2000)
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Peraturan utama dalam merawat
pasien dengan nyeri adalah bahwa semua nyeri adalah nyata, meskipun penyebabnya
tidak diketahui. Oleh karena itu, keberadaan nyeri adalah berdasarkan hanya pada
laporan pasien.
Low Back Pain adalah suatu tipe nyeri yang membutuhkan pengobatan medis
walaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi kronik pada
masalah kehidupan seperti fisik,mental,social dan ekonomi (Barbara).
Low Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal,biasanya disebabkan oleh
terdesaknya
para
vertebral
otot,
herniasi
dan
regenerasi
dari
nucleus
seperti ketegangan
Kegemukan.
Keseleo.
Gaya berjalan.
Merokok.
Depresi /stress.
Guna kerangka.
1.
2. Lengkung luas.
Bagian yang melingkari dan melindungi lubang luas tulang belakang terletak di sebelah
belang dan pada bagian ini terdapat tonjolan yaitu :
1. Prosesus spinosus / taju duri.
Terdapat ditengah-tengah lengkung luas,menonjol kebelakang.
2. Prosesus tranversum / taju sayap.
Terdapat disamping kiri dan kanan lengkung luas.
1.
2.
Vertebra Torakalis (tulang punggung) terdiri dari 12 ruas,badan ruasnya besar dan
kuat. Taju durinya panjang dan melengkung,pada daerah bagian dataran sendi sebelah
atas,bawah,kiri dan kanan ini membentuk persendian dengan tulang iga.
3.
vertebra lumbalis (tulang pinggul) terdiri dari 5 ruas,badan ruasnya besar,tebal dan
kuat. Taju durinya agak picak bagi ruas dari ruas ke 5 agak menonjol disebut
Promontorium.
4. vertebra sakralis (ruas tulang kelangkang) terdiri dari 5, yang membentuk sakrum atau
tulang kelangkang.
5. vertebra Koksigius (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas. Ruas-ruasnya kecil dan menjadi
sebuah tulang yang disebut Os Koksigialis dapat bergerak sedikit karena membentuk
persendian dengan sacrum.
reseptor
adrener
menyebabkan
stress
psikologi
yang
mampu
Persyarafan
1. Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan sensasi
pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah
yang tidak dirangsang.
2. Tidak terkontrol Bab dan Bak.
Nyeri.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pada NPB akut : Imobilisasi (lamanya tergantung kasus), pengaturan berat badan,
posisi tubuh dan aktivitas, modalitas termal (terapi panas dan dingin) masase, traksi
(untuk distraksi tulang belakang), latihan : jalan, naik sepeda, berenang (tergantung
kasus), alat Bantu (antara lain korset, tongkat)
NPB kronik: psikologik, modulasi nyeri (TENS, akupuntur, modalitas termal), latihan
kondisi otot, rehabilitasi vokasional, pengaturan berat badan posisi tubuh dan aktivitas.
2.
Medis
a. Formakoterapi.
-
NPB akut: Asetamenopen, NSAID, muscle relaxant, opioid (nyeri berat), injeksi
epidural (steroid, lidokain, opioid) untuk nyeri radikuler
NPB
kronik
antidepresan
trisiklik
(amitriptilin)
antikonvulsan
(gabapentin,
c. Bedah
HNP (Hernia Nukleus Pulposus), indikasi operasi :
-
Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari empat minggu: nyeri
berat/intractable / menetap / progresif.
Sindroma kauda.
Stenosis kanal : setelah terjadi konservatif tidak berhasil
Neurofisiologik
Electromyography (EMG)
Need EMG dan H-reflex dianjurkan bila dugaan disfungsi radiks lebih dari 3-4 minggu
Somatosensory Evoked Potensial (SSEP). Berguna untuk stenosis kanal dan mielopati
spinal.
Radiologik
Foto polos.
Diindikasikan untuk mencari penyebab nyeri antara lain tumor, HNP perlengketan
3
-
Laboratorium
Laju endap darah, darah perifer lengkap, C-reactif protein (CRP), faktor rematoid,
fosfatase alkali / asam, kalsium (atas indikasi)
I.
Riwayat trauma
Pemberatan nyeri di kala terbaraing (tumor instraspinal atau infeksi) atau pengurangan
nyeri (hernia nudeus pulposus / HNP)
Nyeri yang paling berat di pagi hari (spondiloartropati seronegatif: ankylosing spondylitis, artristis psoriatic, spondiloartropati reaktif, sindroma fibromialgia)
Nyeri pada saat duduk (HNP, kelainan faset sendi, stenosis kanal, kelahinan otot
paraspinal, kelainan sendi sakroilikal, spondilosis / spondilolisis / spondilolistesis, NPBspesifik)
Gangguan miksi
Saddle anesthesia
b. Pemeriksaan fisik
1)
Keadaan Umum
2) Pemeriksaan persistem
3) Sistem persepsi dan sensori
(pemeriksaan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perasa)
4) Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)
Pemeriksaan motorik
Straight leg Raising (SLR), test laseque (iritasi radisks L5 atau S 1) cross laseque(HNP
median) Reverse Laseque (iritasi radik lumbal atas)
Tes Naffziger
Tes valsava.
5) Sistem pernafasan
(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.)
6) Sistem kardiovaskuler
(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi)
7) Sistem Gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi)
8) Sistem Integumen
(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien )
9) Sistem Reproduksi
( Untuk pasien wanita )
10) Sistem Perkemihan
(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume )
c. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
2) Pola aktifitas dan latihan
(Cara berjalan : pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan
neurologis))
3) Pola nutrisi dan metabolisme
4) Pola tidur dan istirahat
(Pasien LBP sering mengalami gangguan pola tidur dikarenakan menahan nyeri yang
hebat)
5) Pola kognitif dan perceptual
(Prilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelainan
psikiatrik))
6) Persepsi diri/konsep diri
7) Pola toleransi dan koping stress
((Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga penderita
berjalan sangat hati-hati untuk mengurangi rasa sakit tersebut (kemungkinan infeksi.
Inflamasi, tumor atau fraktur))
8) Pola seksual reproduksi
vascular)
Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskula skeletal, kekakuan sendi,
kontraktur)
3. Rencana Keperawatan
No
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Intervensi
1.
muskulo skeletal dan selama x 24 jam nyeri prehensif (lokasi, karateristik, durasi,
system
syaraf berkurang
vaskuler
hilang frekuensi,
dengan kriteria :
karakteristik :
Verbal
Menarik nafas pan-
Observasi
respon nyeri.
5.
oral
Ekspresi
Evaluasi
bersama
nyeri
klien
dan
masa
tim
menurun
pengalaman
Respon autonom
dari
lampau.
Menyeringaikan berkurang / hilang
6. Evaluasi
Ketegangan otot berkuwajah.
verbal
non
Mengeluh nyeri
tidak stabil
reaksi
rang / hilang
faktor
ketidaknyamanan.
jang, merintih
Motorik
dan
presipitasi).
2.
Batasan
kualitas,
ngaruhi
nyeri
(suhu
ruangan,
tindakan personal)
pertolongan dengan non11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk meanalgetik
nentukan intervensi.
Nyeri terkontrol
dan
tindakan
nyeri
tidak
kenyamanan berhasil.
Tingkat
(2100)
istirahat
tidur
Andministrasi Analgetik (2210)
tercukupi
baik
Melaporkan
psikis baik
dari
analgetik
ketika
Tentukan
analgetik
pilihan
rute
Kerusakan mobilitas
fi-sik
b.d
Setelah
nyeri, tindakan
kerusakan
muskuloskeletal,
mampu
mencapai
1 : Klien butuh sedikit bantuan
keka-kuan sendi atau mobilitas fisik dengan kri 2 : Klien butuh bantuan sederhana
kon-traktur
teria :
Batasan
karakteristik :
pemberian pelayanan
secara
3. Bantu klien melakukan perubahan gerak.
tidak stabil.
Jalan terseok-seok
merasakan nyeri.
motorik, keseimbangan
- Penampilan seimbang 5.
Gerak lambat
Membatasi-
ge-rak sendi
perubahan
Sakit berbalik
3.
punggung lurus.
dilakukan Peningkatan
nyeri,
tidak tindakan
nyaman
Sleep
Batasan
kebutuhan
karakteristik :
dengan criteria :
nyeringai)
dapat
kit
Tidur
tidurnya
3. Jelaskan tentang pentingnya tidur yang
cukup selama sakit dan terapi.
4. Monitor pola tidur dan catat keadaan
mengungkapkan
tidak
bisa
karena nyeri
normal
Istirahat Cukup
Kualitas istirahat baik 1 Jelaskan semua prosedur termasuk peraIstirahat fisik cukup
jalani prosedur
2
Tidur adekuat
fisik
Dengarkan
klien
dengan
penuh
perilaku
untuk
rangi cemas
Berinteraksi sosial
4.
tindakan keperawatan
pada pasien selama 3 x
24 jam diharapkan
kebutuhan perawatan diri
pasien dapat terpenuhi,
dengan kriteria hasil :
1. klien terbebas dari bau
badan
2. Menyatakan
kenyamanan terhadap
pemenuhan kebutuhan
perawatan diri
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002
Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002
Ruth F. Craven, EdD, RN, Fundamentals Of Nursing, Edisi II, Lippincot, Philadelphia, 2000
__________. Askep LBP (Low Back Pain). Diakses pada tanggal 12 Februaei 2012.
http://nursingbegin.com/askep-lbp/.
__________.Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Low Back Pain. Diakses pada tanggal
12 Februari 201. http://sedetik.multiply.com/journal