DO:
TD : 140/90 mmHg
N : 105 x/menit
T : 370C
RR : 24 x/menit
Klien terbaring di tempat tidur dan tampak lemah
Dasar pemikiran
Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat
sementara atau reversibel. Chest pain adalah adalah rasa sakit akibat terjadinya iskemik
miokard karena suplai aliran darah koroner yang pada suatu saat tidak mencukupi untuk
kebutuhan metabolisme miokard. Kekurangan oksigen di dalam sirkulasi (hipoksemia)
menyebabkan oksigen di dalam sel menurun, maka akan terjadi metabolisme anaerob
yang menghasilkan asam laktat yang berlebihan. Asam laktat yang berlebihan di dalam
otot jantung akan menimbulkan rasa nyeri. Dispepsia merupakan salah satu gangguan
pada saluran penceranaan, khususnya lambung. Dispepsia dapat berupa rasa nyeri atau
tidak enak di perut bagian tengah keatas. Rasa nyeri tidak menentu, kadang menetap atau
kambuh. Seringnya, dispepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid reflux.
Jika anda memiliki penyakit acid reflux, asam lambung terdorong ke atas menuju esofagus
(saluran muskulo membranosa yang membentang dari faring ke dalam lambung). Hal ini
menyebabkan nyeri di dada.
3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Menggunakan EKG 12 Lead
d. Memberikan posisi nyaman pada klien
e. Memasang sandapan dengan benar dan diberi jeli.
f. Klien jangan menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik
g. Klien sedang tidak diperiksa
h. Klien tenang, tidak batuk, tidak gelisah
i. Persiapan setting alat EKG
7. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas
Observasi tanda-tanda vital
Pemasangan infus
Cek GDS dan lab
Observasi gambaran dan faktor-faktor yang memperburuk nyeri.
Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler
Ciptakan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung bila perlu.
Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.
Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
Berikan makanan lembut dan biarkan klien istirahat 1 jam setelah makan.
8. Evaluasi Diri
Tindakan ini dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Pemasangan EKG
dengan benar akan mendapatkan hasil interpertasi yang benar dalam menegakkan suatu
diagnosa. Pemasangan EKG diobservasi apakah tepat memasang elektroda pada
ekstremitas atas dan bawah serta bagian dada V1-V6. Pemasangan EKG ditandai dengan
menuliskan nama, usia, No.CM, dan jam pemasangan EKG dihasil EKG (kertas EKG
yang dihasikan).
9. Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, 2002, EGC,
Jakarta.
Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta
Oleh:
Ismiatun