Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANTICIPATORY GUIDANCE EDUKASI

VAKSIN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Disusun Oleh : Kelompok 4

Anisa Verawati (11191008)

Azzahra Rizka A.R (11191012)

Berlian (11191013)

Diffa Putri Yoslizha (11191021)

Duwi Suci Wulandari (11191022)

Farida Arrochmi (11191026)

Luthfiyah Khairunnisa (11191032)

S1 Keperawatan Reguler 12-A

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

STIKes PERTAMEDIKA

Jl. Bintaro Raya No.10, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12240. Telp:
(021)7234122

T.A 2019/2020
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Anticipatory Guidance Edukasi Vaksin

Pada Anak Usia Pra Sekolah

Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Maret 2021

Waktu : 09.00 - selesai

Tempat : Desa Margamulya, Kec. Mauk, Kab. Tangerang

Topik : Antisipatory Guidance Edukasi Vaksin

Sasaran : Orang Tua dan Anak Usia Pra Sekolah

I. Latar Belakang
Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih
dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan anaknya secara bijaksana, sehingga anak
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vaksinasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Setiap tahun lebih
dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit sebenarnya dapat dicegah
dengan imunisasi. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang
dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B,
Pertusis, Campak, Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah
diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat
menimbulkan kecacatan atau kematian.
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme
yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi
tertentu.

II. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Anticipatory guidance edukasi vaksin pada
anak usia pra sekolah, Ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi keluarganya untuk
membawa anak-anaknya melakukan vaksinasi/imunisasi lengkap.
2. Tujuan khusus
1.) Kognitif
Setelah dilakukan penyuluhan 1 x 60 menit, diharapkan Ibu-ibu yang mempunyai
Anak Usia Pra Sekolah mampu menjelaskan :
a. Definisi vaksinasi
b. Definisi vaksin
c. Manfaat vaksinasi
d. Tujuan vaksinasi
e. Penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan vaksinasi
2) Afektif
Setelah diberikan penjelasan materi diharapkan orang tua (khususnya ibu-ibu
yang mempunyai Anak Usia Pra Sekolah) dapat memahami tentang materi yang
telah diberikan dan mampu mejelaskannya kembali.
3) Psikomotor
Setelah mendapatkan informasi dan pemaparan materi, di harapkan orang tua
anak mampu menerapkan/mengajak anaknya untuk melakukan vaksinasi.

III. Peserta Kegiatan


Orang tua dan anak usia pra sekolah di Desa Margamulya, Kec. Mauk, Kab. Tangerang.

IV. Susunan Kepanitiaan


Penanggung Jawab : Anisa Verawati
Pengarah Teknis : Luthfiyah Khairunnisa

Ketua Pelaksana : Duwi Suci Wulandari


Sekretaris : Berlian
Bendahara : Farida Arrochmi
Seksi-Seksi
Seksi Acara : - Diffa Putri Yoslizha
- Azzahra Rizka
- Billie Eilish
Seksi Perlengkapan : - Zayn Malik
- Niall Horan
- Louis Tomlinson

Seksi Konsumsi : - Park Chan-yeol

- Baek Hyun
Seksi Pubdekdok : - Kim Jong In

V. Susunan Kegiatan
Sabtu, 20 Maret 2021

NO. Susunan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pendahuluan 5 menit - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan
- Menjelaskan maksud memperhatikan
dan tujuan - Menjawab
- Memberikan pre test pertanyaan
2. Penyajian 40 menit - Menjelaskan tentang - Menyimak, dan
Anticipatory guidance mendengarkan
pada usia pra sekolah. secara aktif
- Menjelaskan tentang apa
itu vaksinasi.
- Menjelaskan tentang
manfaat vaksinasi.
- Menjelaskan tujuan
vaksinasi.
- Menyebutkan penyakit
apa saja yang dapat
dicegah dengan
vaksinasi.

3. Evaluasi 10 menit - Tanya jawab - Partisifasi aktif


- Menanyakan kembali
- Post test
4. Penutup 5 menit - Meminta/memberi pesan - Memberikan pesan
dan kesan dan kesan
- Menjawab salam

VI. Sarana Penunjang


a. Metode : Ceramah, Demontrasi dan tanya jawab
b. Media : Leaflet, pemutar video, dan power point
c. Materi : Terlampir

VII. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan, ruangan/tempat pelaksanaan, materi dan media penyuluhan, serta
seluruh panitia dan persiapan kegiatan lainnya dipersiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan. Informasi ke pengurus dilakukan 3 hari sebelum kegiatan.
b. Evaluasi Proses
1. Waktu/Tanggal : Sabtu, 20 Maret 2021
2. Tempat : Aula Kantor Kepala Desa Margamulya, Kec. Mauk, Kab.
Tangerang
3. Peserta yang hadir : 40 orang
4. Peserta yang aktif : 19 orang
c. Evaluasi Hasil
Pertanyaan :
1. Masyarakat (khususnya Ibu-ibu yang mempunyai Anak Usia Pra Sekolah) mampu
menjelaskan kembali definisi vaksinasi dan definisi vaksin.
2. Masyarakat (khususnya Ibu-ibu yang mempunyai Anak Usia Pra Sekolah) mampu
menyebutkan tujuan vaksinasi.
3. Masyarakat (khususnya Ibu-ibu yang mempunyai Anak Usia Pra Sekolah) mampu
menjelaskan kembali manfaat vaksinasi.

Jawaban :

1. Imunisasi/vaksinasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan


kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang
sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau
berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein
rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit
tertentu.
2. Tujuan imunisasi/vaksinasi antara lain adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada seseorang dan
penyakit tertentu di dunia, untuk melindungi dan mencegah penyakit – penyakit
menular yang sangat berbahaya dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas,
dan mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan dan menyebabkan kematian.
3. Manfaat imunisasi/vaksinasi :
- Anak : Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan
cacat atau kematian.
- Keluarga : Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya
menjalankan masa kanak-kanak yang nyaman.
- Negara : Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.

VIII. Penutup
Demikian rencana pelaksanaan kegiatan "Antisipatory Guidance Edukasi Vaksin Pada
Usia Anak Pra Sekolah" di Desa Margamulya, Kec. Mauk, Kab. Tangerang. Dengan
harapan semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar seperti apa yang kami harapkan,
mendapatkan partisipasi aktif dan kerja sama yang kolektif dari semua pihak. Apabila ada
hal-hal yang belum diatur/kurang tepat akan diperbaiki di kegiatan-kegiatan selanjutnya
sesuai kebutuhan. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terimakasih.
LEMBAR PENGESAHAN

Jakarta, 15 Maret 2021

Hormat kami,

Ketua Pelaksana Sekretaris

Duwi Suci Wulandari Berlian

Mengetahui,

Pengarah Teknis

Luthfiyah Khairunnisa

Menyetujui,

Penanggung Jawab

Anisa Verawati
TINJAUAN TEORI

1. Vaksin
Kata Vaksin berasal dari istilah latin Variolae vaksin cinae (cacar sapi). Pada
tahun 1798 Edward Jenner menunjukan bahwa vaksin tersebut bisa mencegah cacar
pada manusia. Vaksin merupakan produk biologis yang dihasilkan dari
mikroorganisme hidup, dan meningkatkan kekebalan terhadap penyakit baik
mencegah atau mengobati penyakit. Vaksin diberikan dalam bentuk cair, baik
suntikan, bahkan melalui mulut (Plotkin, 2013: 4).
Vaksinasi berasal dari kata “vaccine” yaitu zat yang dapat merangsang
timbulnya kekebalan aktif seperti BCG, Polio, DPT, Kepatitis B, dan lain-lain. Vaksin
juga menghasilkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit atau virus baik secara
oral maupun injeksi (Sunarti, 2012: 9-10).
Menurut FI edisi V, vaksin adalah sediaan yang mengandung zat anti genik
yang mampu menimbulkan kekebalan aktif pada manusia. Vaksin dibuat dari
bakteria, riketsia dan dapat berupa suspense organisme hidup atau inaktif atau fraksi-
fraksinya atau toksoid. (Kemenkes RI, 2014 : 59).
2. Penggolongan Vaksin
Pada dasarnya vaksin digolongkan menjadi dua jenis yaitu berdasarkan asal
antigen (Immunization Essential) :
a. Live attenuated (kuman atau virus hidup yang dilemahkan)
b. Inactvatid (berisikan virus atau bakteri yang dibuat tidak aktif)
(Sunarti, 2012 : 45)
Vaksin live attenuated yang tersedia berasal dari dua mikroorganisme :
a. Berasal dari Virus : vaksin campak, polio, rubella, demam kuning (yellow fever).
b. Berasal dari bakteri : vaksin BCG
Vaksin inactivated yang tersedia saat ini berasal dari :
a. Seluruh sel virus yang inactivated, contoh : influenza, polio (injeksi disuntikkan),
rabies, hepatitis A.
b. Seluruh bakteri yang inactivated, contoh: Pertusis (Sunarti, 2012 : 47-48)
3. Jenis-jenis Vaksin
Vaksin yang beredar di Indonesia cukup banyak jenisnya, baik yang digunakan
individu oleh dokter atau bidan dalam imunisasi. Namun hingga saat ini yang baru
dimasukkan ke dalam program imunisasi baru beberapa jenis vaksin. Berikut ini akan
diuraikan beberapa vaksin yang digunakan untuk anak usia pra sekolah :
a. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah vaksin bentuk kering yang mengandung Mycobacterium
bovis yang sudah dilemahkan dari strain Paris no. 1173.P Vaksin BCG digunakan
untuk kekebalan aktif terhadap tuberkulosa (Kemenkes R1, 2013:6)
b. Vaksin Campak
Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini
berbentuk vaksin beku kering yang harus dilarutkan dengan aquabidest steril.
Vaksin campak digunakan untuk memberikan kekebalan secara aktif terhadap
penyakit campak (Kemenkes RI, 2013:19).
c. Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B adalah vaksin virus rekombinan yang telah diinaktivasikan
dan bersifat non-infecious, berasal dari HbsAg yang dihasilkan dalam sel ragi
(Hansenula polymorpha) menggunakan DNA rekombinan. Vaksin ini merupakan
suspense berwarna putih yang diproduksi dari jaringan sel ragi yang mengandung
gen HbsAg yang dimurnikan dan diinaktivasi melalui beberapa tahap proses fisiko
kimia seperti ultrasentrifuse, kromatografi kolom, dan perlakuan dengan
formaldehid.
Vaksin Hepatitis B digunakan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap
infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, tapi tidak dapat mencegah infeksi
virus lain seperti virus hepatitis A dan C yang diketahui dapat menginfeksi hati
(Kemenkes RI,2013:4)
d. Vaksin DTP-HB
Vaksin mengandung DTP-HB berupa toxoid tetanus yang dimurnikan dan
pertusis yang inaktivasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin
virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat non infectios. Vaksin hepatitis
B ini merupakan vaksin DNA rekombinan yang berasal dari HbsAg yang
diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan pada sel ragi. Vaksin DTP-HB
digunakan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus,
pertusis, dan hepatitis B (Kemenkes RI, 2013:8).
4. Manfaat Vaksin
a. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
b. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak
sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya
menjalani masa kanakkanak yang nyaman.
c. Untuk Negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat
dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Atikah,2010,pp.5-6).

Menurut Unicef (2008), manfaat utama pemberian vaksinasi pada anak bayi antara
lain :
a. Vaksin BCG, dapat melindungi anak dari serangan kuman.
b. Vaksin DPT, dapat mencegah penyakit dipteri, pertusis dan tetanus.
c. Vaksin Campak, dapat mencegah penyakit cacar pada bayi dan balita.
d. Vaksin Hepatitis B, untuk mencegah penyakit Hepatitis
5. Efek Samping
Disamping yang diperoleh dari pemberian vaksinasi, maka vaksinasi juga dapat
menyebabkan reaksi atau efek samping, ini membuktikan bahwa vaksin betul bekerja
secara efek samping yang biasanya terjadii adalah sebagai berikut :
a. BCG, setelah dua minggu kemudian pembengkakan akan menjadi abses kecil dan
mejadi luka. Luka tersebut tetap terbuka dan jangan diberi obat apapun, bila akan
ditutup gunakan kain kasa kering, luka akan sembuh sendiri dan akan
meninggalkan perut yang kecil.
b. Hepatitis B, setelah mendapatkan vaksin HB biasanya anak akan demam, merasa
nyeri, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan
akan sembuh dengan sendirinya.
c. DPT kebanyakan bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan vaksin DPT
tetapi panas ini akan sembuh dalam waktu 1-2 hari. Sebagian bayi merasa nyeri,
merah atau bengkak ditempat suntukan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak
perlu pengobatan karena akan sembuh sendiri
d. Campak, anak mungkin panas kadang-kadang disertai kemerahan 4-10 hari
sesudah penyuntikan ini adalah penyakit campak yang ringan dan mencerminkan
tubuhnya kekebalan.
DAFTAR PUSTAKA

Safitri. 2019. Penyuluhan Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi Di Posyandu Kasih Ibu
Di Desa Pelawan Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun. Jurnal Abdimas
Kesehatan (JAK). 1(2):99-103.

Hardiyanti, Dian Nur. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Pubian, D Apriana. 2019. BAB II Tinjauan Pustaka Sejarah Vaksin


http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/674/3/6%20BAB%20II.pdf diakses pada tanggal
16 Maret 2021.

Hidayat, Wahyu. Imunisasi

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-wahyuhiday-6038-2-
babii.pdf diakses pada tanggal 16 Maret 2021.

Repository, Unmuha. Konsep Imunisasi pada Bayi

http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/211/BAB%20II%2
0.pdf?sequence=8&isAllowed=y diakses pada tanggal 16 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai