Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

SOSIALISASI MENYUNTIK YANG AMAN


RS MITRA SEHAT MANDIRI SIDOARJO

Oleh :
TIM PPI

RS. MITRA SEHAT MANDIRI SIDOARJO


Jl. Raya Krian - Mojosari KM.03 Tropodo, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur
031-9989 1626, E-mail : rumkit.msms@gmail.com

TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Pencegahan cedera atau tertusuk jarum suntik dilakukan untuk mencegah tertularnya
penyakit menular seperti penyakit Hepatitis dan HIV. Pusat pengendalian penyakit menular di
Amerika memperkirakan 385000 orang tertusuk jarum suntik dan benda tajam lainya yang
berkaitan dengan pekerjaanya di rumah sakit, dan hampir rata-rata 1000 orang mengalami cedera
seperti itu perharinya.
Dari paparan hasil penelitian tersebut diatas, disimpulkan bahwa telah terjadi kecelakaan
serius pada perawat akibat tertusuk jarum yang memiliki resiko menderita penyakit menular yang
ditularkan oleh jarum bekas menyuntik pasien terutama pada pasien yang menderita penyakit
hepatitis dan HIV. Kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagaimana cara melakukan upaya
pencegahannya.
Levy and Wegman (2000) telah mengadvokasi tiga tahapan pengendalian kecelakaan
kerja yaitu pertama melalui engineering controls, pada tahap pertama ini bagaimana supaya jarum
suntik yang telah dipakai menyuntik tidak bisa menusuk kepada perawat yang memegangnya.
Cara kedua adalah dengan metoda administrative control, yaitu bagaimana mengatur atau
memberikan aturan cara penyuntikan yang aman, tentunya ini memerlukan strategi khusus yang
melibatkan berbagai unsur mulai dari adanya kebijakan, prosedur tertulis dan kegiatan pelatihan.
Dan yang ketiga melalui metoda penggunaan alat pelindung diri, tentunya saat ini belum ada alat
pelindung diri yang kebal terhadap benda tajam sejenis jarum suntik yang bisa dilakukan adalah
jarum bekas pakei terkumpul dalam satu box yang tidak mudah tertusuk oleh jarum tersebut untuk
menghindari tercecernya bekas jarum suntik yang bisa membahayakan masyarakat umum.
Program praktek penyuntikan yang aman, artinya tindakan penyuntikan yang tidak
membahayakan bagi si penderita yang akan di suntik, dan tidak memberikan resiko tertusuk pada
si perawat yang melakukannya dan tidak menimbulkan sampah medis yang berbahaya bagi
masyarakat. Oleh karena itu, tim PPI mengadakan sosialisasi tentang bagamana menyuntik yang
aman sesuai dengan standar prosedur kepada petugas medis khususnya perawat/bidan/petugas lab
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo melalui
pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh petugas terkait.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan tentang menyuntik yang
aman sesuai standar prosedur
b. Mencegah penyebaran infeksi antar pasien
c. Mencegah penularan infeksi pada petugas medis
d. Mencegah penularan infeksi pada masyarakat

C. PESERTA DAN SASARAN


Seluruh petugas medis di Rumah Sakit Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo

D. METODE
Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Praktek Individu

E. MEDIA
LCD dan Leaflet

F. NARASUMBER/PELATIH
Dewi Mahfudoh, Amd.Kep

G. RINCIAN KEGIATAN
Season 1 Season 2
09.00-09.05 10.00-10.05 Pretest
09.05-09.20 10.05-10.20 Materi cara menyuntik yang aman
09.20-09.45 10.20-10.45 Praktek
09.45-09.55 10.45-10.55 Diskusi tanya jawab tentang menyuntik yang aman
09.55-10.00 10.55-11.00 Post Test
H. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Senin, 13 Maret 2022
Waktu : 09.00 s/d 11.00 WIB
Tempat : Ruang pertemuan.

Gel I (09:00-10:00) Gel II (10:00-11:00)


1 Alida Sri Intan 1 MOH Rizal Aminudin
2 Catrin Mareta 2 Khoirul Anwar
3 Leryana Apriliyanti 3 Asmaul Khusna
4 Puri Rahayu 4 Siti Noviani Mufida
5 Rendi Oktavian 5 Isnaini Umaroh
6 Silvie Wulan M 6 Dian Nur Islamiyah
7 Siti Afifah 7 Dwi Surya
8 Sundari 8 Rafika Diah
9 Vevey Marisa Nova 9 Syafaatus Sholikati
10 Wahyu Puji lestari 10 Inayatul Masruroh
11 Widya Novi 11 Didin Wahyuningsih
12 Anindiya Rizki 12 Devi Agustin Kumalasari
13 Yesinia Eka A 13 Zola ismu
14 Farisatul fatqiah 14 Gilang Nova
15 Noviani Istian 15 Ravena Mei
16 Siti Qomariah 16 Winny Ratna dewi
17 Zurotin Nisa 17 Akbar Yodi

I. SUSUNAN PANITIA

1. Ketua :Dewi Mahfudoh, Amd.Kep


2. Sekretaris : Andik Wahyudi Amd. Kep
3. Bendahara : Ravena Mei Cavita Harnia, Amd.Kep
4. Perlengkapan : Gilang Nova P, Amd.,Kep
5. Dokumentasi :1. Yesinia Eka A, S.Kep.,Ns
2. Moh.Arizal A, S.Kep.,Ns

J. MATERI SOSIALISASI
a. Pengertian menyuntik yang aman
b. Penyuntikan aman bagi pasien
c. Penyuntikan aman bagi perawat
d. Bekas jarum suntik aman bagi masyarakat
K. ANGGARAN BIAYA

Snack Peserta Rp 4.000 @peserta Rp 400.000


Air Mineral RP 20.000 @Per dus Rp 40.000
Total Rp 440.000

Sidoarjo, 25 Februari 2022

Mengetahui,
Direktur
Ketua Pelaksana

Dewi Mahfudoh, Amd.Kep drg .Surdiyanto


MATERI SOSIALISASI
CARA MENYUNTIK YANG AMAN

PENGERTIAN
Program praktek penyuntikan yang aman, artinya tindakan penyuntikan yang tidak
membahayakan bagi si penderita yang akan di suntik, dan tidak memberikan resiko tertusuk
pada si perawat yang melakukannya dan tidak menimbulkan sampah medis yang berbahaya
bagi masyarakat. Penyebab langsung terjadinya tertusuk jarum suntik (needle stick injury),
disebabkan oleh dua hal yaitu: oleh adanya perbuatan atau perilaku yang tidak aman (Unsafe
act) dan dan keadaan yang tidak aman bagi siapa saja (unsafe condition).
Upaya penyuntikan yang aman harus dilakukan oleh perawat yang terlatih,
mengunakan sarung tangan dan membuang bekas jarum suntik ke dalam box jarum suntik
yang sudah disediakan, apabila cara ini dilanggar maka disebut praktek penyuntikan yang
tidak aman (unsafe act). Terutama dinegara-negara berkembang 75% ditemukannya spuit dan
jarum suntik yang sudah terkontaminasi, dan ditemukan bekas jarum suntik diperjua belikan
untuk mainan anak-anak dan di gunakan lagi keadaan ini disebut keadaan yang tidak aman
(unsafe condition).

PENYUNTIKAN AMAN BAGI PASIEN


WHO menyarankan bahwa cara yang aman bagi pasien yang akan disuntik, maka
harus menggunakan spuit dan jarum suntik yang steril dan sekali pakai, bungkusnya masih
utuh, obat dan dosis obat yang diberikan sesuai dengan resep dokter, dan dilakukan oleh
perawat yang terlatih. Juga persediaan spuit dan jarum suntik harus memadai supaya tidak ada
upaya menggunakan jarum suntik bekas pasien lain

PENYUNTIKAN AMAN BAGI PERAWAT


Alat suntik yang digunakan dalam praktek pelayanan keperawatan di pelayanan
kesehatan memiliki resiko bagi perawat, yaitu tertusuk jarum. Perilaku atau tindakan yang
tidak aman dan terbukti bisa menusuk kepada jari perawat adalah di saat menutup ujung
jarum suntik (recapping) dan membuang bekas jarum suntik sembarangan. 30 penyakit
infeksi dapat ditularkan melalui tusukan jarum suntik, terutama penyakit Hepatitis B dan HIV.
Para perawat yng bekerja dengan menggunakan jarum suntik, sekiranya mendapatkan
imunisasi anti Hepatitis B, untuk melindungi dirinya dari tertularnya penyakit hepatitis B
sedangkan penyakit HIV tidak ada vaksinnya saat ini.
BEKAS JARUM SUNTIK AMAN BAGI MASYARAKAT
Bekas jarum suntik harus dibuang sesuai dengan standar, karena bisa di salahgunakan
oleh masyarakat baik untuk mainan anak-anak atau di cuci lagi dan diperjual belikan.
Seharusnya bahwa bekas jarum suntik dikumpulkan dalam Box jarum suntik, bila sudah
penuh mencapai3/4 isinya di tutup rapat dan musnahkan dengan cara di bakar (incinerator).

Anda mungkin juga menyukai