Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SOSIALISASI PERSIAPAN VAKSINASI ANAK USIA 6 – 11 TAHUN


DI SDN 5 TAPA

OLEH

KELOMPOK II

1. Melki Niklas Untu, S.Kep 10. Fathan Amay, S.Kep


2. Meylinda Noho, S.Kep 11. Rahmi S. Gobel, S.Kep
3. Verawaty Padu, S.Kep 12. Ariyati Pakaya, S.Kep
4. Ayu Tirta Lestari, S.Kep 13. Uyon Laloda, S.Kep
5. Ningsi Suleman, S.Kep 14. Hariyati Ismail, S.Kep
6. Mya Pratiwi Taliki, S.Kep 15. Sri Susanti Abdul Wahab, S.Kep
7. Eka Sintiawati Adede, S.Kep 16. Devia Huntua, S.Kep
8. Adlia Dulanimo, S.Kep 17. Ferniyanti Bano, S.Kep
9. Cindrawati, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SOSIALISASI PERSIAPAN VAKSINASI ANAK USIA 6 – 11 TAHUN

Topik : Sosialisasi Persiapan Vaksinasi Anak Usia 6 – 11 Tahun


Sasaran : Anak-Anak Usia Sekolah Dasar
Tempat : SDN 5 Tapa
Hari/ Tgl : Kamis, 16 Desember 2021
Waktu :

A. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Sosialisasi Persiapan Vaksinasi
Anak Usia 6 – 11 Tahun diharapkan semua anak usia sekolah dapat mengerti
apa itu Vaksinasi, mengerti apa manfaat dari Vaksinasi, dan dapat
mempersiapkan diri untuk melakukan vaksinasi.
B. Materi
Terlampir
C. Media
1. Media SAP
2. Leaflet
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Setting Tempat
Pemateri
Keterangan :
: Anak : CI Akademik

: Penyuluh : CI Klinik

F. Tugas Kelompok
Penyuluh :

1. Melki Niklas Untu, S.Kep 10. Fathan Amay, S.Kep


2. Meylinda Noho, S.Kep 11. Rahmi S. Gobel, S.Kep
3. Verawaty Padu, S.Kep 12. Ariyati Pakaya, S.Kep
4. Ayu Tirta Lestari, S.Kep 13. Uyon Laloda, S.Kep
5. Ningsi Suleman, S.Kep 14. Hariyati Ismail, S.Kep
6. Mya Pratiwi Taliki, S.Kep 15. Sri Susanti Abdul Wahab, S.Kep
7. Eka Sintiawati Adede, S.Kep 16. Devia Huntua, S.Kep
8. Adlia Dulanimo, S.Kep 17. Ferniyanti Bano, S.Kep
9. Cindrawati, S.Kep

G. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Pembukaan: 1. Menjawab Salam
1. Member Salam 2. Mendengarkan Dan
2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
3. Memberikan penjelasan 3. Mendengarkan
mengenai topik penyuluhan
kepada siswa (i)
4. Menanyakan kepada siswa 4. Menjawab
(i) apakah ada yang sudah pertanyaan yang
tahu tentang Vaksinasi. diajukan penyaji

2. 15 Pelaksanaan Menyimak Dan


Menit
Menjelaskan Materi Penyuluhan Memperhatikan.
Secara Menyeluruh Dan Teratur
Materi:
1.Menjelaskan definisi vaksinasi
2.Menjelaskan tujuan pemberian
vaksinasi
3.Menjelaskan macam-macam
vaksin
4.Menjelaskan manfaat dan efek
samping vaksinasi.
5.Menjelaskan lama pemberian
vaksin
6.Ketentuan pemerintah
terhadap vaksinasi anak usia 6-
11 tahun
3. 10 Evaluasi Merespon Dan Bertanya
Menit
1. Memberikan kesempatan
kepada siswa (i) untuk
bertanya

4 5 Menit Penutup Menjawab Salam


Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terimakasih dan
salam

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapan Media
d. Setting tempat
2. Evaluasi Proses
1) Peserta :
a. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama
proses penyuluhan
c. Pertemuan berjalan dengan lancar
2) Penyuluh :
a. Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
c. Moderator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
d. Fasilitator menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya
e. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanannya
LAMPIRAN MATERI
VAKSINASI ANAK USIA 6-11 TAHUN

1. Definisi
Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi
kebal atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat
terpapar dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan, biasanya dengan pemberian vaksin.
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu. Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong
pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar
dari tertular atau kemungkinan sakit berat. (Kemenkes, 2020)
2. Tujuan Pemberian
Tujuan pemberian vaksin adalah untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
vaksin. Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin diantaranya tetanus,
tuberculosis (TBC), hepatitis, pneumonia, polio, rubella dan campak.
Vaksin juga akan membuat tubuh seseorang mengenali bakteri/virus
penyebab penyakit tertentu, sehingga bila terpapar bakteri/virus tersebut
akan menjadi lebih kebal.
Vaksin yang sudah dipakai di masyarakat sudah dijamin keamanannya
dan umumnya tidak menimbulkan reaksi simpang yang berat.
3. Macam-Macam Vaksin
a) Inactivated Vaccine
Teknologi inactivated vaccine yakni pengembangan jenis vaksin
covid-19 ini berasal dari virus yang dilemahkan kendati bukan metode
baru, teknologi pengembangan vaksin ini masih banyak digunakan oleh
para ahli. Vaksin covid-19 ini mengandung seluruh virus corona. Meski
mengandung seluruh virus penyebab penyakit covid namun virus itu
telah di modifikasi secara kimiawi untuk di nonaktifkan. Cara kerja
vaksin jenis ini adalah menggunakan bahan kimia yang disebut
betapropiolactone untuk menonaktifkan virus covid dalam vaksin
mereka. Bahan kimia tersebut kemudian akan mengubah materi genetic
dari virus. Vaksin dari virus yang dinonaktifkan ini tidak dapat
menyebabkan covid-19, karena virus tersebut sudah tidak bisa
menggandakan dirinya.
b) Messenger mRNA
Vaksin ini adalah jenis vaksin covid-19 yang dikembangkan oleh
perusahaan Pfizer asal Amerika Serikat. BioNtch dari jerman. Jenis
vaksin ini juga yang dipergunakan dalam pengembangan vaksin covid-
19 miliknya. Vaksin vfizer dan moderna telah banyak dipergunakan
sejumlah Negara, seperti Amerika Serikat, serta beberapa Negara lain di
eropa dan timur tengah. Teknologi vaksin mRNA memang bukan hal
baru. Sebab, teknologi ini juga telah digunakan para ilmuan dalam
mengembangkan vaksin untuk penyakit menular dan kanker selama
beberapa tahun ini.
Vaksin ini tidak mengandung bagian apapun dari virus SARS-
CoV namun sebaliknya, vaksin ini membawa separuh messenger RNA,
materi genetic yang disintesis secara kimiawi.
Materi RNA berisi informasi yang diperlukan sel kita sendiri
untuk membuat protein spike SARS-CoV2
c) Vaksin Vektor Virus
Jenis vaksin covid-19 ini sama seperti vaksin mRNA. Meski
pengembangannya berbasis virus, namun jenis vaksin tersebut tidak
mengandung virus SARS-CoV2 penyebab covid-19. Para ilmuwan
vaksin menggunakan virus yang tidak berbahaya untuk mengirimkan
gen yang memungkinkan sel kita membuat protein spike. Vaksin-vaksin
virus corona menggunakan metode ini antara lain seperti vaksin
AstraZeneca yang dikembangkan bersama universitas Oxford, Sputnik,
V dari Rusia, dan vaksin jonson. Ketiga jenis vaksin ini dikembangkan
dengan menggunakan jenis virus, adenovirus yang berbeda, sebagai
system pengiriman atau vector. Adenovirus dapat menyebabkan flu
biasa, danada banyak jenis adenovirus yang dapat menginfeksi spesies
berbeda.
4. Manfaat dan Efek Samping Vaksinasi
Sebagaimana manfaat dari vaksin lainnya, Vaksin COVID-19 bermanfaat
untuk memberi perlindungan tubuh agar tidak jatuh sakit akibat COVID-19
dengan cara menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam
tubuh dengan pemberian vaksin. Secara umum, efek samping yang timbul
dapat beragam, pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak
selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek simpang ringan
seperti demam dan nyeri otot atau ruam-ruam pada bekas suntikan adalah
hal yang wajar namun tetap perlu dimonitor. Melalui tahapan
pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang
berat dapat terlebih dahulu terdeteksi sehingga dapat dievaluasi lebih
lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risiko sakit karena
terinfeksi bila tidak divaksin. (Kemenkes, 2020)
Alasan mengapa seseorang yang telah di vaksin namun masih dapat
terpapar virus COVID-19 yakni Kekebalan tubuh tidak bisa langsung
terbentuk setelah di vaksin COVID-19 sehingga kepatuhan terhadap
protokol kesehatan harus selalu dipatuhi oleh kita baik yang belum
divaksinasi maupun yang telah menerima suntikan dosis vaksin pertama
dan kedua. Kita perlu pahami meskipun kita sudah divaksinasi COVID kita
masih memiliki risiko untuk terpapar dan tertular virus COVID-19, Meski
demikian, dengan vaksinasi, diharapkan tubuh lebih kuat terhadap paparan
virus COVID-19. Sehingga apabila tetap tertular, sakitnya ringan dan tidak
mengalami gejala berat. (Detik Health, 2021.)
5. Lama Pemberian Vaksin
Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan
mengatakan bahwa vaksin COVID-19 wajib diterima sebanyak 2 dosis
dalam dua kali penyuntikan. Vaksin COVID-19 Sinovac yang digunakan
oleh pemerintah Indonesia akan membentuk antibodi secara optimal setelah
28 hari setelah penyuntikan. Dalam waktu 14 hari setelah suntikan pertama,
vaksin akan bekerja sekitar 60 persen. Setelah itu, penerima vaksin perlu
melakukan penyuntikan dosis kedua. Saat 28 hari setelah suntikan pertama,
barulah vaksin yang diberikan dapat bekerja optimal. (Halodoc, 2021)
6. Ketentuan Pemerintah Terhadap Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor
hk.01.07/menkes/6688/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi covid-19
menetapkan pelaksanaan vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
bagi anak usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) tahun dengan
menggunakan vaksin COVID-19 Bio Farma dan/atau Coronavac yang telah
mendapatkan persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use
authorization) atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari BPOM.
Selain menggunakan vaksin COVID-19 Bio Farma dan/atau Coronavac
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga dapat menggunakan jenis vaksin
lainnya yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan pada masa darurat
(emergency use authorization) atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari
BPOM dan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional
(Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI).
Pelaksanaaan vaksinasi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Diberikan sebanyak 2 (dua) kali dengan interval minimal 28 (dua puluh
delapan) hari melalui suntikan intramuskular di bagian lengan atas
dengan dosis 0,5 mL; dan
b. Sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19 harus dilakukan skrining
dengan menggunakan format sebagai tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
DAFTAR PUSTAKA

Halodoc. 2021. Harus Tahu, Ini Pentingnya Penyuntikan Vaksin COVID-19


Tahap 2.
(https://www.halodoc.com/artikel/harus-tahu-ini-pentingnya-penyuntikan-
vaksin-covid-19-tahap-2) diakses pada tanggal 26 Mei 2021

Detik Health. 2021. Alasan Masih Bisa Kena COVID-19 Meski Sudah Dapat Dua
Dosis Vaksin. (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5493412/alasan-
masih-bisa-kena-covid-19-meski-sudah-dapat-dua-dosis-vaksin) diakses pada
tanggal 26 Mei 2021

Detik Health. 2021. 18 Tahun ke Atas Jadi Prioritas, Ini Batas Usia Vaksin
COVID-19.
(https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5333770/18-tahun-ke-atas-jadi-
prioritas-ini-batas-usia-vaksin-covid-19) diakses pada tanggal 26 Mei 2021

Kemenkes. 2020. Pedoman pencegahan dan pengendalian Coronavirus Desease


(COVID-19) .Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan

Kemenkes. 2020. Buku Vaksin Covid. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan.

Kemenkes. 2020. Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Jakarta : Pusat


Promosi Kesehatan.

Kemenkes, 2021. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.01.07/Menkes/6688/2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) Bagi Anak Usia 6 (Enam) Sampai
Dengan 11 (Sebelas) Tahun.

Anda mungkin juga menyukai