Anda di halaman 1dari 25

PERAWATAN

POST
ANESTESIA
Dr Yosie Arief Sanjaya, SpAn, FIPM
Perawatan
Post GA
1. Mempertahankan Jalan Nafas
2. Mempertahankan Ventilasi & Oksigenasi
3. Awasi Hemodinamik & Vital Sign
4. Observasi Keadaan Umum,
• Kesadaran
• Nausea vomitus
• Nyeri
• Perdarahan
Mempertahankan Jalan
Nafas
• Head tilt - Chin lift - Jaw thrust
• Ganjel bahu
Mempertahankan Ventilasi &
Oksigenasi

Lihat dada : naik – turun


Rasakan hembusan nafas
dari hidung dan atau mulut
Pasang Oksigen (Nasal kanul atau NRM)
Awasi Saturasi Oksigen (SaO2) : 97% - 100%
Vision

Awasi Hemodinamik & Vital Sign 2019

Awasi & Catat TTV :


1.Tensi 1. Jam Pertama : tiap 15 mnt

2.Nadi 2. Jam Kedua & Ketiga : tiap


30 mnt
3.Saturasi
4.Kesadaran
HipoTensi
1. Loading / Grojok HES atau RL
– awas ortu, decomp, dll
2. Ephedrin
1 amp Ephedrin diencerkan jadi 10 cc
Masukkan IV :
TD sistol 60 – 70 : 4 cc
TD sistol 70 – 80 : 3 cc
TD sistol 80 – 90 : 2 cc
TD sistol 90 – 100 : 1 cc
TD sistol 100 – 110 : 1 cc

Jangan terlambat action


Ikuti trend – tensi turun
Target TD sistol 110-130
Bradikardi
Nadi <40 : Nadi 40-50 : Nadi 50-60 :
SA 2 amp SA 1 amp Observarsi
Waspada

Bradi lebih Bradi diatasi


bahaya dari dulu daripada
pada Hipotensi Hipotensi
Desaturasi & Oksigenasi
96% Buka Airway

Awasi Oksigenasi
97% 98% - 95%
Saturasi 100% Nasal Kanul / NRM

94% Ventilasi:
Bagging / Ventilator
Keluhan Lain

Kesadaran
Awasi airway
Jangan makan minum dulu - aspirasi

Nausea Vomitus
Ondancetron s/d 2 amp
Tambah Metoklopramid
Hati-hati aspirasi

Nyeri
Tambah analgetik
Kombinasi : NSAID – Opioid
NSAID – Tramadol
Parasetamol - Opioid
Perawatan Post
Anestesi Spinal

Hipotensi Spinal Tinggi, PDPH Keluhan Lain


Bradikardi Posisi Semi Fowler (Post Dural
Airway, Ventilasi & Puncture
Oksigenasi Headache)
.
.
HipoTensi
1. Loading / Grojok HES atau RL
– awas ortu, decomp, dll
2. Ephedrin
1 amp Ephedrin diencerkan jadi 10 cc
Masukkan IV :
TD sistol 60 – 70 : 4 cc
TD sistol 70 – 80 : 3 cc
TD sistol 80 – 90 : 2 cc
TD sistol 90 – 100 : 1 cc
TD sistol 100 – 110 : 1 cc
Jangan terlambat action
Ikuti trend – tensi turun
Pertahankan TD sistol 110-130
Bradikardi
Nadi <40 : Nadi 40-50 : Nadi 50-60 :
SA 2 amp SA 1 amp Observarsi
Waspada

Bradi lebih Bradi diatasi


bahaya dari dulu daripada
pada Hipotensi Hipotensi
Spinal Tinggi
- Obat Anestesi lokal masuk ruang Sub
arachnoid – LCS
- Obat Anestesi Lokal lebih berat dari LCS
- Ikut gravitasi
- Obat Anestesi local blok sensorik &
motoric
- Obat anestesi local naik ke thoracal –
otot pernafasan lemah – lumpuh
- Pasien sesak napas
PDPH
(Post Dural Puncture Headache)

Bism
Gejala ilah
i
Sakit kepala
Pusing berputar
(vertigo)
PDPH Mual muntah A rr a
hma
Kebocoran duramater saat Leher kaku/tegang ni
menyuntik spinal anestesi,
menyebabkan sakit kepala.
Tindakan
Analgetik
Arra
Oksigenasi him
Lapor Dokter
Anestesi
Matur nuwun
Pengukuran
1
TEXT
Skala Nyeri

Dr Yosie Arief Sanjaya, SpAn, FIPM


Skala Numerik (Numerical Rating Scale, NRS)

Skala Numerik (Numerical Rating


Scale, NRS) Pasien menilai nyeri
dengan skala 0 sampai 10

Your Text Here Your Text Here

Angka 0 diartikan kondisi


pasien tidak merasakan nyeri,
angka 10 mengindikasikan
nyeri paling berat yang
dirasakan pasien.
Visual Analog Scale (VAS)

Suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri


yang terus menerus dan memiliki alat
pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya.
Skala analog visual merupakan pengukur
keparahan nyeri yang lebih sensitif karena pasien
dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian
daripada dipaksa memilih satu kata atau satu
angka.
Wong-Baker FACES Pain Rating Scale
Skala pengukuran nyeri
berdasarkan visual . Skala ini
terdiri dari enam gambaran
04
wajah Jumlah skor yang mungkin
diperoleh dintara rentang 0 – 10.

Mulai dari tidak ada rasa


sakit
05 (wajah gembira)
sampai sakit parah
(tangisan,wajah sedih).

digunakan pada pasien anak-


anak kurang dari 9 tahun.
06
Wong-Baker FACES
Pain Rating Scale

3-5 10

0
7-9
1-2 5-7

65% 80% 50% 90%

Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Sedang


Bebas Nyeri Alis berkerut Hidung
Nyeri Berat Nyeri Hebat
Wajah datar,
Bibir Mulut terbuka Mata tertutup
serius, berkerut
mengerucut Mengganggu Mengrang
tidak bisa Mengangkat
Menahan napas kebutuhan Menangis
bercanda, bibir atas
Aktivitas dasar
Napas cepat
terganggu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai