Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Menurut UU
No 24/2007, pasal 55, ayat 2 Kelompok rentan dalam situasi bencana adalah
individu atau kelompok yang terdampak lebih berat diakibatkan adanya
kekurangan dan kelemahan yang dimilikinya yang pada saat bencana terjadi
menjadi beresiko lebih besar, meliputi: bayi, balita, dan anak-anak; ibu yang sedang
mengandung / menyusui; penyandang cacat (disabilitas); dan orang lanjut usia.
Pasca bencana, kebutuhan lansia sering terabaikan dan mengalami
diskriminasi, contohnya dalam hal distribusi kebutuhan hidup dan finansial pasca
bencana. Hak-hak dan kebutuhan spesifik lansia kadang-kadang terlupakan yang
dapat memperparah masalah kesehatan dan kondisi depresi pada lansia tersebut.
Untuk perawatan pasca bencana pada ibu hamil, petugas harus ingat bahwa
dalam merawat ibu hamil adalah sama halnya dengan menolong janinnya sehingga
meningkatkan kondisi fisik dan mental wanita hamil dapat melindungi dua
kehidupan, ibu hamil dan janinnya. Perubahan fisiologis pada ibu hamil, seperti
peningkatan sirkulasi darah, peningkatan kebutuhan oksigen, dan lain-lain
sehingga lebih rentan saat bencana dan setelah bencana.
Pada penyandang disabilitas rentan dalam situasi bencana akibat adanya
hambatan dan kebutuhan yang dialaminya, seperti dari aspek fisik, intelektual,
mental, dan sensorik. Beragamnya hambatan yang dimiliki menyebabkan
penyandang disabilitas sering mengalami kesulitan untuk mengakses dan
menggunakan sumber daya yang pada umunya tersedia dalam penanggulangan
bencana.
Pada penyakit kronik, walaupun sudah berhasil selamat dari bencana dan
tidak terluka sekalipun manajemen penyakit kronis mengalami kesulitan, sehingga
kemungkinan besar penyakit tersebut kambuh dan menjadi lebih parah lagi ketika
hidup di pengungsian atau ketika memulai kehidupan sehari-hari lagi. Bagi orang-
orang yang memiliki resiko penyakit kronis, perubahan kehidupan yang disebabkan
oleh bencana akan menjadi pemicu meningkatnya penyakit kronis seperti diabetes
mellitus dangan gangguan pernapasan.

1.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah diatas.

Anda mungkin juga menyukai