I. Latar belakang
Hingga saat ini HIV-AIDS masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional,
walaupun angka insiden dan kematian mengalami kecenderungan penurunan sekitar 33%
sejak tahun 2001, sehingga pada tahun 2012 diperkirakan terjadi sekitar 2,3 juta infeksi baru
pada dewasa dan anak. Kematian yang dikaitkan dengan AIDS menurun 30% sejak 2005
karena peningkatan akses pengobatan ARV, termasuk kematian yang dikaitkan dengan TBC,
juga menurun sampai 30% sejak 2004. Kematian terkait AIDS menurun dari puncaknya pada
tahun 2004 dengan 1,7 juta kematian terkait AIDS per tahun menjadi 770 ribu kematian
terkait AIDS pada tahun 2016. Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Blitar,
jumlah kasus kumulatif HIV-AIDS di Kota Blitar dari tahun 2005 hingga Oktober 2021
sebanyak 270 orang, dengan 13 kasus baru. Kasus HIV-AIDS di Kota Blitar selalu
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini menjadikan HIV-AIDS sebagai
permasalahan kesehatan yang harus ditangani menggunakan strategi khusus. Di RSUD Mardi
Waluyo sampai dengan bulan Oktober 2021 sebanyak 35 pasien baru HIV telah ditemukan
dan 33 pasien diantaranya sudah mendapatkan akses ARV. Walaupun telah memenuhi target
90% pasien yang mendapatkan ARV, namun upaya untuk mempertahankan supaya pasien
tidak drop out harus tetap dilakukan.
Indonesia berupaya untuk mencapai Ending AIDS pada tahun 2030 sebagai bentuk
komitmen bersama negara-negara lain di dunia. Beberapa langkah strategis dilakukan untuk
mencapai indikator SDG’s, RPJMN, Renstra triple 90, dan pencapaian Three Zeros, yaitu
tantangan penanggulangan HIV-AIDS dan IMS di Indonesia adalah bagaimana meniadakan
inekualitas dan menjamin kesetaraan. Untuk mencapai upaya tersebut diperlukan komitmen
dan dukungan semua pemangku kepentingan untuk keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS
dan pencapaian target. Keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS dan IMS merupakan hasil
kerja bersama multisektoral pemerintah pusat dan daerah, akademisi/praktis, masyarakat,
swasta, dan media.
Hari AIDS Sedunia pertama kali diperingati pada 1 Desember 1988. Hari AIDS
Sedunia setiap tahunnya diperingati untuk meningkatkan kesadaran tentang infeksi HIV
(Human Immunodeficiency Virus) sebagai penyakit yang menyerang tubuh manusia dalam
waktu lama. Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2021 di Indonesia dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) melalui penggerakan sumber
daya yang melibatkan semua sektor terkait.
II. Momentum
Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2021 dengan Tema ”Akhiri AIDS: Cegah HIV,
Akses Untuk Semua”
III. Tujuan
Tujuan kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2021, yaitu
Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat dalam mencegah
infeksi dan penularan HIV-AIDS dan IMS.
V. Sarana
No Uraian Keterangan
1 Ruangan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar
2 Dokumentasi 1 kamera, 1 tripot
3 Backdrop 1 back drop, 2 stand banner
4 LCD Proyektor dan 1 paket
operator
5 Laptop 1 buah
6 Handrub 2 botol
7 Konsumsi 20 pcs
8 Door prize 10 pcs
VI. Sasaran
Sasaran seminar Hari AIDS Sedunia Tahun 2021 di RSUD Mardi Waluyo adalah
VII. Pelaksana
PKRS RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar bekerja sama dengan Tim HIV/AIDS, Poli
Infeksi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dan Kelompok Dukungan Sebaya RSUD
Mardi Waluyo Kota Blitar
IX. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini dibebankan kepada anggara RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
X. Penutup
Demikian kerangka acuan Seminar Hari AIDS Sedunia Tahun 2021 ini kami buat,
semoga kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat kepada seluruh
pihak terkait.
XI. Lampiran
a. Susunan Panitia Pelaksana
b. Jadwal Kegiatan
SUSUNAN PANITIA
IN HOUSE TRAINING PROGRAM HIV/AIDS
DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI ADIS SEDUNIA TAHUN 2021
RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
JADWAL KEGIATAN
SEMINAR DAN DIALOG INTERAKTIF
DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI ADIS SEDUNIA TAHUN 2021
RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR