Anda di halaman 1dari 3

BROMAZEPAM

Bromazepam adalah obat turunan benzodiazepin yang banyak digunakan


sebagai sedatif-hipnotik karena mempunyai efikasi dan batas keamanan
lebih besar dibanding turunan sedatif-hipnotika lain, yang antara lain menyangkut efek
samping, pengembangan toleransi, ketergantungan obat, interaksi dan kematian akibat
kelebihan dosis. Bromazepam digunakan untuk pengobatan psikoneurosis, gangguan
emosional, kelainan psikosomatik dan gangguan fungsional penyakit organik kronik

Indikasi.
ansietas (penggunaan jangka pendek).

Dosis:
Dosis awal oral untuk kecemasan adalah 6 sampai 18 mg sehari dalam dosis terbagi
sementara dosis maksimum hingga 60 mg per hari. Dosis awal untuk pasien lanjut usia dan
lemah tidak boleh melebihi 3 mg sehari dalam dosis terbagi
Pada dosis rendah secara selektif mengurangi ketegangan dan kecemasan. Pada dosis
tinggi,khasiat sedatif dan relaksasi otot akan tampak.

Kontraindikasi

Depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner


akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma
akut, trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada
depresi atau ansietas dengan depresi.

Efek samping :

Mempunyai toleransi yang baik pada dosis pengobatan."Fatique","drowsiness" dan


kelemahan ototyang timbul pada dosis tinggi jarang terjadi. Gejala tersebut menghilang bila
dosis diturunkan.Walaupun tidak terjadi efek toksik pada darah atau fungsi hati atau fungsi
finjal yang dilaporkan.Dari laporan klinis,pengavvasan nitungjenis darah an fungsi hati
dianjurkan pada pengobatan jangka panjang. Pengobatan dengan Bromazepam harus
dihentikan bila terjadi reaksi paradoksikal seperti ansietas, halusinasi,insomnia atau eksitasi.

Peringatan dan perhatian :

Bromazepam tidak dianjurkan pada penderita yang hipersensitif terhadap obat


ini.Hati-hati pada penderita myasthenia gravis dan glaukoma sudut sempit.

Prinsip kedokteran tidak menganjurkan pemberian obat apapun pada


kehamilan,terutama pada trimester pertama kecuali bila sangat diperlukan.Zat aktif
Bromazepam dapat melalui air susu ibu tidaklah dapat dielakkan,ibu menyusui tidak boleh
memakai Bromazepam secara teratur.Pada empat sampai enam jam pertama setelah
pemakaian dosis tinggi,penderita harus menghindari mengendarai kendaraan atau
menjalankan alat mesin yang berbahaya,karena Bromazepam dapat merubah reaksi
penderita.Pada pengobatan jangka panjang dengan dosis tinggi,seperti halnya dengan semua
obat hipnotik sedative dan tranquilizer,ketergantungan fisik dan psikis dapat terjadi pada
individu yang cenderung ketergantungan fisik daan psikis.
Interaksi obat:

Seperti dengan semua obat psikoaktif,efek dari Bromazepam dapat diperkuat oleh
alkohol.Bila Bromazepam dikombinasi dengan obat yang bekerja disusunan syaraf pusat
seperti neuroleptik,tranquilizer,antidepresi,hipnotik,analgesik dan anestesi, efek sedatif
sentral akan dipengaruhi.

APRAZOLAM

Alprazolam merupakan salah satu dari golongan obat Benzodiazepine atau disebut juga
Minor tranquilizer, dimana golongan ini merupakan obat yang paling umum digunakan
sebagai anti ansietas. Alprazolam merupakan obat yang efektif digunakan untuk mengurangi
rangsangan abnormal pada otak, menghambat neurotransmitter asam gamma aminobutirat
(GABA) dalam otak sehingga menyebabkan efek penenang. Alprazolam memiliki waktu
paruh yang pendek yaitu 12-15 jam dan efek sedasi lebih pendek dibanding Benzodiazepine
lainnya, sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas. Alprazolam sebagai derivat triazole
dari 1.4 benzodiazepin adalah suatu antidepresi, antipanik dan antiansietas.

Indikasi :

a. Antiansietas termasuk neurosis ansietas, gejala-gejala ansietas


b. Antidepresi termasuk ansietas yang berkaitan dengan depresi
c. Antipanik termasuk penyakit-penyakit atau gangguan panik dengan atau tanpa
agoraphobia

Dosis dan Cara Pemakaian :

a. Untuk keadaan ansietas dosis diberikan mulai dari 0.75 mg - 1.5 mg dalam terapi.
Dosis lazim 0,5 mg sehari dan terbagi dalam beberapa dosis
b. Untuk keadaan gangguan panik dosis diberikan mulai 0.5 mg - 1 0 mg diberikan saat
menjelang tidur atau 0.5 mg sehari 3 kali
c. Untuk pasien lanjut usia dosis diberikan mulai 0.5 mg - 0.75 mg, dalam dosis terbagi.
Dosis lazim diberikan 0.5 mg - 0.75 mg sehari dalam dosis terbagi, dapat ditambah
sesuai kebutuhan dan toleransi tubuh

Kontra Indikasi :

Penderita yang hipersensitif terhadap benzodiazepin, penderita glaukoma sudut


sempit akut, penderita insufisiensi pulmonari akut

Efek Samping :

a. Yang sering terjadi: drowsiness, kekeringan, sakit kepala ringan


b. Yang jarang terjadi: perubahan berat badan, nervousness, gangguan
memori/amnesia, gangguan koordinasi, gangguan gastrointestinal dan manifestasi
autonomik, pandangan kabur, sakit kepala, depresi, insomnia tremor
c. Seperti benzodiazepin yang lain, dapat terjadi: stimulasi, agitasi, kesulitan
berkonsentrasi, konfusi, halusinasi, peningkatan tekanan intraocular
d. Pernah dilaporkan pada penggunaan benzodiazepin ansiolotik, seperti : distonia,
iritabilitas, anoreksia, fatique, gangguan bicarajaund/'ce lemah otot, gangguan
libido, irregularitas menstruasi, inkontinensia, retensi urin dan abnormal fungsi
hati.

Peringatan dan Perhatian :

a. Pasien-pasien dengan kecenderungan ketergantungan obat dan alkohol harus


diberikan dengan sangat hati-hati, karena dapat meningkatkan resiko ketergantungan
b. Tidak dianjurkan untuk pasien dengan diagnosa utama schizophrenia
c. Seperti obat-obat CNS lainnya, pasien yang menggunakan Alprazolam tidak
dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
d. Tidak boleh digunakan pada wanita hamil atau menyusui.
e. Penggunaan Alprazolam belum dipastikan pada depresi yang disertai psikiatri, pada
gangguan bipolar atau pada depresi 'endogeneous' (seperti pada pasien depresi berat).
f. Dianjurkan untuk memberikan dosis efektif terkecil untuk menghindari
berkembangnya ataksia atau sedasi yang berlebihan
g. Hati-hati pemberian obat ini pada pasien gangguan fungsi ginjal dan hati, insufisiensi
pulmonari kronik.
h. Keamanan dan efektifitas penggunaan pada anak-anak di bawah 18 tahun belum
diketahui dengan pasti

Interaksi Obat :

Golongan benzodiazepin termasuk Alprazolam dapat meningkatkan efek CNS


depresan bila digunakan bersamaan dengan obat-obat psikotropik lain, antikonvulsan,
antihistamin, etanol dan obat-obat lain yang mempunyai efek CNS depresan

Anda mungkin juga menyukai