Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

FROZEN SHOULDER (CAPSULITIS)

NAMA : NURUL ARI WIDYANINGRUM

NIM: I4052161001

1. Pengertian Frozen Shoulder


Merupakan bahasa awam dari Capsulitis. Capsulitis menyebabkan kapsul pada daerah
sendi bahu mengalami penarikan sehingga terjadi peradangan yang dapat membatasi
gerak pada bahu. Kejadian ini lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan laki- laki.
Bagian bahu merupakan tempat yang paling sering mengalami ini. Prevalensi untuk
terjadinya capsulitis ini pada umur 40 tahun keatas. (Morgan and Potthoff, 2010)
2. Etiologi Frozen Shoulder
Penyebab primer masih belum diketahu
Penyebab sekunder: cedera, pasca operasi, dan sakit
(Morgan and Potthoff, 2010)
3. Faktor Resiko Frozen Shoulder
Faktor resiko lebih sering pada orang yang mengalami penyakit diabetes, penyakit
Parkinson, hipotiroid dan hipertiroid. Sekitar 15% pasien akibat dari cedera ringan pada
bahu. Sedangkan penyebab sekunder frozen shoulder juga dapat terjadi pada pasca
stroke, serangan jantung, dan dapat juga terjadi pasca operasi. Namun, beberapa ahli
mengatakan bahwa inflamasi itu akibat dari autoimun, dan beberapa ahli menyebutkan
jika frozen shoulder ini akibat dari faktor bahu itu sendiri seperti leher yang kaku dan
penyakit tertentu. (Nuffield Orthopedic Center, 2004; American Academy of Orthopaedic
Surgeons, 2013)
4. Tanda dan Gejala
a. Penurunan gerak pada bahu
b. Memegang lengan dengan cara membungkuk
c. Sakit leher dan pinggang
d. Mengurangi ayunan bahu ketika berjalan
(Morgan and Potthoff, 2010)
5. Proses terjadinya 2 tahap pada Frozen Shoulder
a. Freezing (fase menyakitkan)
Fase ini berlangsung selama 2-9 bulan. Rasa sakit mulai bertahap dari lengan atas ke
siku hingga kelengan bawah. Ini dapat terjadi ketika istirahat dan lebih sakit ketika
lengan digerakan.
b. Frozen (fase stiff)

Fase ini dapat berlangsung 4 sampai 12 bulan. Pada fase ini sendi bahu semakin kaku
terutama ketika gerakan memutar dan gerakan seperti meletakan tangan kepunggung
atau kepala.
c. Thawing (fase recovery)
Fase ini dapat bertahan 5 sampai 26 bulan. Pada fase ini rasa sakit pada bahu sudah
mulai berkurang dan bahu sudah dapat digunakan secara nomral. Total durasi total ini
sekitar 12 sampai 42 bulan dengan rata-rata 30 bulan.
(Nuffield Orthopedic Center, 2004)
6. Patofisiologi (terlampir)
7. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan fisik dengan cara meliaht dari range of motion pasien
b. Imaging tes
c. Xray melihat struktur dari tulang dan melihat apakah ada masalah seperti atritis
(American Academy of Orthopaedic Surgeons, 2013)
8. Tata laksana
Non surgical:
a. Non steroid anti inflamantory: aspirin dan ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan
pembengkakan
b. Steorid injection : cortisone untuk anti infalamsi
c. Akupuntur
d. Terapi fisik

Surgical:
a. Athroscopic capsular release bertujuan untuk mengurangi gejala dengan
melakukan fisioterapi. Prosedur ini dilakukan bersama MUA
b. Manipulation Under Anaesthetic (MUA) dilakukan oleh ahli bedah. Teknik ini
berguna untuk memblok saraf regional sehingga pasien tidak bergerak ketika
dilakukan tindakan.
(Teeside
University,
2011;
American Academy of Orthopaedic
Surgeons, 2013)
9. Diagnosa keperawatan dan intervensi
a. Gangguan rasa nyaman berhubungan
dengan gejala dari penyakit terkait
NOC:
Status kenyaman
Tingkat nyeri
Nyeri: efek yang mengganggu
Kontrol gejala

NIC:
Manajemen nyeri
Terapi relaksasi
Dukungan spiritual
Manajemen pengobatan
Dukungan keluarga
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku sendi
NOC:
Pergerakan sendi
Toleransi terhadap aktifitas
Pergerakan sendi : bahu
Pengetahuan: promosi kesehatan
Status nutrisi : energi
NIC:
Manajemen energi
Peningkatan latihan
Terapi latihan sendi
Pencegahan jatuh
Pengajaran: peresepan latihan
c. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuluskeletal
NOC :
Mencuci muka
Mencuci tubuh bagian atas
Mencuci tubuh bagian bawah
Membersikan area perineum
NIC:

Pertimbangkan budaya pasien saat mempromosikan aktivitas perawatan diri


Persiapkan handuk, sabun, deodoran, dan aksesoris lain yang diperlukan
didekat tempat tidur
Sediakan lingkungan yang terapeutik dengan memastikan kehangatan, suasan
rileks, privasi, dan pengalaman pribadi
Fasilitasi pasien menggosok gigi dengan tepat
Fasilitasi pasien untuk mandi sendiri dengan tepat
Monitor kebersihan kuku, sesuai dengan kemampuan merawat diri pasien

(NANDA, NIC, NOC 2015)

Sumber:

Herdman, T Heather., 2015., Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi,


NANDA International., Penerbit Buku Kedokteran EGC
Moorhead, Sue et al., 2014., Nursing Outcome Classification., Elsevier
Bulecheck, Gloria M, et al., 2014., Nursing Interventions Classification., Elsevier
American Academy of Orthopaedic Surgeons., 2013., Frozen Shoulder., Orthoinfo.org
Nuffield Orthopedic Center., 2004., Information For You Frozen Shoulder., Ozxford
Shoulder and Elbow Clinic
Morgan, William E et al., 2010., Managing the Frozen Shoulder., Walter Reed
National Military Medical Center

Anda mungkin juga menyukai