Anda di halaman 1dari 38

Askep

Askep gastritis
gastritis
Disusun oleh kelompok 4 :
- Claudia Nindi Arsela
- Muhammad Bagas Prayoga
- Nur Laila
Anatomi Fisiologi Manusia
Saluran pencernaan atau disebut juga dengan
saluran gastrointestinal (GI) adalah sistem organ
dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh.
Organ dalam saluran pencernaan ini meliputi mulut,
faring (tekak), esofagus (kerongkongan), ventrikulus
(lambung), usus halus, usus besar, dan berakhir di
anus. Organ pencernaan pelengkap (aksesori)
termasuk lidah, gigi, kantung empedu, kelenjar air
liur (kelenjar salivari), hati, dan pankreas.
Penyakit Gastritis
● Pengertian Gastritis

Gangguan pencernaan oleh masyarakat umum biasanya


disebut “penyakit maag”. Namun sebenarnya, istilah
“penyakit maag” tersebut tidak digunakan dalam dunia
medis. Istilah “penyakit maag” digunakan untuk
menyebut suatu gejala penyakit, yang dalam ilmu
kedokteran dikenal sebgai “Peptic Ulcer”. Penyakit ini
secara umum dapat diartikan sebagai adanya tukak atau
luka bernanah didalam saluran pencernaan. Luka
tersebut, terutama sering terjadinya didalam lambung
dan usus dua belas jari
Klasifikasi gastritis
• A. Gastritis Akut • B. Gastritis Kronis

adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian adalah suatu peradangan mukosa lambung yang
besar merupakan penyakit ringandan biasanya terjadi bersifat lama.
secara mendadak

-gastritis erosive
- Gastritis atrofik
- Gastrits reaktif
- Gastritis hipertrofik
Etiologi gastritis
biasanya terjadi kepada orang yang sering mengkonsumsi obat anti
nyeri dan alcohol
mengapa?
karena obat anti nyeri itu akan menghambat kerja enzim
sikloolsigenase yang bertugas sebagi perangsang nyeri , hal ini
mengakibatkan pengikisan dinding lambung, sehingga lambung jadi
mudah untuk teriritasi oleh asam lambung
bisa juga disebabkan oleh karena bakteri helicobacter pylori
Dan anemia
Patofisiologi gastritis
Tanda gejala gastritis
• Gejala ringan Gejala berat
- Feses berwarna gelap
- Mual
- Muntah - Muntah berwarna lebih gelap
- Hilang nafsu makan dari muntah normal
- Sakit perut dibagian atas (uluh hati)
- Merasa kenyang
Penatalaksanaan gastritis • 2. Pemberian Obat-Obatan

• 1. Cara Perawatan Gastritis • Pengobatan yang dilakukan terhadap gastritis


bergantung pada penyebabnya. Pada banyak kasus
• a. Ketika sedang sakit, makanlah makanan yang lembek yang
gastritis, pengurangan asam lambung dengan bantuan
mudah
obat sangat bermanfaat. Antibiotik untuk
• dicerna dan tidak merangsang asam lambung. menghilangkan

• b. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam • infeksi. Penggunaan obat-obatan yang mengiritasi

lambung, seperti lambung juga harus dihentikan. Pengobatan lain juga


diperlukan bila timbul komplikasi atau
• makanan pedas, makanan yang asam, tinggi serat, zat tepung.
• akibat lain dari gastritis. Kategori obat pada gastritis
• c. Hindari minuman yang merangsang pengeluaran asam
adalah :
lambung seperti
• a. Antasid : menetalisir asam lambung dan
• teh kopi, alkohol.
menghilangkan nyeri.

• d. Makan secara teratur. • b. Acid blocker membantu mengurang jumlah asam

• e. Minum obat secara teratur. lambung yang diproduksi.

• c. Proton pump inhibitor : menghentikan produksi


• f. Hindari stress fisik dan psikologis
asam lambung dan menghambat H.pylori
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
pengkajian
1. Identitas pasien
Nama, usia, status perkawinan, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan, pekerjaan,
alamat, tanggal masuk rumah sakit, ruangan, diagnosa medis.
2. Keluhan utama : umum nya pasien pada penderita gastritis merasakan mual, nyeri
pada abdomen,

3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang : umumnya pasien mengatakan mual dan nyeri pada
abdomen karena terjadinya peningkatan asam lambung
b. Riwayat penyakit dahulu : umumnya dikaitkan dengan riwayat medis yang
berhubungan dengan penyakit gastritis
c. Riwayat penyakit keluarga :
Lanjutan …
POLA-POLA FUNGSI KESEHATAN :
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Umumnya pada pola ini penderita penyakit gastritis mengalami perubahan dalam
perawatan dirinya yang diakibatkan oleh penyakitnya
• Pola nutrisi dan metabolisme
Umumnya terjadi penurunan nafsu makan akibat dari peningkatan asam lambung
• Pola eliminasi
Pada umumnya pada klien gastritis tidak ada gangguan atau masalah pada pola
eliminasi baik eliminasi alvi atau urin
• Pola istirahat dan tidur
Pada pola ini tidur klien mengalami ganguan karena adanya rasa tidak nyaman pada
abdomen bagian atas
• Pola aktivitas dan latihan
Rasa mual, nyeri, yang sering menyerang epigastrium akan mengurangi waktu dan
menjadi gangguan tidur klien
Lanjutan …
Pemeriksaan fisik

a. Pengukuran tanda vital


 Suhu tubuh (Normal : 36,5-37,50̊ C)
 Tekanan darah (Normal : 120/80 mmHg)
 Nadi
- Frekuensi = Normal : 60-100x/menit ; Takikardia: >100 ; Bradikardia: <60.
- Keteraturan= Normal : teratur
- Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+:denyutan kurang teraba; 2+: Denyutan  mudah teraba, tak
mudah - lenyap; 3+: denyutan kuat dan mudah teraba.

 Keadaan umum
Keadaan umum klien nyeri abdomen bagian kiri atas, suhu meningkat, nadi meningkat.
Lanjutan …
. Pemeriksaan penunjang
 Endoskopi :
 akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.

 Pemeriksaan hispatologi :
 akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa
muskularis.
 Pemeriksaan radiologi

 Pemeriksaan laboratorium
Analisa gaster : Untuk mengetahui tingkat sekresi HCL , sekresi HCL menurun pada klien
dengan gastritis kronik
B.
DIAGNOSA
B. DIAGNOSA
1. Diagnosa : Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia) d/d
tampak meringis, gelisah dan sulit tidur. (D.0077)

2. Diagnosa : Defisit pengetahuan tentang gastritis b/d kurang terpapar informasi dengan
ketidaktahuan menemukan sumber informasi d/d menanyakan masalah-masalah yang
dihadapi. D.0111

3. Diagnosa : Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna makanan, d/d. kram atau
nyeri abdomen dan nafsu makan menurun. (D.0019)

4. Diagnosa : Nausea b/d, distensi lambung dengan iritasi lambung, d/d, mengeluh mual,
merasa ingin muntah dan tidak berminat makan. (D.0076)

5. Diagnosa : Gangguan rasa nyaman b/d, gelisah, mengeluh sulit tidur dan mengeluh
mual. (D.0074)
tujuan
• Diagnosa 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan nyeri hilang / terkontrol Kriteria Hasil :

a) Nyeri berkurang atau hilang

b) Klien tampak tenang

Diagnosa 2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pasien bisa mengetahui penyebab penyakit yang di alami.
Kriteria hasil : a) pasien mulai memahami penyakitnya

Diagnosa 3
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pasien dapat mencerna makanan serta asupan makan dapat terpenuhi.
Kriteria hasil :

a. Nafsu makan meningkat

b. Kram atau nyeri abdomen teratasi


tujuan
• Diagnosa 4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan mual dan muntah dapat berkurang

• Kriteria hasil :

• Klien melaporkan terbebas dari mual dan muntah.

Diagnosa 5
• Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pasien merasa nyaman.

• Kriteria hasil :

a. Pasien tidak gelisah

b. Pasien tidur dengan nyenyak

c. Pasien tidak merasakan mual


C.
INTERVENSI
C. INTERVENSI
1. (Manajemen nyeri)
2. (Pemberian Analgesik)
3. (Edukasi Kesehatan)
4. (Manajemen Gangguan Makan)
5. (Manajemen Nutrisi)
6. (Pemantauan Nutrisi)
7. (Manajemen Mual)
8. (Perawatan Kenyamanan)
9. (Terapi Relaksasi)
NYERI)
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
4) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
5) Jelaskan strategi meredakan nyeri

Rasional :
1) Nyeri adalah pengalaman subjektif dan harus digambarkan oleh klien untuk merencanakan penanganan yang
efektif
2) Nyeri tidak selalu ada terapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimana dapat
membantu mendiagnosa etiologi perdarahan dan terjadinya komplikasi
3) Penggunaan upaya pereda nyeri noninvasif dapat meningkatkan pelepasan endorfin dan meningkatkan efek terapi
obat pereda nyeri
4) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pola hidup terhadap penyakit yang dialami klien
5) Memberikan pengatuhan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan informasi atau keputusan tentang masa
depan dan control masalah kesehatan
2. (PEMBERIAN
ANALGESIK)
1) Identifikasi karakteristik nyeri (pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
durasi)
2) Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-narkotika, atau NSAID)
dengan tingkatan keparahan nyeri
3) Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
4) Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Rasional :
1) Untuk mengetahui perkembangan setelah diberikan obat
2) Memberikan pengetahuan tersebut dimana pasien dapat mengetahui efek samping
dan obat analgesik
3. (Edukasi Kesehatan)
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2) Sedikan materi dan media pendidikan kesehatan
3) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
4) Berikan kesempatan untuk bertanya
5) Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
Rasional :
1) Memampukan perawat untuk menerima lebih nyata tentang masalah saat ini :
ansietas dan masalah lain dapat mempengaruhi penyuluhan kesehatan atau belajar
2) Membantu dalam penyampaian materi
3) Menentukan waktu untuk mempermudah saat penyampaian materi
4) Dapat meningkatkan masukan, meningkatkan rasa berpatisipasi atau kontrol
5) Meningkatkan pengetahuan tentang resiko yang dapat mempengaruhi penyakit
4. (Manajemen Gangguan Makan)
1) Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori
2) Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu
pengeluaran makanan (mis. Pengeluaran yang di sengaja, muntah, aktifitas
berlebihan)
Rasional :
1) Memantau pilihan asupan yang sesuai dengan kebutuhan kalori
2) Mempermudah pasien untuk mengetahui keadaan
5. (Manajemen Nutrisi)
1) Identifikasi makanan yang disukai
2) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient (interdependen)
3) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai (interdependen)
4) Kondisikan pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik)
(interdependen)

Rasional :
1) Memadukan pilihan makanan klien ke dalam rencana diet akan meningkatkan
kepatuhan terhadap program pengurangan berat badan
2) Membandingkan riwayat diet individu dengan standar nutrisi akan memfasilitasi
identifikasi nutrisi dan kelebihan nutrisi
3) Meningkatkan kesadaran individu mengenai tindakan-tindakan yang dapat
menghasilkan asupan
4) Digunakan untuk mengontrol mual / muntah pada eksaserbasi akut
6. (Pemantauan Nutrisi)
1) Identifikasi pola makan (mis. Kesukaan atau ketidaksukaan makanan, konsumsi
makanan cepat saji, makan terburu-buru)
2) Dokumentasikan hasil pemantauan
3) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Rasional :
1) Meningkatkan kesadaran akan aktifitas dan makanan yang berlebihan
2) Dokumentasi memfasilitasi penatalaksanaan nutrisi dengan mengomunikasikan
strategi penatalaksanaan nutrisi yang efektif dan tidak efektif kepada seluruh tim
perawat kesehatan
3) Perawat memberikan info kepada klien agar meningkatkan kesadaran pasien
7. (Manajemen Mual)
1) Identifikasi faktor penyebab mual
2) Monitor mual
3) Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual
4) Kolaborasi pemberian antimetik

Rasional :
5) Untuk mengetahui gejala-gejala subjektif apakah pasien sedang merasakan mual
6) Memantau pasien apakah merasakan mual
7) Memberikan kenyamanan pasien dan mengurangi rasa mual
8) Apabila sebuah obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat yang lebih
besar atau lebih kecil dari yang dibutuhkan atau jika seseorang dokter
memprogramkan suatu sistem perhitungan obat yang berbeda dari yang
disediakan oleh ahli farmasi, resiko kesalahan meningkat
8. (Perawatan Kenyamanan)
1) Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan yaitu mual
2) Berikan posisi yang nyaman
3) Ajarkan terapi relaksasi

Rasional :
4) Untuk mengetahui gejala apa saja yang menjadi pemicu perasaan tidak
menyenangkan dari mual
5) Posisi yang nyaman dapat membantu kerja lambung tetap optimal dan mencegah
terjadinya meningkatkan mukosa lambung
6) Tubuh membutuhkan relaksasi agar kontraksi lambung berkurang sehingga sukar
terjadinya iritasi
9. (Terapi Relaksasi)
1) Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan
sesudah latihan
2) Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman
3) Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis lain
4) Jelaskan tujuan manfaat batasan relaksasi yang tersedia (mis. Musik, meditasi,
nafas dalam, realsasi otot progresif)
5) Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang di pilih

Rasional :
6) Untuk mengetahui perubahan kondisi pasien dan kearah yang lebih baik melalui
tanda-tanda vital
7) Memberikan lingkungan yang aman dan memungkinkan untuk berfungsi pada
tingkat yang optimal
IMPLEMENTASI
implementasi
1) Independen

• (Manajemen Nyeri)

1.1 Menanyakan kepada pasien letak nyeri yang ia rasakan dan berapa lama nyeri itu terjadi

1.2 Menanyakan kepada pasien berapa skala nyeri yang di rasakan dengan menggunakan (VAS) Visual Analog Scale

1.3 Berikan teknik nonfarmakologi seperti kompres air hangat yang diberikan pada bagian rasa nyeri dan
menggunakan alat contohnya buki-buli

1.4 Menjelaskan kepada pasien penyebab dan pemicu nyeri yang dirasakan

• (Pemberian Analgetik)

1.5 Mencari tahu penyebab nyeri

1.6 Memantau kondisi pasien sebelum dan sesudah pemberian analgetik

1.7 Menjelaskan kepada pasien efek samping dan kegunaan obat analgetik yang akan di minum
lanjutan
(Edukasi Kesehatan)

1.8 Melihat kondisi pasien apakah dia siap untuk menerima informasi tentang penyakit yang di derita

1.9 Mempersiapkan materi sebelum diberikan kepada pasien

1.10 Menanyakan kepada pasien kapan pasien tersebut siap untuk menerima informasi

1.11 Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya

1.12 Menjelaskan kepada pasien resiko yang dapat terjadi bagi kesehatan pasien

• (Manajemen Gangguan Makanan)

1.13Memantau asupan nutrisi yang masuk dan keluar

1.14 Menganjurkan pasien untuk membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu pengeluaran makanan

. (Manajemen Nutrisi)

1.15 Mengatur jadwal pemberian waktu makan kepada pasien


lanjutan
• (Pemantauan Nutrisi)

1.16 Menaanyakan kepada pasien makanan apa yang disukai selama sakit

1.17 Mengukur frekuensi mual dan muntah yang di alami pasien saat sakit dalam waktu 1x 24 jam

1.18 Mencatat semua hasil pengkajian terhadap pasien

1.19 Menjelaskan tujuan dan prosedur dari pengkajian

• (Manajemen Mual)

1.20 Mengumpulkan data pasien mengenai faktor mual yang dialami

1.21 Memantau pasien berapa kali mengalami mual selama 1 x 24 jam

1.22 Menganjurkan pasien menghirup aroma terapi


lanjutan
• (Terapi Relaksasi)

1.23 Lakukan pemeriksaan suhu, tekanan darah, nadi sebelum dan sesudah terapi relaksasi

1.24 Berikan kondisi lingkungan yang menurut pasien itu nyaman

1.25 Berikan terapi relaksasi sebagai strategi nonfarmakalogis

1.26 Menjelaskan tujuan dan manfaat batasan relaksasi kepada pasien

1.27 Mengajarkan terapi relaksasi agar pasien lebih mandiri


lanjutan
2.) INTERDEPENDEN

• (Pemberian Analgetik)

1.28 Menentukan jenis obat yang cocok untuk meredakan nyeri pasien dengan mengkolaborasikan dengan tenaga medis
lain

• (Manajemen Nutrisi)

1.29 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan (interdependen)

• (Manajemen Mual)

1.30 Bekerjasama sama dengan tenaga medis terutama apoteker untuk pemberian obat antiemetik.
EVALUASI

1. Klien tidak nyeri abdomen lagi

2. Klien sudah mengetahui sumber –sumber masalah penyakit yang dihadapinya

3. Klien sudah mampu mencerna makanan dan meningkatnya nafsu makanan.

4. Klien terlihat tidak mual dan perasaan nyaman telah membaik Kembali

5. kondisi klien terlihat nyaman dalam keadaan tidur


SEKIAN DARI KAMI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai