Anda di halaman 1dari 51

CARA PENGUMPULAN DAN

PENYAJIAN DATA

By:
Ns. Randy Refnandes, M.Kep
Fakultas Keperawatan UNAND
Langkah Statistik Deskriptif
• Pertanyaan yang harus dijawab
• Mengumpulkan data
• Menata data
• Menyajikan data
• Kesimpulan
Penyajian Data:

• Data statistika tidak cukup dikumpulkan, diolah, dan


dianalisis.
• Akan tetapi perlu disajikan dalam bentuk yang mudah
dibaca/dipahami dan digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan.
• Bentuk penyajian data lebih bersifat seni dan sangat
dipengaruhi oleh tujuan pengumpulan data, yaitu apa yang
ingin diketahui dari pengumpulan data.

3
Sajian Statistik
• Secara umum sajian data dapat dibagi dalam tiga bentu, yaitu:
1. Tulisan (textuler)
2. Tabel (tabular)
3. Gambar/grafik (diagram)
1. Tulisan (Textular) --- Berupa angka-angka
ringkasan
• Hampir semua bentuk laporan dari pengumpulan data diberikan
tertulis, mulai dari bagaimana proses pengambilan sampel,
pelaksanaan pengumpulan data, sampai hasil analisis yang berupa
informasi dari pengumpulan data tersebut.
Tulisan (textular)/Angka-Angka Ringkasan:
 Adalah data kuantitatif hasil pengolahan data.
 Angka-angka ringkasan walaupun berguna tetapi

manfaatnya masih kurang, karena sulit untuk digunakan


sebagai bahan analisis.
 Contoh :

• Jumlah mahasiswa tiap angkatan 500 orang.


• Hasil penjualan bulan ini Rp 500 juta.
• Biaya perbaikan Rp 290 ribu.
• Dsb.
6
2. Tabel
• Penyajian data dengan memakai kolom dan baris
• Macam-macam bentuk tabel sbb:
1) Master table (tabel induk), tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan
data yang masih dalam bentuk data mentah.
2) Text table (tabel rincian), merupakan uraian dari data yang diambil dari
tabel induk
Contoh:
 Distribusi frekuensi
 Distribusi relatif
 Distribusi kumulatif
 Tabel silang (kontingensi tabel = cross tabulasi)
Dalam menyajikan sebuah tabel perlu diingat beberapa hal untuk
sajian yang baik sbb:

a. Judul tabel, judul tabel harus singkat, jelas, dan lengkap; hendaknya
dapat menjawab apa yang disajikan, dimana kejadiannya dan kapan
terjadi
b. Nomor tabel
c. Keterangan-keterangan (catatan kaki - foot note), yaitu keterangan
yang diperlukan untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang tidak bisa
dituliskan didalam badan tabel
d. Sumber, mencantumkan sumber dari mana tabel itu di kutip
Tabel / Daftar :
 Definisi :
Merupakan kumpulan angka yang disusun
menurut kategori-kategori atau karakteristik-
karakteristik data sehingga memudahkan dalam
analisis data.
 Bisa dipergunakan untuk menyajikan cross section data
dan time series data.

9
Ketentuan dalam membuat tabel, a.l. :
Penyusunan tabel memerlukan identitas seperti judul /
nama tabel, judul baris/kolom, catatan dan sumber.
Nama-nama sebaiknya disusun menurut abjad.
Waktu disusun secara berurut / kronologis.

10
Macam-Macam Tabel:
1. Tabel satu arah (One Way Table) :
adalah suatu tabel yang menunjukkan 1 hal saja.

Contoh :
Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan tahun 2005
Pendidikan Jumlah (orang)
SMU 20
Diploma 35
Sarjana 25
Pasca Sarjana 5
Total Jumlah Karyawan 85

11
Cont...
2. Tabel dua arah (Two Way Table)
adalah suatu tabel yang menunjukkan 2 hal.

Contoh : Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan dan unit kerja,
tahun 2005
Pendidikan Unit Kerja Jumlah
Karyawan
A B C

SMU 10 10 0 20
Diploma 10 15 10 35
Sarjana 0 20 5 25
Pasca 0 0 5 5
Sarjana
Jumlah 20 45 20 85
Karyawan 12
Cont.....
3. Tabel tiga arah (Three Way Table)
adalah suatu tabel yang menunjukkan 3 hal.

Contoh : Jumlah karyawan PT. XYZ menurut pendidikan, unit kerja,


dan jenis kelamin, tahun 2005
Pendd. Unit Kerja Jumlah
Jns Klm Jns Klm Jns Klm
L P L P L P
SMU 5 5 7 3 0 0 20
Diploma 10 0 8 7 6 4 35
Sarjana 0 0 10 10 5 0 25
Psc. Sarjana 0 0 0 0 4 1 5
Jumlah 15 5 25 20 15 5 85
13
Distribusi Frekuensi
• Distribusi frekuensi
• Pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukan
banyaknya data dalam setiap kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan
ke dalam dua atau lebih kategori
• Tujuan
• Data menjadi informatif dan mudah dipahami
Langkah – langkah
Distribusi Frekuensi
• Mengurutkan data
• Membuat ketegori atau kelas data
• Melakukan penturusan atau tabulasi, memasukan nilai ke dalam
interval kelas
Langkah Pertama
• Mengurutkan data : dari yang terkecil ke yang terbesar atau
sebaliknya
• Tujuan :
• Untuk memudahkan dalam melakukan pernghitungan pada langkah ketiga
Langkah Pertama
No Perusa haan Harga saham
Data diurut 1 Jababeka 215
dari terkecil 2 Indofarma 290
3 Budi Acid 310
ke terbesar 4 Kimia farma 365
5 Sentul City 530
Nilai terkecil 6 Tunas Baru 580
215 7 proteinprima 650
Nilai terbesar 8 total 750
9 Mandiri 840
9750 10 Panin 1200
11 Indofood 1280
12 Bakrie 1580
13 Berlian 2050
14 Niaga 2075
15 Bumi resources 2175
16 BNI 3150
17 Energi mega 3600
18 BCA 5350
19 Bukit Asam 6600
20 Telkom 9750
Langkah Kedua
• Membuat kategori atau kelas data
• Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
• Langkah :
• Banyaknya kelas sesuai dengan kebutuhan
• Tentukan interval kelas
Langkah 1
• Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil k,
dengan demikian sehingga 2k  n atau aturan
Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
• Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
(k) = 1 + 3,322 (1,301) i ni mal
ah m
Juml ri yaitu 5
o
(k) = 1 + 4,322 Keteg

(k) = 5,322
Langkah 2
• Tentukan interval kelas
• Interval kelas adalah batas bawah dan batas atas dari
suatu kategori
Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas =
Jumlah kelas
Contoh
• Berdasarkan data
• Nilai tertinggi = 9750
• Nilai terendah = 215
• Interval kelas :
• = [ 9750 – 215 ] / 5
• = 1907
• Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai terendah
dan nilai tertinggi dalam suatu kelas atau kategori
Interval kelas
Nilai tertinggi :
Kelas Interval = 215 + 1907
= 2122

1 215 2122
2 2123 4030 Nilai terendah
Kelas ke 2
= 2122 + 1
3 4031 5938 = 2123

4 5939 7846
5 7847 9754
Langkah Ketiga
• Lakukan penturusan atau tabulasi data

Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)

1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14

2 2123 4030 III 3

3 4031 5938 I 1

4 5939 7846 I 1

5 7847 9754 I 1
Distribusi Frekuensi Relatif
• Frekuensi setiap kelas dibandingkan dengan frekuensi total
• Tujuan ; Untuk memudahkan membaca data secara tepat dan tidak
kehilangan makna dari kandungan data
Contoh
Distribusi Frekuensi Relatif

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)

1 215 2122 14 70

2 2123 4030 3 15

3 4031 5938 1 5

4 5939 7846 1 5

5 7847 9754 1 5

Frekuensi relatif (%)


= [ 14 / 20 ] x 100 %
= 70 %
Penyajian Data
• Batas kelas
• Nilai terendah dan tertinggi
• Batas kelas dalam suatu interval kelas terdiri dari
dua macam :
• Batas kelas bawah – lower class limit
• Nilai teredah dalam suati interval kelas
• Batas kelas atas – upper class limit
• Nilai teringgi dalam suatu interval kelas
Contoh Batas Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 4
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1

Batas kelas atas

Batas kelas bawah


Nilai Tengah
• Tanda atau perinci dari suatu interval kelas dan merupakan suatu
angka yang dapat dianggap mewakili suatu interval kelas
• Nilai tengah kelas kelasnya berada di tengah-tengah pada setiap
interval kelas
Contoh Nilai Tengah
Kelas Interval Nilai tengah
1 215 2122 1168.5
2 2123 4030 3076.5
3 4031 5938 4984.5
4 5939 7846 6892.5
5 7847 9754 8800.5
Nilai tengah Kelas ke 1
= [ 215 + 2122] / 2
= 1168.5
Nilai Tepi Kelas –
Class Boundaries
• Nilai batas antara kelas yang memisahkan nilai antara kelas satu
dengan kelas lainnya
• Penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas diantaranya dan
di bagi dua
Contoh Nilai Tepi Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas

1 215 2122 14 214.5

2 2123 4030 3 2122.5

3 4031 5938 1 4030.5

4 5939 7846 1 5938.5

5 7847 9754 1 7846.5

        9754.5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 2122 +2123 ] / 2
= 2122,5
Frekuensi Kumulatif
• Menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi pada tingkat kelas
tertentu
• Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas tertentu
dengan frekuensi kelas selanjutnya
• Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
• Frekuensi kumulatif kurang dari
• Frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari
• Merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi
terendah sanpai kelas tertinggi dan jumlah
akhirnya merupakan jumlah data (n)

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


        Kurang dari 0+0=0

1 215 2122 214.5 0


0 + 14 = 14
2 2123 4030 2122.5 14

3 4031 5938 4030.5 17

4 5939 7846 5938.5 18

5 7847 9754 7846.5 19


      9754.5 20
Frekuensi kumulatif lebih dari
• Merupakan pengurangan dari jumlah data (n)
dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas
terendah dan jumlah akhirnya adalah nol

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


        Lebih dari 20 – 0 = 20
1 215 2122 214.5 20
20 – 14 = 6
2 2123 4030 2122.5 6

3 4031 5938 4030.5 3

4 5939 7846 5938.5 2

5 7847 9754 7846.5 1


      9754.5 0
Jadi Frekuensi Kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif

        Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1

      9754.5 20 0
Contoh: Distribusi frekuensi data diskrit
Tabel 2.1 Sebaran Usia menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Melati Tahun 1997
Umur Jumlah (nominal) fr (frek relatif) (%) fk (frek-kum) (≤) fk (frek kum) (≥)
PT 120 8 8 100
SMA 225 15 23 92
SMP 375 25 48 77
SD 360 14 62 52
Tidak tamat SD 570 38 100 38
Total 1500 100

Sumber: Laporan tahunan Puskesmas Melati 1998


Contoh: Distribusi frekuensi data kontinu
Tabel 1.3 Sebaran Usia menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas
Melati Tahun 1997
Umur Jumlah (nominal) fr (frek relatif) (%) fk (frek-kum) (≤) fk (frek kum) (≥)
60-65 525 35 35 100
65-70 460 30,65 65,6 65
70-75 375 25 90,6 34,4
75-80 400 6,7 97,3 9,4
>80 40 2,7 100 2,7
Total 1500 100

Sumber: Laporan tahunan Puskesmas Melati 1998


3. Grafik/Diagram
• Hal-hal yang harus diperhatikan didalam menyajikan grafik:
1. judul yang singkat, jelas, dan lengkap
2. dalam menggambar diperlukan dua sumbu sebagai ordinat dan absis
3. skala tertentu
4. nomor gambar
5. foot note
6. sumber
Grafik / Diagram
• Definisi :
Adalah gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data
berupa angka dan dibuat berdasar tabel yang dibuat
sebelumnya.
• Penyajian data dengan grafik/diagram lebih komunikatif dan
dalam waktu yang singkat dapat diketahui suatu keadaan
yang memerlukan keputusan.

39
Grafik
• Grafik dapat digunakan sebagai laporan
• Mengapa menggunakan grafik ?
• Manusia pada umunya tertarik dengan gambar dan sesuatu yang ditampilkan
delam bentuk visual akan lebih mudah diingat dari pada dalam bentuk angka
• Grafik dapat digunakan sebagai kesimpulan tanpa kehilangan makna
Jenis-jenis grafik/gambar
• histogram
• frekuensi poligon
• ogive
• diagram garis (line diagram)
• diagram batang (bar diagram)
• diagram pinca (pie diagram)
• diagram tebar (scatter diagram)
• pictogram
• mapgram
• box whisker plot
• stem and leaf plot
• pareto
Contoh grafik garis :

Jumlah pegawai menurut jenis


kelamin dan pendidikan

400
300
Jumlah
200
100
0
Laki-laki Perempuan Jumlah
Jns kelam in

SMU Sarjana Pasca Sarjana

42
Contoh grafik batang:

Golongan

II

III

IV

0% 20% 40% 60%


Market Share (%)
43
Contoh grafik Lingkaran :

Market Share
I
III 15%
10%
IV
15%

II
60%

44
Contoh grafik titik :

I
II

III

IV

0% 20% 40% 60%


Market Share (%)
45
Grafik Histogram
• Histogram merupakan diagram balok
• Histogram menghubungkan antara tepi kelas
interval dengan pada sumbu horizontal (X) dan
frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)


1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
Histogram
Harga saham

14
12
10
8
6
4
2
0
Tepi Kelas
Grafik Polygon
• Menggunakan garis yang mengubungkan titik –
titik yang merupakan koordinat antara nilai tengah
kelas dengan jumlah frekuensi pada kelas tersebut

Kelas Nilai Jumlah


  Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
Polygon
Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5
Kurva Ogif
• Merupkan diagram garis yang menunjukan kombinasi antara interval
kelas dengan frekuensi kumulatif

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


        Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


      9754.5 20 0
Contoh Kurva Ogif
25
Frekuansi Kumulatif 20
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas

Anda mungkin juga menyukai