Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA
DENGAN WAHAM
Nama Kelompok:
1. Siti Arafah Harismania (P27820518033)
2. Anies Noer Safitri (P27820518035)
Pendahuluan
Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan yang
memungkinkan untuk terjadinya perkembangan fisik,
intelektual, dan emosional individu secara optimal, sejauh
perkembangan tersebut sesuai dengan perkembangan optimal
individu – individu yang lain.
Gangguan jiwa terdiri dari beberapa macam termasuk
diantaranya adalah waham.
“Topik 1”

1. Definisi Waham 2. Penyebab Waham

Waham adalah suatu Faktor Predisposisi


keyakinan yang dipertahankan 1. Genetis
secara kuat terus-menerus, 2. Neurobiologis
tetapi tidak sesuai dengan 3. Neurotransmitter
kenyataan. (Budi Anna Keliat, Faktor Presipitasi
2006) 4. Proses pengolahan informasi
Waham juga dapat muncul yang berlebihan
dari hasil pengembangan pikiran 5. Mekanisme penghantaran
rahasia yang menggunakan listrik yang abnormal.
fantasi sebagai cara untuk 6. Adanya gejala pemicu
meningkatkan harga diri mereka  
yang terluka. (Kalpan & Sadock)
3. Tanda dan Gejala 4. Masalah Keperawatan
yang Sering Muncul

1. Klien tampak tidak 1. Resiko tinggi


mempunyai orang lain mencederai diri, orang
2. Curiga,mudah tersinggung lain dan lingkungan
3. Bermusuhan 2. Kerusakan komunikasi :
4. Merusak diri sendiri, verbal
orang lain dan lingkungan 3. Perubahan isi pikir :
  waham
 

5. Akibat Yang 1. Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)


Sering Muncul 2. Fungsi persepsi
3. Fungsi emosi
4. Fungsi motorik
6. Fase-fase terjadinya
waham 7. Jenis – jenis Waham

1. Fase Lack of Human need


Waham diawali dengan terbatasnya 1. Waham Kebesaran
kebutuhan-kebutuhan klien baik secara 2. Waham Curiga
fisik maupun psikis. Secara fisik klien 3. Waham Agama
dengan waham dapat terjadi pada orang- 4. Waham Somatic
orang dengan status sosial dan ekonomi 5. Waham Nihilistik
sangat terbatas.
2. Fase lack of self esteem
3. Fase control internal external
4. Fase environment support
5. Fase comforting
6. Fase improving
Pohon Masalah

Gangguan emosi, Tidak mampu berfikir Penyangkalan, melindungi diri


psiko, factor sosial, secara logis dan pikiran dari mengenal implus yang
kegaduhan dan individu mulai tidak dapat diterima didalam
keadaan social yang menyimpang dirinya sendiri
lain

Kemandirian yang kokoh

Fantasi pikiran rahasia sebagai cara Ketidakefektifan koping


untuk meningkatkan harga diri Tidak percaya terhadap orang
mereka yang terluka lain/pikiran delusi

Hambatan interaksi social


Gangguan harga diri rendah
ketidakefektifan koping
situasional Resiko ketidakberdayaan ansietas keluarga
Resiko membahayakan diri/orang
lain
“Topik 2”
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN WAHAM
Pengkajian
Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan memperhatikan
semua informasi yang diberikan oleh pasien tengang wahamnya. Untuk
mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina jangan
menyangkal, menolak atau menerima keyakinan pasien.
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan sebagai
panduan untuk mengkaji pasien dengan waham :
1. Apakah pasien memiliki pikiran atau isi pikiran yang berulang-ulang
diungkapkan dan menetap
2. Pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien cemas
secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya
3. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya aneh
dan tidak nyata
4. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya
5. Apakah pasien pernah merasa di awasi atau dibicarakan oleh orang lain
Gangguan harga diri
Intervensi
rendah situasional

 Gangguan harga diri rendah situasional


1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Beri salam
Berdasarkan data yang
3. Perkenalkan diri, Tanyakan nama, serta nama panggilan yang
diperoleh ditetapkan diagnosa
disukai
keperawatan yaitu :
4. Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama ini
1. Gangguan harga diri rendah
termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkungan
situasional
kerja, sekolah, dsb
Sedangkan masalah
5. Diskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian traumatik
keperawatan yang juga perlu
yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan tidak
dikaji antara lain :
dihargai
2. Risiko tinggi mencederai diri,
6. Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa
orang lain dan lingkungan
berargumentasi
3. Kerusakan komunikasi verbal
7. Katakan kepada klien akan keraguan perawat tehadap
4. Gangguan konsep diri : Harga
pernyataan klien
Diri Rendah
8. Diskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung
untuk mengatasi waham
9. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak
minum obat
Intervensi

 Kerusakan komunikasi verbal


1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap menolong dan mendampinginya
3. Perkenalkan diri, Tanyakan nama, serta nama panggilan yang disukai
4. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga
5. Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa mendukung atau menentang
pernyataan wahamnya
6. Diskusikan kebutuhan atau harapan yang belum terpenuhi
7. Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya
8. Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya waham
9. Diskusikan hobi atau aktivitas yang disukainya
10. Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan
keterampilan
11. Jelaskan pada keluarga tentang
• Pengertian waham
• Tanda gejala waham
• Penyebap dan akibat waham
• Cara merawat klien waham
12. Latih keluarga cara merawat waham
13. Pantau klien saat penggunaan obat, beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
Intervensi

 Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah


1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Perkenalkan diri, Tanyakan nama, serta nama panggilan yang disukai
3. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
4. Perhatikan kebutuhan dasar dan bantu pasien memenuhinya
5. Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan klien
6. Diskusikan cara-cara mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
kejadian traumatic
7. Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien
8. Diskusikan dengan klien tentang orang atau tempat ia dapat meminta
bantuan apabila wahamnya timbul atau sulit di kendalikan
9. Libatkan klien pada topik-topik yang nyata
10.Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah
11.Diskusikan akibat klien berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan
dokter
Implementasi

Implementasi keperawatan yang


dilakukan disesuaikan dengan
rencana keperawatan dan
strategi pelaksanaan yang telah
disusun.
 
 
Evaluasi

Merupakan tahap akhir dimana


perawat mencari kepastian
keberhasilan yang dibuat dan
menilai perencanaan yang telah
dilakukan dan untuk mengetahui
sejauh mana masalah klien
teratasi.
Penutup
Kesimpulan Saran

Waham adalah anggapan tentang orang


yang hypersensitif, dan mekanisme ego spesifik, Sebagai tenaga kesehatan jiwa, kita
reaksi formasi dan penyangkalan. Klien dengan hendaknya memperhatikan setiap aspek
waham menggunakan mekanisme pertahanan yang mungkin dapat mempengaruhi Waham
reaksi formasi, penyangkalan dan proyeksi. Pada seseorang, seperti lingkungan, keluarga dan
reaksi formasi, digunakan sebagai pertahanan faktor-faktor lain yang mungkin mendukung
melawan agresi, kebutuhan, ketergantungan waham yang dialami. Sehingga dengan
dan perasaan cinta. Kebutuhan akan mengidentifikasi setiap aspek yang mungkin
ketergantungan ditransformasikan mejadi berpengaruh, diharapakan tindakan
kemandirian yang kokoh. keperawatan yang diberikan sesuai dan
Waham juga dapat muncul dari hasil dapat menghasilkan hasil yang optimal.
pengembangan pikiran rahasia yang  
menggunakan fantasi sebagai cara untuk
meningkatkan harga diri mereka yang terluka.
(kalpan dan Sadock 1997).
 

Anda mungkin juga menyukai