Anda di halaman 1dari 27

B E R A PA L A M A P E L A K S A N A A N

A S E S M E N AWA L M E D I S D A N
K E P E R AWATA N D I R AWAT I N A P,
R AWAT J A L A N D A N U N I T G AWAT
D A R U R AT H A R U S D I S E L E S A I K A N ?
 Pelaksanaan asesmen awal medis dan
keperawatan pasien rawat inap selesai dalam
waktu 24 jam atau lebih cepat dengan bukti
pencatatan tanggal dan jam di rekam medis.

 Pelaksanaan asesmen awal pasien rawat jalan


selesai dalam 15 – 20 menit setelah pasien
datang

 Pelaksanaan asesmen awal gawat darurat


selesai dalam ≤ 2 jam setelah pasien datang
Siapa dan apa saja yang dikaji
saat penerimaan pasien baru di
rawat inap ?
 Pengkajian dilakukan oleh dokter dan petugas
klinis lainnya.
 Pengkajian pasien baru rawat inap adalah
riwayat kesehatan, data keadaan fisik termasuk
skrining risiko gizi, skrining nyeri, skrining resiko
jatuh, skrining risiko decubitus, data psikologis,
sosial, ekonomi dan spiritual.
 Semua pengkajian dicatat dalam rekam medis
rawat inap.
 SPO Asesmen awal medis dan keperawatan rawat
inap
I K AJI S AAT
J A YA NG D
AN APA S A R AW AT
SIAPA D BA RU D I
A N PA SI E N
PEN ERI M A
JALAN ?
Pengkajian dilakukan oleh dokter dan
petugas klinis lainnya.
Pengkajian pasien baru rawat jalan adalah
riwayat kesehatan, data keadaan fisik
termasuk skrining resiko nutrisi, skrining
nyeri, skrining resiko jatuh, data
psikologis, sosial, ekonomi.
Semua pengkajian dicatat dalam rekam
medis rawat jalan
SPO Asesmen awal medis dan keperawatan
rawat jalan.
Berapa lama asesmen awal diperbaharui untuk
pasien rawat jalan dengan penyakit akut/non
kronis dan penyakit kronis?
 Pelaksanaan pasien rawat jalan
dengan penyakit akut/non kronis
asesmen awal diperbaharui setelah
1 (satu) bulan
 Pelaksanaan asesmen awal dengan
penyakit kronis, asesmen awal
diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan
BAGAIMANA PROSEDUR PENGKAJIAN AWAL GIZI
PASIEN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PARAMOUNT ?
 Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MST
(Malnutrition Screening Tool) untuk mengidentifikasi dan
menatalaksana pasien dewasa dan anak yang mengalami
gizi buruk, kurang gizi atau obesitas.

 Perawat / bidan akan mengkaji gizi pasien dalam asesmen


awal keperawatan, bila diperoleh skor ˃ 2 maka akan di
konsul ke dietisien untuk dilakukan pengkajian gizi lebih
lanjut dan dilakukan intervensi gizi.
BAGIMANA PERAWAT / BIDAN MELAKUKAN
ASESMEN FUNGSIONAL DI RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK PARAMOUNT?

Perawat/bidan melakukan asesmen


fungsional pada asesmen awal keperawatan
pada pasien usia ≥ 12 thn, dengan
menggunakan barthel index (kebutuhan
aktifitas sehari-hari) apabila skor ≤ 11 maka
melapor ke DPJP untuk penanganan lebih
lanjut.
ADA BERAPA MACAM METODE NYERI YANG
DIGUNAKAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PARAMOUNT ?
Ada 5 macam :
 NIPS ( Neonatal Infants Pain Scale ) untuk umur
˂1 tahun.
 FLACC (Face, Legs, Actifity, Cry and
Consolability) untuk umur 1 – 3 thn
 VAS ( Visual Analog Scale ) untuk umur ˃3 thn
 NRS (Numeric Rating Scale) untuk pasien Dewasa
 BPS (Behavioral Pain Scale) untuk pasien dengan
kesadaran menurun
NEONATAL INFANTS PAIN SCALE (NIPS)
PENGKAJIAN 0 1 2
Wajah tenang,ekspresi Otot wajah tegang,  
netral alis berkerut
Ekspresi wajah (ekspresi wajah
negatif)

Tangisan Tidak menangis Merengek Menangis kuat


Bernapas biasa Tarikan napas  
ireguler, lebih cepat
dibandingkan napas
Pola napas biasa, menahan
napas,tersedak

Tidak ada kekuatan otot, Tegang, kaku  


Tungkai gerakan tungkai biasa

Tingkat kesadaran Tenang tidur lelap atau sadar atau gelisah  


bangun
DARI ASESMEN DERAJAT DAN INTENSITAS
NYERI DENGAN MENGGUNAKAN NIPS AKAN
DIDAPATI KESIMPULAN DATA:

Skala / intensitas nyeri Derajat nyeri


0 Tidak nyeri

1-2 Nyeri ringan

3-4 Nyeri sedang

˃4 Nyeri berat
FACE, LEGS, ACTIVITY, CRY AND CONSOLABILITY
(FLACC)
PENGKAJIAN 0 1 2
Ekspresi wajah Ekspresi wajah, Sering meringis,
normal kadang meringis menggertakkan gigi
Wajah
menahan sakit menahan sakit

Posisi anggota Anggota gerak bawah Anggota gerak bawah


gerak bawah (lower ekstremitas) (lower ekstremitas)
Kaki
(lower extrimitas) kaku dan gelisah menendang-nendang
normal atau rileks
Berbaring tenang, Gelisah, berguling- Kaku, gerakan
posisi normal dan guling abnormal (posisi tubuh
Aktivitas
gerakan normal melengkung atau
gerakan menyentak)
Tidak menangis Mengerang atau Menangis terus –
(tenang) merengek, kadang- menerus, menjerit,
Menangis
kadang mengeluh sering kali mengeluh

Bicara / bersuara Tenang setelah Sulit ditenangkan


normal, sesuai usia dipegang, dipeluk, dengan kata-kata atau
Bicara/ bersuara
digendong atau diajak pelukan.
bicara
DARI ASESMEN DERAJAT DAN INTENSITAS NYERI
DENGAN MENGGUNAKAN “ FLACC “ AKAN DIDAPATI
KESIMPULAN DATA:

Skala / intensitas nyeri Derajat nyeri

0 Tidak nyeri

1-3 Nyeri ringan

4-6 Nyeri sedang

7 - 10 Nyeri berat
VISUAL ANALOG SCALE ( VAS ) DAN NUMERIC
RATING SCALE (NRS)
DARI ASESMEN DERAJAT DAN INTENSITAS
NYERI DENGAN MENGGUNAKAN “ VAS” DAN
“NRS” AKAN DIDAPATI KESIMPULAN DATA:
VAS NRS

Skala / intensitas
Derajat nyeri Skala / intensitas nyeri Derajat nyeri
nyeri

0 Tidak nyeri 0 Tidak nyeri

1-3 Nyeri ringan 1-3 Nyeri ringan

4-6 Nyeri sedang 4-6 Nyeri sedang

7 - 10 Nyeri berat 7 - 10 Nyeri berat


BEHAVIORAL PAIN SCALE ( BPS )
 PASIEN DENGAN VENTILATOR

SKOR
PENGKAJIAN
1 2 3 4

Mengerut secara
Sedikit mengerut
Ekspresi penuh, misalnya
Relaks/ santai (mengerutkan Meringis
Wajah hingga menutup
dahi)
kelopak mata

Pergerakan Membungkuk
Tidak ada Sedikit Retraksi
Ekstremitas penuh dengan
pergerakan membungkuk Permanen
Atas fleksi pada jari
Kompensasi Tidak mampu
Pergerakan yang Batuk dengan Melawan
terhadap mengontrol
menoleransi pergerakan ventilator
ventilator ventilator
PASIEN TANPA VENTILATOR
 PASIEN TANPA VENTILATOR

PENGKAJI SKOR
AN 1 2 3 4
Mengerut secara
Sedikit mengerut
Ekspresi penuh, misalnya
Tenang / rileks (mengerutkan Meringis
Wajah hingga menutup
dahi)
kelopak mata
Pergerakan Membungkuk
Tidak ada Sedikit Retraksi
Ekstremitas penuh dengan
pergerakan membungkuk Permanen
Atas fleksi pada jari

mendengus kecil, mendengus berteriak


Kurangnya
Vokalisasi sering dan tidang sering atau atau keluhan
vokalisasi
memperpanjang memperpanjang lisan
DARI ASESMEN DERAJAT DAN INTENSITAS
NYERI DENGAN MENGGUNAKAN BPS AKAN
DIDAPATI KESIMPULAN DATA:

Skala / intensitas nyeri Derajat nyeri


≤3 Tidak nyeri

4–6 Nyeri ringan

7–9 Nyeri sedang

10 – 12 Nyeri hebat
APABILA DI IDENTIFIKASI ADA RASA NYERI PADA ASESMEN
AWAL , DILAKUKAN ASESMEN NYERI LEBIH MENDALAM,
FAKTOR APA YANG DINILAI ?

Faktor yang dinilai untuk asesmen nyeri lebih


mendalam adalah : lokasi nyeri, onset,
intensitas dan kualitas nyeri.
KAPAN DILAKUKAN ASESMEN ULANG MEDIS
DAN KEPERAWATAN ?

Asesmen ulang dilakukan sekurang -


kurangnya setiap hari, dicatat dalam catatan
perkembangan pasien terintegrasi. Dokter
dan perawat/bidan mengisi asesmen ulang
dalam bentuk SOAP ( Subjektif – Objektif –
Assessment – Planning )
SIAPA YANG MELAKUKAN DISCHARGE
PLANNING DAN BAGAIMANA PROSEDURNYA?

 Discharge planning dilakukan oleh DPJP dan


perawat/bidan
 DPJP membuat Discharge Planning pada asesmen
awal medis rawat inap di bagian Rencana
pelayanan . DPJP merencanakan pemulangan atau
lama rawat pasien sesuai Clinical Pathway
 Perawat membuat Discharge Planning pada form
asesmen awal keperawatan/kebidanan di bagian
Perencanaan pulang.
BAGAIMANA ALUR PELAPORAN NILAI KRITIS
LABORATORIUM?

 Bila ditemui pemeriksaan yang masuk dalam


kategori nilai kritis maka petugas laboratorium
harus melapor ke dokter penanggung jawab patologi,
atau ke perawat ruangan yang kemudian segera
ditindak lanjuti untuk melapor ke DPJP. Selanjutnya
petugas mencatat dalam rekam medis sesuai
prosedur pelaporan.
 SPO tata cara pelaporan nilai kritis laboratorium
BERAPA LAMA WAKTU PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM / RADIOLOGI UNTUK :

1. PELAPORAN HASIL CITO


2. PELAPORAN HASIL PASIEN KRITIS

Waktu pelaporan hasil pemeriksaan Laboratorium /


Radiologi :

 Hasil CITO dilaporkan ≤ 1 jam


 Hasil kritis dilaporkan ≤ 30 menit
APA SAJA YANG TERMASUK NILAI KRITIS LABORATORIUM DAN
BERAPA NILAINYA?

NO PARAMETER USIA SATUAN NILAI


BAWAH ATAS
1 Lekosit ( WBC ) - /µl(x10/dl) ≤ 1.500 ≥ 50.000
2 Hematokrit - % ≤ 15 ≥ 60
3 Hemoglobin > 7 Minggu gr/dl 6.0 20.0
(Dewasa)
4 Hemoglobin < 7 Minggu gr/dl ≤ 6.0 ≥ 24.0
( Bayi )
5 Trombosit (PLT) - /µl ≤ 30. 000 ≥ 800.000
6 Glukosa >1 Minggu mg/dl ≤ 40 ≥ 500
7 Glukosa Bayi Baru <1 Minggu mg/dl ≤ 25 ≥ 350
Lahir
8 HBsAg - - Reaktif
 
CRITICAL RESULT RADIOLOGI

AREA ANATOMI KONDISI KATEGORI KRITIS


Sistem Saraf Pusat Pendarahan extra / intracerebral
Infark luas
Fraktur depresi pada tengkorak
Fraktur tulang belakang
 
Thorax / Dada Tension pneumothorax
Efusi pleura / hematothorax massif
Pneumomediastinum
Kontusio / Laserasi paru
Tamponade jantung
Inhalasi benda asing
Flail chest
Diseksi aorta
Aneurisma pecah / impending ruptur
 
Abdomen / Perut Kehamilan ektopik ( terganggu)
Abortus inkomplit
Abruption placenta
Rest placenta
Torsi ovarium
Perlukaan organ dalam (traumatik)
Pneumoperitoneum
Intususepsi / Invaginasi
Volvulus
Appendicitis akut (perforasi)
Ileus obstruksi / paralitik
 
Muskuloskeletal Fraktur
Dislokasi

Anda mungkin juga menyukai