Anda di halaman 1dari 15

Konsep patalogi dan

patofisologi
• RAHMAWATI SYAMRAHMAWATI SYAM
KLP 1 • NILASARI
• SITI YUSNUL
DEFINISI PATOLOGI

Patologi Merupakan Ilmu Pengetahuan Yang Mempelajari


Tentang Penyakit, Dimana Meliputi Pengetahuan Dan
Pemahaman Dari Perubahan Fungsi Dan Struktur Pada
Penyakit Dari Tingkat Molekuler Sampai Dengan
Pengaruhnya Pada Setiap Individu. Patologi Mempunyai
Tujuan Utama Untuk Mengidentifikasi Sebab Suatu
Penyakit, Yang Akhirnya Akan Memberikan Petunjuk Dasar
Pada Program Pengelolaan Dan Pencegahan Penyakit
Tersebut.
Ruang Lingkup Patologi
Secara aplikasi kelimuan tersebut Patologi dibagi menjadi dua ; Patologi Klinis
dan Patologi Eksperimental.
- Patologi Klinis
Ilmu Patologi Yang Lebih Menekankan Pada Tingkat Penyakitnya Sendiri ,
Mempelajari Lebih Mendalam Tentang Sebab, Mekanisme, Dan Pengaruh
Penyakit Terhadap Organ / Sistem Organ Tubuh Manusia.
- Patologi Eksperimental
Patologi eksperimental merupakan suatu bidang ilmu patologi yang melakukan
pengamatan atau observasi pengaruh perlakuan/ manipulasi terhadap suatu sistem
di laboratorium (invitro).
B. Pembagian Patologi sebagai sebuah ilmu, maka patologi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sebagai berikut:

1. PATOLOGI ANATOMI

Ilmu Patologi Yang Mempelajari Dan Mendiagnosa Penyakit Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Sel,
Organ Atau Jaringan Tubuh.

* Histopatologi

Bagian Dari Ilmu Patologi Anatomi Yang Mempelajari Dan Mendiagnosa Penyakit Berdasarkan Hasil
Pemeriksaan Jaringan Tubuh

* Sitopatologi

Bagian Ilmu Patologi Anatomi Yang Mempelajari Dan Mendiagnosa Penyakit Berdasarkan Hasil
Pemeriksaan Sel Tubuh Yang Didapat Atau Diambil.
2. PATOLOGI KLINIK

Ilmu Patologi Yang Mempelajari Dan Mendiagnosa Penyakit Berdasarkan Hasil


Pemeriksaan Biokimia Tubuh Sehingga Bahan Pemeriksaannya Berupa Urine, Darah Dan
Cairan Tubuh Lainnya.

Kegunaan patologi klinik adalah sebagai berikut:


• Membantu dalam menegakkan diagnosa penyakit.
• Menetapkan diagnosa penyakit.
• Memberi terapi yang adekuat pada pasien.
• Memonitor perjalanan penyakit.
• Membuat prognosa penyakit yang diderita pasien.
3. Patologi forensik
Ilmu Patologi Yang Mempelajari Dan Menemukan Sebab Kematian Pada Kondisi
Tertentu. Sebagai Contoh Menentukan Penyebab Kematian Korban Yang Diduga Bunuh
Diri. Pemeriksa akan Mempelajari Apakah Benar Korban Bunuh Diri Atau Dibunuh
Terlebih Dahulu Kemudian Direkayasa Seperti Bunuh Diri.

4. Patologi molekuler
Pengembangan Ilmu Patologi Yang Mempelajari Dan Mendiagnosa Penyakit
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Struktur Kimiawi Molekul. Sebagai Contoh Dalam
Mendiagnosa Penyakit Sickle Cell Yaitu Penyakit Dimana Kondisi Molekul Haemoglobin
Dalam Keadaan Abnormal
C. Beberapa Ahli Memberikan Pembagian Yang Lebih Praktis Dalam Mempelajari Patologi
Yaitu Bahwa Patologi Dibagi Menjadi 2 Bagian Sebagai Berikut:

1. Patologi umum
Mempelajari Dan Mendiagnosa Penyakit Berdasarkan Mekanisme dan Karakteristik Bentuk Dari
Suatu Penyakit.
2. Patologi sistemik
Mempelajari Dan Menjelaskan Suatu Penyakit Tertentu Berdasarkan pengaruhnya Terhadap
Organ Tersebut
d. Bentuk Pemeriksaan patologi ada beberapa macam, yaitu :
1. Patologi makroskopik
Penggunaan Mata Telanjang Dalam Mempelajari Suatu Penyakit Sebelum mikroskop
Digunakan

2. Mikroskop cahaya
Pemeriksaan Patologi Yang Lebih Tepat Saat Ini Dilakukan Dibanding Dengan
Pemeriksaan Makroskopik Adalah Pemeriksaan Dengan Menggunakan Mikroskop
Cahaya.
3. Histokimiawi
Ilmu Yang Mempelajari Kondisi Kimiawi Sebuah Jaringan
Setelah Mendapatkan Perlakuan Menggunakan Reagen Khusus.

4. Mikroskop elektron
Penggunaan Mikroskop Elektron Saat Ini Membuat Pemeriksaan Patologi Menjadi
Lebih Luas.
5. Teknik biokimia
Salah Satu Teknik Patologi Yang Sering Dilakukan Adalah Pemeriksaan
Biokimia
Dengan Tujuan Untuk Mempelajari Jaringan Tubuh Dan Cairan Tubuh.
6. Teknik hematologi
Pemeriksaan Ini Ditujukan Untuk Mempelajari Kelainan Darah Mulai Dari Teknik

Yang Sederhana Yaitu Hitung Sel Sampai Dengan Pemeriksaan Terkini Dengan
Peralatan Elektronik Untuk Memeriksa Faktor Koagulasi Darah.
8. Mikrobiologi medis
7. KULTUR SEL

Pemberian Antibiotik Yang Tepat Pada Pasien Yang Mengalami Infeksi Akan
Kultur Sel Ialah Suatu Proses Dimana Suatu Sel Dari Jaringan Diambil Dan Ditumbuhkan Pada Kondisi Terkontrol Dan Aseptik.

Mudah Dilakukan Dengan Bantuan Pemeriksaan Mikrobiologi Medis.


E. KONSEP KENORMAL DAN PENYAKIT

- Konsep Kenormalan Terlihat Kompleks Dan Tidak Dapat


Didefinisikan Secara Singkat Dan Jelas. Kenormalan dapat dilihat
dari variasi nilai-nilai kenomalan mulai dari susunan gen, perbedaan
dalam pengalaman hidup dan interaksi mereka dengan lingkungan
dan variasi parameter fisiologik karena cara mekanisme kontrol pada
fungsi tubuh.
- Penyakit dapat didefinisikan sebagai perubahan pada individu-individu
yang menyebabakan parameter kesehatan meraka berada dibawa kisaran
normal atau biasa disebut keadaan abnormal
F. PERKEMBANGAN PENYAKIT

* Etilogi
Merupakan Pendapatan Penyebab Atau Alasan Untuk Fenomena,
mengenai Penyebab Penyakit Meliputi Identifikasi Faktor- Faktor
Penyebab Lainnya.

*Patogenesis
Patogenesis adalah penyakit yang menunjukkan
perkembangan atau evaluasi penyakit.
*Manifestasi
Secara definisi manifestasi adalah suatu perwujudan
sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat.
DEFINISI PATOFISIOLOGI

Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari aspek


dinamik dari proses penyakit. Patofisiologi juga disebut
ilmu yang mempelajari proses terjadinya perubahan
atau gangguan fungsi tubuh akibat suatu penyakit.
Patofisiologis mempelajari perubahan fisiologis
dilibatkan oleh proses patologis.
Ketika terjadi kelemahan kontraksi jantung maka
efektivitas alairan darah menurun yang menyebabkan
tubuh melakukan respons berupa:
1. Peningkatan sekresi renin
adanya peningkatan sekresi renin menyebabkan terjadinya peningkatan sekresi
aldosteron sehingga ginjal melakukan reabsorpsi natrium di tubulus distal.

2. Sekresi hormon ADH (anti diuretik hormon) meningkat.


Peningkatan sekresi hormon ADH menyebabkan peningkatan reabsropsi air oleh
ginjal di tubulus distal meningkat.

3. Vasokontriksi di ginjal
vasokonriksi pembuluh darah ginjal mengakibatkan glomerulo filtration rate/laju
filtrasi glomerulus menurun sehingga reabsorpsi natrium dan air di tubulus proksimal
ginjal meningkat.
PENGETAHUAN TENTANG PATOFISIOLOGI PENYAKIT SECARA UMUM
DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM
MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DALAM HAL-HAL
SEBAGAI BERIKUT :

• Mengarahkan perawat untuk memfokuskan pengkajian data kesehatan klien



Meningkatkan kemampuan analisa data untuk menetapkan diagnosa keperawatan

• Meningkatkan kemampuan perawat untuk menyusun rencana keperawatan (tujuan dan rasionalisasi
tindakan keperawatan)

• Meningkatkan efektivitas pelaksanaan tindakan keperawatan

• Meningkatkan kemampuan perawat dalam menilai kemajuan status kesehatan klien


TERIMA KASIH

SESI TANYA - JAWAB

Anda mungkin juga menyukai