7-Kloro-1,3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1.4-benzodiazepin-2-on
BM: 284,75
Pemerian : Serbuk hablur, hampir putih sampai kuning; praktis tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam kloroform; larut dalam etanol.
Suhu lebur :130-134
Ph : diazepam dalam larutan relative stabil pada ph 4 dan maksimum stabilitas pada ph 5
Kelas terapi : Antiepilepsi, Antikonvulsi
Nama Dagang : Danalgin, Cetalgin, Neuroval, Proneuron,
Bentuk Sediaan : Tablet, Cairan Injeksi, Sirup. (IONI h.131)
Indikasi : Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus
alkohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
Dosis :
Oral :
Ansietas, 2 mg 3 kali sehari jika perlu dapat dinaikkan menjadi 15-30 mg sehari
dalam dosis terbagi;
Lansia (atau yang sudah tidak mampu melakukan aktivitas) setengah dosis dewasa
Disesuaikan dengan jeda waktu yang telah ditetapkan untuk mempertahankan kadar
obat dalam plasma.
Catatan : Rute i.m hanya digunakan jika rute oral dan i.v tidak mungkin diberikan.
Farmakologi : Tempat yang pasti dan mekanisme kerja benzodiazepin belum diketahui pasti,
tapi efek obat disebabkan oleh penghambatan neurotransmitter g-aminobutyric acid
(GABA). Obat ini bekerja pada limbik, talamus, hipotalamus dari sistim saraf pusat dan
menghasilkan efek ansiolitik, sedatif, hipnotik, relaksan otot skelet dan antikonvulsan.
Benzodiazepin dapat menghasilkan berbagai tingkatk depresi SSP- mulai sedasi ringan
sampai hipnosis hingga koma.
Setelah pemberian oral> 90% dari diazepam diserap dan waktu rata-rata untuk mencapai
konsentrasi plasma puncak adalah 1 sampai 1,5 jam dengan kisaran 0,25 sampai 2,5 jam.
Penyerapan tertunda dan menurun bila diberikan dengan makanan lemak moderat. Di
hadapan makanan berarti kali lag sekitar 45 menit dibandingkan dengan 15 menit saat puasa.
Ada juga peningkatan rata-rata waktu untuk mencapai konsentrasi puncak menjadi sekitar 2,5
jam di hadapan makanan dibandingkan dengan 1,25 jam saat puasa. Hal ini menyebabkan
penurunan rata-rata di Cmax 20% di samping penurunan 27% pada AUC (kisaran 15%
sampai 50%) bila diberikan dengan makanan.
Efek samping pada susunan saraf pusat : rasa lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit
kepala, mimpi buruk dan efek amnesia.
Efek lain : gangguan pada saluran pencernaan, konstipasi, nafsu makan berubah,
anoreksia, penurunan atau kenaikan berat badan, mulut kering, salivasi, sekresi
bronkial atau rasa pahit pada mulut. (AHFS p.2389-2392)
Interaksi dengan obat lain :
Antiepileptika : Kadar plasma fenitoin dinaikkan atau diturunkan oleh diazepam dan
mungkin benzodiazepina lainnya
Pengaruh Terhadap Kehamilan : Hindari penggunaan secara teratur terus menerus (risiko
gejala putus obat pada neonatus) gunakan hanya untuk indikasi yang jelas seperti
mengendalikan seizure.(dosis yang tinggi selama akhir kehamilan atau melahirkan dapat
menyebabkan hipotermia pada neonatal, hipotonia dan depresi pernafasan) (BNF 51, p.761)
Prameter : Pernafasan, Kardiovaskular, dan mental status (status kejiwaan); periksa
orthostasis
Peringatan : Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin,
hamil, menyusui, bayi, usia lanjut, penyakit hati dan ginjal, penyakit pernafasan, kelemahan
otot/miastenia gravis, riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, kelainan kepribadian yang
nyata, kurangi dosis pada usia lanjut dan yang sudah tidak mampu melakukan aktifitas,
hindari pemakaian jangka panjang, peringatan khusus untuk injeksi i.v., porfiria. (IONI
h.131)
Penyimpana :
Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. (FI.IV)
Lindungi sediaan parenteral dari cahaya; khasiat obat bertahan sampai 3 bulan bila
disimpan dalam suhu kamar; stabil pada pH 4-8, terjadi hidrolisis pada pH <3; jangan
campur sediaan i.v dengan obat lain. (Lexy-Comp. p.462)
Dapus :
Drug information hand book. (DIH). 2006.
Martindale The Complete drug Reference. 35th edition. 2006