Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN

Disusun

Oleh:

Fairuz I’bad
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

ijin, rahmat, dan limpahannya sehingga saya mampu meneyelesaikan penyusunan

tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Terselesaikannya pembuatan

makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak karenanya saya mengucapkan

banyak terimakasih kepeda seluruh pihak yang membantu dan terlibat.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian selaaku

penyusun saya telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini

dan oleh karenanya, dengan hati terbuka saya menerima segala masukan dan saran

untuk makalah ini.

Akhir kalimat saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca.

Lebak, 25 Desembes 2023

Fairuz I’bad
Bab. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu bidang spesialisasi keperawatan yang menerapkan teori

perilakau manusia sebagai ilmu dan penggunaan diri sendiri secara

terapeutik adalah keperawatan kesehatan mental. Seluruhnya didasarkan

pada diagnosa dan intervensi yang didapatkan melalui respon individu

akan masalah kesehatan mental yang aktual maupun potensial.

Pelayanan kepaerawatan yang kompleks ditujukan pada

pencegahan penyakit mental, menjaga keehatan, pengelolaan atau merujuk

dari masalah physik maupun mental.

Keperawatan jiwa diharapkan bisa mengkaji secara komperhensif,

dengan cara pemecahan masalah yang efektif dengan mengambil

keputusan yang komplek, serta dapat berkolaborasi dengan profsi yang

lain.

Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu

mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang kain sebagaimana

adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa peranan perawat jiwa?

2. Bagaimana pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa?

3. Bagaimana peran perawat jiwa pada situasi bencana?

4. Bagaimana asuhan keperawatan jiwa sepanjang rentang kehidupan?


C. Tujuan

1. Mengetahui peran perawat jiwa

2. Mengetahui pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa

3. Mengetahui peran perawat jiwa pada ssituasi bencana

4. Mengetahui asuhan keperawatan jiwa sepanjang rentang kehidupan


Bab. II

PEMBAHASAN

A. Peran Perawat Jiwa Pada Situasi Bencana

Pada saat terjadi bencana tidak sedikit korban yang akan

mengalami trauma. Psikologis. Trauma yang dialami dapat berupa

kesedihan yang mendalam, ketakutan dan kehilangan. Kebanyakan

trauma passca bencana terjadi pada wanita, ibu-ibu, serta anak-

anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang. Trauma

psikologis yang berkelanjutan akan menyebabkan stress yang berat

sehingga berdampak pada gangguan mental bagi para korban

bencana.

Peran prawat jiwa pada saat pemulihan psikologis korban

pasca bencana yang telah dewasa dapat dilakuakn dengan

mendengar segala keluhan yang dihadapinya, saharing serta

memberikan solusi dan semangat untuk tetap kuat dan segera

bangkit dari trauma tersebut. Pada anak-anak, cara yang efektif

adalah degan membuat mereka ceria kembali dengan cara

mendirikan sebuah taman bermain, dimana mereka akan dapat

bermain, mendapatkan cerita lucu, dan lain sebagainya. Karena

sifat lahiriah anak-anak adalah bermain segingga keceriaan mereka

dapat kembali.

B. Asuhan Keperawatan Sepanjang Rentang Kehidupan

a. Asuhan keperawatan jiwa pada ibu hamil


1. Pengkajian

Pengkajian asuhan keperawatan jiwa pada ibu hamil

meliputi data demografi, riwayat obstetri, riwayat

kontrasepsi, riwayat penyakit, riwayat operasi, dan riwayat

kesehatan pasangan.

2. Diagnosa keperawatan

Daignosa asuhan keperawatan jiwa pada ibu hamil yang

sering muncul diantaranya adalah

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan

penampilan.

3. Intervensi

 Kaji kesiapan klien, kemudian libatkan klien dalam

pengambilan keputusan tentang perawatan bila

memungkinkan

 Dorong klien melakukan perawatan diri

 Berikan keempatan kepada klien untuk menyatakan

perasaan tentang citra tubuh.

b. Asuhan Keperawatan Jiwa Masa Infant

1. Pengertian

Perkembangan psikososial anak usia infant diawali

dengan menumbuhkan kepercayaan bayi pada orang lain

yang dimulai dengan memupuk rasa percaya terhadap

orang tua, terutama ibu. Persaan aman nyaman secara fisik


dan psikologis memiliki peran penting dalam pembentukan

rasa percaya bayi

2. Diagnosa Keperawatan

Potensial mengembangkan rasa percaya

3. Intervensi Keperawatan

 Panggil bayi sesuai nama

 Gendong dan paluk bayi saat menangis

 Penuhi kebutuhan dasar yang menyebabkan bayi

menangis (bayi lapar, bayi haus, basah dan sakit )

 Penuhi kebutuhan ras aman nyaman bayi

 Ajak bayi bermain

c. Asuhan Keperawatan Jiwa Masa Toddler

1. Pengertian

Perkembangan psikososial pada usia toddler

meliputi pegembangkan kemandirian anak dengan langkah

memberi keleluasaan dan mengijinkan anak untu

mempelajari dunianya. Perlindugan berlebih atau

mengendalikan anak akan menyebabkan timbulnya rasa

ragu-ragu, takut, tidak berani, dan malu pada anak,

sehingga anak akan cenderung bergantung pada orang lain.

2. Diagnosa Keperawatan

Potensial mengembangakan kemandirian

3. Intervensi Keperawatan
 Dorong anak melakukan kegiatan secara mandiri

 Beri pujian keberhasilan yang dicapai anak

 Tidakk menggunakan kata yang bersifat

memerintah

 Hindari suasana yang membuatnya bersikap negatif

 Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun

perbuatan

 Berikan mainan sesuai usianya

 Pastikan anak aman dari kodisi bahaya dan cedera

pada saat mengamuk kemudian awasi dari jauh.

 Baritahu tindakan yang boleh dan tidak boleh

dilakukan dengan kalimat positif.

d. Asuhan Keperawatan Jiwa Masa Pra Sekolah

1. Pengertian

Dimasa usia pra sekolah anak akan belajar

berinteraksi dengan lingkungan sekitar, berimajinasi dan

berinisiatif, pengertian identitas kelamin, dan meniru

prilaku sekitar.

2. Diagnosa Keperawatan

Potensial mengembangkan rasa inisiatif

3. Intervensi Keperawatan

 Kaji kemampuan motorik anak


 Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang

seimbang

 Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulangan

 Ajarkan kebersihan diri

 Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan

motorik kasar dan halus

 Ciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak

untuk bermain dirumah

 Dorong anak untuk berhubungan dengan orang lain

yang lebih dewasa

 Beri pakaian dan mainan sesuai jenis kelamin

e. Asuhan Keperawatan Jiwa Masa Sekolah

1. Pengertian

Anak diusia sekolah akan belajar untuk memiliki

kemapuan bekerja dan mendapatkan keterampilan dewasa,

belajar menguasai dan mneyelesaika tugasnya, aktif belajar,

selalu ingin berkompetensi dan merasakan bangga dalam

keberhasilan melakukan sesuatu yang bagus serta bisa

membedakan mana yang buruk dan mana yang tidak buruk.

2. Diagnosa keperawatan
Kepuasan terhadap keberhasilan yang dicapai

3. Intervensi

 Kaji kebutuhan fisik anak

 Ajarkan menjaga kebersihan diri

 Kolaborasi pemberian vitamin dan vaksin ulang

 Fasilllitasi anak untuk bermain yang menggunakan

mootorik kasar dan halus

 Siapkan waktu untuk anak bermain keluar rumah

berama teman kelompoknya

 Beri dorongan dan kesmpatan untuk ikut berbagai

lomba

 Beri apresiasi atas prestasi yang diraih

 Diskusikan kelebihan dan kemampuanya

 stimulus anak agar mempelajari keterampilan baru

 Ajak anak mellakukan pekerjaan rumah sederhana

f. Asuhan Keperawatan Masa remaja

1. Pengertian

Pada usia ini anak harus bisa mencapai identitas diri

meliputi peran, keunikan, tujuan pribadi dan ciri khas diri.

Apabila hai ini tidak terwujud maka anak bisa mengalami

gangguan konsep diri.

2. Diagnosa Keperawatan
 Potensial pembentukan identitas diri

 Resiko isolasi sosial

3. Intervensi Keperawatan

 Fasilitasi anak untuk mengiuti kegiatan yang positif

dan bermanfaat

 Ciptakan keadaan rumah terasa aman nyaman untu

pengembangan bakat serta kepribadian diri

 Sediakan waktu untuk berbagi, mendengarkan

keluhan, harapan dan cita-cita anak.

g. Asuhan Keperawatan Jiwa masa Dewassa Awal

1. Pengertian

Ketika memasuki tahapan dewasa awal individu

harus dapat berintraksi lebih dekat dengan orang lain.

Pada masa ini penekanan utama dalan

perkembangan identitas diiri untuk membuat ikatan dengan

orang lain yang menghasilkan hubungan intim, serta berada

pada puncak intelektual dan fisik serta mencari kepuasan

diri tinggi. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan

memperoleh pekerjaaan dapat menyebabkan individu

menjauhi pergaulan dan merasa kesepian serta menyediri.

2. Diagnosa Keperawatan

Meningkakan pemisahan dari autokratis keluarga

3. Intervensi Keperawatan
 Permantap kebebasan yang sesuai

 Kaji pilihan tindakan lain untuk membantu dalam

mebuat keputusan

 tingkatkan kemunikasi dengan keluarga

 Hargai tindakan bebas

 Perkuat keputusan yang sesuai

h. Asuhan Keperawatan Jiwa Masa Dewasa Tengah

1. Pengertian

Pada tahapan ini klien mampu beradaptasi dengan

lingkungan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, bekerja,

dan mampu membimbing anaknya. Apabila kondisi

tersebut tidak terpenuhi maka akan menyebabkan

ketergantungan dalam pekerjaan dan keuangan.

2. Diangnosa Keperawatan

Menyiapkan generasi berikut

3. Intervensi Keperawatan

 Jelaskan perkembangan dewassa normal dan yang

menyimpang

 Jelaskan tahapan penuaan dan perubahan fungsi

dalam keluarga

 Ajarkan klien agar memenfaatkan sifat mandirinya

dan kemampuan diri secara positif

i. Asuhan Keperawatan Jiwa Masa Lansia


1. Pengertian

Pada usia ini diharapkan klien telah mencapai

kematangan diri yang utuh serta telah memahami makna

hidup secara menyeluruh sehingga lansia berusaha

membimbing generasi selanjutnya sesuai sudut

pandangnya. Ketika klien belum mencapai hal tersebut rasa

putus asa dan menyesal akan dirasakan klien karena merasa

hidupnya tidak bermakna.

2. Diagnoa Keperawatan

Potensial berkembangnya integritas diri

3. Intervensi Keperawatan

 Dorong klien agar dapat menyebutkan karakteristik

perkembangan psikososial yang normal dan mampu

mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan

dilingkungannya

 Ajak klien berkomunikasi agar mampu

medeskripsikan cara mewujudkan perkembangan

psikososial yang sesuai dan merasa hidupnya berarti

 Dorong keluarga melakuakn tindakan yang dapat

memfasilitasi perkembaangan lansia


Bab. III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agar tercapai pelayanan keperawatan jiwa yang efisien maka

pasien, keluarga, dokter, perawat serta profesi lainnya harus berkerjasama

satu dengan lainnya. Tiap-tiap profesi memiliki kompetensi

profesionalisme berbeda-beda sehingga saat dipadukan akan menciptakan

efek terapi yang maksimal demi mencapaii tujuan yang diharapkan.

Kolaborasi yang efektif dapat memfasilitasi terselenggaranya pelayanan

keperawatan jiwa disepanjang rentang kehidupan yang berkualitas dan

sigala kondisi.
Daftar Pustaka

Agnes dariyo. 2003. Proses Perkembangan Dewassa Muda. PT. Gramdia

Widiarsana. Jakarta.

Carpenito & moyet. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC.

Jakarta

Dariyo, A.2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. PT.

Refika Aditama. Bandung

Hurlock. 1999. Psikologi Perkembangan : suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan, edisi 5, EGC. Jakarta

Mansur, H. 2014. Psikologi Ibu Dan Anak Untuk Kebidanan. Edisi 2.

Salemba Medika. Jakarta

Potter & perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Vol 1. EGC. Jakarta

Spesialis jikwa FIK dan tim pengajar spesialis jiwa. 2008. Draft Standar

Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. FIK UI. Jakarta

Sunaryo. 2005. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai