KELOMPOK 7
CINDY C GUMOLUNG (19142010164)
JUNITA RUMENDE (19142010169)
JULIANA KOBOGAU (1814201191)
BAB I
TINJAUAN TEORI
D. Tahap Berduka
Dr. Elisabeth kublerr-ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang dapat terjadi
pada pasien dengan penyakit terminal :
1. Denial ( pengingkaran )
Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak dapat
menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin
mengingkarinnya.
2. Anger ( marah )
Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingat kenyataan bahwa ia akan
meninggal.
3. Bargaining ( tawar-menawar )
Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba menawar waktu
untuk hidup.
4. Depetion ( depresi )
Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan segera mati,
ia sangat sedih karena memikirkan bahwa ia tidak akan lama lagi bersmam
keluarga dan teman-teman.
5. Acceptance ( penerimaaan )
Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan bahwa ia
akan meninggal. Ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
yang belum terselesaikan.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi terminal suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit atau sakit yang
tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga sangat dekat dengan proses kematian.
Respon klien dalam kondisi terminal sangat individual tergantung kondisifisik,
psikologis, social, yang dialami, sehingga dampak yang ditimbulkan pada tiap individu
juga berbeda. Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukkan oleh
pasien terminal. Orang yang telah lama hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal
dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi
perbedaan terhadap penderitaan. Atau sebagian beranggapan bahwa kematian sebagai
jalan menuju kehidupan kekal yang akan mempersatukannya dengan orang-orang yang
dicintai, sedangkan yang lain beranggapan tajut akan perpisahan, dikuncilkan,
ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan panjang hidup. Seseorang yang
menghadapi kematian/kondisi terminal, dia akan menjalani hidup, merespon terhadap
berbagai kejadian dan orang disekitarnya sampai kematian itu terjadi. Perhatian utama
pasien terminal sering bukan pada kematian itu sendiri tetapi lebih pada kehilangan
control terhadap fungsi tubuh, pengalaman nyeri yang menyakitkan atau tekanan
psikologis yang diakibatkan ketakutan akan perpisahan, kehilangan orang yang dicintai.
B. Saran
1. Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal,
tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien sehingga
pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya dapat meninggal
dengan tenang dan damai
2. Ketika merawat klien menjelang ajal atau terminal, tanggung jawab perawat harus
mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, dan social yang unik.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.scribd.com>penyak....
2. Penyakit terminal –scribd
3. https://id.scribd.com
4. Makalah pasien terminal penyakit kronis –scribd
5. http://www.kompasiana.com>...
6. Kebutuhan dasar manusia II ( konsep dan asuhan keperawatan pada pasien penyakit
terminal….