pada otot

Penyebab gangguan pada otot dapat berasal dari dua faktor utama yaitu faktor luar yang
meliputi kecelakaan dan serangan organisme dan faktor dalam yang meliputi kesalahan gerak dan
tidak pernah melatih otot. Tetanus adalah suatu kondisi ketegangan otot yang terus-menerus
berkontraksi di mana penyebabnya adalah Clostridium tetani. Tetanus terjadi disebabkan
gangguan otot kerana serangan organisme.11

Kesimpulan

Otot tungkai bawah dari sudut anatomi makroskopik, dibagikan kepada musculi flexor,
musculi extensor dan musculi petronaei. Sementara otot tungkai atas terdiri atas otot lengan atas,
otot lengan bawah dan otot tangan. Dengan pengamatan mikroskop cahaya menunjukkan bahwa
otot secara keseluruhan mempunyai striasi yang jelas, berarti adanya susunan yang sangat teratur
filamen tipis yang kaya akan aktin dan filamen tebal yang kaya dengan miosin. Apabila otot
berkontraksi, filamen tebal atau filamen tipis pada miofibril mengalami pergeseran yang
menyebabkan otot memendek. Kontraksi otot terjadi akibat impuls saraf yang menyebabkan
terjadinya depolarisasi dan aktivitas listrik akan menyebar keseluruh sel otot, sehingga timbul
kontraksi. Kontraksi otot terdiri atas pengikatan dan pelepasan secara siklus bagian kepala
globuler miosin dengan filamen F-aktin yang melibatkan hidrolisis ATP oleh enzim ATP-ase.
Namun begitu, serangan organisme pada otot boleh menyebabkan gangguan terhadap fungsinya
dan menjejaskan otot tidak dapat melakukan fungsinya dengan normal.

9
Daftar pustaka

1. Lauralee S. Human physiology from cells to system. 7th edition. Canada: Brooks/Cole
Cengage Learning; 2010. 257-78.
2. Inner body. Muscle of leg and body [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
https://www.innerbody.com/anatomy/muscular/leg-foot#full-description.
3. Netter FH. Atlas of human anatomy. 5th edition. Singapore: Elsevier Pte Ltd; 2013.p.419-
59.501-25.
4. Healthline. Body maps [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
http://www.healthline.com/human-body-maps/leg-muscles.
5. Vitamoves. Muscle anatomy of the lower leg - gastrocnemius and soleus [diketik 2016
Mar 23]. Diunduh dari: http://dailyvitamoves.com/muscle-anatomy-of-the-lower-leg-
gastrocnemius-and-soleus/.
6. Qpilates. Foot form and pilates [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
http://qpilates.net.au/foot-form-and-pilates/.
7. Breaking muscle. More insight into developing grip strength: your hand digits [diketik
2016 Mar 23]. Diunduh dari: http://breakingmuscle.com/strength-conditioning/more-
insight-into-developing-grip-strength-your-hand-digits.
8. Anthony LM. Junquiera’s basic histology text & atlas. 12th edition. Singapore: Mc Graw
Hill; 2010.
9. Lauralee S. Human physiology from cells to system. 7th edition. Canada: Brooks/Cole
Cengage Learning; 2010. 257-78.
10. Engrade. Muscle structure and contraction [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
https://wikis.engrade.com/musclestructuerandcontra.
11. Centers for disease control and prevention. Tetanus [diketik 2016 Mar 23]. Diunduh dari:
http://www.cdc.gov/tetanus/about/causes-transmission.html.

10

Anda mungkin juga menyukai