Disusun Oleh:
No Nama NPM No Nama NPM
1 Joko suntarno 214121002 11 Leni Hendrayani 214121099
2 Ratnadilla 214121011 12 Seftiani S. umar 214121005
3 Atlastieka Nurfanty S. 214121009 13 Neng Listiani Fauziah 214121013
4 Tassa Talita 214121010 14 Victoria Firman Widouzan 214121007
5 Lilis Hayanti 214121024 15 Nurrizky Firdaus 214121019
6 Esa Sarofah 214121030 16 Dhea putri p.w 214121118
7 Sri tin patimah 214121032 17 Muthia Gita Pratiwi 214121034
8 Putri Karina Dewi S 214121004 18 Muhammad Ihsan 214121015
9 Sri Dayani 214121028 19 Ardita Kusumah W 214121001
10 Bayu Dwi Brilianto 214121012 20 Andriani A. Said 214121006
Topik : Imunisasi
Waktu : 25 menit
memotivasi keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu maupun polindes guna
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-Jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
6. Jadwal pemberian imunisasi.
7. Cara pemeberian imunisasi.
8. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
9. Keadaan yang timbul setelah imunisasi.
10. Tempat pelayanan imunisasi.
IV. SASARAN
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Poster
3. Banner
4. Power Point
5. Proyektor
6. Laptop
VII. EVALUASI
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan.
3 5 menit Evaluasi :
Menanyakan pada ibu tentang Menjawab &
materi yang diberikan dan menjelaskan pertanyaan
reinforcement kepada ibu bila
dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 2 menit Teriminasi :
Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
kepada ibu-ibu dan membalas
Mengucapkan salam salam
EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
Bentuk : Lisan.
Jenis : Essay.
1. Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu
2. Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau
DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
Daftar Pustaka
I. Pengertian
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhada penyakit
tertentu (Dhamayanti & Asmara, 2017)
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering
berjangkit(Proverawati, 2010).
1. Penyakit TBC
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada masyarakat
dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :
- Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
- Nafsu makan menurun, BB menurun.
- Berkeringat malam tanpa aktifitas.
* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.
2. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan :
- Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu di kenrongkongan dan hidung sehingga
menyumbat jalan nafas.
- Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
- Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
- Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Kemudian diikuti batuk hebat
yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi,
kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
- Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat
menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan
kejang, pingsan sampai terjadi kematian.
4. Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di
Indonesia karena banyak bayi yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai dengan :
- Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
- Kejang dirasakan sangat sakit.
- Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya kaku
dan mencucu seperti mulut ikan.
5. Penyakit Polimielitis
Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh. Ditandai
dengan :
- Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan dan
kaki terasa kaku.
- Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan
kematian.
6. Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi. Tanda-tanda campak :
- Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
- Mulut dan bibir kering serta merah.
- Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher muka,
dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai
tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang paru-paru serta
radang otak yang dapat menyebabkan kematian.
7. Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur. Tanda-tanda :
- Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
- Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.
A. Hb0
Hepatitis B adalah penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui darah dimana virus ini
adalah yang paling menular dan di bagian dunia, prevalensinya sangat tinggi. Hepatitis B
merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun
kronik dan secara potensial merupakan infeksi hati yang mengancam nyawa disebabkan oleh
virus hepatitis B (Fink, 2013) Imunisasi HB-0 pada bayi di Indonesia terdapat 4 kali
pelaksanaan, antara lain pada saat lahir diberikan imunisasi hepatitis Hb-0,ketika bayi telah
berusia 2 bulan hingga 4 bulan secara berturut – turut diberikan imunisasi Hb 1 hingga Hb 3
B. BCG
D. Polio
E. Pentabio
F. Campak
Untuk mencegah penyakit seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak
(meningitis) dan infeksi darah (bacteremia).
Diberikan pada umur 2,4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 – 15 bulan. Jika belum
diberikan pada umur 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah
umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. Jika belum diberikan pada umur
1-2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada umur
2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.
H. Vaksin rotavirus
Untuk melindungi anak dari penyakit gastroenteritis (radang pada lambung dan usus),
yang ditunjukkan dengan gejala seperti diare akut, muntah, demam, anak sulit makan dan
minum serta sakit perut.
Vaksin rotavirus dibagi menjadi 2 yaitu:
Vaksin rotavirus monovalen : diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis
kedua dengan interval minimal 4 minggu harus selesai pada umur 24 minggu.
Vaksin rotavirus pentavalen : diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua
dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu
I. Vaksin influenza
J. Vaksin MR/MMR
L. Vaksin Varisela
M. Vaksin hepatitis A
Untuk mencegah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan
kemudian.
O. Vaksin HPV
Untuk mencegah virus Human Papillomavirus yang menyebabkan infeksi kulit, termasuk
kutil kelamin.
Diberikan pada anak perempuan umur 9-14 tahun 2 kali dengan jarak 6-15 bulan (atau
pada program BIAS kelas 5 dan 6). Umur 15 tahun atau lebih diberikan 3 kali dengan jadwal
0,16 bulan (vaksin bivalen) atau 0,2,6 bulan (vaksin quadrivalent).
P. Vaksin dengue : diberikan pada anak umur 9-16 tahun dengan seropositive dengue yang
dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen
NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG antidengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan
serologi IgG anti dengue positif (IDAI, 2021).
V. Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
5. DT untuk SD kelas VI
hanya 1x
VII. Cara Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut.
1. BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.
2. DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.
3. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
4. HB : suntikan pada lengan.
5. DT / TT : suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti
yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan,
seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian
tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah penyuntikan.
1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke
puskesmas.
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan kempres
dingin.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.
LAMPIRAN