DISUSUN OLEH:
1. CATUR NIARA DEWI (170510121)
2. DEDE WIJAYA (170510124)
3. EKA DEWI PRAMUWATI (170510126)
4. HESTI TRIANA (170510129)
5. JULIANI PRATIWI (170510158)
6. LILI HASRAT HIA (170510134)
7. PRICILLIA CHANTIKA (170510140)
8. RIZKY BELLA ANDIYANI (170510143)
9. SELVINA SARI (170510147)
10.SUPRIYANTI (170510150)
11.YOSEP HIDAYAT (170510153)
12.FIKRI ARDIANSYAH (170510156)
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyusun laporan akhir
kegiatan keperawatan komunitas di RW 16 Desa Pamulang Timur Kecamatan
Pamulang Kota Tangerang Selatan.
Laporan iniadalah sebagai bukti tertulis hasil dari kegiatan keperawatan
komunitas yang sudah dilakukan. Sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas
Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Komunitas yang dilakukan selama
2minggu.
Laporan ini dapat diselesaikan namun dalam penulisannya kami menemui
beberapa kendala. Berkat bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak
akhirnya kami dapatmenyelesaikan laporan akhir kegiatan keperawatan komunitas
di RW 16 Desa Pamulang Timur Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.
Kelompok pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Terimakasih ini kelompok sampaikan kepada:
1. Bapak dr. Resna A. Soerawidjaja, MSc.PH.,C.Ht selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Banten.
2. Ibu Ela Susilawati, S.Kp, M.Kep selaku Ka.Prodi Profesi Ners Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten.
3. IbuNs.Rodiyanah, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing mata ajar
Keperawatan Komunitas yang telah membimbing dengan penuh kesabaran.
4. dr. Edy Riris Anita Tarihoran, M.Kes, selaku Pembimbing lapangan yang
telah membimbing dan memberi saran dalam laporan ini.
5. Bapak/Ibu Staff Dosen Keperawatan
6. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah membantu baik ide, moril dan materil.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami masih mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun bagi penulis khususnya dan bagi perkembangan umumnya.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
COVE
R
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................................4
1.3 Manfaat..........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORITIS..............................................................................6
2.1 Paradigma Sehat.............................................................................................6
2.2 Pengertian Asuhan Keperawatan Komunitas.................................................7
2.3Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas
Menurut ANA (American Nurses Association)...................................................7
2.4 Falsafah Keperawatan Komunitas.................................................................8
2.5 Tujuan Keperawatan Komunitas....................................................................9
2.6 Sasaran Komunitas.......................................................................................10
2.7 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas........................................................12
2.8 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas.................................................14
2.9 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas......................................................16
BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BOJONG KAMAL...................22
3.1 Gambaran Umum wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal.......................22
3.2 Faktor Geografi............................................................................................22
3.3 Kependudukan.............................................................................................23
3.4Sarana Kesehatan..........................................................................................25
3.5 Ketenagaan...................................................................................................26
3.6 Sumber Pembiayaan Kesehatan...................................................................27
3.7 Pofil RW 04 Desa Bojong Kamal................................................................27
BAB IV PEMAPARAN DATA........................................................................31
4.1 Pengkajian....................................................................................................31
ii
4.2 Analisa Data...............................................................................................132
4.3 Diskusi Pemecahan Masalah yang Ditemukan di RW 04 Desa Bojong
Kamal.....................................................................................................................
135
4.4 Diagnosa Keperawatan..............................................................................135
4.5 POA (Plannig of Action)............................................................................136
4.6 Pelaksanaan Kegiatan di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok 140
4.7 Evaluasi Kegiatan SWOT..........................................................................144
BAB V PEMBAHASAN.....................................................................................145
5.1 Pengkajian..................................................................................................145
5.2 Penentuan Prioritas Masalah......................................................................146
5.3 Perencanaan...............................................................................................148
5.4 Pelaksanaan................................................................................................149
5.5 Evaluasi......................................................................................................150
BAB VI PENUTUP.............................................................................................151
6.1 Kesimpulan................................................................................................151
6.2 Saran...........................................................................................................152
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................153
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
2
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, harus disertai upaya mendorong
kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk sehat. Salah satu
tanggung jawab pemerintahan kabupaten tangerang adalah menjamin
terjadinya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu, merata dan
terjangkau oleh setiap individu, keluarga serta masyarakat, dan membangun
kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta (profil kesehatan
kabupaten tangerang tahun 2014).
Konstribusi petugas kesehatan di seluruh kabupaten menunjukkan
komitmen yang semakinbaik dan bergairah didalam melaksanakan pelayanan
kesehatan baik pada tingkat administrasimaupun teknis. Kesadaran
masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menunjukkanpeningkatan
dari waktu ke waktu hal ini harus terus kita jaga, mengingat penyebab
penyakityang disebabkan lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat masih
sangat dominan, keluhanmasyarakat terhadap pelayanan rujukan masih terasa
namun secara bertahap permasalahanini dapat diatasi dengan peningkatan
kemampuan tenaga medis maupun non medis baiksecara tehnis maupun
manajemen. Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu,
keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer,
sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang
kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam
mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang
optimal (Elisabeth, 2007).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Banten tahun 2018/2019
melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah Desa
Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang dengan menggunakan
pendekatan masyarakat dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal dan
mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari
pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa
atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai permasalahan yang
ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang
telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan
Asuhan Keperawatan Komunitas secara komprehensif di di Wilayah Desa
Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan gambaran tentang data hasil pengkajian yang telah
dilakukan di Wilayah Desa Pamulang Timur RW 16 Kecamatan
Pamulang.
b) Memberikan gambaran masalah kesehatan yang ada di Wilayah Desa
Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang.
c) Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di Wilayah Desa
Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang.
d) Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
Wilayah Desa Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang.
e) Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di
Wilayah Desa Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang..
f) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat di Wilayah Desa
Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang.
g) Meningkatkan kemampuan masyarakat di Wilayah Desa Pamulang
Timur RW 16 Kecamatan Pamulang dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (self care).
h) Menanamkan perilaku sehat melalui PHBS (Perilaku Hidup Bersih
Sehat) di Wilayah Desa Pamulang Timur RW 16 Kecamatan Pamulang.
4
1.3 Manfaat
1. Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta mau
menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Mahasiswa
Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali
masalah kesehatan dalam masyarakat serta menentukan langkah
penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada
masyarakat khusus tentang kesehatan.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas serta membantu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan
guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
6
keperawatan dan kcsehatan masyarakat (American Nursing Assosiasion,
2004).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif
dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut. Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat
adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya
kesehatan primer,sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat
tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat
dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang
optimal (Elisabeth, 2007).
1. Asumsi
a. Sistem pemeliharaan yang kompleks.
b. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan
tersier.
c. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan
dasar praktek penelitian.
d. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan
tersier.
e. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan
primer.
2. Kepercayaan
a. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
b. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
c. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
d. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
e. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
f. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka
waktu yang lama.
g. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
h. Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab
secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan
kesehatan.
8
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan.
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.
10
3. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Remaja
6) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti werdha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat
akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Olahraga secara teratur
f) Rekreasi
g) Pendidikan seks.
12
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, pusling,
maupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
d) Perawatan bayi baru lahir.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat
fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok
masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah
kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan
yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
14
h) Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun
kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat
dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
i) Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
3. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
4. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
b) Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan:
1. Pelatihan kader kesehatan
2. Penyuluhan kesehatan
3. Simulasi/demonstrasi
4. Pembuatan model/percontohan
5. Kunjungan rumah (home health care)
6. Kerja bakti, daan lain-lain.
7. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
3. Tahap Evaluasi
a) Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam
hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas
dari komunitas.
b) Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan
komunitas dalam pemecahan masalah.
2.9.1 Pengkajian
16
2) Pendidikan
Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan.
3) Keamanan dan keselamatan di limgkungan tempat tinggal
apakah tidak menimbulkan stres.
4) Politik dan kebiajkan pemerintah terkait dengan kesehatan
apakah cukup menunjang, sehingga memudahkan komunitas
mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi
dini gangguan atau merawat dan memantau apabila gangguan
sudah terjadi.
6) Sistem komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan nutrisi, misalnya televisi, radio, koran, atau
leaflet yang diberikan kepada komunitas.
7) Ekonomi
Tingkat sosial komunitas secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR (upah minimum regional), dibawah UMR atau
diatas UMR, sehingga upaya pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk
mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
8) Rekreasi
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah
biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya
dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres.
2. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektid dan objektif
(Mubarak, 2005):
a. Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan, dan
pengukuran.
3. Sumber Data
a. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok,
dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya data dari kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien, atau
medical record.
4. Cara pengumpulan data
a. Wawancara
Yaitu kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab
antara perawat dengan klien, keluarga klien, atau dengan masyarakat
yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien.
b. Pengamatan
Meliputi: aspek fisik, psikologis, perilaku, dan sikap.
c. Pemeriksaan fisik
Dapat dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
5. Pengolahan data
a. Klasifikasi data atau kategorisasi data
b. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
18
c. Tabulasi data
d. Interprestasi data
6. Analisis data
Yaitu kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
7. Perumusan masalah kesehatan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat selanjutnya
dapat dilakukan intevensi. Namun, masalah yang telah dirumuskan tidak
mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu, perawat komunitas
harus membuat prioritas masalah.
8. Prioritas masalah
Kriteria penentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat ditentukan
berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu:
a. Keadaan yang mengancam kehidupan
b. Keadaan yang mengancam kesehatan
c. Persepsi masyarakat tentang kesehatan dan keperawatan
20
4) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas
2.9.5 Evaluasi
22
3.3 Kependudukan
10,600
10,400
10,200
10,000
9,800
9,600
9,400
9,200
laki-laki
perempuan
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Bj.Kamal Babat Ciangir
24
Dari gambar diatas menunjukan bahwa jumlah penduduk yang terbesar
adalah desa Bojong Kamal dengan jumlah laki-laki 3.719 jiwa, dan jumlah
perempuan 3415 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil desa Ciangir
dengan jumlah laki-laki 3.009 jiwa dan jumlah perempuan 2.867jiwa.
Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal selama
tahun 2017 terdiri dari:
Puskesmas Non Perawatan :1
Puskesmas Keliling :1
Rumah Bersalin :0
BP/Klinik :2
Sarana pelayanan kesehatan swasta adalah:
Apotek :0
Rumah Bersalin :0
Bidan Praktek Swasta :1
Balai Pengobatan/klinik :2
Upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat (UKBM) adalah sebagai
berikut:
Pos obat desa :0
Desa siaga aktif :1
Poskesdes :0
Polindes :0
Posyandu :8
Kelas Ibu Hamil :2
Kelas Ibu Balita :1
Posbindu :2
Pusling :3
3.5 Ketenagaan
10
0
MEDIS PERAWAT & FARMASI GIZI TEKNIS MEDIS SANITASI KESMAS
BIDAN
26
Rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk, dokter umum 10,7%
sedangkan dokter gigi juga sama 10,7%
1. Demografi
Jumlah Penduduk : 6371 Jiwa, 1779 KK
2. Keadaan Sosial
28
3. Keadaan Ekonomi
Desa Bojong Kamal memiliki luas wilayah 375,270 Ha, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
BPD
KEPALA
DESA Pengawasan /
Asmara / Legislasi
SUHERMAN
LEMBAGA
SEKRETARIS
KEMASYARAKA
DESA
TAN
MitraKerjaKepalaDesa
DUDY. S
30
BAB IV
PEMAPARAN DATA
4.1 Pengkajian
Usia
Bayi 0 - 11 Bulan Balita 1 - 5 Tahun Usia Sekolah 6 - 12 Tahun
Remaja 13 - 21 Tahun Dewasa 22 - 59 Tahun Lansia >= 60 Tahun
14%
7% 4%
10%
53%
12%
Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
46%
54%
Agama
Islam Kristen Katolik Hindu Budha
3% 14%
1%
83%
32
(83%), Kristen 19 orang (3%),dan Buddha 97 (14%). Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk di Desa Bojong Kamal adalah mayoritas beragama Islam.
Suku
Batak Betawi Jawa Sunda Tionghoa Lain-lain
3%
29% 4%
5%
58%
Pendidikan
Tidak Sekolah TK SD SMP
SMA/SMEA/SMK D3 S1 Belum Sekolah
16% 0% 14%
6% 3%
0%
17%
44%
Berdasarkan diagram diatas, gambaran tingkat pendidikan diRW 04
Desa Bojong Kamal yaitu mayoritas berpendidikan tingkat SD sebanyak 305
orang (44%), tingkat SMP sebanyak 121 orang (17%), tingkat SMA sebanyak
94 orang (16%), tidak sekolahsebanyak 59 orang (6%), duduk dibangku
TKsebanyak 15 orang (3%), dan belum sekolah sebanyak 59 orang (6%)
Berdasarkan pengkajian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal masih tergolong rendah.
Pekerjaan
Wiraswasta IRT Buruh
PNS Karyawan Petani
Kader Pelajar/Mahasiswa Tidak bekerja
22% 8%
24%
19%
5% 18%
1%
3% 1%
34
PENYAJIAN MAKANAN
24%
62%
42%
58%
7%
20%
74%
36
KEBIASAAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
55%
OLAHRAGA
5%
95%
EKONOMI
100%
Penghasilan keluarga/bulan
< Rp 500.000 Rp 500.000- Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000
30% 12%
58%
38
KK) lainnya mengatakan memiliki penghasilan diatas satu juta, sedangkan
sisanya 30% (27 KK) mengatakan memiliki penghasilan< 500 ribu. Hal ini
membuktikan bahwa mayoritas warga memiliki penghasilan di kisaran
antara 500 ribu - 1 juta yang artinya warga tersebut termasuk golongan yang
berpenghasilan rendah yang mana dengan pengahasilan tersebut penduduk
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam pemenuhan sandang, pangan
dan papan setiap anggota keluarganya.
Tabungan
19%
Ya Tidak
81%
28% 8%
64%
14%
86%
40
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 31 orang(14%) mengatakan bahwa
mereka tidak mencukupi biaya sehari-harinya. Berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di RW 04 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu sebanyak 86% mengatakan bahwa berkecukupan
dalam pemenuhan biaya perharinya.
33%
67%
6%
94%
72%
42
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sehingga, berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada di Kampung Sikluk RW 01 Desa
Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu tidak bisa membaca yaitu sebanyak
67%.
13%
87%
15%
85%
72%
44
warga yang ada diKampung SiklukRW 01 Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok yaitu memakai bahasa daerah sebagai bahasa pengantar
atau bahasa sehari-hari yaitu sebanyak 96%.
8% 27%
24%
42%
7% 1%
92%
46
SPIRITUAL
33%
67%
Jenis rumah
Petak Tersendiri Lain-lain
18%
82%
Jenis bangunan
Permanen Non permanen Semi permanen
12%
88%
48
Berdasarkan diagram diatas, gambaran jenis bangunan yang dimiliki
warga diKampung Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak
88% (193 kk) memiliki jenis bangunan permanen,sebanyak 12% (27kk)
memiliki jenis bangunan nonpermanen , berdasarkan diagram diatas,
diketahui mayoritas warga yang ada diDesa Bojong Kamal Kecamatan
Legok yaitu memiliki jenis bangunan permanen sebanyak 88%.
STATUS RUMAH
Sewa Bulanan Kontrakan Milik sendiri
2%
6%
92%
79%
91%
50
Kecamatan Legok memiliki jendela didalam rumah mereka yaitu sebanyak
91% (201 kk).
JENDELA DIBUKA
Ya Tidak
13%
87%
LUAS JENDELA
< 20% luas lantai > 20% luas lantai
31%
69%
Berdasarkan diagram diatas, gambaran luas jendela rumah warga di
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu sebanyak 69% (138KK)
mempunyai luas jendela mereka < 20 % luas lantai, 31% (63KK) lainnya
mempunyai luas jendela > 20% luas lantai di Desa Bojong Kamal
Kecamatan Legok. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui
mayoritas warga yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legokyaitu
mengatakan memiliki gambaran luas jendela < 20 % luas lantai yaitu
sebanyak 69% KK dan sisahnya memiliki luas jendela yang 31% lebih dari
luas lantai diruamhanya.
PENCAHAYAAN RUMAH
Baik Kurang Cukup
9% 12%
79%
52
PENERANGAN
Lampu tempel Petromaks Listrik
100%
LANTAI
Tanah Papan Plester Ubin
5% 20%
74%
7%
43%
50%
40%
54
Berdasarkan diagram diatas, gambaran kebersihan rumah warga di
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legokmelalui observasi yaitu sebanyak
35% (76 kk) kmemiliki rumah yang bersih, 40% (89 kk) lainnya cukup
bersih, sedangkan ada 25% (55 kk) warga memiliki rumah yang tidak
bersih. Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga
yang ada di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu memiliki
rumahnya cukup bersih yaitu sebanyak 40% KK.
45%
37%
63%
56
SUMBER AIR
SUMBER AIR
Ada Tidak
2%
98%
5%
44%
52%
38%
62%
58
TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
Bak Ember Gentong
6%
36%
58%
92%
45%
55%
60
Dimasak Tidak dimasak
100%
4% 3%
93%
76%
62
PEMBUANGAN AIR LIMBAH
41%
59%
51%
PENGELOLAAN SAMPAH
83%
64
KEADAAN TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH
Terpelihara Tidak terpelihara
42%
58%
35%
65%
40%
60%
LETAK KANDANG
Di luar rumah Menempel rumah
10%
90%
66
Diagram diatas mengambarkan letak kandnag ternak yang dimiliki
warga desa bojong kamal, sebanyak 90% kandang ternak berada di luar
rumah, sebanyak 10% kandang ternak menempel pada rumah warga.
Dapat disimpulkan mayoritas warga desa bojong kamal 90% kk
yang memiliki ternak berada di luar rumah.
PEMANFAATAN KOTORAN
Ditampung Ditimbun Dibuang sembarangan Lain-lain
11%
6%
13%
70%
100%
80%
68
TEMPAT BUANG AIR BESAR
Selokan Jamban cemplung Sungai
Jamban angsatrine Septic tank Sembarang tempat
1%
99%
70%
80%
70
FAKTOR LINGKUNGAN DAN SOSIAL
4%
71%
SARANA TRANSPORTASI
Bus Angkutan umum Becak Andong Kendaraan sendiri
16%
84%
79%
72
Berdasarkan diagram diatas, gambaran transportasi warga yang
digunakan dalam menuju sarana kesehatan yaitu 79% KK memilih motor,
17% KK lainnya memilih angkutan umum, 2% memilih untuk jalan kaki
dan sebanyak 2% menaiki mobil untuk menuju sarana kesehatan. Hal ini
bisa disimpulkan bahwa, gambaran sarana warga untuk menuju layanan
kesehatan mayoritas warga diDesa Bojong Kamal Kecamatan Legok yaitu
memilih motor sebagai sarana transportasi untuk ke sarana kesehatan.
PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
73%
JENIS PENYAKIT
ISPA TBC ASMA Typhoid Diare
DBD Rhematik Kulit Hipertensi Lain-lain
7% 14% 3%
3%
2%
31%
8%
2%
25%
5%
74
warganya menderita rheumaik, sebanyak 14% KK mengatakan
keluarganya menderita ISPA, 5% penyakit kulit, 8% menderita diare, 3%
hipertensi, 2% typoid,2% DBD dan 7% lain-lain.
CARA MENGATASI
Berobat Ke puskesmas Berobat ke RS Berobat ke Dokter umum
Berobat ke Dokter spesialis Berobat ke perawat/bidan Berobat ke dukun
Diobati sendiri Dibiarkan
14%
39%
15%
5%
19% 5%
3%
82%
CARA MENGATASI
Berobat Ke puskesmas Berobat ke RS Berobat ke Dokter umum
Berobat ke Dokter spesialis Berobat ke perawat/bidan Berobat ke dukun
Diobati sendiri Dibiarkan
22%
43%
13%
22%
76
JENIS PENYAKIT
ISPA TBC ASMA Typhoid Diare
DBD Rhematik Kulit Hipertensi Lain-lain
17%
39%
30%
9%
4%
40%
60%
7% 13%
43%
38%
42%
58%
78
bahwa mayoritas warga di Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
warganya tidak mendapat binaan.
Baik
95%
Tidak
96%
100%
80
Kader aktif
Ya Tidak
100%
Dukun Beranak
100%
6%
94%
17% 8% 17%
33%
25%
82
penyebab kematian
Penyakit kronis Perdarahan ante partum Perdarahan intra partum
Perdarahan post partum Kelainan kongenital Lain-lain
100%
Ibu nifas
Ada Tidak
1%
99%
100%
Nifas hari ke
2-24 jam pertama 24 jam-6 hari 6 hari-6 minggu
100%
84
Warna pengeluaran pervagina
Merah Kekuningan Putih
100%
5%
95%
100%
Keluhan menyusui
Ada Tidak
100%
86
Ibu melakukan perawatan payudara
Ya Tidak
100%
100%
100%
50% 50%
88
Ibu nifas beresiko tinggi
Ya Tidak
100%
5%
95%
100%
100%
90
usia anak yang disususi
0-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahun > 2 tahun
36%
64%
33%
67%
Berdasarkan diagram diatas, gambaran pengetahuan ibu dalam
posisi menyusui pada ibu meneteki di RW 04 Desa Bojong Kamal Legok
adalah sebanyak 67% mengatakan ibu tahu posisi menyusui dengan posisi
benar dan sebanyak 33% tadak tahu.
42%
58%
19%
81%
92
mayoritas warga yang ada diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan
Legok adalah bukan pasangan usia subur.
Akseptor KB
Ya Tidak
14%
86%
8%
4%
14%
74%
16% 24%
20%
40%
24%
8%
68%
94
Sehingga, berdasarkan diagram diatas, diketahui mayoritas warga yang
ada diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok berKB di praktek
bidan.
100%
Tidak Cocok
90%
Berdasarkan diagram diatas, alasan PUS drop out KB di RW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok adalah sebagian besar PUS
mengatakan tidak cocok menggunakan KB.
Ya
40%
Tidak
60%
96
Keluhan Yang Dirasakan
Keputihan
26%
Pusing
41%
Haid Terganggu
33%
2%
98%
Tidak
98%
98
Umur kehamilan
< 9 bulan
100%
BB LAHIR
< 2500 gram 2500-3800 gram > 3800 gram
22%
78%
PENOLONG PERSALINAN
Tenaga kesehatan lain Non tenaga kesehatan
21%
79%
PENYULIT PERSALINAN
Ya Tidak
17%
83%
100
persalinan dan 83% tidak ada gambaran penyulit pada saat persalinan di
dalam keluarga di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok.
RIWAYAT KELAHIRAN
Spontan Dengan tindakan
27%
73%
JENIS TNDAKAN
VE SC
27%
73%
69%
KUJUNGAN KE POSYANDU
Ya Tidak
31%
69%
102
APAKAH BAYI PUNYA KMS
Ya Tidak
35%
65%
87%
69%
78%
104
Apakah bayi mendapatkan vitamin A
Ya Tidak
4%
96%
83%
100%
35%
65%
106
65% bayi pertumbuhan dan perkembangan bayi normal dan 35%
pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak normal.
48%
52%
45%
55%
45%
27%
108
BALITA
39%
61%
Kadang-kadang
22%
Tiap bulan
65%
3%
34%
62%
100%
110
Balita < 2 tahun mendapat PASI
Ya Tidak
100%
Imunisasi balita
Lengkap Tidak lengkap
39%
61%
37%
53%
11%
83%
112
Alasan tidak diberikan vitamin A
Tidak tahu manfaat Tidak sempat Merasa tidak perlu Tidak mampu
14% 21%
7%
57%
72%
40%
20%
20%
6%
31%
63%
114
ANAK USIA SEKOLAH
42%
58%
4% 33%
63%
84%
41%
59%
116
Bojong Kamal Kecamatan Legok itu tidak ada kebiasaan makan yang
salah.
5%
95%
Jenis sakitnya
ISPA Kulit Morbili
14% 14%
71%
10%
33%
57%
118
REMAJA
Tidak
75%
Ya
80%
Ya
100%
7%
93%
120
Pengetahuan Remaja tentang Fungsi Reproduksi
Tidak
23%
Ya
77%
40%
60%
83%
Tidak
97%
122
Berdasarkan diagram diatas, gambaran remaja yang sakit dari total
keseluruhan remaja diRW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok,
mengatakan saat ini sedang tidak menderita sakit sebanyak 97%. Dengan
demikian, remaja di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok saat ini
sedang dalam keadaan sehat, sehingga remaja memiliki potensial dalam
berproduktif dan aktif dalam kegiatan atau organisasi remaja.
PRE MENOPOUSE
92%
Tidak
63%
Jenis keluhan
Emosi labil
30%
Nyeri sendi
70%
124
Bila ada keluhan apa yang dilakukan
Kepelayanaan kesehataan
43%
Dibiarkan
57%
Tidak
91%
126
Berdasarkan diagram diatas, gambaran nyeri saat bersenggama di
RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok, adalah 9% ibu mengatakan
nyeri saat bersenggama dan yang mengatakan tidak nyeri saat
bersenggama sebanyak 91%, hal ini dikarenakan ibu mengeluhkan
kekeringan pada kemaluan mereka sehingga saat melakukan senggama
terasa nyeri.
LANSIA
79%
33%
67%
85%
128
Jenis penyakit yang di derita
DM Rhematik Hipertensi Osteoporosis
Stroke Penyakit jantung PPOM TB
Penyakit liver Asam urat Penyakit kulit
14% 29%
57%
29% 57%
74%
Kegiatan lansia
Pengajian Arisan Olahraga Wirausaha Lain-lain
25%
75%
130
Alasan tidak ikut kegiatan lansia
Alasan geografis Tidak tahu manfaat Lain-lain
29%
71%
100%
70%
83%
132
4.2 Analisa Data
KEMUNGKINAN MASALAH
NO DATA
ETIOLOGI KESEHATAN
1 DS: Pendidikan warga yang Resiko
a. Warga mengatakan cara rendah terjadinya
pembuangan sampah mereka adalah peningkatan
dengan cara dibakar penyakit (DBD,
b. Sebagian warga mengatakan hanya Kurangnya pengetahuan ISPA, TBC,
menguras tempat penampungan air warga mengenai informasi Tetanus)
di kamar mandi jika sudah kotor kesehatan PHBS berhubungan
c. Sebagian warga mengatakan jendela dengan
sengaja ditutup mati agar tidak bisa ketidaktahuan
dibuka Warga masih belum warga tentang
d. Sebagian warga mengatakan menerapkan perilaku hidup perilaku hidup
binatang yang paling banyak sehat bersih dan sehat
mengganggu adalah lalat dan
nyamuk
e. Sebagian warga mengatakan jarang
melakukan olahraga
DO:
a. Terdapat 50% (110 KK) vektor yang
menggangu adalah nyamuk dan 43%
(95 KK) adalah lalat.
b. Terdapat 25% (55 KK) rumah warga
yang tidak bersih yang disebabkan
oleh debu, sisa makanan dan sampah
c. Terdapat 83% (183 KK) warga yang
membuang sampah dengan cara
dibakar
d. Terdapat 55% (99 KK) warga yang
menguras tempat penampuang air >3
hari
e. Terdapat 92% (202 KK) tempat
penyimpanan air warga dalam
kondisi terbuka
f. Terdapat 9% (19 KK) warga yang
tidak memiliki jendela dalam rumah.
g. Terdapat87% (174) warga memiliki
rumah yang jendelanya tidak dibuka
h. Terdapat 79%(173 KK) rumah
warga yang memiliki pencahayan
redup di dalam rumahnya
i. Terdapat 76% (168 KK) warga
mempunyai sumber air yang
jaraknya <10 meter dengan septic
tank
j. Terdapat 95% (218 KK) tidak
melakukan olahraga dan 30%
melakukan aktivitas olahraga
2 DS: Kurangnya informasi dan Resiko
a. Sebagianlansia mengatakan tidak pengetahuan masyarakat peningkatan
adanya kelompok lansia sehingga dalam memelihara kesehatan penyakit
aktivitas lansia cenderung pasif. lansia (Hipertensi,
b. Seluruh lansia mengatakan tidak Asam urat,
mengetahui mengenai posyandu Kurangnya kesadaran arti Rematik) pada
lansia hidup sehat lansia
c. Sebagian lansia mengatakan jarang berhubungan
memeriksa kesehatan di pelayanan Tidak adanya motivasi dengan
kesehatan menggunakan fasilitas ketidaktahuan
134
dapatkan informasi bahwa masih ada terus berlanjut
remaja yang merokok
4 DS: Kurang terpaparnya Resiko
a. Sebagian orang tua mengatakan informasi tentang kesehatan peningkatan
anaknya sering jajan sembarangan di masalah
sekolah kesehatan
b. Kepala sekolah mengatakan bahwa Ketidaktahuan anak terhadap berhubungan
dalam setiap kelas belum ada tempat akibat kurangnya menjaga dengan
sampah kebersihan ketidaktahuan
anak tentang
DO: kebersihan gigi,
a. Terdapat 31% (7 anak) sakit diare Resiko terjadinya pembuangan
b. Berdasarkan hasil observasi di MI peningkatan masalah sampah dan cuci
Nurul Falah tidak ditemukan adanya kesehatan tangan yang
tempat sampah di dalam kelas benar
5 DS: - Terdapat ibu hamil di RW 04 Potensial
DO: Desa Bojong Kamal peningkatan
a. Terdapat 17% (1 orang) ibu hamil pengetahuan ibu
dengan trimester 1 hamil
b. Terdapat 33% (2 orang) ibu hamil Ibu hamil memasuki usia
dengan trimester 2 kehamilan trimester 2 dan 3
c. Terdapat 50% (3 orang)ibu hamil
dengan trimester 3
Perlunya peningkatan
pengetahuan mengenai
kehamilan dan rencana
persalinan
4.3 Diskusi Pemecahan Masalah yang Ditemukan di RW 04 Desa Bojong
Kamal
M
A Kesadaran Motivasi Kemampuan Ketersediaan Konsekuensi Percepatan
S Masyarakat Masyarakat Perawat Untuk Keahlian yang Jika Masalah Penyelesaian J
A
Akan dalam Mempengaruhi Relevan Tak Masalah Yang U
L P
M
A Adanya Menyelesaikan dalam Terselesaikan Dapat Dicapai R
L
H Masalah Masalah Penyelesaian I
A
O
Masalah H
K R
E I
Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: N
S T
I
E (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi A
L
H (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang S
A
A
(1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah I
T
A
N Bobot 5 Bobot10 Bobot 5 Bobot7 Bobot8 Bobot8
1 1 1 2 3 3 1 78 1
2 3 2 3 3 3 2 111 4
3 2 1 2 2 3 2 87 3
4 1 1 3 3 2 2 83 2
5 3 3 3 3 1 3 113 5
136
4.5 POA (Plannig of Action)
1 Resiko Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan rapat Warga RW Kamis, 24 Ketua RW Pricillia Mahasiswa
penyebaran tindakan keperawatan Informasi membentukan 04DesaBojong Mei 2018 04 Chantika
penyakit b.d pada masyarakat selama Edukasi POKJAKES di Kamal Kec. (Balai Desa) dan Selvina
ketidaktahuan 2 minggu diharapkan: RW 04 Legok Kab. Sari
Kerja Bakti
warga tentang 1. Terjadinya Tangerang
Senam
perilaku hidup peningkatan 2. Lakukan Minggu,
bersih dan pengetahuan penyuluhan 03Juni 2018
sehat masyarakat tentang tentang penyakit (Rumah
penyakit DBD, ISPA ISPA. Warga)
TBC, Tetanus
2. Terjadinya 3. Lakukan kegiatan Minggu, 03
peningkatan Penyuluhan Juni 2018
pengetahuan Kesehatan tentang (Rumah
masyarakat tentang perilaku hidup Warga)
kesehatan lingkungan bersih sehat
perilaku masyarakat
terhadap kebiasaan Minggu, 03
136
mengelola sampah. 4. Kerja bakti Juni 2018
4. Membuang sampah membuat lubang (Rumah
sesuai dengan jenis untuk menimbun Warga)
dan tempat yang sampah.
sehat Minggu, 03
5. Melakukan olahraga 5. Lakukan senam Juni 2018
secara teratur bersama (Rumah
Warga)
2 Resiko Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan kegiatan MI Mathlaul Jumat, 22 Kepala Catur Niara Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan Informasi Penyuluhan Huda Mei 2018 Sekolah MI Dewi, Dede
masalah pada anak selama 2 Edukasi Kesehatan tentang (MI) Wijaya, dan
kesehatan b.d minggu diharapkan: gosok gigi Supriyanti
ketidaktahuan 1. Terjadinya 2. Lakukan kegiatan
anak tentang peningkatan Penyuluhan
kebersihan pengetahuan anak Kesehatan tentang
gigi, jajanan tentang kesehatan cuci tangan
sehat dan cuci pada anak 3. Lakukan kegiatan
tangan yang 2. Terjadinya perubahan Penyuluhan
benar perilaku pada anak Kesehatan tentang
pembuangan
sampah
3 Resiko Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan kegiatan Remaja di RW Rabu, 06 Ketua Hesti Triana, Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 2 Informasi Penyuluhan 04DesaBojong Juni 2018 Pemuda RW Juliani
137
kenakalan minggu diharapkan: Edukasi Kesehatan tentang Kamal Kec. (Basecamp) 04 Desa Pratiwi, dan
remaja b.d 1. Terjadinya seks bebas Legok Kab. Bojong Yosep
ketidaktahuan peningkatan 2. Lakukan kegiatan Tangerang Kamal Hidayat
remaja pengetahuan remaja Penyuluhan
tentang tentang bahaya Kesehatan tentang
dampak dari merokok dan bahaya merokok
pergaulan mengonsumsi alkohol 3. Lakukan kegiatan
yang salah 2. Remaja membentuk Penyuluhan
kegiatan-kegiatan Kesehatan tentang
baru yang menarik NAPZA
dan bermanfaat
4 Resiko Setelah dilakukan Komunika 1. Lakukan kegiatan Lansia di RW Kamis, 30 Eka Dewi Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan Informasi Penyuluhan 04 Desa Bojong Mei 2018 Pramuwati
penyakit pada selama 2 minggu Edukasi Kesehatan tentang Kamal Kec. dan Rizky
lansia b.d diharapkan: Hipertensi Legok Kab. Bella A.
ketidaktahuan 1. Lansia mendapatkan 2. Lakukan kegiatan Tangerang
lansia tentang informasi tentang Penyuluhan
pola hidup beberapa penyakit Kesehatan tentang
sehat 2. Lansia melakukan Asam urat
pemeriksaan tekanan 3. Lakukan kegiatan
darah secara teratur. penyuluhan
3. Keluarga mampu tentang rhematik
memotivasi lansia
138
untuk menerapkan
informasi yang telah
diberikan
5 Potensial Setelah dilakukan Komunikasi 1. Lakukan kegiatan Ibu hamil di Rabu, 30 Fikri Mahasiswa
peningkatan tindakan keperawatan Informasi Penyuluhan RW Mei 2018 Ardiansyah
pengetahuan selama 2 minggu Edukasi Kesehatan tentang 04DesaBojong dan Lili
ibu hamil diharapkan: pentingnya Kamal Kec. Hasrat Hia
1. Ibu hamil melakukan pemeriksaan Legok Kab.
pemeriksaan rutin kehamilan Tangerang
2. Ibu hamil 2. Lakukan kegiatan
mendapatkan Penyuluhan
informasi tentang Kesehatan tentang
persiapan persalinan tanda dan bahaya
dan tanda bahaya persalinan
persalinan
139
4.6 Pelaksanaan Kegiatan di RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
140
tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.kes, penanggung jawab POKJAKES anak, guru-
guru MI Mathlaul Hudadan dihadiri oleh 75 Siswa yang terdiri dari
kelas 1, 2 dan 3. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Dede Wijaya dan yang lain sebagai fasilitator kegiatan
tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
3. Penyuluhan Gosok Gigi
Dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2018, pukul 08.00 WIB di MI
Mathlaul Huda RW04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok
Kabupaten tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing
Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.kes, penanggung jawab POKJAKES anak,
guru-guru MI Mathlaul Huda, dan dihadiri oleh 75 Siswa yang terdiri
dari kelas 1, 2 dan 3. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Catur Niara Dewi dengan MC dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
4. Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
Dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2018 pukul 13.00 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep dan petugas kesehatan Puskesmas
Legok, penanggung jawab POKJAKES ibu hamil, serta dihadiri oleh 9
orang ibu hamil di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Fikri Ardiansyah dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir
5. Penyuluhan Tanda Dan Bahaya Kehamilan
Dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2018 pukul 13.00 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep dan petugas kesehatan Puskesmas
Legok, penanggung jawab POKJAKES ibu hamil, serta dihadiri oleh 9
orang ibu hamil di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Lili Hasrat Hia dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir
141
6. Penyuluhan Hipertensi
Dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Mei 2018 pukul 17.00 WIB di
Rumah Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut
dihadiri oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes serta dihadiri oleh
10orang lansia di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Eka Dewi Pramuwati dan yang lainsebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
7. Penyuluhan Asam Urat
Dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Mei 2018 pukul 17.00 WIB di
Rumah Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut
dihadiri oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes serta dihadiri oleh
10 orang lansia di RT 03 RW 04. Penanggung jawab kegiatan tersebut
berasal dari mahasiswa yaitu Rizky Bella Andiyani dan yang lainsebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
8. Penyuluhan Tentang ISPA
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 3 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Selvina Sari dan yang lain sebagai fasilitator kegiatan
tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
9. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 03 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Pricillia Chantika dan yang lain sebagai fasilitator
kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana terlampir.
142
10. Penyuluhan Lubang Sampah Organik
Dilaksanakan pada hari Minggu, 03 Juni pukul 07.30 WIB di Rumah
Ketua Kader RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Acara tersebut dihadiri
oleh dosen Ibu Ns. Rodiyanah, S.Kep, M.Kes dan petugas kesehatan
Puskesmas Legok serta dihadiri oleh 15 warga RT 03 RW 04 Desa
Bojong Kamal. Penanggung jawab kegiatan tersebut berasal dari
mahasiswa yaitu Pricillia Chantika dan Selvina Sari serta yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
11. Penyuluhan Merokok
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri olehdosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Hesti Triana dan yang lain sebagai
fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan sebagaimana
terlampir.
12. Penyuluhan Penyimpangan Seks Bebas
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri oleh dosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Juliani Pratiwi dan yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan
sebagaimana terlampir
13. Penyuluhan NAPZA
Dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Juni 2018 pukul 17.00 WIB di
Basecamp Mahasiswa. Acara tersebut dihadiri olehdosen Ibu Ns.
Rodiyanah, S.Kep, M.Kes, Kepala Desa Bojong Kamal, Bripka Istoyo
selaku Binamas Desa Bojong Kamal, serta jajaran pengurus RW 04
143
Desa Palasari dan dihadiri oleh 20 remaja. Penanggung jawab kegiatan
tersebut berasal dari mahasiswa yaitu Yosep Hidayat dan yang lain
sebagai fasilitator kegiatan tersebut. Adapun preplanning kegiatan
sebagaimana terlampir.
144
2. Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan dan Persiapan persalinan
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 9 warga ibu hamil dari target yang
diharapkan yaitu 15 ibu hamil di RW 04 Desa Bojong Kamal. Hal ini
didukung oleh tokoh masyarakat di RW 04 yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya. Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup. Kegiatan ini pun
berjalan berkat adanya pengajian rutin.
b) Kelemahan
Perwakilan dari Puskesmas hadir pada saat kegiatan penyuluhan sudah
selesai dilakukan, dikarenakan adanya kegiatan rapat di Puskesmas
serta adanya masalah di bagian infokus sehingga penyajian materi agak
sedikit diundur.
c) Peluang
Antusias ibu hamil untuk mengetahui mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan menjadikan
peluang untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan yaitu ibu hamil, sehingga
materi yang disampaikan perlu memakai bahasa yang santai dan
bahasa sederhana agar peserta penyuluhan tidak bosan dan mengerti
dalam mengikuti acara penyuluhan.
3. Penyuluhan Hipertensi dan Asam Urat Kekuatan
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 10lansia dari target yang
diharapkan yaitu 15 lansia di RT 03 RW 04 Desa Bojong Kamal. Hal
ini didukung oleh tokoh masyarakat dan kader serta Ibu RT 03 yang
telah membantu menginformasikan kepada warganya. Kemampuan
penyuluh yang mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif
membuat daya tarik tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
145
Antusias warga terakit penyuluhan hipertensi dan asam urat sangat
tinggi, karena dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Hal ini membuat
daya tarik sendiri dari masyarakat sekitar.
b) Kelemahan
Perwakilan dari Puskesmas tidak dapat mengikuti penyuluhan, karena
berhalangan hadir. Penyuluh tidak menyediakan alat untuk mengecek
asam urat serta dalam manajemen diet hanya menggunakan gambar-
gambar tidak membawa contoh makanan yang asli.
c) Peluang
Antusias masyarakat dan sudah terjalinnya kepercayaan yang baik
bersama warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan hipertensi dan asam urat.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan datang dari latar
belakang pendidikan yang berbeda dan peserta juga ada yang terdiri
dari lansia, ibu rumah tangga sehingga materi yang disampaikan perlu
memakai bahasa yang integral agar semua peserta mampu memahami.
4. Penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 15warga di RW 04, hal ini
didukung oleh tokoh masyarakat dan kader yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya.Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
b) Kelemahan
Perwakilan dari RT 01 dan 02 tidak dapat mengikuti penyuluhan ISPA,
PHBS, dan Pembuatan LSO dan peserta lebih banyak warga
perempuan dibanding warga laki-laki.
c) Peluang
Antusias masyarakat serta sudah terjalinnya kepercayaan bersama
warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO
146
d) Ancaman
Kegiatan penyuluhan ISPA, PHBS, dan Pembuatan LSO tidak dihadiri
oleh pihak Kelurahan sebagai bentuk dukungan untuk berkelanjutan
kegiatan diwilayah.
5. Penyuluhan Merokok, Seks Bebas, dan NAPZA
a) Kekuatan
Kegiatan ini mampu menghadirkan 25 remaja di RW 04 Desa Bojong
Kamal, hal ini didukung oleh ketua remaja, tokoh masyarakat di RW
04 dan BINAMAS Desa Bojong Kamal yang telah membantu
menginformasikan kepada warganya. Kemampuan penyuluh yang
mampu mengkondisikan kegiatan agar interaktif membuat daya tarik
tersendiri sehingga kegiatan penyuluhan hidup.
b) Kelemahan
Waktu penyuluhuan yang diadakan ba’da isya sehingga penyuluh
merasa terburu-buru dalam memberikan materi penyuluhan mengingat
waktu yang sudah semakin malam.
c) Peluang
Antusias masyarakat serta sudah terjalinnya kepercayaan bersama
remaja dan warga menjadi peluang mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan.
d) Ancaman
Peserta yang ikut dalam kegiatan penyuluhan terdiri dari laki-laki yang
masih berusia remaja, sehingga materi yang disampaikan perlu
memakai bahasa yang santai agar peserta penyuluhan tidak bosan
dalam mengikuti acara penyuluhan.
147
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara
lengkap dan sistematis secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat
untuk dikaji dan dianalisi sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual
dapat ditentukan (Mubarak, 2005).Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan
data kesehatan komunitas yang diinginkan. Data yang dikumpulkan dalam
pengkajian keperawatan komunitas dapat diperoleh dengan metode
wawancara, angket, observasi dan pemeriksaan.
Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan komunitas
dengan menggunakan kuesioner dengan materi pertanyaan berdasarkan
konsep Betty Newman dan telah dikonsultasikan ke pembimbing komunitas
akademik. Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab
mempunyai hak otonom dalam mekanisme pengumpukan datanya, yaitu
dengan melakukan kerjasama dengan ketua RW, RT, kader kesehatan, dan
Karang taruna di Desa Bojong Kamal.
Respon yang diberikan kurang kooperatif, dibuktikan dengan
perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta program-
programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat
dilaksanakan tidak maksimal. Strategi yang digunakan saat pengumpulan data
adalah kerjasama dengan aparat RT, RW, Kader untuk melakukan program
145
turun ke bawah (jemput bola) sehingga keberadaan mahasiswa membaur
dengan warga.
Hasil pengumpulan data didapatkan bahwa warga RW 04 merupakan
warga asli Legok dan warga yang mengontrak di Legok, mayoritas dari warga
bekerja pagi sampai sore hari dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan
rendah. Hal tersebut merupakan kendala terutama untuk mengumpulkan
warga saat dilakukan kegiatan, namun berkat bantuan dari aparat RW dan RT,
dan model pendekatan secara persuasif dengan mengikuti kebiasaan warga,
maka permasalahan tersebut dapat diatasi.Proses wawancara dan mengisi
angket dalam memperoleh data kesehatan kepada warga RW 04 sebenarnya
pertama kalinya dilakukan oleh mahasiswa, sehingga warga banyak yang
tidak antusias untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan apalagi saat
dilakukan pemeriksaan tekanan darah oleh mahasiswa.
Hasil yang didapatkan selain dari data primer, juga didapatkan dari
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari puskesmas. Puskesmas Bojong
Kamal, memberikan data kesehatan namun bersifat umum, karena data yang
diberikan merupakan data masyarakat Kecamatan Legok, dan bukan data
khusus RW 04 Desa Bojong Kamal, hal ini dapat membuat data menjadi luas
atau universal.
146
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, TBC, Tetanus)
berhubungan dengan ketidaktahuan warga tentang perilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Resiko peningkatan masalah kesehatan berhubungan dengan
ketidaktahuan anak tentang kebersihan gigi, pembuangan sampah dan
cuci tangan yang benar
3. Resiko peningkatan kenakalan remaja berhubungan
denganketidaktahuan remaja tentang bahaya merokok, seks bebas, dan
narkoba.
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada
lansia berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup
sehat.
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil.
Penapisan masalah keperawatan (prioritas) dilakukan bersama
warga RW 04 Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok Kabupaten
Tangerang dengan cara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang
dilakukan pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2018. Dalam proses penapisan
masalah ini, mahasiswa masih mendapatkan beberapa faktor pendukung
dan penghambat antara lain:
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang ada didalam hal ini yaitu sebagian besar warga
antusias dengan penggunaan media yang digunakan, penguasaan
materi yang baik oleh mahasiswa, tempat yang mudah dijangkau oleh
warga.
2. Faktor penghambat
Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini yang dilaksanakan pada hari saat
bulan puasa sehingga jumlah warga yang hadir tidak banyak, dan yang
datang kebanyakan adalah warga wanita.
147
5.3 Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan
dapat disepakati saat lokakarya dan pertemuan dengan kader secara intensif.
Dalam perencanaan, beberapa kader menyepakati untuk menjadi penanggung
jawab dalam beberapa kegiatan, ini akan mempermudah untuk
terselanggaranya kegiatan.Saat lokakarya, sebenarnya tidak dijelaskan semua
rencana kegiatan yang akan dilakukan, dan membuat susunan kegiatan pun
belum terjadwal dengan pasti serta tempat yang akan dilaksanakan kegiatan.
148
4. Resiko peningkatan penyakit (Hipertensi, Asam urat, Rematik) pada
lansia berhubungan dengan ketidaktahuan lansia tentang pola hidup sehat.
a) Penyuluhan Hipertensi
b) Penyuluhan Asam Urat
5. Potensial peningkatan pengetahuan ibu hamil
a) Penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
b) Penyuluhan Tanda dan Bahaya Kehamilan
4 Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada 28 Mei – 07
Juni 2018 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif dimotori oleh
Kader untuk melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan
Kader ini sangat membantu dengan melakukan koordinasi dan konsolidasi
dengan masing-masing RT. Sebagian besar kegiatan dilaksanakan secara
bersama antara mahasiswa, RT, karang taruna, kader kesehatan. Saat kegiatan
berlangsung, ada beberapa hambatan terutama untuk peserta, ketika waktu
sudah terjadwal namun belum ada yang datang. Selain itu,saat kegiatan
berlangsung media (infokus) mengalami gangguan sehingga cukup memakan
waktu.
Kegiatan-kegaiatan yang diselanggarakan, sangat membuat warga
antusias, karena sudah lama tidak ada kegiatan seperti penyuluhan, dan lain-
lain. Pelaksanaan kegiatan yang diadakan di wilayah RW 04, tidak semua
disaksikan oleh ketua RT,RW, Desa Bojong Kamal, dan Puskesmas Bojong
Kamal sehingga dikhawatirkan tidak ada rencana tindak lanjut untuk
kegiatan-kegiatan selanjutnya.
5.5 Evaluasi
149
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program yang
bertujuan memperbaiki pelaksanaan program dan kemungkinan adanya
temuan utama berupa berbagai masalah dalam pelaksanaan program.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai,
yang bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program dan temuan
utama berupa pencapaian apa saja dari pelaksanaan program.
Hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan sangat memuaskan yaitu
adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap berbagai penyakit
dan pengolahan sampah, dan dapat dikatakan kegiatan yang sudah
dilakukan berhasil. Hasil kegiatan yang sudah dilakukan membawa dampak
positif terhadap berbagai masalah kesehatan di RW 04 Desa Bojong Kamal,
warga antusias untuk menggunakan fasilitas kesehatan saat ada keluarga
yang sakit.Kegiatan yang sudah dilakukan memang mempunyai dampak
positif, namun dari berbagai kegiatan ada beberapa sasaran atau peserta
yang kurang. Hal ini membuat kegiatan yang sudah dilakukan kurang
berhasil, dan ada beberapa sasaran yang sama seperti lansia atau ibu-ibu,
sehingga target pencapaian kurang tercapai semua, yang seharusnya pada
semua tingkatan tumbuh kembang.
Dalam kegiatan juga melibatkan pihak Kepolisian Legok dan
Puskesmas Bojong Kamal ini akan membuat peluang atau adanya kerjasama
dan bantuan juga untuk warga RW 04 yang untuk meningkatan kesehatan
masyarakat.Pihak Puskesmas Bojong Kamal dalam berbagai kegiatan tidak
semua mengikuti dan hadir dalam acara, ini akan membuat rencana tindak
lanjut yang akan dilakukan akan terhambat karena kurangnya dukungan dari
pihak Puskesmas Bojong Kamal.
150
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
151
Dari 5 masalah kesehatan yang ada, mahasiswa bersama warga RW 04
Desa Bojong Kamal Kecamatan Legok telah melaksanakan intervensi untuk
mengatasi ke 5 masalah kesehatan tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dibahas pada bab
sebelumnya telah ditetapkan bahwa proses pembelajaran masyarakat dalam
berperilaku hidup sehat membutuhkan tahapan sebagai berikut: pertama,
menambahkan pengetahuan warga, kedua menumbuhkan sikap perilaku hidup
sehat warga, ketiga menumbuhkan keterampilan membiasakan hidup sehat,
keempat menumbuhkan kesadaran warga terhadap perilaku hidup.
Keterlibatan puskesmas beserta kader dan tokoh masyarakat kesehatan
sebagai motor penggerak dalam membangun pola hidup sehat terlihat sangat
berpengaruh baik dalam masyarakat RW 04 Desa Bojong kamal Kecamatan
Legok. Hal ini dibuktikan pada setiap kegiatan bersama mahasiswa, selalu
dihadiri oleh sebagian masyarakat warga RW 04 Desa Bojong kamal
Kecamatan Legok. Pada setiap penyuluhan atau kegiatan masyarakat
kooperatif mengikuti kegiatan tersebut.
6.2 Saran
152
warga dan pemecahan masalah tersebut di RW 04 Desa Bojong kamal
Kecamatan Legok.
4. Masyarakat mau melanjutkan intervensi yang telah dilakukan
sebelumnya untuk mengatasi pemasalahan kesehatan yang terjadi untuk
ke depannya di RW 04 Desa Bojong kamal Kecamatan Legok.
5. Kader yang ada di RW 04 Desa Bojong kamal mau bekerja sama
dengan masyarakat dalam menjadi penggerak kesehatan warga untuk
menjadi lebih baik terutama mengenai kesehatan lansia dan kesehatan
lingkungan sesuai dengan prioritas diagnose yang telah disepakati
bersama. Dan para kader dapat melanjutkan kegiatan yang telah
kelompok lakukan seperti kegiatan gotong royong, memberikan
pendidikan kesehatan pada lansia, pendidikan kesehatan lingkungan dan
senam lansia.
153
DAFTAR PUSTAKA
Suroto. (2004). Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam dan
Urutan Gerakan. Semarang: Undip.
154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran POKJAKES
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN KELOMPOK KERJA KESEHATAN
(POKJAKES) WILAYAH RW 04 DESA PALASARI
KECAMATAN LEGOK KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2017
PELINDUNG
Kepala Desa
PENANGGUNG JAWAB
Ketua RW 04
Herni Saidah
DIVISI ANAK
Nurhayati
Lampiran Dokumentasi
156
Lampiran Absensi Responden
157
STRUKTUR ORGANISASI
Penanggung Jawab
Ibu Hamil : Fikri Ardiansyah dan Lili Hasrat Hia
Anak : Catur Niara Dewi, Fikri Ardiansyah, dan Dede Wijaya
Remaja : Hesti Triana, Juliani Pratiwi, dan Yosep Hidayat
Lansia : Eka Dewi Pramuwati dan Rizky Bella Andiyani
Lingkungan : Pricillia Chantika dan Selvina Sari
158