Anda di halaman 1dari 6

Diagnosa

1. Risiko cedara
2. Gangguan tumbuh kembang
3. Gangguan komunikasi

Intervensi keperawatan

N Diagnosa Intervensi Kriteria hasil


o
1 Risiko Intervensi utama : manajemen kesehatan Setelah dilakukan tindakan
cedera lingkungan keperawatan diharapkan klien
1. Observasi : dapat :
 Identifikasi kebutuhan 1. kemampuan menjelaskan
keselamatan masalah kesehatan yang
 Monitor perubahan status dialami meningkat
keselamatan 2. aktivitas keluarga
2. Terapeutik : mengatasi masalalah
 Hilangkan bahaya kesehatan tepat
keselamatan lingkungan meningkat
 Modifikasi lingkunagan 3. tindakan untuk
untuk meminimalkan mengurangi factor resiko
bahaya resiko meningkat
 Sediakan alat bantu 4. vebalisasi kesulitan
keamanan lingkungan menjalankan perawatan
 Gunakan perangkat yang ditetapkan
pelindung menurun
 Hubungi pihak berwenang 5. gejala penyakit anggota
sesuai masalah komunitas keluarga meningkat
 Fasilitasi relokasi ke
lingkungan yang aman
 Lakukan program skrining
bahaya lingkungan
3. Edukasi :
 ajarkan individu, keluarga
dan kelompok risiko
tinggi bahaya lingkungan
intervensi pendukung : edukasi keamanan
anak
1. observasi :
 identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
2. terapeutik :
 sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
 jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
 berikan kesempatan untuk
bertanya
3. edukasi :
 anjurkan memantau anak
saat berada di tempat yang
berisiko
 anjurkan menutup sumber
listrik yang dapat
dijangkau
 anjurkan mengatur
perabotan rumah tangga
 anjurkan memilih mainan
yang sesuai dengan usia
anak dan tidak berbahaya
 anjurkan menyimpan
benda berbahaya
 anjurkan memberikan
pembatas pada area dapur,
kamar mandi, kolam
 jelaskan kepada orang tua
dan anak tentang bahaya
lalu lintas
2 Gangguan Intervensi utama : perawatan Diharapkan setelah dilakukan
tumbuh perkembangan intervensi keperawatan klien
kembang 1. observasi : dapat :
 identifikasi pencapaian 1. keterampilan/perilaku
tugas perkembangan anak sesuai usia meningkat
 identifikasi isyarat 2. kemampuan melakukan
perilaku dan fisiologis perawatan diri
yang ditunjukkan bayi meningkat
2. terapeutik : 3. respon social meningkat
 pertahankan sentuhan 4. kontak mata meningkat
seminimal mungkin pada 5. kemarahan regresi
bayi premature menurun
 berikan sentuhan yang 6. afek pola tidur membaik
bersifat gentle dan tidak
ragu-ragu
 minimalkan nyeri
 minimalkan kebisingan
ruangan
 pertahankan lingkungan
yang mendukung
perkembangan optimal
 motivasi anak berinteraksi
dengan anak lainnya
 fasilitasi anak bebagi dan
bergantian/bergilir
 dukung anak
mengekspresikan diri
melalui penghargaan
positif atau umpan balik
atas usahannya
 pertahankan kenyamanan
anak
 fasilitasi anak melatih
keterampilan pemenuhan
kebutuhan secara mandiri
 bernyanyi bersama anak
lagu-lagu yang disukai
 bacakan cerita atau
dongeng
 dukung partisipasi anak
disekolah, ekstrakurikuler
dan aktivitas komunitas
3. edukasi :
 jelaskan orang tua
dan/atau pengaasuh
tentang milestone
perkembangan anak dan
perilaku anak
 anjurkan orang tua
menyentuh dan
menggendong bayinya
 anjurkan orang tua
berinteraksi dengan
anaknya
 ajarkan anak keterampilan
berinteraksi
 ajarkan anak teknik asrtif
4. kolaborasi :
 rujuk untuk konseling, jika
perlu

intervensi pendukung : edukasi nutrisi


anak
1. observasi :
 identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
2. terapeutik :
 sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
 jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
 berikan kesempatan untuk
bertanya
3. edukasi :
 jelaskan kebutuhan gizi
seimbang pada anak
 jelaskan pentingnya
pemberian makanan
mengandung vitamin D
dan zat besi pada masa pra
pubertas dan pubertas, zat
besi terutama pada anak
perempuan yang telah
menstruasi
 anjurkan menghindari
makanan jajanan yang
tidak sehat
 ajarkan ibu
mengidentifikasi makanan
dengan gizi seimbang
 ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS)
 ajarkan cara memilih
makanan sesuai dengan
usia bayi
 ajarkan cara mengatur
frekuensi makanan sesuai
usia bayi
 anjurkan tetap
memberikan ASI saat bayi
sakit
3 Gangguan Intervensi utama : promosi komunikasi Diharapkan setelah dilakukan
komunikas deficit bicara intervensi keperawatan klien
i 1. observasi : dapat ;
 monitor kecepatan, 1. kemampuan berbicara
tekanan, kuantitas,volume, meningkat
dan diksi bicara 2. kemampuan mendengar
 monitor proses meningkat
kognitif,anatomis, dan 3. kesulitan ekspresi
fisiologis yang berkaitan wajah/tubuh meningkat
dengan bicara 4. kontak mata meningkat
 monitor frustasi, marah, 5. respons perilaku
depresi, atau hal lain yang pemahaman komunikasi
mengganggu bicara meningkat
 identifikasi perilaku
emosional dan fisik
sebagai bentuk
komunikasi
2. terapeutik :
 gunakan metode
komunikasi alternative
 sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan
 ulangi apa yang
disampaikan pasien
 berikan dukungan
psikologis
 gunakan juru bicara, jika
perlu
 modifikasi lingkungan
untuk meminimalkan
bantuan
3. edukasi :
 anjurkan berbicara
perlahan
 ajarkan pasien dan
keluarga proses kognitif,
anatomis, dan fisiologis
yang berhubungan dengan
kemampuan bicara
4. kolaborasi :
 rujuk ke ahli patologi
bicara atau terapis

intervensi pendukung :dukungan


kepatuhan program pengobatan
1. observasi :
 identifikasi kepatuhan
menjalani program
pengobatan
2. terapeutik :
 buat komitmen menjalani
program pengobatan
dengan baik
 buat jadwal pendampingan
keluarga untuk bergantian
menemani pasien selama
menjalani program
pengobatan, jika perlu
 dokumentasikan aktivitas
selama menjalani proses
pengobatan
 diskusikan hal-hal yang
dapat mendukung atau
menghambat berjalannya
program pengobatan
 libatkan keluarga untuk
mendukung program
pengobatan yang dijalani
3. edukasi :
 informasikan program
pengobatan yang harus
dijalani
 informasikan manfaat
yang akan diperoleh jika
teratur menjalani program
pengobatan
 anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan
merawat pasien selama
menjalani program
pengobatan
 anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi kepelayanan
kesehatan terdekat, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai