Anda di halaman 1dari 16

A.

      PENGKAJIAN
1.     Identitas Klien
Nama                           :  An. AM
Umur                           : 7 tahun
Jenis kelamin               :  Perempuan
Alamat                        :  Jl. Veteran 99 Jirek
Agama                         :  Islam
Pendidikan                  :  SD
Pekerjaan                     :  Pelajar
Tanggal masuk RS      :  11 Juni 2011
Tanggal pengkajian     :  13 Juni 2011
No.MR                        :  132709
Dx medis                     :  Demam Typhoid
Penanggung jawab
Nama Ayah                 :  Tn. A
Umur                           :  39 tahun
Pendidikan                  :  MAN
Pekerjaan                     :  PNS
Agama                         : Islam
Nama Ibu                    :  Ny. A
Umur                           :  39 tahun
Pendidikan                  :  SMEA
Pekerjaan                     :  Ibu Rumah Tangga
Agama                         :  Islam
Alamat                                    :  Jl. Veteran 99 Jirek
2.     Alasan Masuk
     Klien kiriman UGD masuk ke ruang rawat inap anak pada hari sabtu 11 Juni 2011  jam 08.30 wib diantar
oleh keluarga dengan keluhan demam naik turun sejak hari selasa 7 Juni 2011, nafsu makan tidak ada, lemah,
letih, muntah 4x sejak hari senin. Keluarga mengatakan pada hari selasa tersebut telah berobat ke puskesmas
tetapi panasnya tidak turun, kemudian pada hari kamis klien berobat ke poly anak RSI Ibnu Sina dengan Dr.Hj.
Rahmi Yetti K, SpA dan beliau menganjurkan agar klien periksa darah ke lab dan dirawat di rumah sakit.

3.     Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


a.    Prenatal
        Ibu klien mengatakan saat hamil klien, ibu klien mengatakan tidak mengalami kelainan atau masalah serius
selama kehamilan. Ibu klien juga tidak mengalami mual, muntah dan mengidam makanan tertentu.
b.    Intranatal
        Klien lahir dalam keadaan normal dan tidak ada kelainan bawaan, ditolong oleh bidan dengan usia
kehamilan 9 bulan. Klien dilahirkan secara spontan dengan BB 4100 gram dan TB 45 cm.
c.    Postnatal
        Klien langsung disusui oleh ibu klien, setelah lahir klien tidak pernah mengalami kelainan atau penyakit
serius tertentu dan imunisasi klien lengkap.
4.     Riwayat Kesehatan
1.    Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan klien demam naik turun sejak hari selasa 7 Juni 201, suhu tubuh meningkat pada sore
dan malam hari, nafsu makan tidak ada, tidak mau minum, klien juga merasa pusing dan nyeri pada bagian
perutnya. Ibu klien juga mengatakan BB klien sebelum sakit 28 kg dan setelah sakit turun menjadi 25 kg.
Observasi selama pengkajian klien terlihat lemah, badan klien terasa panas, mukosa bibir kering, mulut kering,
bibir pecah-pecah, lidah kelihatan kotor dan berwarna putih. Klien terpasang infus RL 12 gtt/i.
2.    Riwayat kesehatan dahulu
Ibu klien mengatakan klien belum pernah dirawat  di rumah sakit sebelumnya.  Klien juga belum pernah
mengalami penyakit serius lainnya hanya sakit perut dan demam. Apabila klien sakit perut dan demam biasanya
ibu klien membawa klien berobat ke puskesmas dan meminum obat dari puskesmas.
3.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien. Ibu klien juga
mengatakan saat ini abang klien dirawat di rumah sakit yang sama.
4.    Riwayat Sosial
a.    Hubungan dengan keluarga
Ibu klien mengatakan klien adalah anak kedua dari dua bersaudara, klien tinggal bersama kedua orangtua
dan abangnya. Hubungan klien dengan anggota keluarga baik, klien sangat dekat dengan ayah, ibu dan
abangnya.
b.    Hubungan dengan teman sebaya
Hubungan klien dengan teman sebaya baik dan mudah bergaul sesama temannya.
c.    Interaksi dengan lingkungan
Klien tinggal dalam lingkungan rumah yang sehat dan nyaman. Klien juga dapat  berinteraksi dengan
lingkungan dengan baik.

5.    Kebutuhan Dasar


No Aktifitas Sebelum sakit Sakit
1 Pola Nutrisi
a.       Frekuensi makan 3 x 1 porsi 3 x 1 porsi, habis ¼ porsi
b.      Diit MB ML
c.       Intake cairan +  6-7  gelas/ perhari 4-5 gelas/ hari, klien
terpasang infus RL 12 gtt/i
d.      Nafsu makan Biasa Kurang
2 Pola Eliminasi
BAB
a.       Frekuensi 1 x 2 hari 1 x 2 hari
b.      Warna Kuning Kuning
c.       Konsistensi Lembek Lembek
d.      Penggunaan pencahar Tidak ada Tidak ada
BAK
a.       Frekuensi
b.      Warna + 5x sehari + 4-5 x sehari
c.       Bau Kuning muda Kuning muda
Urine khas Urine khas
3 Pola Istirahat
a.       Tidur siang + 1-2 jam sehari + 1-2 jam sehari
b.      Tidur malam + 8 jam sehari + 5-6 jam sehari
4 Personal Hygiene
a.       Mandi 2x sehari Dilap oleh keluarga
b.      Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
c.       Keramas 1x2 hari Tidak pernah

5.     Pemeriksaan Fisik    


KU pasien       :Sedang
Kesadaran       : Composmentis
Tanda – tanda vital :
         S : 38,4 oC
         P : 28 x/i
         N : 84 x/i
Kepala   : Simetris ki/ka, rambut berwarna hitam, panjang dan tidak berminyak, tidak ada lesi pada kepala
Mata      : Simetris ki/ka, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, pupil bereaksi terhadap
cahaya, dan tidak ada gangguan dalam penglihatan
Hidung  : Simetris ki/ka, tidak terdapat secret  pada hidung, bernafas tidak  menggunakan cuping hidung,  tidak ada
gangguan dalam penciuman.
Mulut     : Mukosa mulut  kering, bibir pecah-pecah, lidah terlihat kotor dan berwarna putih
Telinga   :Simetris ki/ka, tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan dalam pendengaran
Leher     : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis
Thoraks  : 
 I   :  Simetris ki/ka, pergerakan dinding dada normal, P=28 x/i
P   :  Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
P   :  Sonor pada kedua area paru
A  :  Bunyi nafas vesikuler, tidak ada wheezing
Abdomen : 
 I   :  Simetris ki/ka, warna kulit sawo matang
P   :  Nyeri pada epigastrium dan perut kanan atas
P   :  Perut kembung
A  :  Bising usus (+)
Integumen : Integritas kulit utuh, turgor kulit kering, tidak ada dekubitus
Genitalia  : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
-            Pada ekstremitas atas bagian dextra terpasang IVFD RL 12 gtt/i, teraba nadi 92  x/i pada arteri radialis
-            Pada ekstremitas bawah terdapat bekas gigitan nyamuk berupa bercak-bercak berwarna hitam.
6.     Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
-          Kimia Klinik,  tanggal 10 Juni 2011
Tes Widal
Sty O        :  (+)1/80,  (+)1/160
Sty H        :  (+)1/80,  (+)1/160, (+)1/320
-          Darah,  tanggal 10 Juni 2011
WBC        :  3,9. 103/ mm3  (3,0 – 11,0)
RBC         :  4,51. 106/ mm3  (3,20 – 6,00)
HGB        :  12,4 g/dl  (9,0 – 17,5)
HCT         :  36,8 g/dl  (9,0 – 17,5)
PLT          :  262. 103/mm3
LED         :  37/70. 103/mm3
-          Darah,  tanggal 11 Juni 2011
WBC        :  5,1. 103/ mm3  (3,0 – 11,0)
RBC         :  4,73. 106/ mm3  (3,20 – 6,00)
HGB        :  12,9 g/dl (9,0 – 17,5)
HCT         :  38,8 g/dl  (9,0 – 17,5)
PLT          :  143. 103/mm3
-          Hematologi,  tanggal 12 Juni 2011
Hemoglobin : 12,0 gr/dl               n : 11-14 gr/dl
Leukosit : 5500 / mm3                
Trombosit : 124.000/ mm3
Hematokrit : 37,4                          n : 37-43, 100%
7.     Penatalaksanaan
Pengobatan meliputi :
a.       Oral
-          Amoxicillin, 3x2 cth
-          Kloramfenikol, 4x2 tab
-          Dumin 250, 3x1 tab
b.      IVFD
-          RL 12 gtt/i
c.       Diit
-           ML

8.     Analisa Data


NO DATA – DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. DS :
1.      Keluarga mengatakan klien demam naik turun Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
2.      Klien mengatakan nyeri dan sakit pada kepala

DO :
3.      Klien tampak gelisah
4.      Suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari

DS :
1.      Keluarga mengatakan klien tidak mau minum
2.      Keluarga mengatakan klien muntah di rumah + 5
2 kali Defisit volume cairan
DO :
3.      Klien terlihat lemah dan letih
4.      Mukosa bibir terlihat kering
5.      Turgor kulit jelek
6.      Bibir pecah-pecah

DS :
1.      Keluarga mengatakan klien tidak ada nafsu makan
2.      Keluarga mengatakan makanan yang diberikan
cuma habis 1/4 porsi
3 3.      Klien mengatakan mual Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan
DO :
4.      Mukosa bibir kering
5.      Perut klien kembung
6.      Berat badan berkurang :
BB sebelum sakit :  28 kg
BB sesudah sakit :  25 kg

B.      Diagnosa Keperawatan


1.    Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhosa.
2.    Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan pemasukan yang kurang, output yang berlebihan.
3.    Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
C.      Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan/ KH Intervensi Rasional
1 Peningkatan Setelah dilakukan1.      Monitor TTV tiap 4 1.      Untuk memonitor terjadinya
suhu tubuh tindakan jam peningkatan suhu tubuh dan
(hipertermi) keperawatan 2x24 untuk merencanakan intervensi
berhubungan jam, suhu tubuh yang diperlukan untuk
dengan proses kembali normal mengatasi masalah klien.
infeksi kuman KH : 2.      Peningkatan suhu tubuh
salmonella           Suhu tubuh 2.      Anjurkan klien banyak mengakibatkan penguapan
typhosa. dalam batas minum 2 - 3 liter/ 24 tubuh meningkat sehingga perlu
normal (36-37 oC) jam diimbangi dengan asupan cairan
Ditandai dengan          Keluarga/klien yang banyak
: mengatakan klien 3.      Kompres hangat dapat
          suhu tubuh tidak demam lagi menyebabkan dilatasi pembuluh
meningkat           TTV dalam 3.      Beri kompres hangat darah sehingga terjadi
          demam batas normal pada daerah axila, lipat penguapan
           nyeri kepala paha dan temporal 4.      Membantu mengurangi
          pusing. 4.      Anjurkan klien untuk penguapan tubuh
memakai pakaian yg
dapat menyerap keringat
5.      Beri penjelasan kepada
5.      Membantu  mengurangi
keluarga/ klien tentang kecemasan yang timbul
penyebab peningkatan
suhu tubuh
6.      Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
antipiretik dan antibiotik
6.      Mempercepat proses
penyembuhan karena antipiretik
dan antibiotik berguna untuk
mengatasi keluhan klien.
2 Defisit volume Kekurangan 1.      Kaji tanda-tanda 1.      Perubahan status hidrasi
cairan dan cairan tubuh tidak dehidrasi seperti mukosa menggambarkan berat ringannya
elektrolit terjadi bibir kering, turgor kulit kekurangan cairan
berhubungan tidak elastis dan
dengan KH : peningkatan suhu tubuh
pemasukan yang          klien tidak 2.      Pantau intake dan
kurang, output mengalami output cairan dalam 24 2.     Untuk mengetahui
yang berlebihan kekurangan cairan jam keseimbangan cairan dan
          TTV dalam pedoman untuk menggantikan
Ditandai dengan batas normal cairan yg hilang
:           Turgor kulit 3.      Monitor tanda-tanda 3.     Perubahan TTV dapat
          membran normal vital menggambarkan keadaan umum
mukosa kering           Membran klien.
          turgor kulit mukosa lembab 4.      Anjurkan klien minum4.     Untuk pemenuhan kebutuhan
jelek           Intake dan banyak 2-3 liter/ hari cairan
output seimbang 5.      Catat laporan atau hal-
hal seperti mual, muntah5.     Berguna dalam intervensi
6.      Beri penjelasan kepada selanjutnya
keluarga /klien tentang
pentingnya kebutuhan 6.     Membantu mempermudah
cairan pemberian cairan kepada klien
7.      Kolaborasi dengan
dokter untuk terapi
cairan 7.     Membantu memenuhi
kebutuhan cairan yang tidak
terpenuhi.
3 Resiko Kebutuhan nutrisi1.      Jelaskan pentingnya 1.      Dapat memotivasi klien dalam
gangguan terpenuhi  KH : makanan untuk proses pemenuhan kebutuhan nutrisi
pemenuhan           terjadi penyembuhan.
nutrisi kurang peningkatan berat2.      Observasi pemasukan
dari kebutuhan badan makanan klien 2.      Untuk mengukur intake
tubuh           klien dapat 3.      Kaji makanan yang makanan
berhubungan menghabis kan disukai dan yang tidak
dengan intake porsi yg disukai klien. 3.      Makanan kesukaan dapat
yang tidak disediakan meningkatkan masukan nutrisi
adekuat.           mual dan 4.      Libatkan keluarga yang adekuat
muntah dapat dalam perencanaan
Ditandai dengan diatasi. makan klien 4.      Dapat memberikan informasi
:           Nafsu makan pada keluarga klien untuk
          mual klien ada 5.      Sajikan makanan memahami kebutuhan nutrisi
          muntah dalam keadaan hangat klien
          anoreksia 6.      Anjurkan makan  dlm 5.      Meningkatkan nafsu makan
porsi kecil tapi sering klien
dan mudah dicerna
7.      Catat porsi yang 6.      Dapat mengurangi rangsangan
dihabiskan oleh klien mual dan muntah
8.      Berikan perawatan
mulut sebelum dan 7.      Membantu untuk melakukan
sesudah makan intervensi selanjutnya
8.      Keadaan mulut yang kotor
9.      Ciptakan suasana yg dapat mengurangi nafsu makan
menyenangkan, serta menimbulkan rangsangan
lingkungan yg bebas mual
dari bau sewaktu makan.
9.      Bau dan pemandangan yang
10.   Kolaborasi dengan ahli tidak menyenangkan selama
gizi dalam pemberian makan dapat mengurangi nafsu
diit makan.

10.  Membantu mengkaji kebutuhan


nutrisi klien dalam perubahan
pencernaan
Catatan Perkembangan
Nama klien      :  An. AM                                                           Ruangan   :  Zaal Anak  (2A)
Umur               :  7 tahun                                                            No Mr       :  132709
Dx.
Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi
Kep
13 Juni 2011 I 1.    Memonitor TTV Jam 20.00 Wib
jam 17.00Wib S  : 38º C S:
N  : 87 x/i           Keluarga mengatakan
P  : 28 x/i demam klien sudah mulai
2.    Menganjurkan klien untuk banyak minum + berkurang
2000-2500/ hari           Keluarga mengatakan
3.    Menganjurkan keluarga untuk mengompres telah mengompres kening
hangat pada axilla dan temporal dan ibu klien sekali dalam 10
klien tampak mengganti kapas kompres menit
sekali dalam 10 menit O:
4.    Menganjurkan klien untuk memakai           Klien tampak rileks
pakaian yang bahannya dapat menyerap           Klien memakai baju
keringat seperti katun dan kaos tidur berbahan katun
5.    Memberikan  informasi  kepada keluarga           Klien makan obat jam
bahwa penyebab dari peningkatan suhu 19.00 wib :
tubuh klien disebabkan karena infeksi Amoxicillin 2cth
6.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Kloramfenikol 2 tab
antipiretik dan antibiotik Dumin 1 tab
yaitu           Hasil TTV :
          Amoxicillin, 3x2 cth S : 37,5 oC
          Kloramfenikol, 4x2 tab N : 84 x/i
          Dumin 250, 3x1tab P : 28 x/i
A:
          Masalah 1 dan 3
teratasi

P:
          Implementasi  3, 4 dan
5 dipertahankan
          Implementasi 1, 2 dan
6 dilanjutkan
II 1.      Mengkaji tanda-tanda dehidrasi seperti S:
mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis          Keluarga klien
dan peningkatan suhu tubuh mengatakan klien sudah
2.      Memantau intake dan output cairan dalam mau minum
24 jam           Keluarga mengatakan
Input + 1.000 cc sudah memahami
Output + 500 cc pentingnya kebutuhan
3.      Menganjurkan klien minum banyak 2-3 cairan untuk klien
liter/ hari           Klien mengatakan
4.      Mencatat laporan atau keluhan klien seperti tidak mual lagi
mual, muntah dan klien mengatakan sudah
tidak mual lagi O:
5.      Memberi penjelasan kepada keluarga/           Mukosa mulut dan
klien tentang pentingnya kebutuhan cairan bibir klien mulai lembab
untuk klien           Turgol kulit kenyal
6.      Berkolaborasi dengan dokter untuk terapi           Klien tampak minum
cairan yaitu terpasang IVFD RL 12 gtt/i           Terpasang IVFD RL
12 gtt/i
 
A:
          Masalah 1, 2, 4 dan 6
teratasi

P:
          Implementasi 12, 3,
dan 4 dipertahankan
          Implementasi 1 dan 6
dilanjutkan.

III 1.    Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi klien S:


untuk mempercepat proses penyembuhan.           Keluarga klien
2.    Melihat dan memperhatikan seberapa mengatakan nafsu makan
banyak makanan yang dihabiskan dari porsi klien sudah mulai ada
yang telah disediakan. Klien menghabiskan           Klien mengatakan
¼ porsi  sudah tidak  mual lagi
3.    Menanyakan kepada klien makanan apa O:
yang disukai dan yang tidak disukainya.           Makanan yang
4.    Melibatkan keluarga dalam perencanaan disajikan dihabiskan ¼
makan klien dengan membujuk klien supaya porsi
mau makan dan menyuapi klien saat makan.           Mukosa mulut klien
5.    Menyajikan makanan dalam keadaan mulai lembab
hangat agar klien mau menghabiskan           Perut klien tidak
makanan yang disajikan. kembung lagi
6.    Menganjurkan klien makan  dalam  porsi           Ibu klien menyuapi
kecil tapi sering dan mudah dicerna sehingga klien saat makan
klien tidak mual
7.    Menganjurkan kepada klien supaya A:
berkumur-kumur sebelum dan sesudah           Masalah 1, 3 4 dan 5
makan. teratasi
8.    Menciptakan suasana yang menyenangkan,
lingkungan yg bebas dari bau sewaktu P:
makan.           Implementasi diagnosa
9.      Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam II dipertahankan
pemberian diit yaitu makanan yang
mengandung cukup cairan, tinggi kalori dan
protein yaitu ML
14 Juni 2011 I 1. Memonitor TTV Jam 19.30 Wib
jam 17.00Wib S  : 37,8º C S:
N  : 88 x/i           Keluarga mengatakan
P  : 28 x/i demam klien berkurang
          Keluarga mengatakan
2. Menganjurkan klien untuk banyak telah mengompres kening
minum + 2000-2500/ hari klien sekali dalam 10
3. Menganjurkan keluarga untuk menit
mengompres hangat pada axilla dan           Klien mengatakan
temporal dan ibu klien tampak nyeri kepala sudah
mengganti kapas kompres sekali berkurang
dalam 10 menit O:
4. Menganjurkan klien untuk memakai           Klien tampak rileks
pakaian yang bahannya dapat           Klien memakai baju
menyerap keringat seperti katun dan tidur berbahan katun
kaos           Klien makan obat jam
5. Memberikan  informasi  kepada 19.00 wib :
keluarga bahwa penyebab dari Amoxicillin 2cth
peningkatan suhu tubuh klien Kloramfenikol 2 tab
disebabkan karena infeksi Dumin 1 tab
6. Kolaborasi dengan dokter dalam           Hasil TTV :
pemberian antipiretik dan antibiotik S : 37,3 oC
7. yaitu N : 84 x/i
          Amoxicillin, 3x2 cth P : 28 x/i
          Kloramfenikol, 4x2 tab A:
          Dumin 250, 3x1tab           Masalah 1,2 dan 3
teratasi

P:
          Implementasi  3, 4 dan
5 dipertahankan
          Implementasi 1, 2 dan
6 dilanjutkan

II 1.    Mengkaji tanda-tanda dehidrasi seperti S:


mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis          Keluarga klien
dan peningkatan suhu tubuh mengatakan klien mau
2.    Memantau intake dan output cairan dalam minum
24 jam           Keluarga mengatakan
     Input + 1.000 cc memahami pentingnya
     Output + 500 cc kebutuhan cairan untuk
3.    Menganjurkan klien minum banyak 2-3 klien
liter/ hari           Klien mengatakan
4.    Mencatat laporan atau keluhan klien seperti mual tidak ada
mual, muntah dan klien mengatakan sudah
tidak mual lagi O:
5.    Memberi penjelasan kepada keluarga/           Mukosa mulut dan
klien tentang pentingnya kebutuhan cairan bibir klien lembab
untuk klien           Turgol kulit kenyal
6.    Berkolaborasi dengan dokter untuk terapi           Klien tampak minum
cairan yaitu terpasang IVFD RL 12 gtt/i           Terpasang IVFD RL
12 gtt/i
 
A:
          Masalah 1, 2, 4, 5 dan
6 teratasi

P:
          Implementasi 1, 2, 3, 4
dan 5 dipertahankan.

III 1.    Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi klien S:


untuk mempercepat proses penyembuhan.           Keluarga klien
2.    Melihat dan memperhatikan seberapa mengatakan nafsu makan
banyak makanan yang dihabiskan dari porsi klien ada
yang telah disediakan. Klien menghabiskan           Klien mengatakan
¼ porsi  tidak  mual lagi
3.    Menanyakan kepada klien makanan apa O:
yang disukai dan yang tidak disukainya.           Makanan yang
4.    Melibatkan keluarga dalam perencanaan disajikan dihabiskan 1/2
makan klien dengan membujuk klien supaya porsi
mau makan dan menyuapi klien saat makan.           Mukosa mulut klien
5.    Menyajikan makanan dalam keadaan mulai lembab
hangat agar klien mau menghabiskan           Perut klien tidak
makanan yang disajikan. kembung lagi
6.    Menganjurkan klien makan  dalam  porsi           Ibu klien menyuapi
kecil tapi sering dan mudah dicerna sehingga klien saat makan
klien tidak mual
7.    Menganjurkan kepada klien supaya A:
berkumur-kumur sebelum dan sesudah           Masalah 1, 2, 3, 4 dan 
makan. 5 teratasi
8.    Menciptakan suasana yang menyenangkan,
lingkungan yg bebas dari bau sewaktu P:
makan.           Implementasi diagnosa
Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam II dipertahanka klien
pemberian diit yaitu makanan yang diizinkan
mengandung cukup cairan, tinggi kalori dan
protein yaitu ML
7.     
15 Juni 2011 I 1.    Memonitor TTV Jam 07.00 Wib
jam 21.00Wib S  : 37º C S:
N  : 87 x/i           Keluarga mengatakan
P  : 28 x/i demam klien sudah tidak
2.    Menganjurkan klien untuk banyak minum + ada
2000-2500/ hari           Klien mengatakan
3.    Menganjurkan keluarga untuk mengompres nyeri kepala tidak ada
hangat pada axilla dan temporal dan ibu O:
klien tampak mengganti kapas kompres           Klien tampak rileks
sekali dalam 10 menit           Klien memakai baju
4.    Menganjurkan klien untuk memakai tidur berbahan katun
pakaian yang bahannya dapat menyerap           Klien makan obat jam
keringat seperti katun dan kaos 06.30 wib :
5.    Memberikan  informasi  kepada keluarga Amoxicillin 2cth
bahwa penyebab dari peningkatan suhu Kloramfenikol 2 tab
tubuh klien disebabkan karena infeksi Dumin 1 tab
6.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian          Hasil TTV :
antipiretik dan antibiotik yaitu : S : 37 oC
-       Amoxicillin, 3x2 cth N : 80 x/i
-       Kloramfenikol, 4x2 tab P : 25 x/i
-       Dumin 250, 3x1tab A:
          Masalah 1, 2, 3 dan 4
teratasi

P:
          Implementasi diagnosa
I dipertahankan klien
diizinkan pulang 16 Juni
2011

III 1.    Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi klien S:


untuk mempercepat proses penyembuhan.           Keluarga klien
2.    Melihat dan memperhatikan seberapa mengatakan nafsu makan
banyak makanan yang dihabiskan dari porsi klien ada
yang telah disediakan. Klien menghabiskan           Klien mengatakan 
¼ porsi  mual tidak ada
3.    Menanyakan kepada klien makanan apa O:
yang disukai dan yang tidak disukainya.           Porsi makanan yang
4.    Melibatkan keluarga dalam perencanaan disajikan dihabiskan
makan klien dengan membujuk klien supaya          Mukosa mulut klien
mau makan dan menyuapi klien saat makan. lembab
5.    Menyajikan makanan dalam keadaan           Ibu klien menyuapi
hangat agar klien mau menghabiskan klien saat makan
makanan yang disajikan.
6.    Menganjurkan klien makan  dalam  porsi A:
kecil tapi sering dan mudah dicerna sehingga          Masalah 1, 3 4 dan 5
klien tidak mual teratasi
7.    Menganjurkan kepada klien supaya
berkumur-kumur sebelum dan sesudah P:
makan.           Implementasi diagnosa
8.    Menciptakan suasana yang menyenangkan, II dipertahankan pulang
lingkungan yg bebas dari bau sewaktu 16 Juni 2011
makan.
9.    Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diit yaitu makanan yang
mengandung cukup cairan, tinggi kalori dan
protein yaitu ML
III 1.      Mengkaji tanda-tanda dehidrasi seperti S:
mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis          Keluarga klien
dan peningkatan suhu tubuh mengatakan nafsu makan
2.      Memantau intake dan output cairan dalam klien ada
24 jam           Klien mengatakan
Input + 1.000 cc tidak  mual lagi
Output + 500 cc O:
3.      Menganjurkan klien minum banyak 2-3           Porsi makanan yang
liter/ hari disajikan dihabiskan
4.      Mencatat laporan atau keluhan klien seperti          Mukosa mulut klien
mual, muntah dan klien mengatakan sudah mulai lembab
tidak mual lagi           Perut klien tidak
5.      Memberi penjelasan kepada keluarga/ kembung lagi
klien tentang pentingnya kebutuhan cairan           Ibu klien menyuapi
untuk klien klien saat makan
6.      Berkolaborasi dengan dokter untuk terapi
cairan yaitu terpasang IVFD RL 12 gtt/i A:
          Masalah 1, 2, 3, 4 dan 
5 teratasi

P:
          Implementasi diagnosa
II dipertahanka klien
diizinkan

Anda mungkin juga menyukai